Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?

Pemasaran Holistik: Pengertian, Keunggulan, dan Cara Menerapkannya

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa pemasaran adalah ujung tombak di dalam suatu perusahaan. Strategi pemasaran sendiri pada umumnya memiliki banyak sekali jenis. Salah satu adalah konsep pemasaran holistik.

Sebagai seorang pebisnis, seharusnya Anda sudah memahami tentang konsep pemasaran holistik yang mungkin bisa anda gunakan untuk mengembangkan bisnis Anda.

Untuk itu, dalam kesempatan kali ini mari kita bahas secara lengkap tentang konsep pemasaran holistik ini.

Pengertian pemasaran holistik

Menurut Yoyo Sudaryo, dalam buku Digital Marketing dan Fintech di Indonesia (2020), pemasaran holistik merupakan pengembangan, perancangan, serta implementasi program dan kegiatan pemasaran, yang mana melihat ketergantungan dalam konteks lingkungan pemasaran.

Pemasaran holistik bersifat terintegrasi atau menyeluruh. Jenis pemasaran ini sering digunakan untuk mengidentifikasi dan sebagai bentuk adaptasi (mengikuti) terhadap segala bentuk perubahan yang terjadi, baik secara individu ataupun sosial.

Mengutip dari buku Entrepreneurship menjadi Pebisnis Ulung (2009) karya Eddy Soeryanto Soegoto, pemasaran holistik mencakup beberapa dimensi seperti pemasaran lewat hubungan konsumen atau relasi, pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial, etika dan huku, pemasaran terpadu (komunikasi dan produk atau jasa), serta pemasaran internal (departemen pemasaran dan manajemen puncak).

Baca juga: Perbedaan Taktik dan Strategi dalam Manajemen Pemasaran

Pengertian Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran adalah filosofi, ide dan cara yang digunakan oleh sebuah bisnis untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggannya, yang menguntungkan pelanggan dan perusahaan penjual. Secara sederhana, konsep pemasaran adalah sesuatu yang diciptakan atau disusun sebelum melakukan kegiatan penjualan. Konsep pemasaran adalah sesuatu yang sangat vital dalam menentukan keberhasilan penjualan sebuah produk atau jasa.

Sedangkan konsep pemasaran holistik adalah cara pemasaran yang menyatukan pengembangan, desain, implementasi, dan kegiatan proses pemasaran pada umumnya. Definisi lainnya, konsep pemasaran holistik adalah suatu konsep pemasaran yang mempertimbangkan bisnis secara keseluruhan, bukan sebagai entitas dengan berbagai bagian yang berbeda.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa pemasaran holistik adalah suatu strategi pemasaran yang disusun atau dibuat dengan menggunakan keseluruhan unsur bisnis dalam sebuah perusahaan. Yang membedakan konsep pemasaran holistik dengan konsep pemasaran lain adalah dari sisi pendekatannya. Dalam konsep pemasaran holistik, pendekatan berdasarkan pada bagaimana mengatasi permasalahan pemasaran yang sangat rumit.

Secara prinsip, kegiatan pemasaran dan penjualan sebuah perusahaan pasti saling berhubungan. Semua strategi pemasaran (termasuk konsep pemasaran holistik) bertujuan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

Baca juga : Strategi Pemasaran 4P Beserta Contohnya

Contoh pemasaran holistik misalnya susu Anlene yang mengajak masyarakat untuk berjalan 10.000 langkah sambil mempromosikan produknya. Contoh pemasaran holistik lainnya yaitu Aqua yang mendonasikan Rp 10 untuk setiap 1 liter produk mereka yang terjual, di mana dana donasi diberikan kepada desa yang kesulitan mendapatkan air bersih. Taksi Blue Bird yang memberikan penghargaan kepada driver yang sudah bekerja di atas 5 tahun juga merupakan contoh pemasaran holistik yang mungkin pernah Anda saksikan.

Definisi dan arti sebenarnya Pemasaran Holistik?

Ada dua definisi utama pemasaran holistik.

MenurutBusiness Dictionary, pemasaran holistik adalah

“Strategi pemasaran yang dikembangkan dengan memikirkan bisnis secara keseluruhan, cakupannya dalam ekonomi dan masyarakat yang lebih luas, dan dalam kehidupan pelanggannya. Pemasaran ini mencoba untuk mengembangkan dan mempertahankan berbagai perspektif tentang aktivitas komersial perusahaan. “

Philip Kotler, seorang profesor dan konsultan pemasaran Amerika di sisi lain mendefinisikan pemasaran holistik sebagai sebuah konsep

“Berdasarkan pengembangan, desain, dan implementasi program pemasaran, proses, dan aktivitas yang mengenali luasnya dan saling ketergantungan.Pemasaran holistik mengakui bahwa ‘segalanya penting’ dengan pemasaran dan bahwa perspektif yang luas dan terintegrasi diperlukan untuk mencapai solusi terbaik. “

Pendekatan holistik untuk pemasaran didasarkan pada premis bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.

Misalnya, dalam sebuah mobil, ada beberapa bagian yang berbeda.

Mesin, roda, rem, sistem pembuangan, sistem kelistrikan, roda kemudi, apa saja.

Agar mobil berfungsi sebagaimana mestinya, tidak hanya masing-masing bagian ini harus berfungsi, tetapi semua harus dapat bekerja bersama satu sama lain.

Mobil tidak akan bekerja dengan baik jika roda kemudi bekerja secara independen dari roda atau bagian lain.

Pemasaran holistik menggunakan pendekatan serupa, sehingga semua aspek bisnis bekerja sama sebagai entitas yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama.

Dengan pendekatan holistik, pemasaran merupakan aktivitas bersama yang melibatkan semua orang yang terkait dengan bisnis.

Biasanya, bisnis terdiri dari berbagai departemen, seperti keuangan, penjualan, pemasaran, SDM, R&D, pengadaan, dan sebagainya.

Di bawah pendekatan pemasaran tradisional, fungsi masing-masing departemen ini dipisahkan dari bagian organisasi lainnya.

Bagian pemasaran dan penjualan produk menjadi tanggung jawab bagian penjualan dan pemasaran, sedangkan bagian lain memusatkan perhatian pada hal lain.

Di dalam pendekatan pemasaran holistik, semua departemen dalam organisasi / perusahaan bekerja sama menuju pemasaran dan penjualan produk organisasi.

Mereka semua diminta untuk bersatu untuk menciptakan citra merek yang menyatu dan positif di benak pelanggan.

Semuanya memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pelanggan membeli dari si perusahaan daripada pesaing.

Pendekatan pemasaran holistik juga mendorong penyatuan komunikasi bisnis pemasaran.

Dalam lingkungan saat ini di mana pelanggan memiliki banyak saluran untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan – media sosial, situs web perusahaan, iklan berbayar di internet, saluran media massa tradisional, brosur, papan tagihan, dan sebagainya – sangat mudah bagi sebuah bisnis untuk mengirimkan pesan yang terfragmentasi.

Sayangnya, ini hanya membuat bisnis kehilangan kredibilitas di mata pelanggan.

Pemasaran holistik memastikan bahwa pesan seragam dikirim ke pelanggan terlepas dari saluran yang mereka gunakan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan.

Ini pada gilirannya berkontribusi pada citra merek yang lebih kuat.

Selain itu, pendekatan holistik mempertimbangkan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam memastikan keberhasilan suatu bisnis.

Ini termasuk karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemasok, serta komunitas tempat bisnis beroperasi.

Semua keputusan pemasaran dibuat setelah mempertimbangkan dampak keputusan tersebut terhadap semua pemangku kepentingan.

Pemasar perlu memastikan bahwa semua keputusan pemasaran sejalan dengan keputusan pemangku kepentingan lainnya.

Hanya dengan melakukan ini bisnis dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini.

Agar pendekatan pemasaran holistik berhasil, diperlukan hal-hal berikut:

  • Tujuan bersama: Pendekatan pemasaran holistik mengharuskan semua bagian dan aspek bisnis bekerja secara harmonis menuju satu tujuan bersama untuk memberikanpengalaman pelanggan yang hebat.
  • Aktivitas yang selaras:Semua aktivitas bisnis, proses, komunikasi, dan layanan harus selaras dengan pencapaian tujuan bersama untuk memberikan pengalaman pelanggan yang hebat.
  • Aktivitas terintegrasi: Semua aktivitas dan proses dalam bisnis harus dirancang dan diintegrasikan sedemikian rupa sehingga mereka bekerja sama untuk memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten, seragam, dan mulus.

Jadi pemasaran holistik adalah jenis pemasaran yang melibatkan semua aspek dalam perusahaan (karyawan, departemen, sumber daya, sistem) untuk berkerja dalam satu kesatuan guna mencapai tujuan perusahaan / organisasi.

Pilar

Empat pilar yang mengkarakterisasi pemasaran holistik: pemasaran hubungan, pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran kinerja.

  • Pemasaran hubungan. Tujuan utama pemasaran adalah mengembangkan hubungan yang mendalam dan jangka panjang yang saling memuaskan dengan konstituen utama untuk mendapatkan dan mempertahankan bisnis.
  • Pemasaran terintegrasi terjadi ketika pemasar merancang kegiatan pemasaran dan menyusun program pemasaran untuk menciptakan, berkomunikasi, dan memberikan nilai bagi konsumen sehingga nilai keseluruhan lebih besar daripada hanya dilakukan oleh masing-masing bagian secara terpisah.
  • Pemasaran internal adalah tugas untuk merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan yang mampu yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Pemasar yang cerdas menyadari bahwa kegiatan pemasaran di dalam perusahaan bisa sama pentingnya — atau bahkan lebih penting — daripada yang diarahkan di luar perusahaan.
  • Pemasaran kinerja memerlukan pemahaman pengembalian finansial dan nonfinansial untuk bisnis dan masyarakat dari kegiatan dan program pemasaran. Kinerja pemasaran tidak hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga dengan memeriksa scorecard pemasaran dan menafsirkan apa yang terjadi dengan pangsa pasar; tingkat kehilangan pelanggan; kepuasan pelanggan; kualitas produk; serta dampak hukum, etika, sosial, dan lingkungan dari kegiatan dan program pemasaran.
Print

Related

  • Strategi Pemasaran
  • Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?
  • Konsep Pemasaran
  • Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?
  • Rencana Pemasaran Strategis
  • Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?
  • Strategi tingkat fungsional
  • Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?
  • Pemasaran politik
  • Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?
  • Audit Pemasaran
  • Jelaskan tentang pemasaran holistik dan apa tujuan dari pentingnya relationship marketing sebagai salah satu komponen keberhasilan bagi pencapaian pemasaran?

Bauran Pemasaran dan Perkembangan Konsep Pemasaran

Seiring berjalannya waktu konsep pemasaran, sebagai dasar dalam perumusan strategi pemasaran telah mengalami pergeseran dan perkembangan, dimana perkembangan ini terjadi karena perubahan kondisi pasar atau sebuah upaya untuk memaksimalkan potensi pasar.

Tujuan pemasaran adalah untuk menarik minat dan keinginan konsumen akan dengan menjanjikan sesuatu yang lebih baik, kemudian menjaga konsumen dengan memberikan kepuasan dengan cara kebutuhan, keingginan dan hararapan konsumen.

Berikut adalah perkembangan konsep pemasaran yang berkembang seiring dengan perkembangan pemasaran dari masa ke masa.

# 1 : Konsep Produksi (Production)

Konsep ini berpandangan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia, konsumen tidak akan / tidak perlu memilih, sehingga dengan konsep ini perusahaan cukup memproduksi barang sebanyak mungkin, sehingga akan tercapai skala ekonomis.

Konsep ‘produksi’ (berkembang tahun 1850 – 1900 an) tidak menggunakan elemen bauran pemasaran (4P) sama sekali, karena diasumsikan, konsumen akan membeli apapun produk yang tersedia.

# 2 : Konsep Produk (Product)

Konsep ini berpandangan bahwa konsumen akan memilih beberapa produk alternatif yang ada, atau konsumen memiliki hak untuk menentukan produk mana yang akan disukai.

Hal ini disebabkan faktor ketersediaan produk dan ragam produk yang sudah mulai banyak, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan.

Kunci utama pada konsep ini adalah kualitas, fungsi dan harga, sebagai cara untuk memenagkan persaingan.

Pada konsep ‘produk’ (berkembang tahun 1900 – 1930 an) ini, satu elemen bauran pemasaran (4P) digunakan, yaitu elemen ‘produk’, hal ini karena pada konsep ini hanya produk yang unggul (kualitas dan fungsi) yang bisa memenagkan persaingan.

# 3 : Konsep Penjualan (Selling)

Konsep ini berpandangan minat konsumen untuk membeli suatu jenis produk sudah menurun, hal karena jumlah produk untuk tiap kategori sudah sedemikian banyaknya, dan hampir semua produk memiliki kualitas, fitur dan harga yang relatif sama.

Pada konsep ini, persaingan antar produk tidak lagi pada tahap produk dan atributnya, melainkan bagaimana pemilik produk (perusahaan) mampu meyakinkan dan melakukan promosi terhadap produknya, sehingga pada konsep selling orientation ini, perusahaan akan melakukan promosi secara agresif.

Pada konsep ‘penjualan’ (berkembang pada 1930 – 1950 an) ini, telah digunakan dua elemen bauran pemasaran, yaitu elemen ‘produk’ dan ‘promosi’, penggunaan dua elemen markeiting mix ini dipicu oleh banyaknya pilihan produk yang beredar dipasaran dalam satu kategori, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan.

# 4 : Konsep Pemasaran (Marketing)

Konsep ini memandang pasar sudah sedemikian crowded, begitu banyak produk dalam jenis dan kategori yang sama, sehingga dimata konsumen semua produk sama, dianggap sama, dan bahkan konsumen sering tidak tahu adanya sebuah produk (baru) dalam sebuah kategori tertentu.

Artinya konsumen tidak akan tahu kalau sudah ada produk baru (dengan nama / label baru) dalam satu kategori, yang disebabkan jumlah item produk yang cukup banyak dalam satu jenis / kategori, hal ini tentu tidak diinginkan pemilik produk / perusahaan.

Pada konsep pemasaran ini penekanan pada kebutuhan dan keinginan konsumen, hal ini berbeda dengan konsep penjualan yang hanya berfokus pada penjual dan produk saja.

Tetapi konsep pemasaran ini hanya bisa memenuhi consumer needs & wants saja, tanpa selalu bisa mengerti akan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Pada konsep ‘pemasaran’ (berkembang pada tahun 1950 an – abad 21), pemasar dan pelaku bisnis menyadari pentingnya memahami konsep bauran pemasaran 4P, sehingga keempat elemen marketing mix ini sudah mulai diterapkan semua, bersamaan dengan dikembangkannya bauran pemasaran yang pertama pada 1960 an oleh Neil Borden dan Jerome Mc Carthy.

# 5 : Konsep Pelanggan (Customer)

Konsep pelanggan memandang konsumen bukan saja sebagai objek yang hanya untuk membeli produk, tetapi sebagai mitra kerja yang dimengerti apa yang menjadi kebutuhannya dan dilayani secara khusus.

Pada masa ini, konsep segmentasi dan targeting berkembang dengan baik, karena pada masa ini konsumen dikelompok-kelompokan berdasar segmen tertentu untuk kemudian dibidik beberapa terget tertentu untuk dilayani secara individual, itulah sebabnya apa konsep ini dikenal juga istilah pelanggan (customer -> custom) bukan konsumen (consumer).

Konsep ‘pelanggan’ (mulai berkembang dari 1970 an) telah menerapkan semua elemen bauran pemasaran, dan pada masa ini berkembang beberapa model bauran pemasaran selain 4P seperti model 4C, – konsep bauran pemasaran yang fokus ke pelanggan– dan model 7C.

# 6 : Konsep Pemasaran Sosial (Social Marketing)

Konsep social marketing merupakan kelanjutan dari konsep pemasaran dan konsep pelanggan, dimana pada konsep pemasaran sosial ini diasumsikan terjadi konflik keinginan jangka pendek konsumen dengan kepentingan jangka panjang di masyarakat.

Itulah sebabnya pada konsep ini, perusahaan harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sekaligus kepentingan masyarakat secara bersamaan.

Pada konsep ini juga berasumsi bahwa ada banyak para pemanku kepentingan yang harus mendapatkan layanan dan kepuasan.

Dalam konsep ‘social marketing’ inilah dikenal konsep tanggung jawab sosial perusahaan ( corporate social responsibility) atau dalam dunia marketing selain istilah CSR dikenal juga corporate social marketing dan green marketing.

# 7 : Konsep Pemasaran Holistik (Holistic Marketing)

Konsep pemasaran holistik fokus pada keterkaitan semua bagian dalam perusahaan dan menjadikan semua aktivitas perusahaan sebagai aktivitas pemasaran.

Pada konsep holistic marketing ini, tanggung jawab pemasaran tidak saja menjadi tanggunag jawab departemen pemasaran melainkan sudah menjadi tanggung jawab corporate.

Konsep ini memiliki empat komponen pemasaran utama, yaitu pemasaran internal (internal marketing), pemasaran terintegrasi (integrated marketing), pemasaran relational (relationship marketing) dan pemasaran tanggung jawab sosial perusahaan atau pemasaran fokus pada performa (social responsible marketing / performance marketing).

Dimensi holistic marketing ada 4, yaitu :

Internal Marketing; semua elemen dalam organisasi terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses dan aktivitas pemasaran, termasuk didalamnya sumber daya manusia (elemen people dari 4P bauran pemasaran modern) internal departemen maupun ekternal departemen harus bersama-sama mendukung operasional / aktivitas pemasaran perusahaan.

Integrated Marketing; mengintegrasikan semua aktivitas bauran pemasaran untuk bersinergi guna memberikan nilai kepada pelanggan (customer value). Bauran pemasaran yang dimaksud adalah product, price, promotion dan place (distribution channel)

Relational Marketing; adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pihak eksternal / komersial (pelanggan / konsumen), dengan pihak internal (karyawan, mitra kerja / mitra perusahaan – supplier, distributor, outlets) dan pihak perusahaan, investor, perbankan.

Performance Marketing; berhubungan dengan aspek hasil kerja atas semua aktivitas pemasaran, baik yang bersifat financial, seperti tingkat profitabilitas, penjualan, dan lainnya, maupun non financial, yaitu lebih ke dampak sosial atas aktivitas pemasaran.

Pada konsep ‘pemasaran holistic’, yang digagas mulai 2006 dan berkembang pesat pada 2012, model bauran pemasaran yang digunakan adalah model 4P yang diperbarui, atau dikenal juga dengan nama ‘new marketing mix 4P’, atau ‘modern marketing mix 4P’ atau ‘marketing mix 4P, in holistic marketing’, karena memang model ini yang digunakan dalam pemasaran holistik.