Keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran kristiani

Keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran kristiani

UV Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at uv.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran kristiani

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. A. 1, 2 dan 3
  2. B. 2, 3 dan 4
  3. C. 3, 4 dan 5
  4. D. 1, 4 dan 5
  5. E. 2, 4 dan 5

Jawaban terbaik adalah E. E. 2, 4 dan 5.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Perhatikan Bacaan Berikut :Keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan dan pembentukan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran Kristiani. Setiap anggota keluarga berkewajiban menciptakan lingkungan yang harmonis dalam keluarga dengan menghayati dan melakukan ajaran-ajaran Kristiani1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah2. Sebagai rekan sekerja Allah3. Sebagai tuan dari ciptaan-Nya4. Sebagai lembaga pendidik utama dan pertama5. Sebagai wadah semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan dan sikap saling menghormatSecara khusus menurut Iman Kristen fungsi keluarga terdapat pada nomor ...❞ Adalah E. E. 2, 4 dan 5.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Peranan yang sangat penting dalam proses membuat keputusan bagi seorang kristen adalah...... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

uv.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Agama Katolik | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian keluarga, fungsi keluarga, peran Allah dalam kehidupan keluarga, Allah dan keluargaku, melibatkan Tuhan dalam kehidupan keluarga dalam mata pelajaran agama Kristen kelas XI revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian keluarga, fungsi keluarga, peran Allah dalam kehidupan keluarga, Allah dan keluargaku, melibatkan Tuhan dalam kehidupan keluarga dalam mata pelajaran agama Kristen.

A. Pengertian Keluarga

Banyak defenisi yang berbeda tentang keluarga. Meskipun demikian, terdapat kesamaan dalam rumusan yang berbeda tersebut dan merupakan ciri-ciri pokok, yakni:

  1. Keluarga merupakan kelompok atau persekutuan sosial yang paling kecil.
  2. Keluarga terbentuk apabila ada ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
  3. Keluarga merupakan suatu persekutuan yang berawal dari dua orang yang berbeda jenis kelamin.

Dalam masyarakat dapat ditemukan bahwa keluarga terdiri atas dua bentuk, yaitu keluarga batih dan keluarga besar.

  • Keluarga batih (nuclear family, conjugal family, basic family), yaitu kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
  • Keluarga besar (extended family, consanguine family), yaitu keluarga batih ditambah kerabat lain yang memiliki hubungan erat (hubungan darah) dan senantiasa dipertahankan, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, kemenakan, dan sebagainya.

B. Fungsi Keluarga

Tahukah kamu bahwa setiap anggota keluarga mempunyai tugas yang harus dilakukan? Apa tugas kamu sebagai seorang anak? Apa tugas orang tuamu?

Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga memiliki tugas masing- masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut sebagai fungsi. Adapun fungsi keluarga menurut para sosiolog adalah sebagai berikut.

  1. Fungsi biologis yang berkaitan dengan pemenuhan yang bersifat biologi, misalnya makan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memelihara dan merawat anggota keluarga secara fisik.
  2. Fungsi sosialisasi yang berhubungan dengan pembentukan kepribadian anak.
  3. Fungsi afeksi yang berhubungan dengan kasih sayang, keintiman, perhatian dan rasa aman yang tercipta dalam keluarga.
  4. Fungsi edukatif yang berkaitan dengan mendidik anak dan menyekolahkan anak.
  5. Fungsi religius yang mendorong dikembangkannya anggota keluarga menjadi insan-insan agama yang penuh ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Fungsi protektif yang memberikan tempat yang nyaman bagi anggota keluarga dan memberikan perlindungan secara fisik, ekonomis maupun psikologis.
  7. Fungsi rekreatif dengan tujuan untuk mencari hiburan, memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga.
  8. Fungsi ekonomis yang berkaitan dengan orang tua yang mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  9. Fungsi status sosial yakni kedudukan atau status yang diwariskan kepada anak- anaknya.

Selain fungsi keluarga yang sudah diuraikan di atas, menurut iman Kristen keluarga yang dipaparkan dalam Alkitab adalah:

  1. Sebagai teman sekerja Allah dalam mengelola alam semesta dan segala isinya (Kejadian 1:28). Setiap manusia, termasuk keluarga bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam, misalnya dengan memanfaatkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan secukupnya, menjaga kebersihan dan keindahan alam, ramah terhadap lingkungan, dan sebagainya.
  2. Sebagai lembaga pendidik utama dan pertama (Ulangan 6:4-9). Yang pertama berarti belum ada lembaga lain yang dapat mendahului peran keluarga dalam pendidikan. Yang utama berarti belum ada lembaga lain yang mengungguli perannya dalam pendidikan. Dengan kata lain, keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan nilai-nilai kehidupan sesuai dengan ajaran Kritiani.
  3. Sebagai wadah kepada semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan dan sikap saling menghormati (Efesus 5:22-23; 6:1-3). Setiap anggota keluarga menciptakan lingkungan dalam keluarga yang harmonis dengan menghayati dan melakukan ajaran-ajaran Kristiani sehingga dapat terpancar dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.

C. Peran Allah dalam Kehidupan Keluarga

Tuhan adalah Oknum pembentuk sebuah keluarga. Tuhan menciptakan manusia sepasang yakni laki-laki dan perempuan (Kejadian 2:21-25). Manusia diciptakan berbeda tetapi satu kesatuan. Artinya, manusia diciptakan dalam dua jenis kelamin. Dalam perbedaan itu manusia menjadi satu persekutuan yang luar biasa karena saling membutuhkan, saling mendukung, saling melengkapi.

Tuhan memberikan daya tarik yang luar biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga. Terdapat tiga landasan dalam membangun keluarga Kristen atau pernikahan Kristen menurut firman Allah yang terdapat dalam Kejadian 2:24.

D. Allah dan Keluargaku

Anak mempunyai dua dimensi kehidupan yang sedang dan akan dijalani. Tahukah kamu apa sajakah itu? Di satu sisi, anak yang berkembang menjadi remaja berada dalam posisi sebagai salah satu anggota keluarga. Di sisi yang lain, kelak ia akan membentuk keluarga baru pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, kamu perlu disiapkan sejak dini melalui berbagai pengalaman yang diturunkan dalam keluarga kamu.

Sadarkah kamu bahwa keadaan keluarga pada masa kini di lingkungan tempat kita berada terdapat banyak masalah dan pergumulan yang dihadapi? Angka perceraian yang terus meningkat, banyaknya kasus perselingkuhan, banyaknya anak dan remaja yang terjerumus dalam jebakan narkoba dan minuman keras karena sendi-sendi keluarga kristiani yang hancur, dan sebagainya.

Berkaitan dengan hal tersebut, keluarga Kristen pada masa kini perlu menyadari peranannya dengan cara merefleksikan nilai-nilai kehidupan, baik secara biblis maupun teologis sehingga menjadi perpanjangan peranan Allah dalam kehidupan keluarga Kristen secara utuh.

  1. Keluarga sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani. Dari keluarga kita mempelajari pola-pola hubungan akrab dengan orang lain, nilai-nilai, ide dan perilaku yang juga didukung oleh sekolah, gereja dan kelompok masyarakat lain yang berperan membentuk jati diri dan kehidupan rohani.
  2. Keluarga sebagai tempat bernaung kudus. Maksudnya adalah keluarga merupakan tempat penerimaan, pembinaan, pertumbuhan yang memberdayakan anggota-anggota keluarga untuk berperan serta dalam tindakan kasih dan penyelamatan Allah yang terus berlanjut.
  3. Keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik baik fisik, mental/ emosional, sosial, spiritual/rohani kepada para anggotanya.
  4. Keluarga sebagai pencerita yang menceritakan karya-karya Allah di dalam keluarga sebagai kabar kesukaan.

E. Melibatkan Tuhan dalam kehidupan Keluarga

Dalam keluarga Kristen, ada hal yang khas berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan serta pembaharuan oleh Tuhan.

a. Berkat Tuhan

Pengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya sekedar uang atau hal material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kemenangan, umur panjang, kebahagiaan, dan sebagainya. Berkat Tuhan dibutuhkan keluarga sebagai bagian dari penyertaan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Alkitab kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya, misalnya Abraham yang diberkati Tuhan dalam segala hal (Kejadian 24:1), Obed-Edom beserta keluarganya diberkati Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka (2 Samuel 6:11). Berkat Tuhan juga akan diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini yang tetap setia berpedoman dan berpegang kepada Tuhan, seperti ucapan berkat yang ditulis dalam Bilangan 6:24-26.

b. Pengampunan Tuhan

Tak seorangpun yang hidupnya sempurna di dunia ini. Kita berbuat dosa di dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Tahukah kamu, karena dosa-dosa kita itu Tuhan Yesus dihukum sampai mati di atas kayu salib? KematianNya merupakan tanda kasih yang sangat besar kepada umat manusia sebagai Tuhan Yang Maha Pengampun (Efesus 1:7). Seperti Tuhan yang mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

Pengampunan adalah sesuatu yang sangat indah, karena selalu membawa kedamaian, keharmonisan, menumbuhkan persekutuan dan hubungan yang baik dengan sesama, sehingga pengampunan ini menjadi salah satu kekhasan keluarga Kristen yang menjadikan Tuhan sebagai pedoman kehidupan keluarga. Bisa dibayangkan jika dalam kehidupan keluarga Kristen, baik antara orang tua dengan anak, maupun antara anak-anak tidak bisa saling mengampuni dan memaafkan, maka yang tumbuh dalam kehidupan keluarga adalah rasa kepahitan, ketidakharmonisan, kebencian yang sama sekali tidak menunjukkan kehadiran Tuhan.

c. Pembaharuan oleh Tuhan

Pembaharuan oleh Tuhan sering disebut juga dalam kekristenan sebagai ‘hidup baru’. Artinya, manusia memulai kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus. Kristus masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak sama dengan kehidupannya yang lama. Pembaharuan oleh Tuhan dalam keluarga kita akan dirasakan dalam arah dan tujuan kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan.

Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan keluarga sendiri, tetapi berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam Efesus 4:17-20, kehidupan yang diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi kehidupan dengan pikiran yang sia-sia, hidup dalam persekutuan yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan hati, melainkan kehidupan yang mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi kehendakNya dalam hidup keluarga kita.

Oleh karena itu, dalam kerendahan hati datanglah kepada Tuhan bersama dengan keluarga kamu, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dan keluarga setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga kamu menjadi berkat dan kesaksian bagi sesama kita.