Jika Anda adalah seorang manajer apa saja yang perlu Anda perhatikan dan memproduksi sebuah barang

Pernahkah kita membayangkan bagaimana suatu barang atau produk bisa sampai ke tangan konsumen atau end user ? Kadang kita kesal jika barang yang telah dipesan terlambat datang. Bahkan ketika sampai, barang dalam keadaan rusak. Kasus lain lagi misalnya, harga suatu barang yang biasanya murah, tiba-tiba melonjak naik. Padahal pasokan banyak. Ternyata penyebabnya, ada tanah longsor atau banjir di suatu daerah sehingga mengganggu perjalanan angkutan darat. Atau ada perbedaan harga di suatu daerah, disebabkan tingginya biaya perjalanan. Di sini kita bisa merasakan betapa pentingnya manajemen distribusi dikelola dengan efektif dan efisien. 

Makanya tak heran, bagi perusahaan besar consumer goods misalnya, begitu kuat menguasai pasar, kuncinya sebenarnya mereka menguasai rantai distribusi dari berbagai penjuru. Jadi produk apapun dengan kompetisi tinggi, mereka bisa memenangkannya karena produk mereka mudah ditemukan di pemasar, mulai dari eceran, ritel, sampai pusat perbelanjaan moderen. Meski begitu, bagi Anda yang tengah serius berbisnis dan ingin memasarkan produk baru, jangan khawatir, berikut ini tips yang cara mendistribusikan produk baru secara efektif :

1.      Menentukan Luas Wilayah

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan luas wilayah distribusi produk. Tentukan kemana saja Anda akan mendistribusikan produk baru tersebut. Setelah menentukan luas wilayah, maka lakukan pembagian area. Pembagian area distribusi ini bisa dilakukan sesuai dengan target pasar yang dimiliki suatu perusahaan. Makanya Anda matangkan dulu target pasarnya mau ke mana. 

Produk baru bisa didistribusikan secara nasional maupun per wilayah. Besarnya luas wilayah distribusi juga bisa dipengaruhi oleh kesiapan perusahaan. Jika dirasa belum siap melakukan distribusi secara nasional, maka bisa dilakukan wilayah demi wilayah. Setelah perkembangannya bagus maka bisa ditingkatkan lagi ke distribusi nasional. Jadi bertahap, dan tentukan target waktu juga kapan bisa menasional. Karena jika kita punya perencanaan untuk nasional, dari tahun pertama kita sudah mulai menjajaki dan mengukur prospek pemasaran di daerah.

2.                  Tentukan Jenis Distributor

Penentuan jenis saluran distribusi yang digunakan produsen biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan produk yang dijual. Kondisi perekonomian dan karakter masyarakat atau pola konsumsi mereka juga berpengaruh pada jenis saluran distribusi yang akan kita pilih.  distributor akan disesuaikan dengan luas wilayah distribusi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Anda perlu bekerja sama dengan distributor lokal yang sudah eksis, sehingga produk Anda akan lebih mudah tersebar. Jika distributor lokal juga mendistribusikan produk competitor, tidak apa-apa, karena kita juga punya ceruk pasar yang ingin ditargetkan. Berikan benefit atau apresiasi lebih pada distributor yang berprestasi. Ada beberapa istilah yang umum dalam saluran distribusi diantaranya agen, wholesaler, dan retailer. Keterlibatan mereka tergantung dari skala bisnis Anda. 

3.                  Terapkan Strategi Pemasaran yang Baik

Proses distribusi produk akan sangat bergantung pada strategi pemasaran yang diterapkan. Sekali lagi distribusi produk tidak bisa dilepaskan dari faktor pemasaran. Anda bisa menentukan strategi pemasaran yang tepat jika sudah mengetahui untuk siapa produk Anda dipasarkan. Era 4.0 memang mengerucutkan metode pemasaran yang engaged pada media digital, sebut saja media sosial, blog, Ads dan sebagainya. Media sosial juga membantu membangun hubungan yang sinergis dengan konsumen. Anda bisa menginformasikan perkembangan terkini dari produk pesanan konsumen, selain tentu saja mempromosikan produk Anda. Atau melalui demografi Ads pada IG dan FB, Anda bisa lebih mudah menjangkau target Anda, dan mengetahui selera konsumen di suatu wilayah.

4.                  Manfaatkan Influencer untuk menjadi reseller atau drop shipper

Memanfaatkan peran influencer juga menjadi salah satu cara efektif untuk memasarkan produk baru. Bekerja sama dengan influencer dinilai sangat efektif membantu mendorong pemasaran dan distribusi produk baru. Pilih influencer yang berpotensi bisa menjaring banyak konsumen untuk produk Anda. Tawarkan bisnis yang menguntungkan untuk mereka. 

Influencer akan membantu Anda memperkenalkan produk baru kepada masyarakat. Setelah produk baru Anda dikenal oleh banyak orang, maka proses distribusi akan lebih mudah untuk dilakukan. Namun, pastikan memilih influencer yang tepat agar tidak terjadi penggunaan anggaran yang sia-sia. Setidaknya influencer yang memiliki follower asli, berpengaruh dan bisa diajak bisnis juga.

5.                  Melakukan Pembagian Outlet

Proses distribusi juga dapat dilakukan melalui outlet-outlet yang sudah disebar menurut wilayah distribusi. Sebelumnya, luas wilayah distribusi sudah ditentukan dan perlu dilakukan pemetaan outlet-outlet untuk memperlancar proses distribusi produk. 

Monitoring dan evaluasi sangat penting untuk dilakukan selama distribusi produk baru. Setelah produk baru didistribusikan maka Anda harus melakukan evaluasi secara berkala. Temukan daerah mana saja yang kemajuan distribusinya lancar. Berikan perhatian khusus pada daerah yang distribusinya tidak lancar.

Jika monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin, maka bisa ditentukan area mana yang sukses dan gagal. Setelah evaluasi bisa dicari solusi lebih lanjut agar distribusi bisa berjalan lancar di semua wilayah. Jika ada outlet yang gagal total mendistribusikan produk maka sebaiknya dihentikan dan diganti ke outlet yang lain. 

Itulah beberapa tips mendistribusikan produk baru secara efektif. Setiap perusahaan tentu sudah memiliki strategi masing-masing dalam pemasaran maupun distribusi produk. Target pasar menjadi salah satu faktor yang perlu sangat diperhatikan agar proses distribusi berjalan lancar sesuai harapan. Dan, jangan lupa manajemen distribusi harus dikelola dengan baik. 

Mengingat, semakin berkembanganya bisnis Anda, penanganan saluran distribusinya pun akan semakin kompleks. Tuntutan konsumen juga semakin tinggi. Karena itu, kami peduli pada Anda dan siap membantu Anda meningkatkan pertumbuhan bisnis lewat pengelolaan manajemen distribusi yang terintergrasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning System). SystemEver® berbasis Cloud ERP telah membantu ribuan perusahaan di Korea Selatan, Cina, Jepang, Vietnam dan Indonesia. Anda salah satunya ?

  • Business
  • Digital
  • Technology

Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen perusahaan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik maka akan menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi tinggi. Perencanaan produksi pada dasarnya berkaitan dengan kapasitas produksi, sumber daya yang tersedia mulai dari hal material, peralatan pendukung, dan lain sebagainya.

Dimana dalam melakukan perencanaan produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil analisa dari permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Hal itu menghindari terjadinya kesenjangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang di produksi oleh perusahaan. Sehingga perlu melakukan tindakan untuk mensinkronisasi antara perencanaan produksi dengan rencana penjualan yang berdasarkan marketing forecast. Dari marketing forecast tersebut maka dapat dilakukan proses perhitungan kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan, dan hal pendukung lainnya yang diperlukan dalam perencanaan produksi agar kualitasnya terjamin dan tepat.

Lalu bagaimana cara melakukan perencanaan produksi yang tepat? Berikut adalah uraian terkait hal tersebut:

1. Melakukan routing

Dalam perencanaan produksi, hal yang pertama dilakukan adalah dengan melakukan routing. Routing sendiri merupakan proses penentuan jalur atau rute pekerjaan dan urutan operasi. Di dalam proses routing terdapat beberapa hal yang diperhatikan seperti kuantitas, kualitas produk, sumber daya manusia, mesin, bahan, jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur, tempat produksi, dan lain sebagainya. Dimana dapat dikatakan pada proses routing ini adalah proses untuk menentukan apa, berapa banyak, bagaimana, dan dimana untuk menghasilkan suatu produk. Proses routing dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia yang ada dalam suatu bisnis untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Selain itu demgan melakukan routing dapat memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal ini dapat membuat proses perencanaan produksi menjadi tepat dan efisien karena sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal.

2. Melakukan penjadwalan

Melakukan penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi. Penjadwalan ini berkaitan dengan berbagai hal seperti memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan, mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas, memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk setiap operasi. Sehingga dengan melakukan penjadwalan dapat membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu dalam menjalankan bisnis yang akan membuat perencanaan produksi lebih terkontrol.

3. Melakukan Dispatching

Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi yang merupakan suatu tindakan, melakukan atau tahap implementasi. Proses dispatching ini meliputi berbagai hal seperti bahan, alat, perlengkapan, dan hal lain yang diperlukan untuk produksi. Selain itu ada perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan. Melakukan proses sesuai dengan catatan atau aturan yang ada dan menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu. Kemudian mengontrol proses perencanaan produk apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya.

Dari beberapa cara dalam melakukan proses perencanaan produksi di atas sebenarnya dapat dilakukan dengan tepat dan berhasil karena beberapa faktor yang mendukung. Faktor tersebut seperti fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut apakah memadai apa tidak untuk melakukan proses produksi sesuai dengan yang direncanaakan. Selanjutnya terkait ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam jumlah dan waktu yang tepat dalam proses produksi. Selain itu sumber daya manusia yang ada apakah memiliki kinerja yang berkualitas apa tidak. Proses dan sistem produksi apakah sudah terbukti valid atau belum dan apakah sudah sesuai dengan aturan atau belum. Kemudian apakah sudah memiliki sistem manajemen produksi yang baik apa belum dan berkaitan dengan forecast acuracy serta sistem maintenance perusahaan apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum.

Kemudian dari cara dan faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi yang tepat di atas dapat dikatakan bahwa dalam menjalankan bisnis penting untuk memiliki sebuah strategi bisnis. Hal itu dikarenakan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat produk yang diproduksi tidak dapat terjual dengan baik dan terjadi penumpukan stok produk dalam perusahaan. Tentunya hal itu tidak diinginkan oleh pelaku bisnis yang menginginkan kesuksesan dalam berbisnis sehingga anda harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang. Semoga bermanfaat.

Sumber Artikel: https://zahiraccounting.com/id/blog/perencanaan-produksi-yang-tepat-bagaimana-caranya/

Sumber Gambar: https://www.allthingssupplychain.com

Jika Anda adalah seorang manajer apa saja yang perlu Anda perhatikan dan memproduksi sebuah barang

IPQI Learning Center mengadakan
Training Production Planning & Inventory Control Segera Daftarkan diri anda ke Contact Person Kami

ICA | [email protected]

 | 08111798353