Jelaskan tantangan eksternal yang dihadapi oleh bangsa indonesia

Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi kewajiban setiap warga negara termasuk para siswa. Hanya saja semakin hari tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI tersebut makin berat saja. Terjadinya polarisasi pada banyak aspek kehidupan membuat persatuan anak bangsa berpotensi semakin rapuh.

Luasnya wilayah NKRI yang sebagian besar terdiri dari lautan, menjadi permasalahan tersendiri dalam menjaga keutuhannya. Belum lagi penduduk yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sangat luas, terdiri dari banyak suku bangsa. Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia tentunya mempunyai kebudayaan dan kearifan lokal masing-masing yang tidak mudah untuk disatukan.

Macam Tantangan untuk Menjaga Keutuhan NKRI

Jika membicarakan tentang tantangan apa saja yang mungkin muncul dan harus dihadapi dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, maka jumlahnya bukan hanya satu dua saja. Namun agar lebih mudah kita bisa membaginya dalam dua jenis tantangan yang terdiri dari:

1. Tantangan Internal

Tantangan internal adalah tantangan yang asalnya dari dalam NKRI itu sendiri dan bisa berpotensi menimbulkan perpecahan. Bukan hanya sekedar menimbulkan perpecahan saja, namun seringkali justru tantangan internal ini tidak disadari. Bahkan bisa membuat pembangunan nasional menjadi terhambat. Tantangan internal untuk menjaga keutuhan NKRI yaitu :

a. Keanekaragaman Suku Bangsa

Menurut data sensus BPS pada tahun 2010 jumlah suku bangsa di Indonesia lebih dari 1300. Banyaknya suku bangsa dengan latar belakang agama, budaya, dan nilai yang berbeda pastinya sangat rawan dengan konflik. Hingga saat ini saja kita masih sering menemukan berita tentang konflik yang dipicu masalah SARA.

b. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial

Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa tersebut tidak semuanya golongan orang yang mampu. Perbedaan antara si kaya dan si miskin tersebut juga sering menimbulkan permasalahan di tengah kehidupan masyarakat yang berujung konflik. Artinya, kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat merupakan bagian dari tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI yang harus diselesaikan dengan baik.

c. Separatisme dan Radikalisme

Tantangan yang tidak kalah beratnya adalah adanya gerakan separatisme dan radikalisme di wilayah NKRI. Sebagai contoh gerakan separatis di Papua yang sudah sering memakan korban baik warga sipil ataupun tentara. Ini tentu saja harus menjadi fokus untuk diselesaikan sebelum memakan banyak korban.

2. Tantangan Eksternal

Selain berasal dari dalam tantangan menjaga keutuhan NKRI juga dapat berasal dari luar negeri. Sama halnya dengan tantangan internal, adanya tantangan eksternal dapat juga menggoyahkan persatuan dan kesatuan NKRI.  Tantangan eksternal apa saja yang harus dihadapi untuk menjaga keutuhan NKRI? Inilah beberapa diantara tantangan yang dimaksud.

a. Dampak Globalisasi

Teknologi yang modern dan canggih membuat seolah tidak ada jarak lagi diantara negara kita dengan negara-negara lain. Dampaknya kebudayaan negara asing juga lebih mudah masuk ke Indonesia. Salah satu contohnya adalah masuknya produk luar atau impor ke Indonesia dan berpotensi melumpuhkan usaha lokal di negeri ini.

b. Intervensi Negara Asing

Belakangan ini kita sering mendengar kapal negara asing masuk ke wilayah perairan Natuna. Ini adalah bentuk intervensi asing yang dapat membahayakan keutuhan dan persatuan NKRI. Apalagi jika kapal negara asing tersebut masuk ke wilayah NKRI tanpa izin tentunya sangat membahayakan negara kita.

c. Masuknya Sindikat Narkoba Internasional

Yang tidak kalah berbahaya adalah masuknya sindikat narkoba internasional ke negara Indonesia. Masyarakat lebih mudah mendapatkan barang haram tersebut dan mengkonsumsinya. Padahal kita tahu bahwa narkoba menjadi salah satu pemicu terjadinya tindakan kejahatan seperti pencurian, prostitusi dan sejenisnya.

Itulah berbagai tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI yang harus dipahami siswa. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sewajarnya bagi siswa untuk memahami akan hal ini dan turut berkontribusi sesuai dengan peran dan porsi mereka sebagai pelajar. Contohnya dengan belajar dan meraih prestasi sebaik mungkin, serta menjaga persatuan bangsa dengan memupuk rasa toleransi dan cinta negara. 

Ilustrasi NKRI. Foto: wikimedia.commons.org

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menghimpun keseluruhan wilayah, suku bangsa, dan budaya dari Sabang hingga Merauke. Untuk menjaga keutuhan bangsa yang majemuk ini, dibutuhkan persatuan dan kesatuan yang kuat, seperti yang diamanatkan dalam sila ketiga Pancasila.

Usaha untuk mempertahankan NKRI ini perlu dilakukan setiap waktu. Sebab potensi ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri pasti ada.

Sebagai warga negara yang baik, kita perlu memahami tantangan-tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI agar senantiasa waspada.

Tantangan internal adalah segala bentuk gangguan dari dalam negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan NKRI. Gangguan-gangguan tersebut dapat menghambat pembangunan nasional dan mengancam keutuhan negara. Berikut ini adalah sejumlah tantangan internal yang dimiliki bangsa Indonesia:

Tidak dapat dipungkiri, keberagaman dalam masyarakat bisa menjadi salah satu sumber konflik. Misalnya perselisihan yang dilatarbelakangi oleh ras, suku, agama, dan lain sebagainya. Jika tidak ditangani dengan baik, maka keberagaman masyarakat akan menimbulkan perpecahan nasional.

  1. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat

Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Kesenjangan sosial yang besar menunjukkan adanya ketidakstabilan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi yang belum dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini dapat memecah masyarakat ke dalam golongan-golongan tertentu. Selain itu kesenjangan juga dapat menciptakan kecemburuan sosial yang berpotensi menjadi sumber konflik.

Ketidakmerataan ekonomi dapat mengakibatkan munculnya paham yang menginginkan pemisahan wilayah guna membentuk negara sendiri.

Separatisme juga dapat berakar dari perbedaan cara pandang. Sejak proklamasi kemerdekaan, telah ada sejumlah upaya dari kelompok tertentu untuk memisahkan diri dari NKRI.

Ilustrasi Teroris. Foto: ShutterStock

Radikalisme adalah suatu paham yang menolak tatanan, tertib sosial, dan paham politik yang ada dengan cara perombakan secara besar-besaran melalui jalan kekerasan.

Radikalisme dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah faktor politik, ekonomi, psikologis, sosial, dan pendidikan.

Tantangan eksternal adalah segala bentuk gangguan dari luar negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan NKRI. Berikut ini adalah sejumlah contoh tantangan eksternal yang dihadapi Indonesia:

Dengan adanya globalisasi, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia. Beberapa kebudayaan tersebut ada yang bertentangan dengan budaya nasional atau kepribadian bangsa Indonesia.

Selain itu dengan adanya globalisasi ekonomi bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru membanjiri Indonesia dan membuat pengusaha lokal kalah bersaing.

KN Tanjung Datu dan KRI Usman Harun usir Kapal Vietnam Kiem Ngu 215 di Laut Natuna. Foto: Dok. Bakamla

Intervensi asing ini bisa mewujud dalam banyak hal, termasuk konflik teritori atau wilayah. Salah satu contohnya adalah masalah Natuna.

Selalu ada kapal asing, baik milik pemerintah atau swasta, yang memasuki teritori tanpa izin. Ini sama artinya mereka tidak mengakui kedaulatan Indonesia di wilayah tersebut.

  1. Jaringan Narkoba Internasional

Jaringan narkoba internasional menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasarnya. Masalah narkoba tidak hanya melemahkan tatanan moral masyarakat, tetapi juga sering bersinggungan dengan kejahatan lainnya seperti prostitusi dan pembunuhan.