Ketika bernapas manusia menghirup oksigen apakah fungsi oksigen di dalam tubuh

Seorang penyanyi kenamaan, Andien, pernah mencoba trik menggunakan plester mulut ketika tidur agar lebih terbiasa menggunakan hidung untuk bernapas. Dengan menggunakan plester, mulut akan terkunci sehingga tubuh “dipaksa” untuk bernapas menggunakan hidung.

Meski bisa membuat Anda bernapas dengan hidung, belum ada penelitian yang benar-benar menyatakan tidur memakai plester mulut terbukti lebih bermanfaat.

Jika Anda tergoda melakukan hal ini, cobalah berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Pasalnya, tidak semua orang diizinkan dan cocok melakukan hal ini, terutama mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.

Konsultasi ke dokter jika sering bernapas lewat mulut

Seperti yang telah disebutkan, tanda-tanda orang yang terbiasa bernapas lewat mulut meski tidak sedang pilek adalah tidur mendengkur, mulut cepat kering, bau mulut, suara serak, dan mudah lelah.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan medis yang tepat.

Tidak banyak orang tahu bahwa kecenderungan bernapas lewat mulut bisa menandakan adanya sumbatan pada jalur napas lewat hidung. Di antaranya adalah alergi, pilek, sinusitis, polip hidung, asma, hingga masalah mental (stres, gangguan panik, atau gangguan kecemasan kronis).

Membiasakan diri bernapas dengan hidung memang baik untuk tubuh Anda karena dapat menghasilkan kualitas oksigen yang lebih baik. Walaupun demikian, terkadang Anda juga perlu bernapas menggunakan mulut ketika saluran hidung sedang bermasalah.

Anda Masih Bernafas? Berterima kasihlah Pada Pohon

Hingga saat ini, sains masih sepakat bahwa oksigen adalah satu-satunya gas yang memberikan energi bagi tubuh manusia. Kita tentu tahu bahwa paru-paru kita membutuhkan oksigen. Tapi ternyata lebih dari itu, oksigen memegang peranan penting hingga ke tingkat sel, bagian terkecil yang menyusun tubuh kita.

Oksigen merupakan bahan bakar sel untuk mengerjakan tugas-tugasnya, termasuk menggerakkan otot, memperbaiki sel-sel yang rusak, menenangkan saraf-saraf, memberi makan otak kita, mengeluarkan racun, mengolah makanan, dan masih banyak lagi. Masalah kesehatan akan timbul jika kita tidak menghirup cukup oksigen.

Tahukah Anda, tubuh bisa menyimpan makanan dan air, tapi tidak bisa menyimpan oksigen. Jadi supaya tetap hidup, kita harus menghirup oksigen tanpa putus.

Manusia menghirup udara sekitar 7 atau 8 liter per menit. Sebanyak 20 persen dari udara yang dihirup manusia adalah oksigen, dan hanya seperempat dari oksigen tersebut yang dikonsumsi oleh paru-paru manusia, yaitu sekitar 550 liter oksigen murni setiap harinya.

Namun demikian jumlah persis oksigen yang dihirup manusia sulit untuk diukur karena melibatkan pertukaran gas secara keseluruhan dan tergantung pada banyak faktor seperti kapasitas paru-paru, kesehatan tubuh manusia secara umum, dan tekanan udara di mana manusia itu berada.

Lalu apa yang mampu menyediakan sebanyak itu untuk setiap orang, setiap detik, setiap hari?

Melalui proses fotosintesis, tanaman menggunakan karbon dioksida untuk membuat karbohidrat, cadangan makanan bagi tanaman. Bersamaan dengan terbentuknya karbohidrat, tanaman juga melepaskan oksigen.Dalam sehari, tanaman melepaskan oksigen lebih banyak daripada yang mereka gunakan untuk bernafas.

Banyaknya oksigen yang diproduksi oleh tanaman tergantung pada jenis, usia, ukuran, dan kesehatan tanaman. Pohon dapat menghasilkan oksigen lebih banyak daripada tanaman lainnya, sepeti rumput atau tanaman pangan, karena pohon mengikat atau menyimpan karbon dalam bentuk kayu. Semakin besar pohon, maka semakin banyak juga oksigen yang dihasilkan per tahunnya. Satu pohon rata-rata mampu melepaskan sekitar 130 kg oksigen per tahun. Itu sebabnya hutan disebut sebagai paru-paru dunia.

Kemudian, apa kabar hutan Indonesia?

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Business Watch Indonesia, antara tahun 2000 dan 2005, setidaknya 310 ribu hektar kawasan hutan hilang. Angka ini meningkat jadi 840 ribu pada tahun 2012. Pada periode ini, deforestasi terutama terjadi di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Deforestasi ini terjadi oleh berbagai sebab, di antaranya pembukaan lahan pertanian dan pemukiman,  pertambangan, penebangan ilegal, dan kebakaran hutan.

Begitu luasnya wilayah yang terdampak akibat kawasan hutan yang hilang, berarti harus ada banyak pihak yang terlibat dan saling membantu untuk memulihkan dan menjaga kawasan hutan, termasuk masyarakat. Satu dekade lalu, Pemerintah Indonesia mencanangkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia lewat Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008.  Pencanangan ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengurangi laju deforestasi dan kerusakan lingkungan lainnya.

Jadi, berapa banyak pohon sudah Anda tanam hingga hari ini?


Page 2

Agriculture and Environment

Still Breathing? Thanks A Tree

To date, science still agrees that oxygen is the only gas that fuels human body. We of course know that our lungs need oxygen. However, fact is much more deeper. Oxygen holds pivotal role even in cell, the smallest unit that builds our body.

Oxygen is fuel for cells to do their tasks. These include moving muscles, repairing damaged cells, calming nerves, feeding our brain, excreting toxins, processes food, and many more. Health problems will start to emerge when we do not inhale enough oxygen.

Did you know that our body can keep food and water, but unable to keep excess oxygen? So to keep living, we must receive streams of fresh oxygen, continuously.

Human inhales around 7 or 8 liters of air per minute. 20 percent of the air is oxygen, and only a quarter of the oxygen is consumed by lungs, or around 550 liters of pure oxygen every day.

However, a precise volume of inhaled oxygen is hard to measure because it involves a complex and whole gas transfer and depends on many factors, such as lungs capacity, general health, and air pressure where a person live.

So, what can provides that much of oxygen, for every person, every second, every day?

Through photosynthesis process, plants absorb and use carbon dioxide to produce carbohydrate, food reserves in plants. At the same time, plants release oxygen. In a day, plants release more oxygen than they use for breathing.

How much oxygen released by plants is influenced by type of plants, age, size, and overall health of plants. Compare to grass or food crop, tree releases more oxygen because it binds or keeps carbon as woods. The bigger the tree, the more it releases oxygen annually. In average, a tree can release around 130 kg of oxygen every year. That is why forest is called lungs of the world.

What about Indonesia’s forest?

As quoted from a study conducted by Business Watch Indonesia, between year 2000 and 2005, at least 310 thousand hectares of forest had lost. The number increased to 840 thousand  hectares in 2012. During this period, deforestation occurred in Sumatera, Kalimantan, and Papua. Deforestation is caused by several activities, among other land utilization for agriculture and settlement, mining, illegal logging, and forest fire.

Forest loss affects vast areas. Accordingly, various parties, including community, should involve and furnish supports to each other to recover and protect forest land. A decade earlier, the Government of Indonesia has launched 28 November as Indonesia’s Tree Planting Day. It  was enacted by Presidential Decree Number 24 Year 2008. It is one of government effort to raise awareness and participation of community to decrease deforestation and destruction of nature.

So, how many trees have you planted?


Page 3

Anda Masih Bernafas? Berterima kasihlah Pada Pohon

Hingga saat ini, sains masih sepakat bahwa oksigen adalah satu-satunya gas yang memberikan energi bagi tubuh manusia. Kita tentu tahu bahwa paru-paru kita membutuhkan oksigen. Tapi ternyata lebih dari itu, oksigen memegang peranan penting hingga ke tingkat sel, bagian terkecil yang menyusun tubuh kita.

Oksigen merupakan bahan bakar sel untuk mengerjakan tugas-tugasnya, termasuk menggerakkan otot, memperbaiki sel-sel yang rusak, menenangkan saraf-saraf, memberi makan otak kita, mengeluarkan racun, mengolah makanan, dan masih banyak lagi. Masalah kesehatan akan timbul jika kita tidak menghirup cukup oksigen.

Tahukah Anda, tubuh bisa menyimpan makanan dan air, tapi tidak bisa menyimpan oksigen. Jadi supaya tetap hidup, kita harus menghirup oksigen tanpa putus.

Manusia menghirup udara sekitar 7 atau 8 liter per menit. Sebanyak 20 persen dari udara yang dihirup manusia adalah oksigen, dan hanya seperempat dari oksigen tersebut yang dikonsumsi oleh paru-paru manusia, yaitu sekitar 550 liter oksigen murni setiap harinya.

Namun demikian jumlah persis oksigen yang dihirup manusia sulit untuk diukur karena melibatkan pertukaran gas secara keseluruhan dan tergantung pada banyak faktor seperti kapasitas paru-paru, kesehatan tubuh manusia secara umum, dan tekanan udara di mana manusia itu berada.

Lalu apa yang mampu menyediakan sebanyak itu untuk setiap orang, setiap detik, setiap hari?

Melalui proses fotosintesis, tanaman menggunakan karbon dioksida untuk membuat karbohidrat, cadangan makanan bagi tanaman. Bersamaan dengan terbentuknya karbohidrat, tanaman juga melepaskan oksigen.Dalam sehari, tanaman melepaskan oksigen lebih banyak daripada yang mereka gunakan untuk bernafas.

Banyaknya oksigen yang diproduksi oleh tanaman tergantung pada jenis, usia, ukuran, dan kesehatan tanaman. Pohon dapat menghasilkan oksigen lebih banyak daripada tanaman lainnya, sepeti rumput atau tanaman pangan, karena pohon mengikat atau menyimpan karbon dalam bentuk kayu. Semakin besar pohon, maka semakin banyak juga oksigen yang dihasilkan per tahunnya. Satu pohon rata-rata mampu melepaskan sekitar 130 kg oksigen per tahun. Itu sebabnya hutan disebut sebagai paru-paru dunia.

Kemudian, apa kabar hutan Indonesia?

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Business Watch Indonesia, antara tahun 2000 dan 2005, setidaknya 310 ribu hektar kawasan hutan hilang. Angka ini meningkat jadi 840 ribu pada tahun 2012. Pada periode ini, deforestasi terutama terjadi di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Deforestasi ini terjadi oleh berbagai sebab, di antaranya pembukaan lahan pertanian dan pemukiman,  pertambangan, penebangan ilegal, dan kebakaran hutan.

Begitu luasnya wilayah yang terdampak akibat kawasan hutan yang hilang, berarti harus ada banyak pihak yang terlibat dan saling membantu untuk memulihkan dan menjaga kawasan hutan, termasuk masyarakat. Satu dekade lalu, Pemerintah Indonesia mencanangkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia lewat Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008.  Pencanangan ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengurangi laju deforestasi dan kerusakan lingkungan lainnya.

Jadi, berapa banyak pohon sudah Anda tanam hingga hari ini?