This Paper A short summary of this paper 35 Full PDFs related to this paper
Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri. Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian.
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?” “Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?” “Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significancy of topic)?” “Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?” Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi : 1. Masalah masih baru. “Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini. 2.Aktual. Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien. 3. Praktis. Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna. 4. Memadai. Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot. 5. Sesuai dengan kemampuan peneliti. Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis 6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti. 7. Ada yang mendukung, Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, sebelum melakukan pemilihan masalah penelitian, maka peneliti harus menjawab beberapa pertanyaan berikut agar masalah yang diteliti layak dan relevan (Notoatmodjo, 2002): 1. Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di dalam masyarakat saat ini? 2. Apakah masalah tersebut benar-benar aada di dalam masyarakat? 3. Sejauh mana masalah tersebut dirasakan? Apakah penduduk atau masyarakat merasakan masalah tersebut? 4. Apakah masalah tersebut mempengaruhi kelompom tertentu, misalnya ibu hamil, bayi, atau anak balita? 5. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan ataau ekonomi yang luas? 6. Apakah masalah tersebut berhubungan dengaan kativitas program yang sedang berjalan? 7. Siapa lagi yang tertarik atau terlibat dalam masalah tersebut? Dengan beberapa pertimbangan dan pertanyaan tersebut, diharapkan akan dapat dirumuskan masalah penelitian yang layak dan relevan, sehingga masalah penelitian memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun aplikatif. SUMBER MASALAH PENELITIAN
Menurut Turney dan Noble (1971, dalam Danim, 2003) sumber masalah penelitian empiris dapat berasal dari 1. Pengalaman pribadi 2. Keterangan yang diperoleh secara kebetulan 3. Kerja dan kontak profesional 4. Pengujian dan pengembangan teori yang ada 5. Analisis literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Telah disebutkan sebelum Bagian ini bahwa titik awal suatu kegiatan penelitian adalah upaya membuat rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian bisa dibuat oleh seorang peneliti melalui beberapa kemungkinan latar belakang yang dibuat : (1) Setelah menyadari adanya suatu permasalahan kehidupan yang sedang dihadapi manusia atau masyarakatnya. Masalah kehidupan yang sedang hangat dibicarakan dalam buku ini disebut ”topik masalah” Topik masalah inilah yang menyadarkan seorang pemikir untuk berperan memecahkan sejumlah rumusan masalah penelitian yang terkait dengan topik masalah itu tadi. (2) Setalah menyadari potensi permasalahan di masa datang setidaknya menurut pandangan dan pertimbangan teoritis dari suatu bidang keilmuan. Potensi permasalahan itu perlu diantisipasi pemecahannya. Sehubungan dengan itu diperlukan penelitian terhadap butir-butir permasalahan yang secara khusus telah dirumuskan.
Tipe 2 Keperluan Memperbaiki kesalahan kebijaksanaan peruahaan (pemerintah) yang tengah berjalan agar kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi Tipe 3 Keperluan meramalkan akibat positif dan negatif dari suatu kebijaksanaan baru, langkah dini dapat diarahkan untuk menaikkan yang positif dan menihilkan yang negatif. Tipe 4 Keperluan mengkuantitatifkan strategi kebijakan yang masih konsepsional sehingga dapat menjadi operasional. Tipe5 Keperluan membuat pendekatan baru atau alternatif guna meningkatkan ketelitian pengukuran mengenai cara pengukuran yang telah dirumuskan oleh teori lain atau peneliti sebelumnya
(1) Teknik pengenalan Beda Garis Fenomena Ideal terhadap Garis Fenomena Nyata (teknik BEGFI-GAFETA)
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan
3) Masalah dipilih dengan kualifikasi peneliti a. Menarik bagi penelitib. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti Seorang mahasiswa harus bersungguh-sungguh dalam upaya mengidentifikasi dan merumuskan ”masalah penelitian”. Upaya membuat skripsi atau tesis untuk gelar kesarjanaannya, tak lain mempraktekkan kegiatan penelitian secara mandiri. Ketika itu dia bertindak sebagai peneliti pemula dan ia sebenarnya sedang digodok menjadi seorang ”Problem solver” (pemecah masalah kehidupan) yang efektif.
Manfaat Penelitian Skripsi Mahasiswa yang Terbimbing Baik 1) Bagi Lembaga Orisinilitas karya tulis sarjana yang ditelurkan lebih terjamin dan lebih terasakan- Mutu Sarjana yang diluluskan lebih tinggi dan handal Kegiatan akademik di Kampus akan lebih hidup dan berbobot
3) Bagi Dosen Pembimbing Menambah penalaran ilmu khususnya pengetahuan terapan Menambah khasanah data dan informasi yang terpercaya Menambah tajam wawasan keilmuan dan prestasi akademik |