GALAMEDIA - Di kutip dari buku Jalan cinta Sang Sufi yang di tulis oleh William C. Chittick. Penciptaan baik dunia maupun bentuk-bentuk terbatas yang ada didalamnya merupakan nama lain dari perbutan-perbuatan tuhan, dan perbuatan-perbuatannya adalah pengejawantahan dari sifat-sifatnya. Dengan memahami ini, maka seandainya kita bertanya, mengapa tuhan menciptakan dunia? jelas, untuk mengejawantahkan nama-nama dan sifaat-sifatnya. Nabi bersabda bahwa tuhan berfirman: aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, aku ingin dikenal. Karnanya kuciptakan dunia, supaya aku dikenal. tujuan penciptaan, dengan demikian, untuk menjadikan jelas(izhhar). Jika gambaran makna segala telah memadai, penciptaan dunia tiada berguna dan sia-sia. Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 1-4 baru Tersalurkan 87,35 Persen, Berikut Cara Pengaduan Tuhan berfirman : aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, karnanya aku ingin dikenal. dengan kata lain, aku ciptakan semesta alam, supaya aku dapat menyatakan diri, kadang melalui Luthf-Ku di dalam waktu dengan Qahr-Ku. tuhan bukanlah raja. yang hanya cukup dengan satu bentara. Sekalipun seluruh atau adalah bentara nya, taakan juga memadainya.
Baca Juga: PP IAI Kukuhkan Apoteker Spesialis Farmasi Nuklir Pertambahnya akibat-akibat menjadikannya terjawantah,sehiggga sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya menjadi terpahami. Namun jika jat bertambah, menambahkan bahwa Dia pada dasarnya kesementaraan dan subjek dan sebab-sebab.(MIV1666-69) Dunia diciptakan untuk mengejawantahkan, supaya perbendaharaan kebijaksanaan tak lagi tersembunyi, dia berfirman: aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi dengarkanlah! Jangan hanya membungkus diri dalam substansi, tapi mengejawantahlah! (M IV 3028-29) Tuhan berfirman: kami adalah misteri tak terselubungi, dan yang kami lakukan adalah, menyingkap tabir segala yang tersembunyi. Baca Juga: BPJS Kesehatan Cimahi Tingkatkan Kolektibilitas Iuran PBPU Bersama Kader JKN Tuhan berfirman hanya karna akau ingin menampakan perbendaharaanKu, sehungga kujadikan kalian mampu memahami perbendaharaan itu. Hanya karna aku ingin menunjukan kesucian dan luthf lautan inih, maka kutunjukan pemahaman yang tinggi dan pertumbuhan melalui ikan luthf dan ciptaan kautan. Karnanya, mereka memiliki ketundukan dan mengikuti petunjuk-petunjuk. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (Sajah) mengatakan : kami telah berima, dan tidak akan di uji? Beratus-ratus ribu ular mengaku dirinya sebagai ikan. bentuk-bentuk mereka adalah ikan, namun makna mereka adalah ular. (MS 29) Wallahualam (Liska Nurhayati/job) |