Kapan boleh tidur lagi setelah sahur?

Tidur setelah sahur bikin badan gemuk? Ini faktanya | Chat dokter ✔️ Beli obat ✔️ Booking rumah sakit ✔️ #TenangAdaHalodoc

Kapan boleh tidur lagi setelah sahur?

Halodoc, Jakarta – Kurangnya waktu tidur karena harus bangun sahur saat puasa membuat tak sedikit orang kembali tidur setelah sahur karena masih mengantuk. Sebenarnya, bolehkah langsung tidur setelah sahur? Lalu, apakah kebiasaan yang kerap terjadi selama bulan Ramadan ini bisa membuat tubuh menjadi gemuk? Bukan tanpa alasan, menurut opini yang beredar, tidur setelah sahur tidak dianjurkan karena dapat memicu terjadinya kegemukan. 

Sebab, metabolisme tubuh cenderung akan menjadi lebih lambat apabila tubuh dalam kondisi tidur atau istirahat. Alhasil, diyakini bahwa asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Jika kondisi ini terus berlanjut, tentunya lemak akan terus bertambah dan membuat berat badan makin meningkat. Benarkah demikian?

Tidur Setelah Sahur Tidak Bikin Gemuk

Nyatanya, apabila diamati dari sisi kesehatan, tidur setelah sahur tidak menimbulkan masalah. Bahkan, para pakar kesehatan beranggapan hal tersebut bisa meningkatkan kualitas tidur. Tak heran jika hal ini akan menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. Lalu, mana yang benar?

Sebenarnya, belum ditemukan studi ilmiah yang menunjukkan hubungan antara tidur setelah makan dan peningkatan berat badan. Meski demikian, ada pula yang beranggapan bahwa orang-orang dengan kebiasaan makan sebelum tidur makan memang cenderung akan mengalami peningkatan berat badan. 

Namun, perlu diperhatikan kembali bahwa orang yang mengalami peningkatan berat badan atau menjadi lebih gemuk ini biasanya karena mengonsumsi camilan sebelum pergi tidur di malam hari. Adanya kalori tambahan yang masuk ke dalam tubuh inilah yang menjadi penyebab utama berat badan bertambah. Sementara ketika sahur, kamu menyiapkan energi untuk tetap kuat saat puasa sampai waktu berbuka tiba.

Artinya, selama asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi dan tidak berlebihan, tidur setelah sahur kecil kemungkinannya membuat tubuh menjadi gemuk. 

Waspadai GERD saat Puasa

Masalah yang terjadi apabila kamu kembali tidur setelah sahur sebenarnya lebih mengarah pada aspek kesehatan. Kebiasaan ini dapat memicu asam lambung naik, terutama untuk orang-orang yang mengidap GERD. Ini disebabkan karena posisi tidur yang bisa membuat katup pada lambung dan kerongkongan tidak tertutup sempurna. Akibatnya, asam lambung akan naik dan menyebabkan munculnya heartburn atau sensasi seperti terbakar pada dada, batuk kronis, dan sakit tenggorokan.

Inilah mengapa, kamu disarankan untuk tidak langsung tidur setelah sahur alias memberikan jeda waktu setelah sahur apabila hendak kembali beristirahat. Sebaiknya, selesaikan santap sahur tidak terlalu mepet dengan waktu imsak, dan biarkan lambung beristirahat sambil menanti waktu Subuh. Setelahnya, baru kamu dapat pergi tidur lagi. 

Jadi, selama asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan dan mengandung nutrisi lengkap, tidur setelah sahur tidak memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan berat badan. Namun, apabila kamu mengalami gejala GERD saat puasa, jangan memaksakan diri, ya! Segera tanyakan pada dokter penanganan pertama yang tepat. Pakai saja aplikasi Halodoc, tanya jawab dengan dokter spesialis kini jadi lebih mudah. Yuk, segera download aplikasi Halodoc, ya!

Referensi:Detik Health. Diakses pada 2022. Apakah Tidur Setelah Sahur Bisa Bikin Gemuk? Ternyata Nggak TuhHealthline. Diakses pada 2022. Is It Bad to Eat Before Bed?

Tidur adalah salah satu aktivitas yang sering dilakukan saat berpuasa dan sebenarnya termasuk ibadah di bulan Ramadhan. Sayangnya, ada waktu tidur yang malah sangat tidak disarankan, yaitu tidur setelah sahur.

Langsung tidur setelah makan sahur bisa memicu berbagai masalah kesehatan, terutama di bagian pencernaan.

Tetap aktif kala puasa merupakan cara untuk menjaga supaya Anda tidak selalu ingin tidur setelah sahur atau salat subuh. Selain itu, pastikan juga Anda berbuka secukupnya untuk menghindari sakit perut akibat kekenyangan.

Tidur setelah sahur bisa memicu sakit lambung seperti GERD

Secara umum, Anda disarankan untuk memberikan jeda sekitar tiga jam setelah makan sebelum melanjutkan tidur. Dengan begini, Anda akan memberikan sistem pencernaan cukup waktu untuk mencerna makanan dengan baik dan masuk ke usus kecil. Pemberian jeda ini juga akan membantu mencegah masalah-masalah kesehatan. 

Jika Anda tidak memberi waktu jeda, maka akan ada risiko masalah kesehatan yang bisa muncul akibat tidur setelah sahur, seperti:

1. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Tidur setelah makan sahur berpotensi membuat naiknya asam lambung ke esofagus (refluks). Akibatnya, Anda berisiko mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD).

Gejala yang dirasakan saat mengalami GERD adalah tenggorokan seperti mengganjal, mual, dan heartburn (nyeri dada yang disertai sensasi panas seperti terbakar).

Selain efek tidur setelah sahur, GERD juga bisa dipicu oleh makanan yang dikonsumsi. Hindari mengonsumsi kopi, makanan berlemak, makanan pedas, makanan yang digoreng, dan minuman bersoda saat sahur.

2. Sembelit

Bahaya tidur setelah sahur yang mungkin terjadi adalah gangguan pencernaan dan maag. Saat kondisi ini terjadi, perut akan dipenuhi oleh gas dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Jika terus dibiarkan, Anda akan mengalami sulit buang air besar atau sembelit.

Selain memastikan waktu tidur yang disarankan, perhatikan juga makanan dan minuman yang Anda konsumsi saat sahur. Anda disarankan untuk tidak makan terlalu banyak dan  pastikan kebutuhan cairan tubuh Anda terpenuhi dengan minum cukup air agar tidak terjadi dehidrasi saat puasa.

3. Tubuh jadi lebih lemas

Jika Anda tipe yang lebih suka makan sahur tengah malam karena ingin tidur lebih lama setelahnya, maka sebaiknya kebiasaan ini segera diubah. Apalagi, jika sebelum makan sahur Anda belum sempat tidur sama sekali.

Pasalnya, makan tengah malam yang dilanjutkan dengan tidur lama setelahnya justru akan membuat tidur tidak berkualitas. Tidur setelah makan tengah malam juga seringkali memicu mimpi buruk yang membuat tubuh terasa lebih lemas saat bangun tidur.

4. Berisiko menaikkan berat badan

Kebiasaan tidur setelah sahur tidak secara langsung menaikkan berat badan. Namun, saat Anda tidur segera setelah makan, terutama jika menu sahur Anda tinggi lemak, maka kalori yang seharusnya bisa digunakan menjadi tenaga, kini hanya tersimpan saja di dalam tubuh. Kelebihan asupan kalori akan tersimpan di dalam tubuh sebagai lemak.

Maka dari itu, agar kalori yang sudah dikonsumsi tidak sia-sia tersimpan sebagai kelebihan lemak, Anda disarankan untuk tetap aktif bergerak sesuai kemampuan selama berpuasa.

Setelah sahur, Anda bisa melanjutkan aktivitas seperti bersiap untuk berangkat kerja, kuliah, atau sekolah. Anda juga bisa melakukan kegiatan ringan seperti membersihkan rumah atau kamar tidur.

5. Stroke

Langsung tidur setelah sahur memang tidak serta merta membuat Anda terserang stroke. Namun, tidur segera setalah makan bisa memicu apnea tidur atau sleep apnea yang telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko stroke.

Hubungan antara langsung tidur setelah makan dengan risiko stroke juga diyakini berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada kadar kolesterol, gula darah, dan aliran darah akibat jenis makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Berbagai Menu Sahur Sehat yang Praktis dan Mudah Dibuat

Tips agar tidak mengantuk dan tidur lagi setelah sahur

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menahan rasa kantuk setelah sahur sekaligus menjalankan ibadah puasa dengan lebih sehat:

Sebaiknya berbuka puasa dalam porsi yang wajar

1. Jangan mengonsumsi terlalu banyak makanan

Bukan hanya tidur setelah makan sahur yang berbahaya, makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka juga sebaiknya dihindari selama Ramadan. Pastikan Anda tetap makan dengan porsi yang wajar.

Pasalnya, makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka justru bisa membuat Anda merasa lelah dan begah sehingga dapat mengganggu aktivitas.

Konsumsilah makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan sayur serta buah. Porsinya juga jangan berlebihan.

Pastikan konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum, karena dapat membuat Anda lebih cepat kenyang dan memperlambat munculnya rasa lapar. 

2. Konsumsi makanan yang sehat saat sahur

Agar rasa kantuk tidak lagi datang setelah sahur, Anda perlu minum air yang cukup dan menambahkan makanan yang kaya akan serat dalam menu sahur. Selain bisa melancarkan pencernaan, serat akan membuat perut kenyang lebih lama.

Beberapa makanan kaya serat yang disarankan di antaranya sereal gandum, oat, roti gandum; hingga buah-buahan dan sayur-mayur, seperti pisang, alpukat, apel, kentang, brokoli, dan wortel.

Pastikan juga Anda mengonsumsi cukup protein untuk meminimalkan risiko kehilangan massa otot saat puasa sekaligus mengurangi rasa lapar. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi sekitar 30 persen kalori dari protein dapat mengurangi nafsu makan secara signifikan.

Lakukan olahraga ringan seperti stretching meski Anda sedang berpuasa

3. Tetap berolahraga

Meski berpuasa, Anda tetap disarankan untuk rutin berolahraga. Agar olahraga saat puasa tidak terasa memberatkan, Anda bisa melakukannya di waktu-waktu khusus seperti menjelang berbuka atau setelah berbuka puasa.  

Olahraga yang disarankan saat puasa adalah olahraga dengan memiliki intensitas ringan, seperti yoga, stretching, atau jalan kaki.

4. Jaga pola tidur tetap baik

Pola tidur akan mengalami sedikit perubahan selama bulan Ramadhan. Anda disarankan untuk bangun lebih pagi untuk sahur dan tidur lebih malam untuk menambah ibadah. Pada hari-hari pertama Ramadan tubuh mungkin butuh penyesuaian. Namun, pastikan Anda tetap mendapatkan istirahat yang cukup di waktu-waktu luang. 

Baca Juga

  • Mengenal Berbagai Cara Mengatasi Insomnia yang Efektif Tanpa Obat Tidur
  • 6 Penyakit yang Sering Muncul saat Bulan Puasa, dan Pencegahannya
  • Benarkah Mandi Setelah Begadang Membahayakan Kesehatan?

Selain mendapat pahala, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan juga baik untuk tubuh selama Anda menjalankannya dengan benar dan menjaga pola makan. Jangan lupa untuk menghindari kebiasaan tidur setelah makan sahur dan konsumsi makanan yang menyehatkan ketika berbuka.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kebiasaan yang baik saat menjalankan puasa, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Kapan bisa tidur setelah sahur?

dr Aru menyarankan tidur setelah 2 jam sehabis sahur untuk menghindari sejumlah gangguan pencernaan, seperti GERD, gastritis (peradangan di lambung), dan penyakit maag lainnya. Juga, menghindari sejumlah makanan yang bisa memicu produksi asam lambung semakin tinggi saat sahur.

1 jam setelah sahur apakah boleh tidur?

Untuk mencegah gangguan pencernaan, Anda boleh tidur setelah sahur selang dua sampai tiga jam setelah menyantap hidangan sahur. Tubuh membutuhkan waktu setidaknya dua jam untuk mencerna makanan. Dengan waktu yang cukup ini, makanan di perut untuk bergerak ke usus kecil.

Apakah habis sahur boleh tidur menurut Islam?

Dalam Islam pun, tidur setelah sahur dan salat subuh juga tidak dianjurkan. Sebagian ulama berpendapat, tidur setelah sahur hukumnya makruh apabila tidak ada keperluan mendesak. Terlebih, subuh merupakan waktu turunnya berkah dan rezeki, sebagaimana doa Rasulullah SAW kepada Allah.

Mengapa kita tidak boleh tidur lagi setelah sahur?

Orang yang langsung tidur setelah menyantap sahur kebanyakan akan mengalami refluks asam atau istilah medisnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ini terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya. Biasanya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi menjadi telentang.