Jika memakan makanan yang dilarang dalam agama atau haram maka akan mendapat

Bahaya makanan haram | Pinterest

Assalamualaikum sahabat hijab, pada artikel sebelumnya aku membahas tentang serba-serbi makanan halal dan haram. Sekarang aku akan membahas tentang akibat makan makanan haram. Islam melarang makan makanan haram bukan tanpa alasan, namun karena makanan tersebut sangat berbahaya bagi tubuh. Selain berbahaya bagi kesehatan ternyata, makan makanan haram juga berpengaruh terhadap kadar keimanan kita. Nah daripada penasaran, simak ulasan berikut ya sahabat.

Siapapun umat islam yang memakan makanan yang haram maka amal ibadahnya tidak diterima Allah SWT dalam waktu empat puluh hari seperti yang disebutkan dalam hadits berikut ini. Ibnu Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW,

“ Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa jawaban Rasulullah, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya” (HR. At-Thabrani)

2. Merusak hati dan akalnya

Makanan yang haram dapat mempengaruhi hati dan pikiran seseorang. Jika seseorang memakan makanan yang baik atau makanan halal maka hatinya juga dapat menjadi baik dan sebaliknya jika memakan makanan haram hati seseorang dapat tercemari dan hal ini juga mempengaruhi kekhusukan dalam beribadah termasuk dalam shalat. Makanan yang haram juga dapat mengeraskan hati seseorang sehingga tidak mampu melihat kesusahan orang lain dan enggan membantunya.

3. Doa-doanya tidak dikabulkan

Seseorang yang memakan makanan haram doa-doanya tidak didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini

Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah akan diterimanya doa itu?” (HR Muslim)

4. Mengurangi iman dalam hatinya

Mengkonsumsi makanan haram tidak hanya berdampak pada hati dan akalnya tetapi juga pada keimanannya. Makanan dan minuman haram dapat mengurangi iman seseorang dan mengganggu ibadahnya sebagaimana hadits tentang peminum khamr berikut ini.

“Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Mendzalimi diri sendiri

Makanan yang diharamkan oleh Allah SWt mengandung mudharat atau keburukan bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia seperti mengkonsumsi daging babi yang dapat menyebabkan penyakit cacing pita maupun alkohol yang dapat merusak organ hati dan organ tubuh lainnya.

Seseorang yang memberi anaknya makan dengan makanan haram tidak akan mendapatkan kebaikan, sebaliknya makanan haram tersebut dapat merusak akhlak dan kebaikan yang ada pada diri anak. Inilah kenapa orangtua yang memberikan makanan haram pada anaknya seringkali memiliki anak yang susah diatur dan cenderung membangkang.

Ilustrasi laki-laki minum alkohol Foto: dok.shutterstock

Islam telah mengatur segala urusan manusia dengan lengkap dan terperinci, termasuk di dalamnya soal makanan. Sebagaimana diketahui, ada dua jenis makanan dalam Islam yang disebut halal dan haram.

Makanan halal adalah makanan yang baik dan boleh dimakan oleh umat Islam. Sedangkan makanan haram adalah makanan yang tidak baik dan dilarang bagi umat Islam. Keduanya Allah hadirkan sebagai nikmat sekaligus cobaan bagi umat manusia.

Mengonsumsi makanan yang halal begitu dianjurkan dalam Islam. Ini karena makanan halal mampu mendatangkan banyak kebaikan. Anjurannya banyak disebutkan dalam Alquran, salah satunya surat Al-Maidah ayat 88 berikut:

وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ

“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”

Lalu, mengapa umat Muslim dilarang mengonsumsi makanan dan minuman haram? Apa akibat buruk yang bisa ditimbulkan? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Ilustrasi narkoba. Foto: kumparan

Makanan dan Minuman Haram

Mengutip buku Fikih untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah karya Udin Wahyudin, dkk., makanan bisa menjadi haram karena dua hal yaitu haram karena dzatnya dan haram dari cara memperolehnya. Contoh makanan haram antara lain daging babi, bangkai, darah, daging hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah, makanan yang menjijikan, dan lain-lain.

Sedangkan minuman haram itu sifatnya memabukkan, contohnya khamr atau minuman keras. Selain itu ada juga jenis minuman lain yang diharamkan dalam Islam yaitu cairan beracun, cairan najis dari binatang haram, dan cairan narkoba.

Semua yang disebutkan tadi, tidak boleh dikonsumsi oleh umat Muslim. Selain karena larangan Allah, makanan haram juga bisa membawa dampak buruk bagi orang yang mengkonsumsinya.

Mengutip buku Al-Ashriyyah: Jurnal Kajian Keislaman, salah satu akibat buruk dari makanan dan minuman yang haram ialah melemahnya panca indera dan tidak berfungsinya berbagai macam anggota tubuh yang penting seperti jantung, paru-paru, hati, mata ginjal, dan gangguan urat syaraf.

Ilustrasi Daging Babi Foto: Thinkstock

Makanan dan minuman haram juga berakibat buruk pada akal dan jiwa manusia. Orang yang sering makan dan minum yang haram akan menurun tingkat kecerdasan dan kemampuan berpikirnya. Mereka juga sering melakukan perbuatan-perbuatan dosa, seperti berbohong, mencuri, dan berbuat fitnah kepada orang lain.

Oleh karena itu, hindari dan jauhilah makanan dan minuman haram. Allah SWT menegaskan dalam Surat Al-Baqarh ayat 195 yang artinya:

“...dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri...”

Ayat tersebut menjelaskan, seorang Muslim tidak boleh dengan sengaja membuat dirinya menjadi rusak atau binasa karena suatu perbuatan yang dilakukan. Kebiasaan konsumsi makanan dan minuman haram dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, yang terpenting, ridha Allah tidak akan didapatkan.