Makalah tentang kebersihan lingkungan sekolah PDF

KARYA ILMIAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH Karya Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Lomba Class Meeting di MTs. Manahijul Huda Ngagel Dukuhseti Pati DISUSUN OLEH: 1. Salis Nur Afida 2. Nurul Aini 3. Dita Rizqi Aulia MADRASAH TSANAWIYAH YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM MANAHIJUL HUDA NGAGEL DUKUHSETI PATI 2019 i LEMBAR PENGESAHAN Karya ilmiah dengan judul “KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH” telah siap untuk dilombakan dalam class meeting di MTs. Manahijul Huda Ngagel Dukuhseti Pati tahun pelajaran 2019/2020. Ngagel, 3 Nopember 2019 Mengetahui Pembimbing Kepala MTs. Manahijul Huda Ah. Jami’in, M.Pd Rizqiya Wildanul Fauziyah, S.Pd ii MOTTO JAGA HATI, JAGA PIKIRAN, JAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN. PERSEMBAHAN 1. Kepala MTs Manahijul Huda Ngagel Bapak Ah. Jami’in, M.Pd 2. Para dewan guru, karyawan MTs Manahijul Huda Ngagel yang selalu member motifasi dan arahan kepada penulis 3. Teman-teman seperjuangan yang kami sayangi. 4. Ayah dan ibu tercinta yang telah member do’a dan dukunganya iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ilmiah yang berjudul “ Kebersihan Lingkungan Sekolah “ ini. Dengan karya ilmiah ini, kita dapat belajar dan dapat memahami cara hidup sehat dan aktif dalam kegiatan di sekolah. Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting dalam menyampaikan karya ilmiah ini. Diantaranya adalah : untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, agar dapat menjaga kebersihan di ruangan kelas. Tujuan ini pastinya agar siswa – siswi dapat mengikuti dan menerima pelajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru di MTs. Manahijul Huda ini dengan aktif dan semangat. Sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak / Ibu guru dapat diterima dan dicerna otak. Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan lingkungan kita di MTs. Manahijul Huda. Karena bila lingkungan bersih, maka setiap siswa akan dapat menghirup oksigen yang bersih dan ramah lingkungan. Sehingga otak manusia dapat berfungsi di saat pekarangan kelas dan sekolah bersih tanpa ada sampah atau sejenisnya. Akhir kata, semoga keberadaan karya ilmiah ini bermanfaat. Bersama ini secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada: 1. Kepala MTs Manahijul Huda Ngagel Bapak Ah. Jami’in, M.Pd 2. Para dewan guru, karyawan MTs Manahijul Huda Ngagel yang selalu member motifasi dan arahan kepada penulis 3. Teman-teman seperjuangan yang kami sayangi. 4. Ayah dan ibu tercinta yang telah member do’a dan dukunganya Akhirnya, kami berharap agar karya tulis ini bermanfaat, Amiin Ngagel, 3 Nopember 2019 Penulis ________________________ iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii MOTTO .............................................................................................................. iii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan ...................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2 A. Pengertian Kebersihan ................................................................................ 2 B. Pengertian Lingkungan .............................................................................. 2 C. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran ........................... 4 BAB III PENUTUP ........................................................................................... 7 A. Kesimpulan .............................................................................................. 7 B. Saran ......................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8 v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. B. Rumusan Masalah 1. Apa ari sebuah lingkungan? 2. Apa dampak kondisi lingkungan sekolah bagi proses belajar siswa/i? 3. Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah kita? 4. Apa saja upaya yang bisa di lakukan supaya lingkungan sekolah kita bersih? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui arti sebuah lingkungan Untuk mengetahui dampak kondisi lingkungan bagi proses belajar siswa/i 2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan di sekolah kita. 3. Untuk mengetahui apa saja yang bisa di lakukan supaya lingkungan sekolah kita bersih 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kebersihan Kebersihan adalah keadaan bebas dari sampah termasuk diantaranya debu dan bau. Namun, kebersihan sering kali dianggap ringan oleh para siswasiswi, kesadaran yang minim pun menjadi sebab masih adanya sampah di lingkungan sekolah. Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga oleh siswa – siswi dan masyarakat di lingkungan sekolah. Kebersihan dapat mempengaruhi segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan perilaku siswa-siswi di lingkungan. Maka dari itu kita sebagai warga sekolah harus menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan nyaman. Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam Karya Ilmiah ini, diantaranya adalah : 1. Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat – sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran. 2. Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa / siswi di MTs. Manahijul Huda Ngagel. 2 3. Perilaku sebagai cermin sekolah Dalam setiap aspek, perilaku masa depannya. suatu individu mempengaruhi karakter Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di MTs. Manahijul Huda Ngagel. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di MTs. Manahijul Huda Ngagel. 4. Kebersihan dapat memperlancar otak manusia Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya. 5. Penanaman pohon baik untuk lingkungan Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon – pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung. B. Pengertian Lingkungan Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi 3 tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka. Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109): 1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga; 2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kedalam kelas; 3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium); 4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran. C. Pemanfaatan Lingkungan sebagai Media Pembelajaran Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002: 208): 1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi, 4 2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami, 3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat, 4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, 5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan. Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa syarat tertentu diantaranya : 1. Harus sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran, 2. Dapat menarik perhatian siswa, 3. Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, 4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan, 5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan 6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa. Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian seorang guru terhadap perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah ditetapkan, oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bentuk laporan hasil penilaian 5 proses dan hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor Haryati (2007 :115) Menurut Sudjana (2002 : 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar-mengajar. 6 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Hal ini sangat baik dan cocok dilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas sedangkan dalam ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini karena, biologi didalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata pelajaran sains dimana siswanya dituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan daya nalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. B. SARAN Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama. 7 DAFTAR PUSTAKA http://nedutas8fselalubersih.blogspot.com/ http://arumsekartaji.blogspot.com/2011/11/pakar-kebersihan-lingkungan-telahtiada.html

8