Om Sawstyastu, mungkin sudah sejak SD kita sudah diajarkan tentang Tri Rna ini, tetapi ada kalanya manusia punya ingatan yang kadang bisa lupa dengan sesuatu yang mungkin sudah lama. Kali ini saya mencoba mengingat dan menulis ulang tentang pelajaran Tri Rna. Secara asal kata Tri Rna berasal dari kata yaitu Tri artinya Tiga dan Rna artinya Hutang jadi pengertian Tri Rna adalah tiga jenis hutang yang harus dibayar oleh manusia dengan yadnya.
Adapun bagian dari Tri Rna itu adalah sebagai berikut: Dewa Rna adalah hutang kepada sang pencipta, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, beliau sudah menciptakan kita sebagai mahkluk yang sempurna atau sebagai manusia sekaligus dengan ketidaksempurnaannya. Rsi Rna adalah hutang kepada para Rsi atau Guru karena telah berjasa menyebarkan ilmu pengetahuan suci dalam memberi pencerahan kepada umat manusia. Pitra Rna adalah hutang kepada leluhur, para leluhur sudah nyata-nyata secara langsung berbuat untuk sentana atau keturunannya. Nah itulah pengertian dan bagian-bagian dari Tri Rna. Konsep Tri Rna ini merupakan konsep yang mendasar yang merupakan pegangan bagi umat Hindu. Dewa Rna yaitu kesadaran berhutang kepada Tuhan karena yadnya-Nya kepada manusia dan alam semesta ini. Rsi Rna yaitu kesadaran berhutang kepada Rsi atau Guru karena jasanya menyebarkan ilmu pengetahuan suci. Pitra Rna adalah kesadaran berutang kepada orang tua (Ibu atau Bapak) dan leluhur atas jasanya yang telah beryadnya melahirkan, memelihara dan mendidik kita bahkan sejak dari dalam kandungan sampai kita menjadi dewasa dan mandiri. Dengan adanya konsep dasar Tri Rna tersebut maka lahirlah ajaran Yadnya karena untuk membayar tiga hutang itu kita harus melakukan Yadnya yang terdiri dari lima bagian yang disebut dengan Panca Yadnya. Dewa Rna dibayar dengan Dewa Yadnya dan Buta Yadnya, Pitra Rna dibayar dengan Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya dan Rsi Yadnya dibayar dengan Rsi Yadnya. Untuk lebih jelasnya silakan baca juga tentang Pengertian dan bagian dari Panca Yadnya, semoga bermanfaat, Om Santhi, Santhi, Santhi Om. Postingan Lebih Baru Postingan Lama Minggu, 20 Juni 2021 19:13
lihat foto Tribun Bali/AA Seri Kusniarti ilustrasi banten. Memahami Panca Yadnya dan Tri Rna dalam Ajaran Agama Hindu
Pertama, Dewa Rna yaitu ber utang pada para dewa. Kedua, Rsi RNA atau utang pada para rsi, sulinggih/ guru suci. Ketiga, adalah Pitra Rna atau utang pada kepada para leluhur/ para orang tua. "Ketiga utang ini sebagai cikal bakalnya untuk para umat Hindu dalam melaksanakan Panca Yadnya atau lima persembahan suci," katanya. Kelima persembahan suci inilah sebagai wujud untuk membayar utang, yang disebut Tri Rna. Baca juga: Sayut Pangenteg Bayu dan Pageh Urip Digunakan Saat Otonan, Ini Maknanya dalam Hindu Bali Utang ini yang harus dibayar, agar bisa mencapai tujuan hidup sebagai umat manusia sehingga dapat mencapai 'Moksartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma' yang berarti dapat mencapai kebahagian atau moksa. "Dalam pengertian bebasnya dapat mencapai kebahagian lahir dan batin, baik di atas dunia, maupun di akhirat berdasarkan ajaran kebenaran (Dharma)," jelasnya. Telah disebutkan, bahwa yang menjadi acuan dasar ajaran Panca Yadnya adalah Lontar Agastya Parwa. Menurut lontar ini bahwa bagian- bagian Panca Yadnya. Pertama, Dewa Yadnya yaitu persembahan suci kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya.
Dalam ajaran Agama Hindu ada konsep atau filosofi yang disebut Tri Rna. “Tri” artinya tiga dan “Rna” artinya hutang. Tri Rna merupakan tiga hutang yang harus dibayar oleh manusia Hindu. Tri Rna juga sebagai tiga wujud ketergantungan dalam hidup manusia yang membawa hutang (rna). Dalam ajaran Agama Hindu ada konsep atau filosofi yang disebut Tri Rna. “Tri” artinya tiga dan “Rna” artinya hutang. Tri Rna merupakan tiga hutang yang harus dibayar oleh manusia Hindu. Tri Rna juga sebagai tiga wujud ketergantungan dalam hidup manusia yang membawa hutang (rna). Mengapa manusia Hindu berhutang dan kepada siapa berhutang? Kelahiran sebagai manusia bukan tanpa sebab namun ada penyebab dan yang mengadakan. Berkat kebaikan Para Dewata, Pitra dan Rsi maka manusia dapat terlahir, menjalani kehidupan dengan berbagai tuntunan dharma dan mencapai tujuan hidupnya. Sebagai hukum alam – sebab akibat maka sudah seharusnya manusia membayar hutangnya (Rna) sehingga tercipta keseimbangan untuk menuju kebahagiaan dan kedamaian abadi. Rna atau hutang manusia tersebut adalah:
Bagaimana cara membayar hutang (rna) tersebut?
Lima (5) jenis yadnya tersebutlah yang diamalkan dalam tatanan kehidupan umat Hindu yang disebut dengan Panca Yadnya, yaitu terdiri dari : Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya, dan Manusa Yadnya. Tri Rna sebagai landasan (Sebab) munculnya Panca Yadnya (Akibat). Hutang dalam Tri Rna yang harus dibayar, dalam hal ini bukan pengertian hutang-piutang pada umumnya dalam istilah perekonomian, namun sebagai bentuk kewajiban (Yadnya-Panca Yadnya) yang harus diamalkan oleh setiap umat Hindu. Oleh Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T.,
|