Rumah adat bali memiliki desain yang banyak menunjukkan nilai-nilai dengan agama hindu. Seperti pada rumah angkul-angkul, aling-aling, pura keluarga, bale manten dan lain sebagainya. Show Bali merupakan salah satu tempat destinasi Indonesia yang sangat terkenal di penjuru dunia. Kepopuleran Bali tidak terlepas dari sisi adat dan budaya yang masih kental hingga saat ini. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Salah satu diantara adat dan budaya yang unik adalah rumah adat Bali. Rumah adat di tersebut dibangun berdasarkan aspek filosofis. Filosofis masyarakat Bali tersebut menyatakan bahwa kedinamisan hidup tercapai ketika mencapai Tri Hita Karana. Tri Hita Karana adalah terjadinya keharmonisan antara aspek Palemahan (hubungan manusia dengan alam), Pawongan (hubungan manusia dengan sesama manusia), dan Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan) Berikut ulasan lanjut mengenai rumah adat daerah ini lengkap disertai gambar dan penjelasan. Daftar Isi
Keunikan Rumah AdatSebagaimana keunikan rumat adat di setiap daerah Indonesia, Bali mempunyai ciri khas tersendiri. Keunikan rumah adat ini tidak terlepas dari kemampuan masyarakat yang masih mempertahankan warisan budaya secara turun-temurun. Budaya adat sangat tercermin dari arsitektur rumah Bali saat ini. Banyak nilai-nilai agama Hindu yang dapat dilihat dari desain rumah adat Bali. Diantara keunikan rumah adat Bali adalah adanya Gapura Bentar, yaitu pintu masuk yang terletak di depan rumah adat suku Bali. Terdapat ukiran serta relief pada bangunan Gapura Bentar yang membuatnya menyerupai candi. Gapura Bentar pada umumnya dibangun menyerupai dua candi kembar yang saling berhadapan. Dari gerbang Gapura Bentar inilah, penghuni rumah atau pengunjung memasuki rumah. Perlu diketahui, ciri khas rumah adat Bali adalah sebagai berikut.
Baca juga: 1 Kg Berapa Liter? Berikut Pembahasan Lengkapnya Fungsi dan Nama Rumah Adat BaliSeperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa setelah melewati Gapura Bentar, maka pengunjung akan menemui beragam bangunan rumah adat Bali yang lebih menyerupai komplek perumahan. Namun, beberapa bangunan yang terletak di dalam rumah adat tersebut memiliki fungsi dan nilai yang berbeda-beda. Setidaknya terdapat 10 nama rumah adat Bali beserta fungsinya. Berikut ulasan lanjut mengenai nama dan fungsi rumah adatnya. 1. Angkul-AngkulBagian angkul-angkul merupakan pintu masuk utama rumah adat Bali. Bentuk bagian rumah adat ini mirip seperti Gapura Candi Bentar. Namun, terdapat atap yang menggabungkan kedua pilar angkul-angkul. 2. Aling-AlingBagian Aling-Aling merupakan pembatas antara Angkul-Angkul dengan halaman yang merupakan tempat suci. Bangunan Aling-Aling dipercaya dapat memberikan aura positif. Di bangunan Aling-Aling terdapat dinding pembatas yang disebut sebagai penyengker. Didalamnya terdapat ruangan yang biasa digunakan untuk berbagai aktifitas. Beberapa rumah adat Bali ini juga menggunakan patung sebagai dinding pembatas atau penyengker. 3. Pura KeluargaBangunan Pura Keluarga merupakan bangunan yang biasa digunakan sebagai tempat beribadah dan berdoa. Setiap rumah adat di bali pasti memiliki bangunan ini. Pura keluarga disebut juga sebagai Sanggah atau Pamerajan. Letak Pura Keluarga berada di bagian sudut timur laut dari bangunan rumah adat. 4. Bale MantenBagian rumah adat selanjutnya adalah Bale Manten. Bangunan ini diperuntukkan sebagai tempat tidur terutama untuk anak gadis yang belum menikah. Terletak di sebelah utara bagian rumah adat dengan bentuk persegi panjang dan bale di bagian kanan kirinya. 5. Bale DauhMerupakan bagian yang disebut juga sebagai ruang tamu, yaitu khusus digunakan untuk menerima tamu. Meski demikian, bagian dalam dari Bale Dauh juga difungsikan sebagai tempat tidur anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di bagian barat rumah adat. Posisi lantainya harus lebih rendah daripada Bale Manten. Hal yang unik dari Bale Dauh yaitu adanya tiang penyangga di ruangan. Namun, jumlah tiang berbeda antara satu rumah dengan rumah yang lain. Baca juga: Penjelasan Lengkap Unsur-Unsur Terbentuknya Negara 6. Bale SepakatBagian selanjutnya terdapat Bale Sepakat. Merupakan bangunan yan berbentuk seperti gazebo dengan empat tiang. Bale Sepakat digunakan sebagai tempat bersantai anggota keluarga sebagaimana ruang keluarga dalam rumah modern. 7. Bale GedeBangunan Bale Gede inilah yang sering digunakan dalam melaksanakan acara adat. Oleh sebab itulah letak bangunan ini harus lebih tinggi dari bangunan lainnya. Selain itu, Bale Gede juga digunakan untuk tempat berkumpul, menyajikan makanan khas Bali atau membakar aneka sesaji. Sesuai dengan namanya, Bale Gede mempunyai ukuran bangunan yang lebih besar daripada bangunan rumah adat lainnya. Berbentuk persegi panjang dengan 12 tiang yang menjulang. 8. Jineng atau KlumpuBangunan Jineng dalam rumah adat berbentuk menyerupai gua yang dibangun dari material kayu dan ditutup dengan atap jerami. Bagian rumah adat ini berfungsi sebagai menyimpang gabah (bijih padi) yang sudah kering dijemur. Namun, bangunan Jineng saat ini sudah jarang ditemui. Jika ada, maka bangunan Jineng sudah berbentuk modern yang terbuat dari material batu bata dan semen. 9. PawaregenBangunan adat Pawaragen merupakan bagian rumah adat yang difungsikan sebagai dapur. Berukuran sedang dan terletak di barat laut atau barat selatan rumah adat. Terdapat dua area di dalam Pawaragen yaitu area memasak dan area penyimpanan alat-alat dapur. 10. LumbungSebagaimana kegunaan Lumbung bagi masyarakat Jawa, di Bali Lumbung juga digunakan untuk menyimpan bahan makanan pokok seperti jagung, beras dan lainnya. Berbeda dengan Jineng yang digunakan sebagai tempat penyimpanan gabah. Demikian ulasan mengenai rumah adat bali disertai gambar dan penjelasannya. Semoga bermanfaat. Referensi: gurupendidikan.co.id | dosenpendidikan.co.id 5 / 5 ( 1 vote ) Bagikan artikel ini:
|