Masjid yang dibangun Nabi di Yatsrib adalah

Jakarta, CNN Indonesia --

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) mengumumkan bakal memperluas Masjid Quba, Madinah. Masjid ini merupakan tempat ibadah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad.

Rencana ini diungkapkan MbS kala mengunjungi Madinah pada Jumat (8/4).

Sebagaimana diberitakan Arab News, MbS berencana memperbesar masjid tersebut agar bisa menampung 66 ribu jemaah. Sekarang ini, masjid itu hanya bisa menampung 20 ribu jemaah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, masjid itu direncanakan bakal diperluas hingga 50 ribu meter persegi, mengingat ukurannya sekarang sebesar 5.035 meter persegi.

Menurut MbS, pembangunan itu ditujukan agar Masjid Quba mampu menampung banyak umat saat ramai kunjungan seperti musim haji. Ia juga berpendapat pembangunan ini bakal meningkatkan pengalaman ibadah dan budaya pengunjung.

Pembangunan ini juga disebut bisa menyelesaikan masalah kepadatan pengunjung.

MbS juga menilai pembangunan tersebut sesuai dengan Visi Kerajaan Saudi pada 2030, di mana Saudi memiliki program untuk meningkatkan layanan peziarah dan peningkatan kualitas hidup, dikutip dari Gulf News.

Sebagaimana dilansir Saudi Gazette, efisiensi masjid ini bakal ditingkatkan lewat sistem pelayanan, peningkatan jalur, dan akses mudah ke masjid.

Sejarah Masjid Quba

Masjid Quba berjarak lima kilometer dari Masjid Nabawi. Masjid Quba merupakan tempat ibadah pertama umat Islam dan dibangun pada 1 Hijriah (622 M).

Dikisahkan pula bahwa Nabi Muhammad juga dipercaya sering beribadah di Masjid Quba, khususnya pada Sabtu.

Informasi tentang Masjid Quba juga sempat disinggung dalam salah satu hadis.

"Siapa pun yang berwudhu di rumah ini dan melakukan satu salat di dalamnya, mereka akan dihargai sama dengan satu kali Umrah," demikian bunyi hadis tersebut.

Dalam kepemimpinan kerajaan Saudi, Masjid Quba berkali-kali direnovasi. Pada 1968, wilayah utara masjid itu diperbesar.

Selain itu, Raja Fahd sempat memerintahkan beberapa perluasan pada 1985 meski tetap mempertahankan arsitektur bangunan yang penting secara historis.

Masjid Quba sendiri memiliki empat menara dan 56 kubah yang berdampingan dengan kediaman para imam dan muazin. Tempat itu juga difasilitasi dengan perpustakaan, penginapan penjaga, dan 12 toko.

Masjid ini memiliki tujuh pintu masuk utama dan 12 pintu masuk tambahan.

[Gambas:Video CNN]

(pwn/bac)

[Gambas:Video CNN]

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa Masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa (QS. At-taubah:108).

Sejarah

Allah swt. memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:

Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......(QS. At-taubah:108).

Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sekarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah al-Munawarah yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, Masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.

Bangunan Masjid Quba

Meskipun sangat sederhana, Masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk daripada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.

Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah dan daun kurma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.

Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama masjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.

Panduan di Masjid Quba

  • Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan.

Pranala luar

  • (Inggris) Situs resmi Masjid Quba Diarsipkan 2007-03-09 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Daawah.com
  • (Indonesia)Situs resmi harian Waspada[pranala nonaktif permanen]
  • (Indonesia)Situs resmi harian Republika
  • (Indonesia)Situs resmi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Diarsipkan 2007-01-16 di Wayback Machine.
Masjid yang dibangun Nabi di Yatsrib adalah

Artikel bertopik masjid ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Masjid_Quba&oldid=20826731"

Madinah (Kemenag) --- Madinah merupakan kota yang dirindukan banyak insan. Kota ini memiliki berbagai keutamaan dan keistimewaan serta menjadi tujuan singgah  peziarah dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Indonesia.

Terlebih pada setiap musim haji. Khusus bagi jemaah haji Indonesia, selama di Madinah mereka akan melaksanakan salat berjemaah di Masjid Nabawi sebanyak 40 kali berturut-turut. Ibadah ini dikenal dengan Arbain. Di Madinah, jemaah juga berziarah ke makam Rasulullah SAW dan sejumlah tempat bersejarah lainnya.

Di antara tempat bersejarah yang dikunjungi jamaah haji Indonesia adalah Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Khandak dan Jabal Uhud. Biasanya, di tempat-tempat tersebut para jamaah diperkenankan turun bus untuk mengabadikan momen.

Ilustrasi Masjid yang Pertama Kali Dibangun Nabi di Madinah adalah. Foto: pixabay.com

Pembangunan masjid merupakan salah satu usaha dakwah dari Nabi Muhammad SAW di Madinah. Beliau hijrah ke Madinah setelah mendapatkan banyak tentangan dari kaum Quraisy di Makkah.

Peristiwa hijrah menjadi lembaran baru dalam usaha Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam. Kehadiran Nabi dan umat Islam di Madinah disambut gembira oleh penduduk dengan pujian.

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karangan H. Fida' A. & Yusak B., setelah berjalan selama tujuh hari, Nabi Muhammad SAW tiba di Quba (dekat Madinah) pada Senin, 20 September 622 M dan membangun masjid pertama yang diberi nama Masjid Quba.

Kisah pembangunan masjid ini tercantum dalam surat At-Taubah ayat 108 berikut.

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Artinya: “Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”

Ilustrasi Masjid yang Pertama Kali Dibangun Nabi di Madinah adalah. Foto: pixabay.com

Masjid yang Pertama Kali Dibangun Nabi di Madinah

Setelah singgah di Quba, pada Jumat, 24 September 622 M, Nabi Muhammad SAW menuju Madinah. Merujuk pada buku Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karangan Dr. H. Murodi, MA., masjid yang pertama kali dibangun Nabi di Madinah adalah Masjid Nabawi.

Masjid Nabawi dibangun pada bulan Rabiul Awal tahun 1 Hijriah (September 622 M). Masjid ini didirikan pada sebuah tanah yang dibeli Nabi dari dua anak yatim, yakni Sahl dan Suhail, anak dari Nafi’ bin Umar bin Tsa’labah, dari Bani Najjar, yang diasuh As’ad bin Zurarah.

Masjid Nabawi dibangun selama 12 hari dengan ukuran 31,5 x 27 meter dan tinggi 2,5 meter. Akan tetapi karena jumlah jamaah yang semakin banyak, masjid ini diperluas menjadi 45x45 meter dengan tinggi 3 meter. Pada awalnya, fondasi bangunan Masjid Nabawi terbuat dari batu-batu keras, dindingnya dari batu bata, dan atapnya terbuat pelepah pohon kurma.

Ilustrasi Masjid yang Pertama Kali Dibangun Nabi di Madinah adalah. Foto: pixabay.com

Masjid Nabawi tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan dakwah, namun juga memiliki peranan penting dalam kehidupan pada saat itu. Rizqullah dan Quraish Shihab dalam buku Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karangan Dr. H. Murodi, MA. menyebutkan fungsi Masjid Nabawi pada masa Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

  • Menampung umat Muslim yang lemah, miskin, dan belum memiliki tempat tinggal khusus. Mereka yang tinggal di penampungan ini disebut ahl al-shuffah.

  • Menampung perempuan yang baru masuk Islam dan belum memiliki tempat tinggal di Madinah.

  • Tempat untuk mengajarkan ilmu agama pada kaum muslimin.

  • Tempat tahanan para tawanan perang, dengan tujuan agar mereka masuk Islam.

  • Pusat pelayanan kesehatan, seperti mengobati umat Islam yang terluka saat perang.

  • Tempat menerima tamu utusan dari negara lain yang akan menemui Nabi Muhammad SAW.

  • Tempat musyawarah dan pertemuan umat Islam dengan pemimpinnya untuk mengatur strategi politik dan lain sebagainya.