Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

KOMPAS.com - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan dengan menghancurkan jenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi. 

Virus ini dapat meningkatkan risiko infeksi serius dan penyakit kronis tertentu.

Sementara itu, sebagaimana dilansir dari Medline Plus, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah tahap akhir dari infeksi HIV. 

AIDS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah akibat serangan virus.

Seseorang bisa tertular atau menularkan HIV hanya melalui aktivitas tertentu, seperti seks atau penggunaan narkoba suntikan.

Baca juga: Survei: 38 Persen Orang Melewatkan Skrining HIV karena Takut Hasil Positif

Mengutip HIVinfo, HIV hanya dapat ditularkan melalui cairan tubuh tertentu dari orang yang mengidap HIV. Cairan tubuh yang dimaksud adalah:

  • Darah
  • Air mani
  • Cairan pra-mani
  • Cairan rektal
  • Cairan vagina
  • Air susu ibu (ASI)

Penularan HIV hanya mungkin terjadi jika cairan-cairan tersebut bersentuhan dengan selaput lendir (di dalam rektum, vagina, lubang penis, dan mulut), jaringan yang rusak, atau langsung disuntikkan ke dalam aliran darah (dari jarum suntik).

HIV juga dapat menular dari seorang ibu dengan HIV ke anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Seseorang tidak dapat tertular HIV dari kontak biasa dengan pengidap HIV, seperti jabat tangan atau pelukan. 

Baca juga: NIH Luncurkan Uji Klinis Tiga Vaksin HIV mRNA, Apa Saja Vaksinnya?

HIV juga tidak menular melaui kontak dengan benda-benda, seperti dudukan toilet, gagang pintu, atau piring yang digunakan oleh pengidap HIV.

Cara menghindari HIV/AIDS

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 cara mencegah HIV/AIDS:

1. Gunakan kondom saat berhubungan seks

Kondom merupakan penghalang untuk mencegah penularan HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.

Kondom lateks biasanya digunakan sebagai penghalang antara pasangan seksual untuk menghindari berbagi cairan tubuh. 

Baca juga: Pasien HIV di Amerika Serikat Diklaim Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel Punca

Perlu diketahui bahwa bertukar cairan dapat terjadi kapan saja selama hubungan seksual, tidak hanya ketika seseorang ejakulasi.

2. Pilih pasangan seksual dengan bijak

Dalam beberapa kasus, peluang untuk tertular atau menularkan HIV dapat meningkat dengan jumlah pasangan seksual yang dimiliki.

Setiap pasangan memiliki riwayat seksual yang mungkin melibatkan pasangan lain. 

Dengan demikian, pasangan tersebut bisa saja menularkan HIV atau IMS lainnya ke pasangan seksual saat ini.

Hubungan monogami mungkin merupakan upaya yang aman bagi orang yang aktif secara seksual. 

Ini berarti seseorang dan pasangannya hanya akan berhubungan seks dengan satu sama lain.

Baca juga: 5 Fakta tentang HIV/AIDS

3. Lakukan tes HIV dan IMS lain secara teratur

Tes HIV dan IMS secara teratur perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan diri serta untuk mengurangi penularan kondisi ini kepada orang lain.

Sebaiknya, lakukan tes bersama dengan pasangan agar dapat memastikan bahwa tidak ada risiko penularan HIV dan IMS satu sama lain saat memulai hubungan seksual.

4. Hindari penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol

Hindari situasi yang dapat menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol yang mungkin memberikan peluang lebih tinggi untuk membuat pilihan yang buruk tentang hubungan seksual.

5. Konsultasi dengan dokter untuk obat pencegah HIV/AIDS

Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan terkait konsumsi profilaksis pra-pajanan (PrPP).

PrPP adalah pilihan pencegahan HIV untuk orang yang tidak memiliki HIV tetapi berisiko terkena HIV. 

Baca juga: Varian HIV Baru Ditemukan di Eropa, Seperti Apa?

PrPP melibatkan penggunaan obat HIV tertentu setiap hari untuk mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seks atau penggunaan narkoba suntikan.

PrPP mungkin dibutuhkan bagi orang yang berpasangan dengan seseorang yang memiliki HIV atau aktif secara seksual tetapi tidak dalam hubungan monogami.

Acquired immune deficiency syndrome atau AIDS adalah tahapan akhir dari penyakit infeksi human immunodeficiency virus (HIV). 

Namun, tidak semua pengidap HIV akan menjadi HIV/AIDS.

AIDS merupakan sindrom atau kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah.

Infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang normal dapat menjadi mematikan pada penderita AIDS.

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Pengobatan HIV bertujuan mendukung sistem kekebalan tubuh agar penderita dapat hidup normal, sehat, dan tidak menjadi AIDS.

Berikut penjelasan mendalam seputar apa itu AIDS.

Artikel Lainnya: Penderita HIV/AIDS Berisiko Kena Kanker, Benarkah?

Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV.

Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi untuk melawan infeksi.

Virus HIV sendiri merusak sel darah putih yang disebut sel CD4. Virus juga membuat salinan tubuhnya di dalam sel tersebut.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan menyebabkan tubuh susah melawan infeksi.

Jika penderita tidak mendapatkan pengobatan, HIV dapat menjadi AIDS dalam waktu 10-15 tahun.

Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita, seperti sperma, cairan vagina, dan ASI.

Pada banyak kasus, penularan dapat melalui pemakaian jarum suntik seperti pada pengguna narkoba suntik.

Kasus lain adalah pada hubungan seksual, karena sering terjadi luka kecil yang tidak disadari.

Artikel Lainnya: Ini Alasan Tak Perlu Jauhi Teman yang Terkena HIV/AIDS!

Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

Gejala AIDS meliputi infeksi serius, seperti:

  • Diare berkepanjangan (lebih dari 1 minggu)
  • Mual dan muntah
  • Keringat dingin pada malam hari
  • Demam
  • Batuk kering
  • Masalah kulit dan mulut seperti infeksi jamur
  • Infeksi berulang dan sering
  • Terkena penyakit serius
  • Kelemahan dan kelelahan berlebihan
  • Penurunan berat badan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada area leher, ketiak, atau selangkangan yang terjadi berkepanjangan
  • Luka sariawan pada mulut, anus, atau area kelamin
  • Infeksi paru-paru (pneumonia)
  • Kehilangan memori atau kelainan persarafan lainnya
  • Depresi, kebingungan, perubahan kepribadian
  • Bercak-bercak pada mulut, hidung, atau kelopak mata. Bercak dapat berwarna kemerahan, merah jambu, ungu, atau cokelat

Artikel Lainnya: Pentingnya Edukasi Tentang HIV/AIDS pada Anak

Diagnosis

Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

Dokter akan menentukan diagnosis HIV/AIDS dari gejala penderita.

Pemeriksaan penunjang diperlukan terutama untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV dan jumlah sel CD4.

Tes pertama untuk mendeteksi antibodi HIV adalah tes enzyme imunoassay (EIA). Jika positif, tes konfirmasi akan dilakukan dengan tes Western Blot.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh normal memiliki sel CD4 antara 500-1500.

Sementara itu, penderita HIV yang sudah mengalami penurunan sel CD4, angka turun menjadi di bawah 200 dan sudah dikatakan HIV/AIDS.

Pemeriksaan penunjang lain bertujuan untuk mencari tahu infeksi oportunis apa yang menyerang penderita HIV/AIDS, seperti tuberkulosis, pneumonia, beberapa tipe kanker, dan sebagainya.

Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Tujuan pengobatan AIDS adalah untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mendukung penderita agar dapat hidup normal.

Penting untuk memulai pengobatan HIV sejak dini agar tidak menjadi HIV AIDS.

Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV). Obat tersebut melawan infeksi HIV dan memperlambat penyebaran virus di dalam tubuh.

Terdapat beberapa kelas obat ARV, seperti:

  • protease inhibitors
  • integrase inhibitors
  • nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
  • non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs)
  • chemokine co-receptor antagonists
  • entry inhibitors

Biasanya, pengobatan dilakukan dengan menggunakan kombinasi beberapa macam obat.

Jenis dari kombinasi obat bervariasi, tergantung dari masing-masing penderita. Pengobatan AIDS harus dilakukan seumur hidup.

Artikel Lainnya: 10 Hoaks tentang HIV/AIDS yang Perlu Anda Tahu

Obat juga harus diminum secara teratur pada jadwal yang sama.

Penderita sebaiknya kontrol dan periksa rutin ke dokter untuk pengubahan dosis obat AIDS jika diperlukan.

Berikut beberapa efek samping dari pengobatan:

Pencegahan

Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

Cara menghindari AIDS adalah dengan mencegah penularan virus HIV.

Hal ini dapat dengan menghindari kontak langsung dengan cairan dan darah penderita.

Selain itu, hindari juga penggunaan jarum suntik dan hubungan seksual bebas.

Menggunakan pengaman seperti kondom saat berhubungan seksual dapat mencegah penularan virus HIV.

Penting juga untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan agar HIV tidak menjadi tahap yang lebih parah, yaitu AIDS.

Artikel Lainnya: Kenali Berbagai Cara Penularan Infeksi HIV/AIDS dan Pencegahannya

Komplikasi

Jelaskan tentang penyakit aids dan bagaimana cara mencegahnya

Saat sudah terkena AIDS, kekebalan tubuh cenderung lemah sehingga mudah terjadi infeksi oportunistik.

Apakah yang dimaksud dengan penyakit AIDS?

Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir. AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi.

Apa yang kamu ketahui tentang penyakit AIDS dan bagaimana cara pencegahannya?

Penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, tranfusi darah, memakai jarum suntik bergantian, dan ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya. Berikut adalah cara mencegah penularan HIV dan AIDS, antara lain: 1. Menghindari penggunaan narkoba, alkohol dan obat-obatan terlarang.

Bagaimana cara pencegahan penyakit AIDS?

Pencegahan HIV/AIDS.
Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan..
Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik..
Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat..

Bagaimana cara penularan penyakit AIDS dan jelaskan cara pencegahannya brainly?

Penularan HIV/AIDS dapat melalui : Seks bebas, berganti-ganti pasangan Transfusi darah dari penderita HIV/AIDS Jarum suntik, jarum tindik, jarum pembuat tato yang berganti dan tercemar virus HIV Pada bayi, melalui plasenta yang ibunya penderita HIV/AIDS Pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara : Menghindari seks ...