Kebutuhan anak menjadi prioritas yang perlu dicukupi oleh

Dilema rasanya ketika ingin makan makanan bergizi tapi harganya mahal. Sebut saja salmon, tuna, daging sapi, atau sekedar oats, juga mahal. Coba bandingkan kalau mengkonsumsi ikan lele, kikil sapi, atau sarapan dengan nasi goreng saja, pasti jauh lebih murah. Tapi gizinya memang nggak sebanding. Galau lagi kalau harus mencukupi gizi seluruh anggota keluarga. Ada anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, pasti asupan gizi harian menjadi hal wajib untuk dicukupi. Tentu ini membuat Anda harus memutar otak. Bagaimana supaya gizi anak dan seluruh keluarga tercukupi, tapi nggak sampai bikin bokek.

Urusan kesehatan keluarga pasti menjadi prioritas nomor satu, dong. Dan makanan bergizi menjadi perhatian untuk bisa dipenuhi. Kebutuhan gizi harian setiap individu memang berbeda-beda. Tergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, dan juga aktivitas yang dilakukan setiap harinya. Kalau diambil angka rata-rata, kebutuhan protein orang dewasa yang berumur 28-35 tahun adalah sebanyak 65 gram/hari. Untuk anak yang berusia 1-3 tahun, kebutuhan akan protein sebanyak 26 gram/hari. Sumber protein pada ikan salmon atau tuna tergolong tinggi bila dibandingkan dengan ikan lele. Pada 100 gram ikan salmon, terdapat 20 gram protein. Sedangkan pada ikan lele hanya terdapat 16 gram protein. Itu mengapa, ikan salmon lebih dipilih untuk dikonsumsi sebagai asupan protein keluarga. Meski seperti yang diketahui, harga ikan salmon lebih mahal daripada ikan lele.

Lalu, bagaimana agar keluarga Anda tetap bisa mengkonsumsi makanan bergizi dengan bujet rendah? Sehingga asupan gizi keluarga tetap tercukupi tapi juga tidak membebani keuangan keluarga. Investree punya 5 (lima) tips yang bisa coba Anda terapkan. Simak ulasan berikut ini!

Memasak sendiri di rumah

Ketika Anda memasak sendiri di rumah, selain lebih hemat juga lebih sehat. Anda bisa mengatur sendiri berapa banyak gizi yang diperlukan oleh seluruh anggota keluarga. Dan makanan yang Anda masak, pasti lebih terjamin mutu serta kebersihannya. Anda hanya perlu menjadi kreatif untuk mengolah bermacam menu sehat dari bahan makanan bergizi tinggi. Kalau Anda bekerja dan tidak sempat memasak setiap hari, Anda bisa melakukannya di saat weekend. Kemudian bisa Anda bekukan di dalam wadah tersendiri. Ketika Anda membutuhkannya, tinggal dikeluarkan dan dipanaskan kembali. Bahkan cara ini sangat mungkin Anda lakukan di pagi hari sebelum Anda berangkat kerja. Buat Anda yang sempat memasak setiap hari, lebih baik untuk mengolah bahan makanan menjadi beberapa masakan sekaligus. Lalu bisa dibuat dalam porsi besar yang bisa dimakan untuk 2-3 kali dalam sehari. Hanya tinggal dipanaskan kembali sesaat sebelum waktu makan tiba. Karena selain lebih hemat waktu, juga bisa meminimalkan limbah bahan pangan.

Membuat perencanaan daftar belanja

Perencanaan adalah kunci berhemat. Sehingga bukan tidak mungkin bagi Anda untuk bisa mengkonsumsi makanan bergizi dengan bujet kecil. Anda hanya perlu merencanakan daftar belanjaan untuk satu minggu atau bahkan satu bulan. Bila Anda punya tempat penyimpanan (freezer) yang lebih besar, lebih baik membeli bahan makanan sekaligus dalam jumlah yang banyak. Kecuali untuk buah dan sayur-sayuran yang tidak bisa tahan lama. Mungkin Anda bisa membelinya sekaligus untuk persediaan selama 3-4 hari saja. Juga perlu diingat, sebelum Anda membuat daftar belanja, pastikan Anda telah menginventarisasi isi kulkas. Jadi, Anda hanya tinggal membeli kekurangannya saja dari bahan yang masih ada di kulkas. Tujuannya agar tidak ada bahan makanan yang tersisa atau lupa diolah.

Cari harga terbaik

Jika Anda ingin berhemat, cobalah membeli bahan makanan langsung di pasar tradisional. Atau Anda bisa berbelanja di swalayan dan supermarket yang sedang menawarkan promo diskon untuk bahan makanan yang paling mahal ada di daftar belanjaan Anda. Seperti daging sapi dan ikan yang mengandung protein tinggi. Jika perlu, Anda bisa membandingkan harga di beberapa supermarket dengan melihat selebaran daftar produk yang sedang diskon. Atau Anda bisa membeli produk bermerek supermarket, daripada membeli produk dengan merek nasional. Juga jangan terlalu banyak membeli bahan makan olahan, seperti makanan kaleng atau makanan cepat saji. Karena selain harganya lebih mahal, juga tidak sehat. Lebih murah ketika Anda membeli bahan mentahnya saja dan mengolahnya sendiri dari awal. Ada lagi bahan makanan yang harganya lebih hemat, namun tetap tinggi gizi. Yaitu dengan membeli bahan protein beku. Seperti daging sapi beku lebih murah dari daging sapi segar. Keduanya memiliki kandungan protein yang sama, kok.

Pintar memilih bahan makanan yang nggak nguras dompet

Sebenarnya masih banyak bahan makanan bergizi yang bisa Anda dapat dengan harga murah. Misalnya, Anda bisa selang-selingin antara protein hewani dan nabati. Tidak harus setiap hari juga Anda makan daging sapi, kalau bisa diganti dengan bahan makanan lain yang juga tinggi protein. Seperti telur dan juga tempe. Kacang-kacangan seperti almond dan lentil juga memiliki kandungan gizi yang sangat banyak. Kacang almond bisa diolah menjadi topping kue atau puding. Sedangkan lentil bisa dijadikan sebagai campuran sup. Buah pisang juga harganya murah tapi kandungan gizinya tinggi. Selain itu, banyak ragam jenis sayur-sayuran yang bisa Anda konsumsi karena bergizi tinggi terlebih sayuran hijau.

Pintar mencari tempat makan murah namun menjual menu bergizi

Sesekali bolehlah jajan di luar, menikmati makanan sehat di tempat makan favorit. Anda hanya harus pintar memilih tempat makan yang menyediakan menu sehat. Dengan memastikan bahwa tempat makan tersebut mengolah menu makanannya dari bahan-bahan yang masih segar. Terlebih yang harganya murah atau sedang menawarkan promo diskon. Tapi bukan tempat makan yang hanya menyajikan menu fast food, ya! Tahu, kan, kalau makanan cepat saji tidak baik buat tubuh? Lalu, Anda juga bisa mencari tempat makan dengan menu makanan sehat berporsi besar. Sehingga bisa dibagi untuk dua kali makan. Jatuhnya Anda bisa lebih menghemat pengeluaran tanpa mengesampingkan kecukupan gizi dari makanan yang Anda konsumsi.

Selain kelima tips di atas, tidak lupa juga untuk banyak minum air putih. Karena bagaimana pun, air juga termasuk kebutuhan gizi yang harus dipenuhi setiap harinya. Ini sumber gizi yang paling murah dan sangat mudah didapat. Tubuh orang dewasa membutuhkan asupan air putih sebanyak 2,6 liter per harinya. Sedangkan kebutuhan air untuk balita mencapai 1,5 liter per hari. Jadi kalau mau kebutuhan gizi harian keluarga Anda tercukupi, bisa mulai dari hal yang terkecil dulu. Dengan memastikan bahwa keluarga Anda telah minum air cukup setiap harinya sesuai standar yang telah ditetapkan.

So, selamat mencoba! Terus sehat untuk Anda dan keluarga.

Referensi:
Elle Penner. 28 Oktober 2015. 18 Hacks for Eating Well on a Budget. My Fitness Pal (Blog): https://undrarmr.co/1GNFX0D
Lika Aprilia Samiadi. 6 September 2017. 10 Tips untuk Makan Sehat dengan Biaya Rendah. Hello Sehat: https://bit.ly/2BPH8gU
Nabilla Tashandra. 12 Agustus 2018. Tips Makan Sehat dengan Biaya Murah. Kompas.com: https://bit.ly/2RggTWc


Menteri  Pemberdayaan  Perempuan  dan  Perlindungan  Anak  (PPPA)  Yohanna  Yambise mengatakan,  keluarga  berperan  sangat  penting  dalam  pemenuhan  hak  anak.  Artinya, ada nilai investasi yang tak terkira dengan menempatkan pemenuhan hak anak sebagai prioritas dalam keluarga untuk proses tumbuh kembangnya.

Hak anak yang terpenuhi secara optimal diyakininya akan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Upaya pemenuhan hak anak, katadia, memerlukan komitmen kuat. Tidak  hanya  dari  ibu  dan  ayah  yang  bersangkutan,  tetapi  juga  dari  orang  dewasa  yang ada dalam keluarga tersebut. Artinya, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal jika seluruh anggota keluarga berseiringan.

"Yakni,   jika   seluruh   anggota   keluarga   di   Indonesia   memahami   dan   mendukung pemenuhan hak anak dalam keluarga masing-masing. Jadikan hak anak sebagai prioritas utama untuk mendukung tumbuh kembangnya," kata Yohanna di Surabaya, Senin (23/7).

Menurut dia, kasus perkawinan anak yang masih tinggi akan berdampak pada masalah pendidikan,  kesehatan,  perekonomian,  dan  keko-kohan  keluarga.  Fakta  tersebut  juga menunjukkan  bahwa  anak  sedemikian  rentan  menjadi  korban  pelanggaran  hak  asasi anak.

"Bullying, KDRT (kekerasan dalam rumah, tangga), pekerja anak, materi siaran TV yang tidak layak dikonsumsi, kurangnya taman bermain anak, hingga data Susenas 2017 yang menyebutkan  angka  perkawinan  anak  terus  mengalami  peningkatan  hingga  mencapai 25,7 persen," katanya.

Situasi tersebut,  lanjut  Yohanna,  mengartikan  bahwa  berbagai  upaya  harus  dilakukan untuk  meminimalkan  deret  pelanggaran.  Peringatan  Hari  Anak  Nasional  2018  harus dijadikan  momentum  untuk  perbaikan  dan  perlindungan  anak.  Negara,  dalam  hal  ini Kemen  PPPA,  perlu  berupaya  memenuhi  hak  anak  dengan  maksimal,  salah  satunya dengan penguatan peran keluarga.

"Data  2017  menyebutkan,  saat  ini  di  Indonesia  tercatat  memiliki  69  juta  keluarga  yang diharapkan  dapat  memiliki  komitmen  untuk  memenuhi  hak-hak  anak  yang  merupakan tanggung jawab masing-masing keluarga," ujar dia.

Secara terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, menyebut, kecenderungan  yang  terjadi  pada  2018  menunjukkan  jumlah  korban  pelanggaran  hak anak  dihitung  per  kasus  menjadi  makin  banyak.  "Kalau  dilihat  data  2014,  pengaduan cukup tinggi mencapai 5.066, lalu sempat turun pada 2015, tapi naik lagi di 2016 dan 2017. Tren di 2018, satu kasus korbannya bisa lebih dari satu," kata Susanto.

Ia  mencontohkan,  kasus  pelanggaran  hak  anak  di  Tangerang  Selatan,  yaitu  ada  satu pelaku dengan 45 korban. Sedangkan di Jambi, satu pelaku, tetapi korbannya 87 hingga 88 anak. Sementara di Aceh, satu pelaku jumlah korbannya 25 anak. Menurut dia, kondisi ini  cukup  mengenaskan.  Seharusnya  intervensi  pencegahan dan  penanganan  perlu dilakukan dengan lebih cepat sehingga tidak terulang.

Jika pengaduan kasus pelanggaran hak anak berdasarkan Waster di KPAI, diketahui pada 2017  terbanyak  ditempati  persoalan  anak  berhadapan  dengan  hukum,  yang  diikuti dengan isu keluarga serta pengaduan alternatif, dan diikuti dengan isu pornografi anak, lalu  kejahatan  siber.  Penggunaan  gawai  pada  anak-anak,  menurut  Susanto,  juga  perlu diatur agar tidak terpapar konten negatif.

Komisioner  Bidang  Pornografi  dan  Cybercrime  KPAI  Margaret  Ali  yatul  Maimunah mengungkapkan  rekomendasi  yang  diberikan  kepada  Kementerian  Komunikasi  dan Informatika  (Kemenkominfo),  yakni  harus  tegas  memberikan  hukuman  bagi  penyedia jasa   aplikasi   yang   tidak mau   memblokir konten   negatif,   khususnya   yang   memuat pornografi.

Selain itu, menurut dia, pemerintah pusat dan daerah harus segera membentuk regulasi berupa   peraturan   daerah   tentang   pemasangan   perangkat   lunak   penyaring   serta pemblokiran pornografi. Masyarakat pun harus aktif melakukan pengawasan peredaran pornografi dan berbagai bentuk kejahatan internet pada anak.

Sumber Berita : Republika