Show
Sistem informasi manajemen adalah penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. Ada beberapa defenisi dari sistem informasi manajemen ( SIM ) menurut para ahli, di antaranya :
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi. Fungsi Sistem Informasi ManajemenSupaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional :
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya. Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut : 1) Model perencanaan dan anggaran 2) Program-program laporan penyimpangan 3) Model-model analisis masalah 4) Model-model keputusan 5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis, misalnya:
SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis. Perkembangan Konsep Sistem Informasi ManajemenUsaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar. Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven bookkeeping machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan dengan komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronik (electronic data processing=EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atau Accounting Information System untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari proses akuntansi. Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi komputer. Komputer baru ini menggunakan sirkuit silikon sehingga daya proses lebih besar. Konsep enggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini banyak diterima perusahaan besar. Perkembangannya tidak mulus, karena: (1) kurangnya pengetahuan tentang komputer, (2) kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan keawaman spesialis informasi mengenai peran manajemen, (3) peralatan komputer mahal dan terbatas, dan lain-lain. Kesalahan secara khusus adalah sistem tersebut terlalu ambisius. Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir saat perusahaan-perusahaan berjuang dengan SIM raksasa mereka, sejumlah ilmuwan informasi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) memformulasikan pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS). Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS dan SIM. Apakah DSS menawarkan pendekatan baru pada penggunaan komputer dan jika memang demikian bagaimana?. SIM adalah suatu sumberdaya organisasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus. Pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada aplikasi komputer yang lain: otomatisasi kantor (office automation = OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing). OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence = AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen1. Elemen Sistem [Elements]Elemen atau komponen sistem adalah bagian bagian atau subsistem dari sebuah sistem yang lebih besar. Elemen sistem mungkin adalah bagian yang paling kecil dari sistem yang ada. Setiap elemen memiliki tugas, fungsi dan tujuan sendiri sendiri. Namun masing masing element sistem informasi manajemen ini akan saling berinteraksi, terhubung dan bekerja sama antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuannya. Apabila terdapat satu elemen tidak bekerja secara maksimal, maka jalannya keseluruhan sistem informasi manajemen akan terganggu dan menghasilkan ouput yang tidak maksimal. 2. Batasan Sistem [Boundary]Batas sistem atau yang dikenal dengan boundary adalah batasan ruang lingkup yang membatasi sistem informasi manajemen dengan sistem lainnya. Adanya batasan batasan pada sistem informasi manajemen akan membuat sistem informasi yang ada tidak saling tumpang tindih dengan sistem yang lainnya. Setiap sistem akan melakukan tugas dan fungsinya masing masing. Hal hal yang dibatasi oleh batas sistem contohnya:
3. Lingkungan Luar [Environment]Lingkungan luar merupakan hal hal yang yang berada diluar batas sistem informasi manajemen yang bisa berpengaruh terhadap operasional sistem informasi manajemen. Lingkungan luar sistem bisa berpengaruh positif dan negatif. Lingkungan luar yang merugikan harus bisa dikendalikan dan ditahan sedemikian rupa agar tidak sering mengganggu kegiatan sistem. Dan lingkungan luar yang menguntungkan harus sebisa mungkin bisa dimanfaatkan dengan baik oleh sistem. Contohnya keadaan listrik yang mati, listrik bukanlah bagian dari komponen sistem informasi manajemen. Tapi dengan tidak adanya listrik maka sistem informasi manajemen tidak bisa dijalankan. 4. Penghubung [Intervace]Penghubung sistem adalah sebuah media yang menjembatani subsistem satu dengan subsistem yang lain. Data keluaran disatu subsistem yang satu akan menjadi data masukan ketika pindah ke subsistem yang lain. Perpindahan ini memerlukan penghubung. Contoh jaringan koneksi. Apabila dalam sebuah sistem tidak ada penghubungnya, maka ketika sebuah komponen subsistem telah selesai melaksanakan tugasnya, kemudian output yang dihasilkan tidak bisa dipindahkan untuk diproses lebih lanjut kepada subsistem yang lainnya karena tidak ada penghubung. Maka sistem secara keseluruhan tidak akan menghasilkan apa-apa. 5. Masukan Sistem [Input]Masukan atau input adalah data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diolah oleh sistem. Karakteristik masukan adalah hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh setiap sistem. Sistem kerja sebuah sistem informasi berawal dari masukan. Apabila tidak ada data, maka apa yang akan diolah oleh sistem? Tidak akan ada sesuatu yang dihasilkan karena BAHAN nya tidak ada. 6. Keluaran Sistem [Output]Keluaran atau output adalah data masukan yang telah selesai diolah dan menjadi Informasi. Output adalah informasi yang bisa berupa laporan, grafik, formulir atau berupa perbaikan. Output adalah hasil dari sebuah proses pengolahan data pada sistem. Dan masing masing subsitem dalam sebuah sistem akan menghasilkan output. Output dari subsistem lain akan menjadi input bagi subsistem lain dan kemudian diolah kembali menjadi hasil akhir. Berupa INFORMASI. 7. Pengolah Sistem [Process]Pengolah sistem adalah pemprosesan data yang masuk kedalam sistem dan diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan data keluaran (output) yang akan menjadi sebuah informasi yang berguna. Pengolahan bisa berupa pengklasifikasian data, pengurutan, pencarian, penggabungan data. Apabila sebuah sistem tidak bisa mengolah data, maka data mentah yang ada tetap akan menjadi seperti itu. Tidak akan bisa menjadi sebuah informasi yang berharga. 8. Tujuan Sistem [Goal]Sistem informasi manajemen tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan SIM adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pihak yang membutuhkan. Karena pada awalnya, sebuah sistem informasi disusun dan didesain khusus untuk menghasilkan sebuah informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna. Tujuan sistem didesain sama persis dengan apa yang diinginkan oleh pengguna. Tujuan sistem yang tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh pengguna akan menghasilkan informasi yang tidak berharga. Informasi menjadi tidak relevan dan tidak bisa digunakan oleh penggunanya sebagai bahan pengambilan keputusan. Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Contoh Sistem Informasi ManajemenBeberapa misal kongkrit penerapan sistem informasi manajemen yakni sebagai berikut: 1. Enterprise Resource Planning (ERP)Sistem ERP ini seringkali digunakan oleh sebanyak perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan mengerjakan suatu pemantauan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan. 2. Supply Chain Management (SCM)Sistem SCM ini paling bermanfaat untuk pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi tentang manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer sampai konsumen akhir. 3. Transaction Processing System (TPS)TPS ini bermanfaat untuk sebuah proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang berkala. Program ini biasa diaplikasikan guna manajemen gaji dan inventaris. Contohnya yakni pada software yang dipakai untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur. 4. Office Automation System (OAS)Sistem software ini bermanfaat untuk melancarkan suatu komunikasi antar departemen dalam sebuah perusahaan dengan teknik mengintegrasikan server-server komputer pada masing-masing user di perusahaan. Contohnya yakni email. 5. Knowledge Work System (KWS)Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diinginkan para tenaga berpengalaman mampu menerapkannya dalam kegiatan mereka. Baca Juga : |