Kenapa sering haus di malam hari

Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / Sering Haus di Malam Hari, Tanda Bahaya atau Tidak?

Sering Haus di Malam Hari, Tanda Bahaya atau Tidak?

DokterSehat.Com– Sebenarnya, haus adalah sesuatu yang wajar kita rasakan setiap hari. Hanya saja, terkadang kita bisa mengalaminya saat malam hari, termasuk saat tidur malam. Hal ini tentu akan membuat kita terbangun dan mencari minuman. Apakah sering merasakan haus di malam hari menandakan masalah kesehatan?

Penyebab sering haus di malam hari

Penyebab paling umum dari munculnya sensasi haus di malam hari adalah dehidrasi. Biasanya, hal ini disebabkan oleh kurang minum sepanjang hari. Jika kita juga tidak sempat minum air sebelum tidur, maka di saat tengah malam, kita juga akan kehausan sehingga membuat kita terbangun demi minum.

Selain itu, jika suhu udara di dalam rumah ternyata cukup panas, maka kita akan mengeluarkan banyak keringat dan akhirnya berimbas pada banyaknya cairan tubuh yang keluar. Semakin banyak cairan tubuh yang keluar, semakin besar kemungkinan kita untuk mengalami sensasi haus saat tidur malam.

Kebiasaan mengonsumsi makanan pedas atau makanan yang asin juga akan memicu gangguan keseimbangan cairan di dalam tubuh. Hal ini tentu akan berimbas pada sensasi haus dan tenggorokan kering di malam hari, apalagi jika kita mengonsumsinya di terlalu dekat dengan waktu tidur.

Beberapa penyakit yang terkait dengan sensasi sering haus di malam hari

Meskipun secara umum wajar terjadi, pakar kesehatan menyebut sensasi haus di malam hari, khususnya yang sering muncul saat tengah malam hingga membuat kita terbangun dari tidur bisa jadi terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang sebaiknya kita waspadai.

1. Xerostamia

Xerostamia adalah masalah kesehatan yang menyebabkan sensasi mulut kering dan haus berlebihan. Kondisi ini terjadi akibat kelenjar ludah pada mulut tidak mampu memproduksi air liur dengan cukup. Padahal, air liur sangatlah penting untuk menjaga kelembapan mulut dan keseimbangan bakteri di dalamnya.

Xerostamia bisa disebabkan oleh berbagai hal. Hanya saja, kondisi ini lebih sering terjadi akibat faktor usia yang sudah lanjut, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga efek samping dari terapi radiasi yang sering dilakukan oleh pengidap kanker.

1. Diabetes melitus

Salah satu gejala khas dari diabetes adalah sensasi haus yang sangat berlebihan. Hal ini akan membuat kita lebih banyak minum air setiap hari. Masalahnya adalah meski sudah banyak minum, pengidap masalah kesehatan ini tetap saja akan merasakan haus.

Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, baik itu di pagi, siang, atau malam hari. Penyebabnya adalah kadar gula darah yang sudah jauh melebihi batas normal. Tubuh pun akan berusaha untuk mengurangi kadar gula darah ini dengan cara memperbanyak frekuensi pembuangan urine. Hanya saja, hal ini juga akan berimbas pada terganggunya keseimbangan cairan tubuh yang akhirnya membuat kita lebih sering merasa haus.

1. Diabetes insipidus

Diabetes insipidus adalah kondisi yang membuat tubuh tidak lagi mampu mengendalikan cairan tubuh. Penderita penyakit ini akan terus mengalami rasa haus yang luar biasa sehingga bisa minum hingga berliter-liter air setiap hari. Bahkan, ada yang sampai minum hingga lebih dari 10 liter air hanya demi mengatasi rasa haus yang dialaminya.

Tips mengatasi haus di malam hari

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi minuman yang tepat demi mengatasi sensasi haus di malam hari.

Berikut adalah beberapa jenis minuman yang sangat disarankan untuk dikonsumsi.

• Air putih sangat disarankan untuk diminum sebelum tidur demi mengatasi sensasi haus sekaligus menjaga kesehatan gigi dan mulut.
• Susu hangat juga sangat direkomendasikan untuk diminum sebelum tidur karena memiliki kandungan triptofan yang bisa membuat tidur lebih nyenyak.
• Air kelapa yang tidak diberi tambahan gula juga sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi karena tinggi kandungan mineral yang bisa mengatasi dehidrasi sekaligus menurunkan rasa haus di malam hari.

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi