Jelaskan perbedaan faktor Pembentuk dan penghambat Integrasi nasional

Jelaskan perbedaan faktor Pembentuk dan penghambat Integrasi nasional

Perbesar

Ilustrasi Bendera Merah Putih Credit: unsplash.com/Nick

Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional perlu dipahami oleh setiap warga negara. Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional terdiri dari 6, yaitu rasa senasib dan seperjuangan, rasa cinta Tanah Air, ingin bersatu, antisipasi dari ancaman asing, budaya gotong royong, dan sebagai wujud ideologi nasional.

Berikut penjelasan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional:

- Rasa senasib dan seperjuangan. Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional yang paling utama adalah perasaan senasib dan seperjuangan. Sebagai contoh, rasa tersebut dahulu muncul ketika masa penjajahan, di mana warga Indonesia seluruhnya bersatu untuk merdeka. Keinginan tersebut karena dilandasi sebuah yang sama, dan tidak peduli dengan suku, agama, ras, serta golongan.

- Rasa cinta Tanah Air. Salah satu faktor yang memengaruhi integrasi nasional adalah adanya rasa cinta tanah air di kalangan Bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikkan ketika masa perjuangan untuk merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan Republik Indonesia hingga masa kini.

- Ingin bersatu. Satu di antara banyak peristiwa yang menunjukan sebuah keinginan masyarakat Indonesia untuk Bersatu yaitu Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Seluruh rakyat Indonesia ingin bersatu di dalam semangat perjuangan yang sama, tentunya sesuai cita-cita nasional.

- Antisipasi dari ancaman asing. Integrasi nasional tidak kalah penting untuk antisipasi adanya ancaman dari asing. Ada berbagai bentuk ancaman dari pihak asing tersebut, seperti upaya pengambilan wilayah atau pulau paling luar di Indonesia.

- Budaya gotong royong. Selain itu, faktor-faktor pembentuk integrasi nasional lainnya adalah adanya budaya gotong royong. Budaya gotong royong sendiri adalah ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang secara turun temurun tetap dijaga dan dipertahankan hingga saat ini.

- Sebagai wujud ideologi nasional. Integrasi nasional juga merupakan wujud ideologi nasional yang sudah disepakati bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia memiliki banyak perbedaan serta keragaman agar dapat tetap bersatu. Ini karena nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.

Jakarta -

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan di suatu negara agar tercipta keselarasan secara nasional. Apa saja faktor pendukung integrasi nasional dan penghambatnya?

Integrasi nasional secara politis adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

Sementara itu, integrasi nasional secara antropologis merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan berbeda hingga mencapai kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, seperti dikutip dari Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) oleh Imam Musbikin.

Adanya rasa senasib dan seperjuangan di catatan sejarah bangsa Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung integrasi nasional di Indonesia. Rasa senasib dan seperjuangan dari oenjajahan ratusan tahun dan usaha kemerdekaan yang dipelajari dan dibawa hingga kini menjadi mendorong terjadinya integrasi internasional di tengah masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, kurangnya toleransi antargolongan di tengah beragamnya masyarakat Indonesia berisiko menghambat integrasi nasional. Kurangnya toleransi mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mempersulit terwujudnya intergrasi nasional.

Dikutip dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA Kelas 10 oleh Dra. Vipti Retna Nugraheni, M.Ed. & Drs. Endro Santoso, M.M., berikut faktor pendorong dan faktor penghambat integrasi nasional.

A. Faktor Pendukung Integrasi Nasional

  • 1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan
  • 2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
  • 3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
  • 4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara sebagaimana dibuktikan dengan banyaknya pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
  • 5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan proklamasi kemerdekaan, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
  • 6. Adanya jiwa dan rasa semangat bergotong royong, yaitu semua komponen masyarakat bekerja bersama untuk mencapai hasil yang diharapkan.

B. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

  • 1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
  • 2. Kurangnya toleransi antargolongan.
  • 3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
  • 4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan tidak meratanya pembangunan.

Jadi, faktor pendukung integrasi nasional juga mencakup adanya upaya mengakui dan menghargai perbedaan sambil bertoleransi terhadap sesama atas dasar kesatuan. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Menengok Kampung Pancasila Ciamis yang Punya 4 Rumah Ibadah Berdekatan"



(twu/pal)


Page 2

Jakarta -

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan di suatu negara agar tercipta keselarasan secara nasional. Apa saja faktor pendukung integrasi nasional dan penghambatnya?

Integrasi nasional secara politis adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

Sementara itu, integrasi nasional secara antropologis merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan berbeda hingga mencapai kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, seperti dikutip dari Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) oleh Imam Musbikin.

Adanya rasa senasib dan seperjuangan di catatan sejarah bangsa Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung integrasi nasional di Indonesia. Rasa senasib dan seperjuangan dari oenjajahan ratusan tahun dan usaha kemerdekaan yang dipelajari dan dibawa hingga kini menjadi mendorong terjadinya integrasi internasional di tengah masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, kurangnya toleransi antargolongan di tengah beragamnya masyarakat Indonesia berisiko menghambat integrasi nasional. Kurangnya toleransi mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa sehingga mempersulit terwujudnya intergrasi nasional.

Dikutip dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA Kelas 10 oleh Dra. Vipti Retna Nugraheni, M.Ed. & Drs. Endro Santoso, M.M., berikut faktor pendorong dan faktor penghambat integrasi nasional.

A. Faktor Pendukung Integrasi Nasional

  • 1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan
  • 2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
  • 3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
  • 4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara sebagaimana dibuktikan dengan banyaknya pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
  • 5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan proklamasi kemerdekaan, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
  • 6. Adanya jiwa dan rasa semangat bergotong royong, yaitu semua komponen masyarakat bekerja bersama untuk mencapai hasil yang diharapkan.

B. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

  • 1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
  • 2. Kurangnya toleransi antargolongan.
  • 3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
  • 4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan tidak meratanya pembangunan.

Jadi, faktor pendukung integrasi nasional juga mencakup adanya upaya mengakui dan menghargai perbedaan sambil bertoleransi terhadap sesama atas dasar kesatuan. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Menengok Kampung Pancasila Ciamis yang Punya 4 Rumah Ibadah Berdekatan"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/pal)

Jakarta -

Keanekaragaman suku, ras, agama, dan budaya di Indonesia menyebabkan individu yang beragam. Perbedaan ini bukan menjadi penghalang melainkan peluang untuk bersatu. Persatuan di Indonesia bisa disebut dengan integrasi nasional.


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu "integrasi" dan "nasional". Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, dan mempersatukan. Sementara kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis, yaitu:

Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

Secara Antropologis

Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.


Jadi, integrasi nasional dapat diartikan sebagai penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Syarat Terciptanya Integrasi Nasional

  • Agar proses penyatuan berbagai kelompok budaya dalam masyarakat berhasil, diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut :
  • Setiap anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan satu sama lain
  • Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
  • Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan dalam proses integrasi sosial

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional


Dalam proses integrasi, terdapat faktor pendorong dan penghambat yang menentukan keberhasilan prosesnya. Mengutip dari Modul Pembelajaran PPKN SMA Kelas 10 oleh Tolib, faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional adalah:

Faktor Pendorong

  • Adanya rasa senasib dan seperjuangan oleh faktor sejarah
  • Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
  • Adanya tekad dan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia
  • Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia

Faktor Penghambat

  • Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen
  • Kurangnya toleransi antargolongan
  • Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar
  • Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan


Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal ini dapat terwujud jika masyarakat dan pemerintah berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

Simak Video "Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Kegiatan-Perjalanan"



(lus/lus)