A. Compound Vise / angle vise Yang pertama adalah compound vice, kadang disebut juga catok kili – kili. Compound vice ini adalah ragum/tanggem pada mesin frais yang dapat diputar secara horizontal maupun secara vertical. Bisaanya di gunakan untuk membuat benda kerja dengan sudut kemiringan yang komplek. 1. Jenis Compound Vice / 2 way angle vise Menurut sudut putar yang dimiliki, compound vice secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Compound vice dengan 2 sudut putar Tanggem ini dapat diputar secara horisontal dengan sumbu sudut searah sumbu Z dan dapat diputar secara vertikal dengan sumbu sudut searah dengan sumbu X pada mesin frais
Gambar compound 2 sudut b. Compound vice dengan 3 sudut putarUntuk tanggem ini kedua sudut putar sama dengan compound vice 2 sudut putar, dan dapat diputar secara vertikal dengan sumbu sudut searah dengan sumbu Y pada mesin frais.
Gambar compound 3 sudut 2. Aplikasi pemasangan dan menyejajarkan tanggem dengan dial (jam ukur)Cara pemasangan compound vice pada dasarnya sama dengan pemasangan fixed vice, dan bidang yang di-Dial bisaanya hanya bidang memanjang atau searah dengan sumbu X menghadap sumbu Y mesin Frais. .Gambar Men-Dial lurus Dan untuk pekerjaan yang membutuhkan kerataan/flatness yang presisi terkadang di-Dial juga bagian melintang searah sumbu Y menghadap sumbu Z, dan atau memanjang searah sumbu X menghadap sumbu Z untuk compound vice 3 sudut putar. Tetapi hal tersebut jarang sekali dilakukan mengingat untuk menghasilkan kerataan/flatness yang presisi cukup digunakan fixed vice. Untuk pen-Dialan tersebut bisaanya dilakukan jika akan melakukan pengefraisan kemiringan yang cukup teliti.
Gambar mendial sb y – z / atas melintang
Gambar mendial sb x – z / atas memanjang 3. Inclination / Kemiringan 4. Contoh Pengerjaan :
Clamps atau disebut klem dalam bahasa indonesia adalah alat bantu untuk mencekam benda kerja atau accessoris pencekam yang lain secara langsung pada meja mesin milling atau pada rotary table. Macam – macam klem diantaranya adalah klem rata bentuk yang umum dijumpai, Klem U digunakan jika terjadi tekanan pemotongan yang tinggi, dan Klem offset digunakan jika terbatasnya ruang, ketika mur pengunci tidak lebih tinggi dari klem yang digunakan. Kemudian untuk pengekleman dibutuhkan juga baut menekan, dan baut yang digunakan diusahakan sedekat mungkin dengan benda kerja, dan tinggi baut juga harus diperhitungkan tidak boleh terlalu tinggi untuk menghindari tabrakan dengan spindle jika benda kerja luas. Macam macam baut penekan diantaranya adalah Baut T dan Studs dan Mur T Selanjutnya dibutuhkan juga Support Block, bisaanya support block ini dapat disetel ketinggiannya. 1. Pemasangan Klem Adapun pemasangan klem terhadap benda kerja harus ada pelat lunak pada bagian permukaan benda kerja agar benda kerja tidak cacat ketika dilakukan pengekleman.
2. Clamping Jaws Clamping jaws atau rahang klem ini digunakan apa bila klem tidak dapat digunakan untuk menjepit bagian atas benda kerja. Biasanya digunakan secara berpasangan dan dengan arah yang berlawanan. Dan rahang dapat digerakkan dengan ulir dengan pergeseran secara miring. Sehingga terjadi penekanan terhadap rahang klem yang berlawanan sekaligus menekan terhadap meja
Rotary Table atau disebut meja putar adalah salah satu accesories atau alat bantu dalam proses pemesinan logam khususnya digunakan pada mesin frais. Rotary table ini dapat digerakkan melingkar 360 derajat dengan sistem penggerak Roda dan poros cacing sehingga dengan rotary table memungkinkan operator untuk membuat suatu kontur melingkar atau pembuatan lubang dengan sumbu melingkar yang tetap atau sering disebut PCD(pitch center diameter) dan dengan pembagian sudut yang teliti (sampai dengan 10 detik). Rotary table sendiri dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu dengan penggerak manual dan penggerak otomatis (CNC) 1. Bagian – Bagian rotary table
2. Cara pemasangan. Rotary table ini biasanya dipasang mendatar dengan sumbu putar vertikal dengan sumbu Z. Kemudian dapat digunakan untuk mencekam benda kerja secara langsung dengan bantuan klem atau dapat juga dipasangkan dengan three jaw chuck. Selain itu dapat juga dipasang secara tegak lurus dengan meja mesin, dan sering dikombinasikan pemasangannya dengan tailstock mesin milling. Sehingga memungkinkan untuk penjepitan diantara 2 center ( between center) seperti pada mesin bubut. Untuk Rotary Table dipasang mendatar, setelah terpasang dengan baik pada meja mesin untuk mencari center dari rotary table ini terdapat 2 cara yaitu : a. Secara langsungYang dimaksudkan adalah dengan bantuan sebuah batang silindris yang diameternya sesuai dengan diameter dalam dari rotary table, kemudian dipasang pada spindle mesin. Cara settingnya dengan menggerakkan sumbu X dan Y sampai center dari rotary table sesuai, indikasinya adalah batang silindris tersebut dapat masuk dengan mudah pada diameter dalam rotary table. Bisaanya ini dilakukan untuk pekerjaan yang tidak terlalu presisi. Untuk pekerjaan yang membutuhkan kepresisian yang tinggi maka dilakukan pendialan diameter dalam dari rotary table tersebut.
b. Dengan Dial indikator. Untuk pekerjaan yang presisi penyetingan center digunakan alat bantu Inside Dial Indikator yang dipasangkan pada spindle mesin. Ada baiknya sebelum melakukan pen-Dial-an dilakukan pendekatan dahulu ke center rotary table, bisa secara langsung atau dengan alat bantu benda silindris seperti yang dibahas sebelumnya. Cara pen-Dial-annya secara berlawanan arah bisa dimulai dari sumbu X dahulu atau sumbu Y (apabila dengan memutar spindle secara manual). Atau dengan menggerakkan rotary table dengan cara men-dial sisi berhadapan dengan kelipatan sudut 90 derajat.
Setelah center dari rotary table sudah sesuai dengan spindel, kemudian baru benda kerja atau jig atau three jaw chuck dipasang secara langsung dan di-centerkan terhadap rotary table Apabila sudah ada lubang center bisa dengan bantuan batang silindris atau dengan dial atau jika belum ada lubang center bisa dengan mengukur antara benda kerja dengan diameter luar dari rotary table dengan cara mengukur sisi yang berhadapan dan dengan kelipatan sudut 90 derajat Untuk Rotary table yang dipasang tegak lurus dengan meja mesin, a. apabila tanpa pasangan tailstock. Sebelum rotary table terpasang dengan baik dilakukan dahulu pendialan secara memanjang bisa secara langsung dari diameter luar rotary table atau dengan bantuan batang silindris yang sudah terpasang dengan baik pada rotary table. 4. Contoh benda hasil pengerjaan dengan rotary table
Fixture Chuck Fixture chuck atau disebut kepala pembagi sederhana adalah alat bantu pada proses pengefraisan. Cara kerja fixture chuck ini sama dengan rotary table yaitu dapat diputar 360 derajat, tetapi sistem penggeraknya secara langsung tanpa roda dan poros cacing, dan sudah terintregasi dengan three jaws chuck, sehingga hanya terbatas untuk benda-benda yang sudah silindris dan diameter yang dapat dicekam terbatas pula. Karena sistem penggeraknya secara langsung maka ketelitian sudut yang dihasilkan juga kurang teliti (ketelitan 1 derajat). Fixture chuck ini bisaanya digunakan untuk membuat lubang PCD dengan pembagian sudut yang kasar atau untuk membuat kepala baut dengan pembagian yang kasar.
1. Cara pemasangan Fixture chuck dapat dipasang mendatar dengan meja atau tegak lurus dengan meja. Cara settingnya pun juga cukup mudah, tidak serumit rotary table. 2. Cara Setting a. Pemasangan Mendatar. Setelah fixture chuck terpasang dengan baik, karena sudah terintegrasi dengan three jaw chuck, tidak perlu lagi mencari center dari fixture chuck ini. Melainkan langsung melakukan setting terhadap benda kerja saja. Cara settingnya pun sama ketika menyetting menggunakan rotary table. b. Pemasangan tegak lurus. Cara setting untuk posisi ini hampir sama dengan cara setting rotary table jika dipasang tegak lurus. Tetapi hanya satu kali dilakukan pendialan secara langsung diameter luar dari chuck untuk kesejajaran atau dibutuhkan kemiringan terhadap sumbu X atau dapat juga langsung men-dial benda kerja. Catatan jika dibutuhkan kemiringan terhadap sumbu X, pemasangan fixture chuck tidak dapat dilakukan dengan baut T terhadap meja, melainkan dengan bantuan klem. Apabila benda kerja terlalu panjang seringkali dikombinasikan pemasangannya dengan tailstock. Cara settingnya pun sama ketika menggunakan rotary table. ividing head atau kepala pembagi adalah salah satu alat bantu untuk proses pengefraisan yang cukup penting. Cara kerjanya hampir sama dengan fixture chuck, dan dapat melakukan proses pembagian yang teliti dan teratur untuk satu putaran penuh. Sehingga memungkinkan untuk pembuatan roda gigi lurus, helik maupun payung.
Sistem penggerak dari kepala pembagi secara umum sama dengan penggerak dari rotary table yaitu dengan roda dan poros cacing yang mempunyai perbandingan ratio tertentu, umumnya 1:40, yang artinya jika engkol diputar 40 putaran penuh maka benda kerja berputar 1 putaran penuh. atau dapat juga dilakukan pembagian secara langsung dengan bantuan plat pembagi yang terpasang di bagian belakang chuk atau pemegang benda kerja pada kepala pembagi. selain itu dapat dikombinasikan dengan penggerak meja (Sumbu X) untuk menghasilkan alur helik.
1. Bagian – Bagian Kepala pembagi diantaranya : a. Head Stock i. Swiveling block Dipasang pada meja, Berfungsi agar headstock dapat dimiringkan dari 5º dibawah sumbu horizontal sampai 10º lebih dari sumbu vertikal ii. Spindle Dipasang di dalam swivel block dengan roda dan poros cacing dengan rasio i = 40. iii. Worm / poros cacing Terpasang bersilangan dengan spindle, terhubung dengan engkol pembagi (index crank) iv. Direct indexing plate / piring pembagian langsung Dikunci dengan pin dan terpasang di depan spindle v. Universal chuck Terpasang pada ujung spindle b. Footstock / Tailstock Digunakan berpasangan dengan hepala pembagi untuk menumpu benda yang panjang, baik dengan penjepitan dua center ataupun chuck center Dapat di setel maju atau mundur, disetel dibawah atau diatas center bahkan dapat dimiringkan. c. Adjustable center rest Digunakan Untuk menumpu benda yang panjang.
1. Cara pemasangan & setting Cara pemasangan kepala pembagi hanya bisa dilakukan secara mendatar dengan meja, cara settingnya pun juga sama dengan cara penyettingan dengan fixture chuck untuk pemasangan mendatar. Dan sering di kombinasikan pemasangannya dengan tailstock, terutama pada saat pengefraisan roda gigi.
2.
Contoh
pengerjaan dengan kepala pembagi
|