Manakah yang termasuk faktor-faktor penghambat pembangunan ekonomi di negara berkembang?

KOMPAS.com – Setiap negara tentu dihadapkan dengan permasalahan pembangunan ekonomi. Bagi negara maju dan berkembang tentu terbeda permasalahan pembangunan ekonominya. 

Pada negara maju, masalah pembangunan ekonomi yang dihadapi umumnya adalah kurangnya permintaan sehingga menghambat pertumbuhan output. 

Sedangkan permasalahan pembangunan ekonomi pada negara berkembang biasanya lebih kompleks. Salah satu di antaranya yaitu kurangnya elastisitas penawaean sehingga laju pertumbuhan ekonomi terhalang. 

Permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang 

Dalam buku Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (2018) oleh Muhammad Amsal Sahban, beberapa masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang, yakni: 

Rendahnya produktivitas

Rendahnya tingkat produktivitas bisa dilihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita atau PDB per kapita pekerja yang kecil.

Penyebab oendapatan per kapita yang kecil karena rendahnya tingkat kehidupan dan kesempatan kerja. Terutama bagi mereja yang memiliki tingkat pendidikan rendah atau tidak sekolah sama sekali. 

Sehingga negara berkembang sering dikaitkan dengan istilah lingkaran setan yang sulit diputus. Artinya dengan mata rantai pendapatan rendah, maka berdampak pada tabungan dan investasi yang juga rendah. 

Apabila tabungan dan investasi rendah, maka akan mengakibatkan akumulasi modal yang lambat sehingga berujung pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang rendah juga mengakibatkan rendahnya pendapatan rata-rata.

Baca juga: Konsep Elastisitas dalam Kegiatan Ekonomi

Pasar dan informasi yang tidak sempurna

Pasar yang ada di negara berkembang cenderung tidak menyediakan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa umumnya cenderung tidak sempurna. Bahkan, monopoli, dan oligopoli bisa saja terjadi dalam pasar faktor produksi.

Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh para pengusaha yang mempunyai hubungan dekat dengan birokrasi yang bersangkutan. Kondisi informasi yang tidak sempurna seperti ini, jelas hanya akan merugikan rakyat semata.

Tidak bisa dimungkiri bahwa tingkat pengangguran di negara berkembang memang sangat tinggi. Angka pengangguran ini akan semakin tinggi apabila dihitung menggunakan angka under unemployment.

Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang sangat tinggi melebihi daya tampung perekonomian nasional. Hal ini diperparah dengan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja.

Rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berkaitan erat dengan rendahnya tingkat penanaman modal, terutama pada sektor-sektor industri, dan jasa modern.

Baca juga: Dampak Ledakan Penduduk di Bidang Ekonomi dan Sosial

Tingginya pertambahan penduduk

Umumnya tingkat pertambahan penduduk di negara berkmebang bisa mencapai dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan negara maju. 

Muhammad Hasan dalam bukunya Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018) mengatakan selain pertambahan penduduk yang tinggi, masalah kependudukan yang lain adalah distribusi penduduk yang tidak merata.

Di negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar cenderung tidak diimbangi dengan adanya pemerataan dalam penyebaran jumlah penduduk.

Penyebaran penduduk yang tidak merata ini jelas menghambat proses pembangunan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut adalah terjadinya pembagian pendapatan yang tidak merata atau timpang.

Ketergantungan pada sektor pertanian primer

Negara-negara berkembang umumnya cenderung bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan.

Bahkan, ada negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja. Kondisi ini biasa disebut sebagai perekonomian monokultural.

Baca juga: Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

Ketergantungan yang besar dan rentannya hubungan internasional

Kondisi perekonomian negara berkembang cenderung dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara di sekitarnya, terutama negara maju.

Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik yang sangat mengandalkan pasar ekspor. Apalagi barang-barang yang dikespor adalah barang-barang primer.

Rendahnya tingkat kehidupan

Rendahnya tingkat kehidupan bisa dilihat dari kemampuan penduduk dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan rumah.

Laporan yang dikeluarkan oleh UNDP menyebutkan bahwa lebih dari satu miliar penduduk dunia di bawah garis kemiskinan, hampir 80 persen berasal dari negara berkembang.

Kemiskinan yang dimaksud oleh UNDP adalah kekurangan gizi dan kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masih banyaknya penduduk di negara berkembang yang buta huruf.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Dalam pembangunan nasional Indonesia, tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila.

Pelaksanaan pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Sebelumnya sudah dibahas mengenai faktor penghambat pembangunan nasional, di antaranya sumber daya manusia, kekayaan alam, permodalan, dan lain sebagainya.

  • Dalam buku Ekonomi Pembangunan (1998) oleh Rustian Kamaludin, sumber daya manusia bisa menjadi faktor pendukung dan penghambar pembangunan nasional.
  • Hal ini karena sumber daya manusia yang tercermin dari jumlah penduduk di suatu daerah selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Baca juga: Faktor Pendukung Pembangunan Nasional

Jika kenaikan jumlah penduduk tidak dikelola dengan efektif dan efisien. maka berakibat pada tingginya beban ketergantungan penduduk.

Faktor penghambat

Pelaksanaan pembangunan nasional tidak selalu berjalan mulus, karena dalam pelaksanaannya banyak masalah yang menjadi penghambat.

Selain sumber daya manusia, ada beberapa faktor penghambat pembangunan nasional lainnya yang terangkum dalam buku Sosiologi Pembangunan (2016) oleh Adon Nasrullah Jamaludin, yaitu:

Adanya perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menimbulkan gejolak SARA yang mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.

Baca juga: Upaya Pemerintah dalam Melaksanakan Pembangunan Nasional

  • Produktivitas penduduk rendah

Tertinggalnya Indoensia di bidang produktivitas yang masih rendah dan tingkat pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi, membuat sumber daya manusia Indoensia cenderung menjadi beban yang menghambar laju pertumbuhan Indoensia.

Kesenjangan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja, pelayanan kesehatan, kesenjangan pembngaunan antardaerah menyebabkan kecemburuan sosial.

  • Persaingan dan proteksi negara lain

Persaingan dan proteksi negara lain dalam bidang perdagangan, persaingan semakin ketat dalam komoditas ekspor, seta tindakan proteksi negara lain merupakan hambatan pengembangan ekspor Indonesia. Kekurangan modal dan teknologi juga menjadi pemicu terhambatnya persaingan perdagangan secara internasional.

Baca juga: Strategi Pembangunan Ekonomi

Tingkat pendidikan bangsa Indonesia pada umumnya masih rendah dan masih banyak ditemui penduduk yang belum bisa membaca dan menulis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita tanpa memperhitungka perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Namun dalam suatu pertumbuhan ekonomi pasti terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat, yaitu:

  1. Produksi suatu negara dilakukan secara manual, tidak menggunakan teknologi canggih.
  2. Kurangnya pengembangan infrastruktur
  3. Tingkat ekspor yang rendah
  4. Kualitas SDM rendah
  5. Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, sampai memadat.  

Faktor Dalam Negeri

1.  Faktor Pertumbuhan penduduk

     Dapat merupakan penghambat, karena :

     -    Bisa mengakibatkan pengangguran,

     -     Produktivitas rendah

     -     Jumlah pendapatan perkapita rendah

     -     Hasrat berinvestasi rendah

     -     Distribusi pendapatan semakin tidak merata komposisinya.

     -     Dapat menimbulkan urbanisasi

     -     Kemampuan ekspor menurun timbul keinginan utk impor

     Dapat merupakan pendorong pembangunan, karena :

     -     Memungkinkan bertambahnya tenaga kerja

     -     Memperluas perkembangan pasar

     -     Peningkatan teknologi terutama teknologi bahan pangan

Pengaruh langsung pertumbuhan penduduk terhadap kesejahteraan dikemukakan oleh RR NELSON & H. Leibstein

     Dibagi 2 : Jangka pendek & jangka panjang

     1.     Dalam jangka pendek

          Pertumbuhan penduduk di negara berkembang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat telah mengalami perbaikan yg berarti.

     2.     Dalam jangka panjang

          Tingkat kesejahteraan menurun di mana tingkat pendapatan = pendapatan cukup hidup.

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :

1.     Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat

2.     Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial

3.     Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara golongan masyarakat

4.     Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan

5.     Mempercepat kenaikan produksi barang makanan

6.     Perkembangan ekspor impor, ekspor      impor

2.  Faktor penghambat pembangunan dualisme

     Konsep Dualisme : Perbedaan antara bangsa kaya dan miskin, perbedaab antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. 4 Unsur pokok Konsep Dualisme :

     1.  Dua keadaan yg berbeda : Superior dan inferior

     2.     Kenyataan hidup perbedaan bersifat kronis dan bukan transisional.

     3.     Derajat superioritas atau inferioritas terus meningkat

     4.     Keterkaitan antar unsur berpengaruh kecil.

     Dualisme dapat dibedakan beberapa macam

     1.     Dualisme Sosial

          J.H. BOEKE  (Ekonom Belanda) : Suatu pertentangan sistim sosial yang diimpor dengan sistim sosial pribumi yg memiliki corak berbeda.

     2.     Dualisme Ekologis

               CLIFFORD GEERTZ (1963) : Perbedaan dalam sistim ekologis. Menggambarkan pola-pola sosial ekonomi menyatu dalam keseimbangan internal.

     3.     Dualisme Teknologi

               BENJAMIN HIGGINS (1956) : Suatu keadaan dimana dalam suatu bidang kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi & organisasi produksi yg sangat berbeda coraknya.

     4.     Dualisme Finansial

          HLA MYINT (1967) : dimana ada pasar modal / uang yg sangat berbeda, ada yg terorganisir (melalui bank, bursa efek) dan tidak terorganisir (tuan tanah, rentenir).

     5.     Dualisme Regional

               Dibicarakan Para Ahli (1960) : Yaitu adanya ketidakseimbangan pembangunan di berbagai daerah dalam suatu wilayah negara.

          Dualisme Regional dibedakan 2 jenis, yaitu :

          1.     Dualisme antara daerah perkotaan dan pedesaan

          2.     Dualisme antara pusat negara, pusat industri dan perdagangan dengan daerah-daerah lain dalam negara tersebut.

     Dengan adanya dualisme mengakibatkan ketidakmampuan shg sumber daya yang ada di NYSB tidak digunakan secara efesien : Kurva Kemungkinan Produksi (PRODUCTION POSSIBILITIES CURVE)

3.     Lingkaran perangkap kemiskinan (The VICIOUS CYRCLES)

     yaitu suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yg saling mempengaruhi satu sama lain sedemikian rupa shg menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yg lebih tinggi.

     Ada 2 teori jenis lingkaran perangkap kemiskinan NURKSE :

     1.  Dari segi penawaran modal

          Tingkat pendapatan masy. rendah karena produktivitas rendah.

     2.  Dari segi permintaan modal

     Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh lingkaran perangkap kemiskinan, tetapi juga oleh INTERNATIONAL DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat yg lebih maju.

     TEORI MENURUT MEIER & BALDWIN

     Lingkaran perangkap kemiskinan timbul dari hubungan saling mempengaruhi diantara keadaan masyarakat yg terbelakang & tradisional dgn kekayaan alam yg masih belum dikembangkan.

     Penyebab adanya lingkaran perangkap kemiskinan :

     1.     Ketidakmampuan utk menyerahkan tabungan yg cukup

     2.     Kurangnya perangsang utk melakukan penanaman modal

     3.  Taraf pendidikan, pengetahuan dan keahlian masing-masing.

Faktor Luar Negeri Penghambat Pembangunan :

1.     Struktur Ekspor Kolonial

     Sebagian ekspor adalah barang-barang hasil pertanian, pertambangan, perikanan yg semuanya berbentuk bahan mentah. Bahan baku tersebut jenisnya sangat terbatas.

2.  Proses Sebab Akibat Komulatif

     Yaitu sebab-sebab dari bertambah buruknya perbedaan dalam tingkat pembangunan di berbagai daerah, dalam suatu negara.

     TEORI MENURUT MYRDAL

     1.  Back Wash Effect

          Yaitu pembangunan di daerah maju akan menciptakan hambatan yg lebih besar kepada daerah-daerah yang terbelakang.

          Penyebabnya :

          a.     Corak perpindahan penduduk yg masih muda & lebih terdidik

          b.     Corak aliran modal, kurangnya aliran / permintaan modal di daerah miskin. Karena modal lebih terjamin di daerah yg maju.

          c.     Jaringan transportasi, daerah maju yg lebih baik

     2.     SPREAD EFFECT

          Yaitu perkembangan daerah yg lebih maju dapat mendorong perkembangan di daerah yg miskin.

          -     Timbulnya barang hasil pertanian & kerajinan.