Latar belakang masalah merupakan bagian dari rancangan penelitian

Latar belakang masalah merupakan bagian dari rancangan penelitian

contoh rancangan penelitian

Anda telah mengetahui apa yang dimaksud dengan proses berpikir, definisi penelitian, dan prosedur penelitian. Untuk memulai suatu penelitian, Anda telah mengetahui bahwa hal pertama yang dilakukan adalah membuat rancangan penelitian. Pada kali ini akan dijelaskan mengenai apa saja yang terdapat dalam rancangan penelitian.

Dalam rancangan penelitian, terdapat gambaran umum tentang penelitian itu sendiri. Umumnya, rancangan penelitian terdiri dari delapan bagian besar, yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, landasan teori, hipotesis, dan metodologi penelitian.

Penelitian Terdahulu

Dalam merancang penelitian, peneliti perlu mencantumkan hasil penelitian terdahulu. Dengan melacak penelitian terdahulu, peneliti dapat menghindari duplikasi penelitian dan dapat memosisikan kedudukan penelitian yang tengah dilakukan. Hasil penelitian terdahulu juga dapat dijadikan sebagai data pendukung.

Selain itu, pencantuman hasil penelitian terdahulu sangat penting untuk mengetahui sejauh mana penelitian dengan tema yang sama telah dilaksanakan. Contohnya, dengan mencari informasi penelitian terdahulu, tentang hubungan permainan tradisional dengan keterampilan sosial anak. peneliti dapat memosisikan penelitiannya. peneliti dapat mengetahui apakah penelitian dengan tema serupa pernah dilakukan ataukah penelitiannya merupakan penelitian rintisan.

Latar Belakang Masalah

Dalam bagian ini, peneliti harus mengemukakan alasan dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Singkatnya yang harus ada dalam bagian ini adalah mengapa masalah itu perlu diteliti dan apa yang melatarbelakanginya. Di latar belakang masalah, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diuraikan. Jawaban harus disertai Pula pemaparan alasan yang kuat bagi dilakukannya suatu penelitian. Dalam latar belakang masalah, dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi kepustakaannya. Beberapa ahli menyebut kegiatan ini sebagai kegiatan pra survei untuk memperkuat alasan seorang peneliti dalam mengambil sebuah topik permasalahan.

Alasan pemilihan masalah tentu beragam, tergantung tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam menentukan suatu masalah, hal yang perlu dipertimbangkan adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga. Hal-hal itu kemudian menjadi alasan bagi peneliti untuk mengajukan topik tersebut.

Pertanyaan yang perlu ada dalam benak peneliti ketika membuat latar belakang masalah, adalah "kenapa masalah ini penting?" Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya menyempit pada titik permasalahan. Contohnya, peneliti ingin meneliti pengaruh permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak. Peneliti akan mulai memaparkan latar belakang masalahnya dengan menyoroti perkembangan permainan modern dan sosial media. Selanjutnya, peneliti mendeskripsikan fakta tentang permainan tradisional yang mulai ditinggalkan dan pola sosialisasi anak yang semakin hari semakin individual. Akhirnya peneliti akan masuk pada keterkaitan antara permainan tradisional dan keterampilan sosial anak. Dalam menjelaskan hal-hal tersebut jangan lupa untuk memberikan data-data pendukung.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah, tetapi berbeda penekanan. Pada permasalahan penelitian, pertanyaan yang ingin diangkat adalah "Apa yang menjadi permasalahan dalam tema ini?" Kembali ke contoh dalam bagian latar belakang masalah tentang pengaruh permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak. Dalam perumusan masalah, peneliti akan memasukkan unsur-unsur yang dapat menjadi jawaban atas pertanyaan di atas. Peneliti dapat. memulainya dengan menjelaskan pentingnya keterampilan bersosialisasi dalam perkembangan kepribadian anak, kemudian menjelaskan dampak permainan modern terhadap pola sosialisasi.

Terakhir, peneliti dapat menjelaskan pengaruh positif permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak. jangan lupa untuk menambahkan data-data pendukung baik data statistik maupun data lainnya.

Pertanyaan Penelitian

Dan permasalahan yang telah dipaparkan, peneliti merancang pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian berfungsi sebagai dasar penelitian yang akan dilakukan. Ini karena pertanyaan penelitian adalah hal-hal  yang ingin dijawab melalui penelitian. Selain itu, pertanyaan penelitian menjadi "rambu - rambu"  sehingga penelitian dapat terfokus. Seorang peneliti sebaiknya merancang pertanyaan penelitian tidak lebih dari tiga pertanyaan.

Contoh:

1. Bagaimana keterampilan sosial anak yang tidak memainkan permainan tradisional?

2. Bagaimana keterampilan sosial anak yang memainkan permainan tradisional?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara permainan tradisional terhadap peningkatan keterampilan sosial anak?

Tujuan dan Manfaat

Beberapa peneliti biasa menempatkan kedua hal ini dalam satu bagian yang sama. Namun, peneliti lain membedakan atau menyajikan dalam bagian yang terpisah.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan.

Contoh:

Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak?

Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak.

Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bela masalah penelitian merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui sebuah penelitian. Contohnya, mengenalkan permainan tradisional yang,

mulai ditinggalkan kepada anak-anak. Selain bersifat Contohnya praktis, manfaat penelitian juga dapat bersifat teoretis.

menambah khasanah pengetahuan tentang faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan sosial anak.

Landasan Teori

Landasan teori merupakan telaah masalah penelitian berdasarkan teori-teori atau bacaan-bacaan. Landasan teori adalah dasar teoretis bagi penulis untuk menjawab masalah penelitian. Agar memiliki pengetahuan yang luas terhadap masalah penelitian, seorang peneliti haruslah membaca berbagai bacaan yang relevan dengan penelitian, mulai dari konsep-konsep tentang variabel penelitian hingga metodologi penelitian, seperti jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Bacaan-bacaan tersebut akan sangat membantu peneliti dalam melakukan penelitian dengan benar. Beberapa jenis penelitian tidak memerlukan landasan teori yang kuat, seperti jenis penelitian eksplorasi. Jenis penelitian ini membangun teori pada saat pelaksanaan penelitian. Hal ini disebabkan penulis tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah yang diteliti. Ada kalanya pada bagian landasan teori dimasukkan pula definisi konsep dan definisi operasional agar pembaca lebih memahami alur penelitian tersebut. Definisi konsep adalah definisi dari variabel-variabel yang ingin diteliti. Definisi operasional merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variabel tersebut dapat diukur. Karena itulah definisi operasional sering disebut operasionalisasi dari definisi konsep. Contohnya, penelitian pengaruh permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak.

Hipotesis

Hipotesis merupakan kemungkinan jawaban atas masalah penelitian. Disebut kemungkinan karena belum dibuktikan lewat penelitian di lapangan. Hipotesis dinyatakan .dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan variabel-variabel penelitan. Contoh:

Hipotesis : Permainan tradisional berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak.

Variabel 1 : Permainan tradisional. 

Variabel 2 : Keterampilan sosial anak. 

Beberapa jenis penelitian tidak memerlukan hipotesis. Contohnya, jenis penelitian deskriptif yang hanya berusaha menggambarkan masalah. Dapat dikatakan bahwa penelitian menggunakan hipotesis bertujuan menguji hipotesis tersebut. Denis penelitian yang biasa menggunakan hipotesis antara lain penelitian eksplanasi dan eksplorasi. Hipotesis didapat dari jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis dapat dibagi sebagai berikut.

1. Hipotesis nol (Ho). Hipotesis nol adalah dugaan awal sebelum dilakukan penelitian. Dugaan ini biasanya berisi apa yang ingin dipatahkan atau ditolak dengan melakukan penelitian. Contoh: Tidak ada perbedaan tingkat kedisiplinan antara siswa perempuan dan laki-laki. 

2. Hipotesis kerja atau alternatif (Ha). Hipotesis kerja adalah dugaan yang ingin dibuktikan oleh peneliti. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Contoh: Tingkat kedisiplinan siswa perempuan lebih tinggi daripada tingkat kedisiplinan siswa laki-laki.

Ciri – ciri sebuah hipotesis yang baik adalah sebagai berikut

a) Bisa diterima dengan akal sehat

b) Menyatakan hubungan antar variabel penelitian

c) Dapat diuji

d) Dinyatakan secara singkat dan dalam bentuk kalimat pernyataan

e) Konsisten dengan teori dan fakta yang dibangun