Kesalahan yang terjadi ketika membaca lafal dalam Alquran yang menyalahi huruf adalah

Foto: Thoudy Badai / Republika

Ramenten, Jakarta - Sudahkah kita membaca Alquran dengan baik dan benar? Allah berfirman dalam QS Al Muzammil ayat 4 yang berbunyi: "Dan bacalah Alquran itu dengan tartil."

Tartil (bahasa Arab: ترتيل ) artinya dengan perlahan-lahan. Menurut tafsirr Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Namun tanpa kita sadari sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam membaca Alquran. Kesalahan dalam membaca Alquran disebut sebagai lahn. Dilansir dari laman web khudzilkitab.com, lahn dibagi lagi menjadi dua, yaitu lahn jali dan lahn kafi. Lahn jali ini termasuk kesalahan yang haram, karena bisa merubah makna ayat. Contohnya:

Foto: web khudzilkitab.com

Kesalahan huruf hijaiyah membuat maknanya ikut berubah. "Demi buah Tin" berubah menjadi "Demi tanah liat".

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selain contoh di atas, berikut kesalahan-kesalahan dalam membaca Alquran yang sering kita lakukan:

Tertukar Huruf Mad

Huruf mad. Foto: Blogspot.com

Mad artinya panjang. Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah saat membaca huruf mad, tidak dibaca panjang. Sebaliknya bacaan yang bukan huruf mad, malah dibaca panjang.

Tertukar Makhroj

Foto: Blogspot.com

Makhroj artinya tempat keluar huruf hijaiyah. Ini mengapa saat belajar Alquran, materi pertama yang diajarkan oleh guru mengaji adalah materi makhorijul huruf. Karena masih banyak terjadi kesalahan seperti huruf-huruf yang terdengar mirip. Misalnya huruf sin yang dibaca syin. Huruf dal dengan dzal. Hamzah dengan Ain, dan sebagainya.

Lupa Hukum Tajwid

Foto: lazada

Ada lebih dari sepuluh hukum tajwid dalam membaca Alquran. Seperti idgham bighunnah dan bilaghunnah yang memiliki rumus membaca yang berbeda. Cara terbaik agar tidak lupa tajwid adalah dengan terus praktek dan mengingatnya satu persatu.

Tidak Berhenti Sesuai Tanda Waqof dan Washol

Salah satu tanda waqof dan washol. Foto: Kuliah Quran Dr Hafiz

Ibarat di jalan raya, tanda waqof ini adalah rambu-rambu di mana kita harus berhenti atau boleh lanjut, dilarang behenti, maupun boleh lanjut atau berhenti. Banyak dari kita yang membaca waqof di sembarang ayat tanpa mengulangnya (ibtida) dari ayat sebelumnya.

Tidak Mengetahui Bacaan Gharib

Contoh bacaan gharib tashil. Foto: Blogspot.com

Gharib artinya sembunyi. Contoh bacaan gharib yaitu Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql. Jika kita tidak mendalami ilmu membaca Alquran, maka akan salah membaca ketika menemukan bacaan gharib.

Membaca Basmalah pada Surah At Taubah

Foto: IST

Seringkali kita lupa karena terbiasa membaca basmalah tiap akan mengawali surat. Syekh Ali Jaber dalam tayangan Youtube Channel Mata Hati Islami mengatakan salah satu alasan mengapa tidak mengawali surah At Taubah dengan basmalah karena isi surah tersebut merupakan cerita mengenai orang-orang munafik.

Dilansir dari Republika, Ulama berbeda pendapat soal membaca basmalah saat mengawali membaca surat At-Taubah. Menurut Ibnu Hajar dan Al-Khatib hukumnya adalah haram jika dibaca di permulaan surat dan makruh jika dibaca pada pertengahan surat.

Salah Menqolqolah Huruf

Huruf qolqolah. Foto: Wattpad

Qolqolah artinya memantul. Beberapa dari kita membaca huruf qolqolah kerap keliru. Bacaan yang harusnya tidak dipantulkan, dipantulkan.

Itulah tadi ketujuh kesalahan yang paling sering dilakukan dalam membaca Alquran berdasarkan pengalaman Ramenten sebagai murid di lembaga Tahsin. Pentingnya kita belajar tajwid Alquran untuk tahsin atau memperbaiki bacaan kita sebagaimana bacaan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya dengan dibimbing guru mengaji. Belajar ilmu tajwid juga bertujuan untuk menjaga lidah kita agar tidak salah ketika membaca Alquran. Wallahualam Bissawab.

Sing nulis, Mbak Dian Alfiah

  • #Alquran
  • #tajwid
  • #Ilmu-tajwid
  • #-iqro
  • #-mengaji
  • #-ngaji
  • #-tahsin

Lahn adalah suatu kesalahan atau kondisi yang menyimpang dari kebenaran. Kesalahan itu dibagi menjadi dua jenis:

1) Jali (besar) yaitu kesalahan yang terdapat dalam lafazh dan mempengaruhi tata cara bacaan, baik itu mengubah arti atau tidak mengubahnya. Dinamakan “kesalahan besar” karena kesalahan ini diketahui oleh ulama qiro’ah maupun orang awam, seperti:

a. Perubahan huruf dengan huruf

Seharusnya اَلْمُسْتَقِيْمَ dibaca اَلْمُصْتَقِيْمَ

Seharusnya اَلَّذِيْنَ dibaca اَلَّزِيْنَ

Seharusnya اَلضَّالِّيْنَ dibaca اَلظَّالِّيْنَ

Seharusnya اَلْمَغْضُوْبِ dibaca اَلْمَقْضُوْبِ

b. Perubahan harokat dengan harokat

Seharusnya قُلْتُ dibaca قُلْتِ

Seharusnya رَبِّ dibaca رَبُّ

Seharusnya أَنْعَمْتُ dibaca أَنْعَمْتِ

Seharusnya لَمْ يَلِدْ dibaca لَمْ يَلِدُ

c. Penambahan huruf

Seharusnya مَنْ كَانَ dibaca مَانْ كَانَ

Seharusnya مِنْكُمْ dibaca مِينْكُمْ

d. Penghilangan tasydid

Seharusnya عَرَّفَ dibaca عَرَفَ

Seharusnya بَدِّلْ dibaca بَدِلْ

e. Penambahan tasydid

Seharusnya فَرِحَ dibaca فَرِّحَ

Seharusnya مَرَجَ dibaca مَرَّجَ

f. Penghilangan bacaan panjang

Seharusnya اَلْكِتَابُ dibaca اَلْكِتَبُ

Seharusnya اَلْبَيَانَ dibaca اَلْبَيَنَ

Kesalahan-kesalahan di atas hukumnya haram. Ulama telah sepakat tentang keharamannya, dan  pelakunya berdosa.

2) Khafi (kecil) yaitu kesalahan yang berkaitan dengan tidak sempurnanya pengucapan bacaan; kesalahan seperti ini hanya diketahui oleh orang yang ahli dalam bidang ini (bidang qiro’ah, pent.), seperti:

a. Tidak sempurna dalam pengucapan dhommah.

وَنُوْدُوْا → Seharusnya dibaca wa nuuduu tetapi dibaca wa noodoo

b. Tidak sempurna dalam pengucapan kasroh.

سَبِيْلِهِ → Seharusnya dibaca sabiilih tetapi dibaca sabiileh

c. Tidak sempurna dalam pengucapan fathah.

اَلْبَاطِلُ → Seharusnya dibaca al-baathilu tetapi dibaca al-boothilu

d. Menambah qalqalah pada kata yang seharusnya tidak berqalqalah.

فَضْلَهُ → Seharusnya dibaca fadhlahuu tetapi dibaca fadhe‘lahuu

e. Mengurangi bacaan ghunnah.

أَنَّ → Seharusnya tasydid dibaca dengan dengung sekitar dua harakat tetapi tidak dibaca dengan dengung.

f. Terlalu memanjangkan bacaan panjang.

اَلرَّحْمَانُ → Seharusnya mim tersebut dibaca dua harakat tetapi dibaca empat, lima, atau enam harokat.

g. Terlalu menggetarkan ro’.

الَذُّكُوْرُ → Seharusnya dibaca adz-dzukuur tetapi dibaca adz-dzukuurrrr.

Yang rajih, hukum kesalahan ini juga terlarang.

***
muslimah.or.id
Sumber: Panduan Praktis Tajwid dan Bid’ah-Bid’ah seputar Al-Qur’an, karya Al-Ustadz Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashory, Cetakan ke-6, Maktabah Darul Atsar Al-Islamiyah, Magetan.

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan

🔍 Wanita Yang Pertama Masuk Surga, Kisah Asiyah, Tulisan Arab Sakinah Mawaddah Warahmah, Obat Hati Yang Galau, Arti Nama Azza, Sifat Hasad, Hukum Bercadar, Ciri Wanita Solehah, Barakallahuma, Wa Iyyakum

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA