Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya

Hi, Sobat Zenius! Pada artikel kali ini gue akan membahas mengenai apa itu konjungsi. Di artikel ini, gue bakal ngebahas macam-macam konjungsi beserta contoh kalimat & penggunaannya.

Show

Konjungsi sendiri memiliki nama lain yaitu kata penghubung dan ternyata ada banyak sekali jenisnya lho. 

Selama ini yang elo tau mungkin beberapa kata seperti kata dan, bahkan, tetapi, jadi, atau lalu. Banyak yang gak tau kalau ternyata kata penghubung jadi dan lalu itu berbeda kelompok atau jenis, begitupun dengan tetapi dan bahkan.

Nah, kalo masih bingung kita langsung aja bahas materinya. Simak sampai habis, ya!

Apa Itu Konjungsi?

Dari penjelasan di atas, elo mulai paham kan kalau kalimat konjungsi adalah kalimat yang memiliki kata penghubung atau kata sambung. 

Kalau menurut Hasan Alwi, penulis Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010, pengertian secara lebih detail dari konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua atau satu bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.

Adanya konjungsi akan membuat suatu kalimat dapat dipahami dan dimengerti sepenuhnya. Yap, ibarat rantai yang menghubungkan satu dengan lainnya hingga menyatu.

Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya
Apa itu Konjungsi? – Konjungsi diibaratkan sebagai rantai (dok: Pixabay)

Sedangkan kalimat konjungsi adalah kalimat yang memiliki kata penghubung di dalamnya. 

Nah, supaya lebih paham dengan konjungsi, gue udah rangkum macam-macam konjungsi yang sering digunakan dalam kalimat, langsung cek di bawah ini ya. 

Macam-macam Konjungsi

Sekarang elo udah tau kan apa itu konjungsi. Selanjutnya adalah mengetahui macam-macam konjungsi.

Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi empat macam yaitu kata penghubung aditif, kata penghubung adversatif, kata penghubung klausa, dan kata penghubung temporal.

Nah, keempat klasifikasi ini disampaikan menurut Halliday dan Hasan, dalam buku berjudul Cohesion in English tahun 1976. 

Tanpa berlama-lama, gue langsung bahas aja satu persatu dari macam-macam konjungsi ini ya:

Konjungsi Aditif

Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya
llustrasi tulisan yang dapat dipahami dan dimengerti sepenuhnya karena menggunakan konjungsi (dok. Pixabay) 

Macam-macam konjungsi dibuka dengan konjungsi pertama yang disebut sebagai konjungsi aditif. 

Fungsi dari kata penghubung yang satu ini adalah memberikan keterangan tambahan. 

Itulah mengapa konjungsi aditif sering juga disebut dengan kata penghubung gabungan. Tapi, tanpa mengubah keterangan di dalam kalimat sebelumnya ya.

  • Contoh: dan, bahkan, selain itu, dan serta.
  • Contoh kalimat: Surya bermain di lapangan dan Melati pergi ke perpustakaan.

Nah, kalo misalnya gue ada pertanyaan, kayak gini: konjungsi yang sering digunakan dalam artikel adalah?

Kira-kira jawabannya apa ya?

Perlu elo tau bahwa artikel adalah adalah informasi yang ditulis untuk mempengaruhi atau memberikan informasi kepada orang banyak.

Artikel bisa dengan mudah elo dapatkan atau lihat di surat kabar, majalah, jurnal, dll. 

Karena tujuan utama ditulis artikel adalah untuk memberikan informasi, konjungsi yang banyak digunakan adalah aditif yang digunakan untuk memberikan keterangan tambahan. 

Penulis artikel tentu ingin tulisannya gampang dimengerti dan dipahami oleh pembaca maka ia harus menulis artikel dengan sejelas mungkin. 

Namun, beberapa artikel juga bisa menggunakan konjungsi adversatif. Misalnya jika informasi dalam artikel berkaitan dengan pernyataan yang berlawanan. 

Atau konjungsi temporal saat artikel yang ditulis memiliki tema yang erat dengan perkembangan waktu. 

Nah, dua jenis konjungsi lainnya, adversatif dan temporal akan gue jelasin di bawah ini ya!

Konjungsi Adversatif

Selanjutnya, ada konjungsi adversatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan kedua gagasan yang berlawanan atau menyatakan kontras.

  • Contoh: namun, meskipun, tetapi, dan melainkan.

Contoh kalimat: Rita tetap berangkat ke sekolah meskipun kakinya terasa sakit. 

Konjungsi Klausa

Kalau elo sering mengatakan atau menulis kata ‘jadi’, berarti elo sedang menggunakan kata penghubung klausa.

Klasifikasi kata penghubung yang satu ini memiliki fungsi untuk menghubungkan dua gagasan yang memiliki hubungan sebab-akibat.

  • Contoh: jadi, karena, sebab, dan sehingga.
  • Contoh kalimat: Hari ini Lisa tidak masuk sekolah karena semalam dia begadang.

Konjungsi Temporal

Yang terakhir dari macam-macam konjungsi adalah konjungsi temporal. 

Kata penghubung ini berfungsi untuk menyatakan waktu atau suatu hubungan kronologi yang ada atau terjadi di dalam teks serta terdapat suatu hasil. 

Intinya, elo ingat aja kata ‘temporal’ yang berarti waktu ya. Jadi, contohnya adalah kata penghubung yang menyatakan waktu.

  • Contoh: kemudian, lalu, setelahnya, dan sebelumnya.
  • Contoh kalimat: Rose mengerjakan PR kemudian dia membantu ayah menanam pohon mangga di pekarangan rumah. 

Kalo misalnya gue ada pertanyaan: jelaskan fungsi kata sambung dalam penulisan teks biografi!

Kira-kira jawabannya apa ya?

Teks biografi adalah teks yang berkaitan dengan teks yang menceritakan riwayat hidup seseorang yang biasanya adalah tokoh terkenal. 

Teks ini akan menjelaskan secara detail perjalanan hidup seseorang mulai dari bayi hingga dia dewasa atau sukses. 

Banyak kata dalam teks biografi berkaitan dengan kejadian-kejadian di masa lampau. Untuk menjelaskan itu semua penulis perlu memahami penggunaan konjungsi dan menggunakan konjungsi dengan tepat. 

Jadi bisa dibilang fungsi kata sambung dalam penulisan teks biografi adalah untuk dapat menandakan hubungan sebab-akibat, kontras, atau jenis hubungan lain antara klausa dalam teks biografi. 

Penggunakan kata penghubung juga akan membuat teks biografi lebih hidup dan menarik perhatian pembaca serta menghindari teks dari rangkaian kalimat yang pendek, sederhana dan membuat frustrasi.

Itu tadi penjelasan mengenai pertanyaan apa itu konjungsi, macam-macamnya hingga kapan konjungsi digunakan. 

Sekarang elo udah paham ‘kan tentang kata penghubung? Untuk melatih pengetahuan, coba coba buat kalimat dari kata penghubung bahkan, meskipun, sebab, dan setelahnya kemudian tulis di kolom komentar supaya elo makin paham ya!

Baca Juga Artikel Bahasa Indonesia Lainnya:

Jenis-jenis Frasa

Ragam Kata dalam Bahasa Indonesia

Asal-Usul Kata

Sering nemu soal matematika yang sulit elo jawab? Santai aja, nih kenalin ZenBot, temen 24 jam yang siap bantu elo cari solusi dari masalah Matematika! 

Untuk menjawab soal-soal tentang trigonometri dan soal matematika lainnya, elo juga bisa manfaatkan fitur dari ZenBot, lewat aplikasi Zenius sekarang!

Kalo elo masih mau ngulik-ngulik soal dan materi lain, langsung aja klik banner di bawah ini ya. Nanti elo langsung aja ketik materi yang dicari di kolom pencarian. Selamat belajar!

Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya

Lihat Juga Proses Belajar Ala Zenius di Video Ini:

Originally Published: April 5, 2021
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Dalam bahasa Indonesia, dikenal berbagai macam jenis kata. Jenis kata tersebut dibagi atau dikelompokkan berdasarkan penggunaan dan juga sifatnya. Salah satu jenis kata yang sering digunakan atau bahkan selalu digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari adalah jenis kata konjungsi.

Seperti yang kita tahu, konjungsi atau yang disebut sebagai kata penghubung ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang membedakan konjungsi tersebut dan juga jenis kata yang lain. Konjungsi juga dibagi menjadi berbagai jenis lagi, salah satunya konjungsi antarkalimat.

Untuk mengetahui bagaimana itu konjungsi antarkalimat dan bagaimana jenis-jenis dari konjungsi antarkalimat dan bahkan bagaimana contoh konjungsi antarkalimat, maka di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai berbagai hal tentang konjungsi antarkalimat sampai contoh konjungsi antarkalimat.

Pengertian Konjungsi Antarkalimat

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konjungsi merupakan kata penghubung atau kata hubung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Konjungsi dianggap penting karena mampu membantu pembaca memahami suatu tulisan. Tanpa adanya konjungsi, maka kalimat akan sulit dipahami dan sulit dimengerti. Sehingga penggunaan konjungsi ini harus tepat guna agar mampu berpengaruh dan membuat suatu kalimat menjadi kalimat atau teks yang mudah dipahami oleh pembaca.

Sementara itu pengertian dari contoh konjungsi antarkalimat adalah contoh konjungsi antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain dan memiliki posisi yakni selalu memulai suatu kalimat yang baru. Contoh konjungsi antarkalimat ini dibuat untuk memulai suatu kalimat yang baru.

Oleh sebab itu, contoh konjungsi antarkalimat memiliki huruf pertama yang ditulis menggunakan huruf kapital. Contoh konjungsi antarkalimat juga bisa disebut sebagai konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.

Contoh konjungsi antarkalimat biasanya menggunakan beberapa kata, misalnya: biarpun, demikian – begitu, meskipun demikian – begitu, kemudian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahkan, tetapi, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, dan juga sebelum itu.

Untuk membedakan contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis konjungsi yang lain, maka ada karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan contoh konjungsi antarkalimat dan contoh konjungsi jenis lain. Karakteristik atau ciri-ciri utama yang membedakan contoh konjungsi antarkalimat dengan konjungsi yang lain adalah pada kalimat pertama.

Contoh konjungsi antarkalimat yaitu memiliki kalimat pertama dan kedua yang diakhiri oleh tanda titik. Kemudian, contoh konjungsi antarkalimat awal kalimat pertama dan kedua diawali dengan menggunakan huruf kapital.

Dengan adanya karakteristik atau ciri-ciri tersebut, maka akan lebih mudah membedakan contoh konjungsi antarkalimat dengan contoh konjungsi jenis lainnya.

Baca Juga:

Kesalahan Penggunaan Ejaan

Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif

Kesalahan Penggunaan Huruf Miring

Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital

Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat

Sudah dijelaskan di atas dengan jelas bahwa contoh konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Sama halnya seperti jenis konjungsi yang dibagi menjadi beberapa kelompok, contoh konjungsi antarkalimat ini juga dibagi lagi menjadi beberapa macam atau beberapa jenis.

Setidaknya ada 9 jenis atau macam contoh konjungsi antarkalimat, meliputi: (1) konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dalam gagasan, (2) konjungsi antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari peristiwa, (3) konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, (4) konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya.

(5) konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, (6) konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, (7) konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi, (8) konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat, dan (9) konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.

Berikut ini penjelasan mengenai 9 jenis dari contoh konjungsi antarkalimat tersebut.

1. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan

Jenis konjungsi antarkalimat yang pertama adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan mengenai adanya pertentangan di dalam suatu gagasan. Contoh konjungsi antarkalimat yang digunakan biasanya adalah: biarpun – begitu, sekalipun demikian – begitu, walaupun demikian – begitu, dan meskipun demikian – begitu.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dalam gagasan misalnya: “Saya kurang sepakat dengan masukan yang mereka sampaikan. Walaupun begitu, kita bisa mencoba masukan tersebut”.

2. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Lanjutan dari Suatu Peristiwa

Jenis yang kedua adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan mengenai bagaimana lanjutan dari suatu peristiwa yang terjadi. Contoh konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan misalnya: sesudah itu, setelah itu, dan juga selanjutnya.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari peristiwa misalnya: “Kelompok itu akan lebih dulu berangkat menggunakan bus dari sekolah, setelah itu baru tim kami yang akan menyusul keberangkatannya”.

3. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya

Macam atau jenis konjungsi antarkalimat yang selanjutnya adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Biasanya, contoh konjungsi antarkalimat menggunakan kata sebaliknya.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya adalah: “Kita diminta untuk menghindari kerumunan selama pandemi Covid-19, sebaliknya kita diminta untuk menjaga protokol kesehatan”.

4. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

Jenis atau macam konjungsi antarkalimat yang selanjutnya adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan yang sebenarnya. Contoh kata yang digunakan di dalam konjungsi antarkalimat jenis ini adalah: sesungguhnya dan bahwasanya.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan yang sebenarnya misalnya: “Saat ini Indonesia mengalami gelombang ketiga Covid-19. Sesungguhnya, pemerintah sudah berupaya untuk melakukan berbagai pembatasan kegiatan sosial”.

5. Konjungsi Antarkalimat yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya

Jenis dari konjungsi antarkalimat yang lain adalah konjungsi antarkalimat yang menguatkan suatu keadaan yang sudah dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat berupa kata yang digunakan dalam jenis konjungsi ini biasanya: malahan atau bahkan.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya misalnya: “Ibu sudah berpesan jauh-jauh hari agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, bahkan ibu sudah membuat daftar barang yang akan dibawa”.

6. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

Jenis selanjutnya dari konjungsi antarkalimat adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan tentang pertentangan dengan keadaan yang sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat di sini biasanya menggunakan kata: namun atau akan tetapi.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya misalnya: “Kedua orang tuanya sudah dengan sangat baik menjaga anak semata wayangnya, namun takdir berkata lain”.

7. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Konsekuensi

Jenis lain dari konjungsi antarkalimat adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis ini biasanya menggunakan kata: dengan demikian.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi misalnya: “Pimpinan sudah hadir di ruangan, dengan demikian rapat bisa segera dimulai”.

8. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Akibat

Selanjutnya adalah jenis konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis menyatakan akibat ini biasanya menggunakan kata: oleh karena itu atau oleh sebab itu.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat misalnya: “Kakak sudah mengambil sikap tegas kepada pencuri itu. Oleh sebab itu, pencuri tersebut akhirnya menyerahkan diri”.

9. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kejadian yang Mendahului Hal yang Dinyatakan Sebelumnya

Jenis terakhir adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis tersebut biasanya menggunakan kata: sebelum itu.

Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya misalnya: “Pihak sekolah sudah memutuskan bahwa uang gedung tahun ini ditiadakan, sebelum itu sekolah sudah melakukan musyawarah dengan para wali murid”.

Baca Juga:

Perbedaan Singkatan dan Akronim

Penggunaan Huruf Miring yang Baik dan Benar

Penggunaan Huruf Kapital yang Baik dan Benar

Penggunaan Kata Di yang Baik dan Benar

82 Contoh Konjungsi Antarkalimat

Setelah mengetahui berbagai hal mengenai contoh konjungsi antarkalimat mulai dari pengertian hingga jenisnya, kali ini akan diberikan beberapa contoh konjungsi antarkalimat berdasarkan jenisnya. Berikut contoh konjungsi antarkalimat berdasarkan jenisnya.

1. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan

– Sebenarnya saya kurang cocok dengan makanan yang disajikan saat rapat tadi, meskipun demikian saya tetap menghargai yang punya acara.

– Orang itu sangat cerewet dan juga ribet, biarpun begitu dia sangat baik hati dan suka menolong.

– Tamu undangan ada yang tidak bisa duduk karena yang datang di acara sangat ramai, walaupun demikian mereka tetap antusias untuk hadir di acara.

– Kami kurang setuju dengan keputusan yang sudah diambil di rapat tapi, meskipun demikian hasil musyawarah yang paling mendominasi tetap kami hargai.

– Laki-laki itu tidak sombong dan sangat ramah dengan siapapun meskipun ia sudah sangat sukses.

– Kendaraan yang sudah dibeli tersebut masih belum dipakai sampai saat ini, walaupun demikian ia selalu membersihkannya.

– Hujan deras mengguyur lapangan sejak sore tadi, meskipun demikian kedua tim bola tetap bermain dengan sangat baik.

– Tina belum berhasil menjadi pemenang di perlombaan kali ini, meskipun begitu ia sudah berusaha melakukan yang terbaik.

– Pagi tadi, Dina buru-buru berangkat ke kantor karena bangun terlambat, walaupun begitu ia sudah sempat menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

– Sekolah ini sudah kosong sejak 1 jam yang lalu, walaupun demikian mereka meninggalkan sekolah dalam kondisi yang bersih.

2. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Lanjutan dari Suatu Peristiwa

– Ibu berpesan agar anak-anaknya melanjutkan sekolahnya terlebih dahulu, setelah itu baru mereka diberi kebebasan menentukan masa depannya.

– Aku hari ini ingin pergi ke pasar dulu, selanjutnya aku baru akan pergi ke swalayan membeli keperluan bulanan.

– Setelah adonan tersebut diuleni, selanjutnya adonan tersebut harus dibentuk sesuai yang diinginkan.

– Sayur yang sudah mulai layu bisa ditambahkan dengan garam, sesudah itu baru dimasukkan air sedikit demi sedikit.

– Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Surabaya, selanjutnya akan dilanjutkan langsung ke Pulau Dewata.

– Kakek memilih untuk berkunjung dulu ke rumah tanteku, setelah itu baru beliau berkunjung ke rumahku untuk menjenguk cucu-cucunya.

– Kinan sudah selesai beberes, selanjutnya ia menata kembali barang-barang yang baru ia beli ke lemari.

– Rian sedang mengenakan ikat pinggang, setelah itu ia segera merapikan kembali bajunya dan berangkat sekolah.

– Tedi membawa bekal yang disiapkan dari rumah ke kantin, sesudah itu ia hanya memesan satu gelas teh manis.

– Lana berkemas pakaiannya yang akan dibawa, sesudah itu ia baru membantu adiknya menyiapkan barang bawaan sang adik.

3. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya

– Kita tidak boleh memetik cabai yang ada di kebun itu. Sebaliknya, kita diperbolehkan menanam bibit baru.

– Doni sangat menyukai mi ayam yang manis. Sebaliknya kakaknya justru membenci mi ayam yang rasanya manis.

– Adikku sangat rajin bangun pagi. Sebaliknya aku jarang bangun pagi.

– Rima sudah berangkat sekolah dari tadi pagi. Sebaliknya kakak Rima justru bermalas-malasan berangkat sekolah.

– Adik perempuanku sangat suka membantu ayah memperbaiki mobil. Sebaliknya, aku tidak bisa membantu ayahku memperbaiki mobil.

– Ibu sangat lihai membersihkan rumah. Sebaliknya, ayah yang pandai memasak di dapur.

– Ananda baru saja pergi dari rumah. Sebaliknya, kakaknya justru pulang untuk menjemputnya.

– Janit hari ini merasa sangat dingin karena hujan turun seharian, sebaliknya kakaknya justru merasa gerah.

– Semua tamu yang hadir sudah menempatkan diri, sebaliknya orang itu malah masih asyik ngobrol dan tidak mencari tempat duduk.

– Dia sudah datang sejak pagi tadi, sebaliknya yang punya rumah justru tak diketahui di mana berada.

4. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

– Sesungguhnya, sejak awal Budi sudah diingatkan untuk tidak ikut bermain di sungai malam itu.

– Pakaian yang ia berikan kepada korban bencana banjir itu sesungguhnya memang pakaian yang masih sangat pantas pakai.

– Gilang sudah menjelaskan bahwasanya dirinya akan ikut pergi berlibur akhir bulan ini.

– Bu guru sudah mengatakan bahwasanya beliau tidak bisa hadir pada hari ini sehingga harus memberikan tugas.

– Makanan yang disajikan di meja makan itu sesungguhnya masakannya sendiri.

– Rumah yang dibeli kemarin sesungguhnya dibeli menggunakan uang hasil keringatnya sendiri.

– Ibu mantap menyatakan bahwasanya ia akan segera naik haji.

– Sebelum dia berangkat, dia mengatakan bahwasanya dia akan pulang lebih cepat.

– Sesungguhnya dia tidak mau berangkat ke pesta ulang tahun temannya malam ini.

– Toni mengatakan bahwa sesungguhnya ia keberatan jika harus pindah tugas.

5. Konjungsi Antarkalimat yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya

– Gaji yang diterima Anisa untuk satu tahun bekerja sudah sangat cukup. Bahkan, ia sudah bisa menabung untuk merenovasi rumah orang tuanya.

– Lidia merasa cukup dengan sajian yang dihidangkan malam ini, malahan dia merasa sangat puas.

– Dia merasa kenyang setelah sarapan, bahkan ia sampai sakit perut.

– Kemarin saat berkunjung ke rumahmu, ibumu membawakanku banyak makanan, malahan bisa kubagikan kepada teman kosku.

– Nita berkunjung ke rumah semua saudaranya, bahkan ia juga membawakan oleh-oleh.

– Dinar tidak mau kembali lagi ke tempat itu, bahkan ia tidak mau lewat di depannya.

– Pekerjaannya hari ini sangat mudah, malahan ia bisa pulang lebih awal.

6. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

– Ia tidak mau lagi bekerja di tempat ini, namun ia tetap harus mencari uang untuk keluarganya.

– Nisa hanya pergi berlibur dua hari, tetapi ia membawa banyak pakaian.

– Luki tidak ingin makan malam, tetapi ia sebenarnya merasa lapar.

– Satpam komplek itu sangat galak karena menaati aturan, tetapi ia juga baik untuk menerima masukan.

– Rina ingin pergi setelah pulang sekolah, namun ia merasa sangat lelah.

– Pak Joko sudah meninggalkan kantor sejak siang tadi, tetapi hingga kini belum sampai rumah.

– Wikan tiba-tiba datang ke rumahku, namun ia tidak mengirimkan pesan terlebih dahulu.

– Banyak orang yang sudah menjaga protokol kesehatan, tetapi masih bisa terpapar Covid-19.

– Banjir yang melanda Jakarta beberapa waktu lalu cukup tinggi, namun semua warga mau melakukan evakuasi.

– Gunung Merbabu kini dalam status aman, namun kita tetap harus mawas diri.

7. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Konsekuensi

– Karena ibu sudah setuju dengan persyaratannya, dengan demikian kami nyatakan bahwa ibu sudah resmi menjadi bagian dari perusahaan kami.

– Lina sudah memutuskan untuk bergabung menjadi guru di kantor ini, dengan demikian Lina harus mematuhi semua peraturan di sekolah ini.

– Kevin sudah berbuat di luar batas, dengan demikian ia harus bertanggung jawab.

– Roni meminta Joko untuk pergi bersamanya malam ini, dengan demikian keduanya dipastikan akan pulang terlambat.

– Kakak sudah izin kepada ibu kalau akan menginap di rumah temannya, dengan demikian ibu tidak perlu menunggu kakak pulang larut malam.

8. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Akibat

– Sekolah sudah memberi keputusan pada siswa yang membolos, oleh sebab itu sekolah tidak lagi menerima protes.

– Ibu sudah mengingatkan agar tidak terlalu lelah berkegiatan, oleh karena itu sebaiknya kamu mengikuti pesan ibu.

– Orang tuanya melarangnya pergi, oleh sebab itu hari ini dia berhalangan hadir.

– Karena hujan yang tak kunjung reda, oleh karena itu Tian memilih untuk batal pergi.

– Mila tidak bisa hadir dalam rapat, oleh karena itu ia meminta asistennya menggantikannya.

9. Konjungsi Antarkalimat yang Menyatakan Kejadian yang Mendahului Hal yang Dinyatakan Sebelumnya

– Polisi sudah menangkap tersangka pencurian uang di swalayan, sebelumnya polisi sudah melakukan wawancara dengan para saksi.

– Kini Jihan sudah tidak lagi menangis, sebelum itu dia tidak berhenti menangis seharian.

– Yuni akan pergi bersama teman-temannya, sebelum itu ia sudah pamitan dengan kedua orang tuanya.

– Prita memilih untuk tinggal di rumah saja selama beberapa hari ke depan, sebelum itu ia sudah memikirkan untuk pergi ke luar kota.

– Ayah bersiap berangkat ke kantor, sebelum itu ayah menyempatkan menyeruput kopi hangat buatan ibu.

Artikel Terkait:

Macam-Macam Konjungsi dan Contoh Lengkapnya

Pengertian Konjungsi, Fungsi, Macam-Macamnya

Kalimat Opini: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan dan Contoh Lengkap

21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi

Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh

Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya

Pengertian Kalimat, Unsur, dan Contoh SPOK nya

6 Ciri Kalimat Efektif yang Perlu Diperhatikan

110+ Contoh Kata Kerja Imperatif yang Baik dan Benar

100+ Contoh Nomina Lengkap dengan Klasifikasinya