Kapan teks proklamasi diketik?

HUT Ke 76 RI

Teks Proklamasi Dilakukan Perubahan Kata, Berikut Tulisan Tangan Asli Soekarno Sebelum Diketik Ulang

Senin, 16 Agustus 2021 10:48
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naskah konsep teks proklamasi ditunjukkan saat penyerahan sementara dokumen naskah konsep teks proklamasi dari ANRI ke Istana Negara di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Minggu (16/8/2020). Dalam rangka memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI, naskah konsep teks proklamasi tulisan Bung Karno yang disimpan di ANRI akan turut dihadirkan pada upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Baca Selanjutnya:

Presiden AS Joe Biden: Amerika Serikat Turut Merayakan HUT Kemerdekaan RI

X

TRIBUNJATENG.COM - Teks proklamasi autentik merupakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesa yang telah diketik oleh Sayuti Melik.

Pada teks proklamasi autentik ketikanSayuti Meliktertera tandatangan asli Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Naskah Proklamasiyang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Autentik", adalah hasil ketikan oleh Mohamad IbnuSayuti Melik(seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut :

P R O K L A M A S I

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.


Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Di dalam teks naskah Proklamasi Autentik sudah mengalami beberapa perubahan yaitu sebagai berikut :

- Kata "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",

- Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",

- Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo",

- Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",

- Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",

Teks Proklamasi tulisan tangan Ir Soekarno ataa Bung Karno. (Inovasee)

Sementara itu, naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.

Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Autentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.

Penulisan tahun pada kedua teks naskah proklamasi tersebut (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka "tahun 05" yang merupakan kependekan dari angka "tahun 2605".

Hal tersebut dikarenakan tahun penanggalan yang digunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yakni "tahun 2605".

Soegiarin, Penyebar Kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ke Dunia

Kemerdekaan merupakan bentuk deklarasi suatu negara bebas dari penjajah.

Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 pada pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945.

Namun rupanya pernyataan kemerdekaan itu belum didengar oleh luar negeri.

Lalu siapa yang menyiarkan kemerdekaan Republik Indonesia hingga luar negeri?

Dialah R Soegiarin, satu diantara pejuang kemerdekaan asal Semarang yang menyiarkan kemerdekaan hingga ke luar negeri.

Banyak yang tidak tahu siapa itu sosok pria kelahiran 13/7/1918 dan wafat pada 02/11/1987.

Soegiarin merupakan wartawan di surat kabar Domei (saat ini kantor berita Antara). Dirinya mengirimkan kabar kemerdekaan Indonesia menggunakan sandi morse di kantor beritanya yang saat itu masih dijaga ketat oleh Jepang.

Sosok Soegiarin masih diingat betul oleh adiknya Soegiarno (92). Meski usianya tidak muda lagi, dia masih ingat betul bagaimana perjuangan sang kakak menyiarkan kabar kemerdekaan Indonesia ke luar negeri.

Soegiarno menceritakan Sugiarin merupakan kakak pertamanya. Sugiarin sekolah di sekolah pelayaran jaman Belanda.

Awal kariernya, kakaknya bekerja di di surat kabar milik Belanda terbesar di Surabaya.

"Hingga Jepang masuk beliau (Soegirin) bekerja di Domei yang sekarang kantor berita Antara. Saat itu dipimpin oleh Adam Malik," ujar dia saat melakukan bersih makam Soegirin di Tempat Pemakaman Umum Bergota bersama Koramil Semarang Selatan, Senin (9/11/2020).

Saat itu, kata dia, di masa-masa genting sebelum kemerdekaan, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Namun hal tersebut belum direalisasikan.

"Pada saat itu ada telepon berdering di rumah. Sugiarin berani menyiarkan berita penting untuk Indonesia. Tidak boleh pergi-pergi hingga akhirnya menerima teks proklamasi kemerdekaan untuk disiarkan ke seluruh dunia," jelasnya.

Menurutnya, untuk menyiarkan berita tersebut di kantor Domei tidaklah mudah. Saat itu kantor berita Domei dijaga ketat tentara dan polisi Jepang.

"Dengan kepiawaiannya Sugiarin dapat masuk ke kantor Domei dan memanaskan mesin diesel morse. Nah saat itulah Amerika, San Fransisco, Londo, Belanda tahu bahwa Indonesia Merdeka," terangnya.

Dikatakannya, saat itu Soekarno mengetahui berita kemerdekaan tersebar ke luar negeri dari Domei. Tidak berhenti disitu perjuangan masih terus berlangsung, Sugiarin bersama Dokter Karwo membuat pemancar di Universitas Indonesia.

"Disitulah menyiarkan This is Voice Radio Indonesia," ujar dia.

Menurutnya, masuk di masa pensiun, Sugiarin mengurus pensiunannya namun tidak mendapatkan apa-apa. Sugiarin hidup tanpa pegangan apapun.

"Sugiarin ditolong oleh Adam Malik yang saat itu sebagai menteri perdagangan membuat pabrik kertas. Sugiarin memesan alat-alat di Jerman. Karena suatu politik saat itu usaha Sugiarin gagal," paparnya.

Ia terharu selama ini identitas kakaknya yang disembunyikan telah dibuka kembali. Dirinya berterima kasih karena masih ada yang mau mengingat perjuangan sang kakak selama merebut kemerdekaan.

"Saya berpesan kepada generasi muda agar menjaga kemerdekaan. Merebut kemerdekaan tidaklah mudah. Jadi mari kita jaga bersama-sama," tukasnya.

Sementara itu, Komandan Koramil 13 Semarang Selatan, Mayor Rahmatullah mengatakan bersih-bersih makam Sugiarin merupakan kali ketiga dilaksanakan.

Menurutnya, Sugiarin merupakan pejuang yang diperintah Adam Malik untuk mengirimkan morse proklamasi.

"Saat itu mengirim morse dalam ancaman Belanda. Jadi harus dikirim teks proklamasi itu," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia dari jajaran Koramil 13 Semarang bersama masyarakat tergerak hatinya untuk menghargai jasa para pahlawan.

"Jadi bangsa yang besar adalah yang menghargai para Pahlawannya dengan cara menghargai dan meneruskan perjuangan dari beliau," tukasnya.

Suasana haru saat Ganjar Ziarah Ke Makam Soegiarin

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (14/8/2021),saat berziarah ke makam Soegiarin, seorang jurnalis di masa penjajahan yang menyebarkan berita kemerdekaan Republik Indonesia menggunakan morse ke seluruh dunia. Makam tersebut berada di kompleks tempat pemakaman umum Bergota Semarang. (Istimewa/Prov.Jateng)

Soegiarno, seorang kakek berusia 92 tahun tampak berdiri dengan berpakaian rapi dikompleks tempat pemakaman umum Bergota Semarang, Sabtu (14/8/2021) pagi.

Di bawah Soegiarno berdiri, terdapat sejumlah makam yang sangat sederhana, layaknya makam masyarakat umum lainnya.

Dalam makam tersebutbersemayam seorang tokoh penting bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Dia adalah kakak kandung Soegiarno yaitu Soegiarin.

Soegiarin adalah tokoh yang tak banyak dikenal publik.

Namun, Soegiarin memiliki peranan begitu penting di masa Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ia adalah seorang jurnalis di masa penjajahan, yang menyebarkan berita kemerdekaan Republik Indonesia menggunakan morse ke seluruh dunia.

Adapun, kedatanganSoegiarno selain mengunjungi makam kakaknya, juga secara khusus menunggu tamu penting yang juga punya maksud yang sama.

Dia adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Bersama komunitas Photocycling, pewarta foto yang hobi gowes di Semarang, Ganjar ingin berziarah ke makam Soegiarin dan berdoa di sana.

Suasana haru namun penuh semangat terlihat saat Ganjar bertemu Soegiarno di makam Soegiarin.

Setelah prosesi tabur bunga dan doa bersama, Soegiarno menceritakan kisah heroik kakaknya itu selama penjajahan.

Menurut Soegiarno, kakaknya adalah jurnalis yang bekerja di Domei (sekarang jadi kantor berita Antara) milik Belanda.

"Kakak saya ini diperintah untuk menyelinap di kantor Domei dan menyiarkan kemerdekaan ke seluruh dunia. Waktu itu tidak mudah, karena Domei dijaga ketat oleh pasukan Jepang. Dan kita patut berbangga, karena kakak saya yang orang Jawa Tengah berhasil menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia," jelasnya sambil terbata.

Soegiarno juga mengaku sangat bangga, dengan kedatangan Ganjar bersama anak-anak muda lainnya. Ia sangat senang, melihat para generasi muda bangsa sangat menghormati dan menghargai para pahlawan.

"Saya tidak menyangka, dan merasa sangat berbesar hati atas kedatangan pak Ganjar dan teman-teman ke makam kakak saya ini. Saya senang, karena generasi penerus masih mengingat perjuangan kita waktu itu. Hebat sekali," ucapnya.

Tak lupa Soegiarno berpesan pada generasi penerus bangsa untuk terus menjaga persatuan. Menurutnya, negara yang hebat bukan negara yang ekonomi atau senjatanya kuat, namun negara yang hebat adalah negara yang seluruh rakyatnya bersatu.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (14/8/2021),saat berziarah ke makam Soegiarin, seorang jurnalis di masa penjajahan yang menyebarkan berita kemerdekaan Republik Indonesia menggunakan morse ke seluruh dunia. Makam tersebut berada di kompleks tempat pemakaman umum Bergota Semarang. (Istimewa/Prov.Jateng)
"Yang penting itu persatuan. Untung sekali negara kita masih tercengkram Pancasila, jadi semua bersatu. Hanya Pancasila, nggak ada yang lain. Semoga kita semua diberi kesehatan untuk menyaksikan kejayaan bangsa ini," pungkasnya.

Ganjar sendiri mengatakan, Soegiarin adalah tokoh penting dalam kemerdekaan. Kalau tidak ada Soegiarin, mungkin proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak banyak orang tahu.

"Kalau zaman sekarang, beliau inilah yang memviralkan kemerdekaan Indonesia. Saya tidak membayangkan, kalau waktu itu tidak diviralkan, mungkin dunia tidak tahu bahwa Indonesia sudah merdeka atau belum," kata Ganjar.

Kisah Soegiarin lanjut Ganjar sangat heroik. Waktu itu, ia diperintahkan oleh pimpinannya yakni Adam Malik untuk menyelinap di kantor Domei dan menyiarkan proklamasi kemerdekaan menggunakan mesin morse.

"Waktu itu tidak mudah, dia harus menyelinap dari pasukan Jepang, menyiapkan mesin morse dan mengirimkan berita proklamasi dengan morse ke kantor-kantor berita di seluruh dunia. Hari ini saya ke makam beliau, ketemu dengan keluarganya dan kita berikan penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasanya," ucapnya.

Ganjar mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati jasa para pahlawan. Banyak pahlawan yang telah berperan bagi kemerdekaan Indonesia, termasuk Soegiarin, tokoh yang dalam sejarah tidak banyak orang mengetahui.

"Harapannya publik jadi tahu, bahwa banyak orang-orang yang berjuang bagi kemerdekaan sesuai bidangnya termasuk pak Soegiarin ini. Kita harus menghormati dan menghargai jasa-jasa mereka, karena berkat mereka kita bisa menikmati kemerdekaan seperti ini," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Photocycling, Chandra Adi Nugroho mengatakan, peran Soegiarin bagi kemerdekaan Indonesia sangat besar. Di buku sejarah, nama Soegiarin tercatat sebagai salah satu pihak yang memiliki peranan penting.

"Namun banyak orang yang belum tahu kisah perjuangannya, kondisi makamnya saja seperti ini, sangat sederhana. Untuk itu kami para pewarta ini mengangkat kisah Soegiarin, agar sosoknya lebih dikenal dan mungkin ada pengakuan," ucapnya.(*)

Sumber: Intisari
Tags:
Soegiarin
Proklamasi
teks proklamasi
Sayuti Melik
Soekarno
kemerdekaan indonesia
Tulisan Tangan
Berita Terkait:HUT Ke 76 RI

Kim Jong Un Ucapkan Selamat HUT Ke 76 RI: Persahabatan Korea Utara dan Indonesia Akan Makin Kuat

Pedagang Pasar Batang Hentikan Aktivitas Jualan, Ikuti Upacara Bendera Sederhana HUT Ke 76 RI

Video Pilihan

Seusai Bentak Ibu Arteria Dahlan, Wanita yang Ngaku Anak Jenderal Langsung Telepon Ketua DPRD DKI

Ikuti kami di