Salah satu sifat khas koloid yang diterapkan pada proses penjernihan air pam adalah

Sifat-sifat koloid banyak sekali, di antaranya:
1. Efek Tyndall –> Adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid –> Terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul berukuran besar mampu menghamburkan cahaya yang diterima ke segala arah. –> Semakin besar ukuran dan konsentrasi partikel koloid, semakin besar efek Tyndall.

–> Contohnya: Warna merah dan jingga di langit saat pagi atau sore hari, sorot lampu di suasana kabut dan malam hari, dan sorot lampu proyektor, debu yang tampak pagi hari.

2. Gerak Brown –> Adalah gerakan acak partikel koloid dalam medium pendisperinya –> Terjadi karena tumbukan tidak seimbang antara partikel-partikel koloid. –> Bermanfaat untuk menjadikan koloid menjadi stabil dan pencegah pengendapan (koagulasi)

–> Contohnya: Gerak air + susu dalam koloid

3. Elektoforesis –> Adalah peristiwa pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik, yang mengakibatkan partikel-partikel koloid bergerak ke elektrode yang mempunyai muatan berlawanan dengan muatan koloid

–> Contohnya: Lorong pabrik yang dipasangi lempeng logam bermuatan negatif, mesin Cottrel.

4. Adsorpsi –> Adalah proses “penyerapan” suatu partikel zat berupa ion, atom, ataupun molekul pada permukaan zat lain. –> Mengakibatkan partikel koloid menjadi bermuatan sejenis dan partikel-partikel koloid tersebut saling berjauhan sehingga tidak terjadinya penggumpalan atau koagulasi

–> Contohnya: Pemisahan mineral logam dari bijihnya, mandi atau membersihkan badan, penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula pasir, penyembuhan sakit perut dengan norit atau serbuk karbon, penjernihan air tawas menggunakan Al2(SO4)3, dan adsorpsi racun-racun berwujud gas dengan arang halus.

5.  Koagulasi –> Adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdisperi terpisah dari medium pendispersi alias tidak menyatu. –> Terjadi karena dispersi koloid kehilangan kestabilan dalam mempertahankan partikelnya untuk bergabung serta dihilangkannya muatan koloid. –> Jika suatu koloid bermuatan negatif, maka larutan paling cocok untuk mengkoagulasikan (menggumpalkan) larutan tersebut dengan koloid yang bermuatan positif paling besar. –> Jika suatu koloid bermuatan positif, maka larutan paling cocok untuk mengkoagulasikan (menggumpalkan) larutan tersebut dengan koloid yang bermuatan negatif paling besar.

–> Contoh: Menyadap getah karet dengan CH3COOH atau HCOOH, penggumpalan lumpur pada penjernihan air, mesin Cottrell, dan penetralan albuminoid dalam darah.

6. Dialisis –> Adalah sifat koloid untuk mengurangi ion-ion penganggu dengan tidak membuat koloid bersentuhan dalam air dan tetap berada di kantong semipermiabel.

–> Contoh: Hemodialisis pada penderita gagal ginjal

7. Koloid pelindung –> Adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak terjadi koagulasi.

–> Contohnya: Lesitin (dalam margarin), gelatin (dalam kristal es krim), minyak silikon (melindungi campuran zat warna dalam cat), dan kasein dalam susu.

8. Koloid liofil –> Mempunyai afinitas yang besar untuk menarik air, stabil, kekentalannya tinggi, gerak Brown dan efek Tyndall tidak ada, hanya zat organik, dapat kembali jika dilucuti air lagi.

–> Contoh: Sol agar-agar, sol kanji, gelatin, sabun, dan deterjen

9. Koloid liofob –> Mempunyai afinitas yang kecil untuk menarik air, tidak satbil, kekentalan rendah, ada gerak Brown dan efek Tyndall, hanya zat anorganik, tidak dapat kembali jika dilucuti air, dan partikel terdisperinya mengadsorpsio ion.

–> Contoh: Sol AgCl, sol CaCO3, dan sol logam lainnya.

Contoh soal:
1. Peristiwa penting yang berhubungan dengan sifat koloid: 1) Pembentukan delta di muara sungai; 2) Penyembuhan sakit perut dengan norit; 3) Pemutihan gula; 4) Penjernihan air dengan tawas; 5) Cuci darah pada penderita ginjal. Sifat koagulasi ditunjukkan oleh nomor …

A. 1) dan 4)

B. 2) dan 3) C. 2) dan 4) D. 3) dan 5) E. 4) dan 5)

—> Nomor 2 dan 3 merupakan sifat koloid adsorpsi. Nomor 5 merupakan sifat koloid dialisis.

2. Proses elektrodialisis terhadap koloid bertujuan untuk … A. Menstabilkan koloid B. Mengkoagulasikan koloid C. Mengukur dimensi partikel koloid D. Memisahkan jenis-jenis muatan koloid

E. Membuang kelebihan ion elektrolit dari koloid
—> Eletrodialisis berarti proses dialisis (membuang ion-ion penganggu) dengan tenaga listrik.

3. Koloid pelindung dapat menstabilkan koloid lain dari proses koagulasi dengan cara … A. Menyerap partikel koloid lain

B. Membungkus partikel koloid lain

C. Mengendapkan partikel koloid lain D. Memperbesar media penyerapan partikel koloid lain

E. Bergabung dengan partikel koloid lain membentuk koloid baru

4. Partikel bermuatan listrik karena … A. Partikel koloid mengalami ionisasi B. Partikel koloid terkoagulasi

C. Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid

D. Pelepasan elektron oleh partikel koloid E. Reaksi partikel koloid dengan mediumnya

–> untuk bermuatan listrik, maka koloid perlu menyerap (adsorpsi).

5. Sol As2S3 merupakan koloid yang bermuatan negatif. Larutan yang paling baik untuk mengkoagulasikan koloid ini adalah … A. Kalium fosfat (K3PO4) = K3PO4 ⇆ 3K+ + PO4 3- B. Barium nitrat (Ba(NO3)2) = Ba(NO3)2 ⇆ Ba2+ + NO3 2- C. Besi (II) sulfat (FeSO4) = FeSO4 ⇆ Fe2+ + SO4 2-

D. Besi (III) sulfat (Fe2(SO4)3)

= Fe2(SO4)3 ⇆ Fe3+ + 3SO4 2- E. Magnesium sulfat (MgSO4) = MgSO4 ⇆ Mg2+ + SO4 2-

–> Sesuai bagian “Koagulasi”, untuk mengkoagulasikan sol negatif, diperlukan muatan ion positif terbesar, yaitu D sebanyak 3 dari Fe3+.

LANJUT : TEORI DOMAIN ELEKTRON — GEOMETRI MOLEKUL KIMIA

Home / Kimia / Soal IPA

Berikut beberapa sifat koloid.
1)    Elektroforesis
2)    Efek Tyndall
3)    Koagulasi
4)    Gerak Brown
5)    Dialisis

Proses penjernihan air menggunakan tawas merupakan penerapan sifat koloid nomor ….

Dalam air yang kotor, tawas (PAC) membentuk koloid Al(OH)yang bermuatan positif sehingga air kotor yang merupakan koloid bermuatan negatif dapat menggumpal (koagulasi).

------------#------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Newer Posts Older Posts

Pengaplikasian pengolahan air secara lengkap biasa diterapkan dalam industri pengolahan air bersih (PDAM). Pengolahan air bersih secara lengkap didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu:

1. Adsorpsi

Adsorpsi adalah penyerapan ion atau penyerapan listrik pada permukaan koloid (partikel-partikel koloid bermuatan listrik).

2. Koagulasi

Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel koloid.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses penjernihan air antara lain :

  1.  Tawas (Al2(SO4)3)
  2. Karbon Aktif
  3. Klorin/Kaporit
  4. Kapur Tohor
  5. Pasir

Mekanisme pengolahan air bersih di PDAM :

1. Air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Dalam bak prasedimentasi ini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur yang mengendap dibuang dengan pompa.

2. Kemudian air yang masih mengandung partikel – partikel lumpur yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat mengendap karena pengaruh gravitasi dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini air dicampur dengan Al2(SO4)3. 18 H2O (tawas). Ion Al3+ yang terdapat pada tawas akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

Al3+ + 3 H2O → Al(OH)3 + 3H+

Al(OH)3 yang terbentuk akan mengabsorpsi menggumpalkan dan mengendapkan kotoran. Ion Al3+ akan menghilangkan muatan – muatan negatif dari partikel koloid seperti tanah liat/lumpur, sehingga lumpur yang berukuran kecil menjadi flok – flok yang berukuran besar (koagulasi). Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama dengan tawas karena pengaruh gravitasi. Selain berfungsi supaya lumpur lebih mudah mengendap koagulasi juga bertujuan untuk memudahkan lumpur untuk disaring. Selain itu, tawas yang membentuk koloid Al(OH)3 juga dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencermar seperti detergen dan pestisida.

Selanjutnya ditambah gas klorin (preklorinasi) yang berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan) dan karbon aktif (bila tingkat kekeruhan air baku tinggi). Karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku.

3. Air yang setengah bersih kemudian dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Dari bak pasir diperoleh air yang hampir bersih, karena sisa flok akan tertahan oleh saringan pasir.

4. Air dalam bak pasir dialirkan ke dalam siphon. Di dalam siphon air yang hampir bersih ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama.

5. Air yang sudah memenuhi standar bersih dari bak siphon dialirkan ke reservoar.

6. Air siap dikonsumsi konsumen

Proses pengolahan air bersih pada industri pengolahan air bersih (PDAM) yang telah diuraikan di atas disebut sebagai pengolahan air minum sistem konvensional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA