Kebebasan yang bertanggung jawab penerapan dalam lingkungan negara

Setiap makhluk hidup di dunia ini berhak untuk merasakan kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Hal yang paling sering terjadi dan memicu timbulnya sebuah konflik dalam kehidupan ini berawal dari menyalah artikan sebuah kata “memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat atau menyampaikan pendapat” karena sejatinya setiap makhluk hidup bebas untuk mengutarakan pendapat dan berekspresi di muka umum. Banyak kasus yang berawal dari bentuk sebuah protes dan berujung pada tindakan kekerasan, kerusuhan bahkan tindakan pidana. Sudah saatnya kita sadar akan aturan dan tata tertib hukum yang mengatur perilaku maupun tindakan kita. Bukankah kita merupakan salah satu bagian dari dunia ini yang menerapkan pilar demokrasi. Demokrasi merupakan bagian penting dalam kehidupan bernegara karena dia memberikan banyak arti penting yang apabila dijabarkan dan diterapkan akan membuat kehidupan bernegara ini terasa adil dan nyaman. Kebebasan berpendapat juga merupakan bagian penting dari sebuah demokrasi, kebebasan ini memiliki dasar hukum yang telah diatur dalam pasal 28 UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang mengatakan bahwa kebebasan bertanggungjawab dan bertindak untuk menyampaikan pendapat dimuka umum. Jadi demokrasipun memiliki pilar yang mana bependapat itu bebas namun berpendapatlah yang bertanggungjawab yang di dasarkan pada fakta yang ada, dan janganlah menyakiti satu sama lainnya karena di dalam kehidupan ini kita juga diatur oleh hak asasi manusia, karena hak kita juga dibatasi oleh hak orang lain. Berpendapatlah secara cerdas dan tidak memunculakn perpecahan karena SARA. Pada Resolusi Majelis Umum PBB No 6/27 yang menetapkan 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional manyatakan “Demokrasi adalah sebuah nilai universal berdasarkan keinginan rakyat yang di ekspresikan secara bebas untuk meentukan sistem- sistem politik, ekonomi, sosial dan kultural mereka sendiri serta partisipasi penuh dalam seluruh aspek kehidupan mereka.” Demokrasi memiliki ciri-ciri umum yang dimiliki bersama, tetapi pada satu yang sama tidak ada satu model demokrasi tertentu. Demokrasi juga tidak terkait dengan negara atau kawasan tertentu.

Selamat Hari Demokrasi Internasional 15 September 2019 mari kita bersama memahami prinsip dan tujuan yang relevan, yang mengakui bahwa HAM, ketentuan hukum, dan demokrasi saling berkaitan dan sama-sama memperkuat satu sama lain dan tak kalah pentingnya adalah demokrasi, pembangunan, dan perduli terhadap HAM dan kebebasan fundamental juga saling terkait dan memperkuat satu sama lain sehingga menciptakan Harmoni dalam berbagai keberagaman.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku mau bebas. Kalimat ini sering diucapkan oleh orang-orang yang ingin hidup bebas-sebasnya tanpa mau dikekang oleh apa atau siapapun. Aturan dengan segala tetek bengeknya dilihat sebagai penjara yang mengekang kebebasan mereka. orang-orang yang ingin menata hidup bersama yang lebih baik dengan menegakkan aturan dan etika sering kali dilihat sebagai musuh yang mengganggu kenyamanan mereka. Pertanyaannya adalah apakah ada kebebsan mutlak dalam hidup manusia?

Manusia diciptakan oleh Tuhan dan dikaruniai kehendak bebas. Inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan lainnya. Manusia bebas untuk memilih dan menentukan arah hidupnya. Namun, kehendak bebas yang dianugerahkan Tuhan bukanlah kebebasan untuk berbuat sekehendak hati. Tuhan menempatkan kehendak bebas dalam diri manusia agar ia bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihanya. Dalam kolom TENTANG KAMI di web kompasiana ini kira-kira ada sebuah tulisan dari admin kompasiana pada paragarf ke lima, bunyinya seperti ini Kompasianer (sebutan orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana) juga diberi kebebasan menyampaikan gagasan, pendapat, ulasan maupun tanggapan sepanjang tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Setiap konten yang tayang di Kompasiana menjadi tanggungjawab Kompasianer yang menempatkannya.

“Setiap konten yang ditayangkan dikompasiana menjadi tanggung jawab kompasioner yang menempatkannya”. Kalimat tersebut dengan sangat jelas mengatakan bahwa manusia adalah pribadi yang bebas, termasuk kebebsan dalam berbicara dan menyatakan pendapat dalam tulisan. Namun esensi dari kebebasan adalah BEBAS BERTANGGUNG JAWAB. Bebas menulis dan bebas berbicara adalah hak dasar yang melekat pada diri setiap orang. Namun, harus bertanggung jawab dengan apa yang dibicarakan atau ditulis karena Indonesia adalah negara hukum.

Kurang lebih enam puluh delapan tahun kita bebas dari tangan penjajah. Kita bebas untuk apa? Kita bebas untuk hidup dalam kasih. Itulah kebebasan yang bertanggung jawab. Kita bertanggung jawab untuk terus menjaga persaudaraandi tengah-tengah isu SARA, memperjuangkan toleransi beragama di tengah merebaknya intoleransi. Mengedepankan kerja keras dan kejujuran di tengah menjalarnya korupsi,mempromosikan semangat bela rasa di tengah cengkeraman gaya hidupindividualitis. Mari teruslah menulis kita manusia bebas dan sangat bertanggung jawab dengan karya kita. SEMOGA. *Martinus Ruma*

Jawaban:

Di keluarga :

-kita bisa memberikan saran dan pendapat kepada orang tua kita / yang lebih tua

di sekolah :

- kita bebas bertanya dan mengemukakan pendapat

di masyarakat

-kita boleh mengeluarkan perasaan kita di sosial media

-kita bisa mengkritik seseorang dengan bebas

di negara

- kita bebas memilih presiden dan lainnga

-kita punya hak untuk berpendapat mengenai kenegaraan

Penjelasan:

maaf kalau salah

KEBEBASAN YANG BERTANGGUNG JAWAB – Manusia yang bebas adalah manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri, perbuatannya sendiri serta realisasi dirinya sendiri. Tindakan manusia dilaksanakan dengan sengaja. Manusia sendiri secara bebas menentukan diri dan kepada masing-masing orang di­berikan kemungkinan oleh masyarakat untuk menentukan dirinya. Manusia mengadakan pertimbangan dalam berhadapan dengan manusia lain dan masalah yang menyangkut dirinya sendiri.

Kebebasan Eksistensial: Manusia disebut bebas secara eksistensial kalau memiliki ke­bebasan jasmani, kebebasan psikis dan kebebasan moral. Manusia bebas secara jasmaniah berarti manusia tidak berada di bawah pak­saan. Manusia tidak dipaksa untuk menggerakkan badannya sendiri. Walaupun tunduk terhadap hukum alam, kemungkinan untuk menggerakkan badan tidak dipaksakan. Kebebasan psikis atau kehendak adalah kebebasan untuk ber­pikir, menilai dan menghendaki sesuatu. Orang luar tidak mampu mengetahui apa yang kita pikir dan apa yang kita nilai. Kebebasan moral berarti manusia berada di bawah suatu kewajib­an atau larangan. Manusia melaksanakan dengan penuh keinsyafan apa yang dinilainya sebagai betul, baik, indah dan yang membaha­giakan. Dalam tindakannya yang manusiawi, manusia menghindari tiga sikap yang tidak memadai secara moral. Manusia disebut bebas secara sosial berarti tindakannya tidak di­batasi oleh orang lain, lembaga atau masyarakat. Kebebasan pribadi berhadap dengan hak dan kebebasan dari sesama yang lain. Sebagai makhluk sosial, kita wajib hidup sesuai dengan kepen­tingan bersama dalam keluarga, lingkungan, sekolah, kelompok agama, di tempat kerja dan dalam negara. Walaupun demikian, se­kolah atau negara tidak boleh sewenang-wenang membatasi kebe­basan pribadi. Oleh karena itu setiap peraturan dalam keluarga atau di sekolah dijelaskan alasan mengapa dibuat peraturan demikian supaya anak dan siswa memahami peraturan tersebut. Peraturan harus dipertanggungjawabkan secara rasional.

  • kebebasan yang bertanggung jawab dalam lingkungan keluarga sekolah masyarakat dan negara
  • kebebasan yang bertanggung jawab dalam lingkungan keluarga
  • karakteristik negara demokratis kebebasan yang bertanggung jawab
  • contoh kebebasan yang bertanggung jawab dalam keluarga

Jakarta -

Tanggung jawab berasal dari hati dan kemauan sendiri untuk melakukan kewajiban. Seseorang bertanggung jawab kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Apa saja contoh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari?

Dikutip dari buku 'Mengembangkan Tanggung Jawab pada Anak' dari Kemendikbud, tanggung jawab adalah melakukan tugas dan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti kesediaan menanggung segala risiko atas perbuatan sendiri.

Perilaku tanggung jawab di antaranya yaitu bersungguh-sungguh dalam segala hal, berusaha melakukan yang terbaik, rela berkorban, disiplin, dapat dipercaya, taat aturan, jujur dalam bertindak, dan berani menanggung risiko.


1. Dipercaya, dihormati, dihargai, dan disenangi orang lain.

2. Muncul sikap berani mengakui kesalahan dan mau mengubah dengan tindakan yang lebih baik. Sikap ini merupakan kunci meraih kesuksesan.

3. Menyelesaikan tugas dengan baik.

4. Membuat seseorang bertindak lebih hati-hati dengan perencanaan yang matang.

5. Membuat seseorang lebih kuat dan tegar menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan.

Untuk mendapat manfaat tanggung jawab di atas, ada sejumlah sikap tanggung jawab yang bisa dilaksanakan sehari-hari. Contoh tanggung jawab sehari-hari adalah sebagai berikut:

  • Contoh tanggung jawab terhadap Tuhan


1. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan tuhan.

2. Mensyukuri apa yang telah diberi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

3. Memelihara lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.

  • Contoh tanggung jawab terhadap diri sendiri


1. Menjaga diri sendiri dan hal-hal yang membahayakan.

2. Menjaga kebersihan.

3. Menjaga kesehatan dan gizi seimbang.

4. Menjaga keamanan.

5. Melaksanakan apa yang sudah dijanjikan.

6. Bertanggung jawab terhadap perkataan dan perbuatan.

7. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang menjadi pilihannya.

  • Contoh tanggung jawab terhadap keluarga


1. Menjaga nama baik keluarga.

2. Memelihara kebersihan, kenyamanan, keamanan dalam keluarga.

3. Mematuhi aturan yang ditetapkan bersama.

4. Bertingkah laku sesuai norma dan aturan yang berlaku dalam keluarga.

5. Menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menyayangi, menghormati, dan menghargai.

  • Contoh tanggung jawab terhadap masyarakat


1. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, misalnya menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keamanan, dan ketertiban masyarakat.

2. Tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan atau norma yang berlaku.

3. Berani melaporkan kejadian yang merugikan masyarakat kepada yang berwenang.

4. Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya.

  • Contoh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara


1. Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa

2. Mencintai tanah air

3. Melestarikan bahasa dan seni budaya

4. Menghargai keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia

5. Mencintai produk-produk dalam negeri

Nah, itu dia contoh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, masyarakat, keluarga, diri sendiri, dan Tuhan. Yuk, praktikkan!

Simak Video "Capaian Vaksinasi Booster di Indonesia Tembus 6,06%"



(twu/pay)


Page 2

Jakarta -

Tanggung jawab berasal dari hati dan kemauan sendiri untuk melakukan kewajiban. Seseorang bertanggung jawab kepada Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Apa saja contoh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari?

Dikutip dari buku 'Mengembangkan Tanggung Jawab pada Anak' dari Kemendikbud, tanggung jawab adalah melakukan tugas dan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti kesediaan menanggung segala risiko atas perbuatan sendiri.

Perilaku tanggung jawab di antaranya yaitu bersungguh-sungguh dalam segala hal, berusaha melakukan yang terbaik, rela berkorban, disiplin, dapat dipercaya, taat aturan, jujur dalam bertindak, dan berani menanggung risiko.


1. Dipercaya, dihormati, dihargai, dan disenangi orang lain.

2. Muncul sikap berani mengakui kesalahan dan mau mengubah dengan tindakan yang lebih baik. Sikap ini merupakan kunci meraih kesuksesan.

3. Menyelesaikan tugas dengan baik.

4. Membuat seseorang bertindak lebih hati-hati dengan perencanaan yang matang.

5. Membuat seseorang lebih kuat dan tegar menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan.

Untuk mendapat manfaat tanggung jawab di atas, ada sejumlah sikap tanggung jawab yang bisa dilaksanakan sehari-hari. Contoh tanggung jawab sehari-hari adalah sebagai berikut:

  • Contoh tanggung jawab terhadap Tuhan


1. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan tuhan.

2. Mensyukuri apa yang telah diberi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

3. Memelihara lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.

  • Contoh tanggung jawab terhadap diri sendiri


1. Menjaga diri sendiri dan hal-hal yang membahayakan.

2. Menjaga kebersihan.

3. Menjaga kesehatan dan gizi seimbang.

4. Menjaga keamanan.

5. Melaksanakan apa yang sudah dijanjikan.

6. Bertanggung jawab terhadap perkataan dan perbuatan.

7. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang menjadi pilihannya.

  • Contoh tanggung jawab terhadap keluarga


1. Menjaga nama baik keluarga.

2. Memelihara kebersihan, kenyamanan, keamanan dalam keluarga.

3. Mematuhi aturan yang ditetapkan bersama.

4. Bertingkah laku sesuai norma dan aturan yang berlaku dalam keluarga.

5. Menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menyayangi, menghormati, dan menghargai.

  • Contoh tanggung jawab terhadap masyarakat


1. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, misalnya menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keamanan, dan ketertiban masyarakat.

2. Tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan atau norma yang berlaku.

3. Berani melaporkan kejadian yang merugikan masyarakat kepada yang berwenang.

4. Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya.

  • Contoh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara


1. Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa

2. Mencintai tanah air

3. Melestarikan bahasa dan seni budaya

4. Menghargai keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia

5. Mencintai produk-produk dalam negeri

Nah, itu dia contoh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, masyarakat, keluarga, diri sendiri, dan Tuhan. Yuk, praktikkan!

Simak Video "Capaian Vaksinasi Booster di Indonesia Tembus 6,06%"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/pay)