Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus

Mama memiliki banyak tanaman di dalam ruangan? Pastinya, Mama selalu ingin tanaman selalu sehat dong sehingga selalu melakukan perawatan untuk tanaman selalu sehat.

Sayangnya, masih banyak tanaman menjadi layu karena perawatan yang berlebihan.

Biasanya perawatan yang berlebihan didasari oleh alasan kalau tanamanyang di tempatkan di dalam ruangan, membutuhkan perawatan ekstra agar tanaman bisa hidup.

Namun, sebenarnya hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk merawat tanamandi dalam ruanganadalah dengan mengetahui persis bagaimana perawatan yang tepat untuk merawat tanaman indoor.

Jika perawatan yang kamu lakukan selama ini sudah kamu anggap cara terbaik, bisa jadi cara tersebut yang jadi penyebab tanaman di rumahmu mati atau layu.

Berikut Popmama.comberikan tips6 cara merawat tanaman indoor yang salah yang belum kamau sadari, yang justru bisa membuat tanaman di rumah kamu menjadi mati atau layu.

1. Terlalu banyak memberi air

Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus
Pexels/Kaboompics.com

Karena tanaman indoor berbeda penangannya, kamu beranggapan dengan memberikan air terus menerus, memang dibutuhkan sehingga tanaman tidak mati akibat kekurangan air.

Padahal, justru terlalu banyak memberi air pada tanaman di dalam ruangan justru bisa menyebabkan akar tanaman menjadi busuk dan membuat tanaman jadi mati.

Jadi anggapan terlalu sering memberikan air pada tanaman bisa membuat tanaman menjadi tumbuh subur adalah anggapan yang salah.

Setelah mengetahuinya, mulai sekarang kamu jangan terlalu banyak dan terlalu sering memberikan air pada tanamanmu ya.

Cara yang tepat untuk merawat tanaman indoor adalah dengan membuat jadwal kapan waktu yang tepat untuk menyiram tanaman.

2. Kurangnya cahaya

Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus
hirerush.com

Tanaman yang tidak mendapatkan cahaya yang cukup yang sesuai dengan yang tanaman tersebut butuhkan bisa menjadi faktor tanaman mati.

Tanaman yang kekurangan cahaya, warnanya akan terlihat jauh lebih pucat dibandingkan dengan tanaman yang berdaun hijau dengan pencahayaan yang cukup.

Kalau warna tanaman berubah menjadi lebih pucat, itu menandakan tanaman tersebut akan akan mati atau layu.

Meski tanaman di dalam ruanganditempatkan di dalam ruangan, kamu harus memastikan jika tanaman tersebut mendapatkan pencahayaan yang cukup.

Oleh sebab itu, sebaiknya tempatkan tanaman indoor di tempat yang terjangkau oleh sinar matahari.

3. Kekurangan cairan

Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus
hirerush.com

Seperti yang kamu ketahui, jika kulit wajah maupun kulit tubuhmu kekurangan cairan atau kekurangan kelembabannya bisa membuat kulitmu menjadi kering, sehingga bisa menyebabkan gangguan kulit kering.

Agar kulitmu lembab kembali dan tercukupi cairannya, kamu harus memakai beberapa perawatan kulit yang bisa melembabkan kulitmu dan mengonsumsi cairan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.

Sama halnya dengan kulit, tanaman di rumahmu juga membutuhkan kelembaban yang tepat dan sesuai.

Sebagian besar tubuh tanaman dipenuhi oleh cairan.

Ketikan kandungan air tersebut menurun drastis, tanaman akan kehilangan tekanan turgornya yang menyebabkan postur tanaman menjadi menyusut dan tampak layu.

Kalau kamu tidak memerhatikan kondisi tersebut dan tidak bisa menyeimbangkan kelembaban yang semestinya bisa-bisa tanamanmu menjadi mati atau layu.

Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu harus memastikan penguapan pada tanaman tidak lebih besar dari kandungan air di dalam tubuhnya.

Kamu bisa menyiram tanaman tersebut secara rutin atau memindahkannya ke tempat yang lebih teduh jika tanaman berada di pot.

  1. 7 Penyebab Gigi Ngilu dan Cara Mengatasinya
  2. 7 Keuntungan Menikah dengan Sahabat, Bisa Saling Memahami
  3. 6 Barang Sederhana di Rumah yang Bisa Digunakan sebagai Sex Toys

4. Tanaman kekurangan nutrisi

Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus
Pexels/Rawpixel.com

Setiap tanaman memerlukan asupan nutrisi makanan yang cukup untuk mampu hidup secara normal.

Perlu diketahui nutrisi yang dikandung pada tanah lama kelamaan akan semakin menipis, jika tidak diperbaharui.

Hal ini seringkali terjadi pada tumbuhan yang ditanam di dalam pot. Akibatnya, jika tanaman kekurang nutrisi adalah postur tanaman akan tampak kerdil dan mudah layu.

Solusi yang bisa kamu lakukan, kamu harus memberikan pupuk secara berkala pada tanaman tersebut.

Ingat, pemberian pupuk pun harus dilakukan dengan takaran yang tepat dan prosedur yang benar ya. Bukan tidak mungkin, pemberian pupuk yang keliru justru dapat menyebabkan tanaman mati.

5. Terserang penyakit akibat jamur dan bakteri

Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus
alquds.com

Tanaman juga bisa terserang penyakit yang bisa membuat layu di bagian batang, akar, atau daunnya.

Umumnya, hal ini dapat disebabkan karena serangan jamur dan bakteri pada tumbuhan.

Misalnya, tanaman cabai bisa layu akibat terkena jamur Fusarium Oxysporium f.sp.capsici atau bakteri Psudomonas Solanacearum (E.F.) Sm.

Nah, untuk mengobati serangan dari jamur dan bakteri, kamu harus membuang bagian tumbuhan yang berpenyakit. Selanjutnya, semprotlah taman tersebut dengan pestisida dan fungisida yang tepat.

6. Penyiraman yang tidak tepat dan penumpukan garam pada tanaman

Jelaskan, mengapa pemberian air pada tanaman hias pot tidak boleh dilakukan secara terus menerus
save.ca

Saat kamu menyiram tanaman yang berada di dalam pot, biasanya kamu hanya menyiramnya tanpa membiarkan airnya mengalir.

Padahal, cara itu hanya akan membuat tanaman menjadi basah dan airnya menjadi menumpuk.

Tak hanya itu, cara tersebut juga bisa menyebabkan penumpukan garam yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kamu.

Mungkin kamu selama ini sering tidak menyadari kondisi tersebut dan terus melakukannya.

Jadi nggak heran banyak tanaman kamu yang layu dan mati akibat banyaknya butiran garam yang ada di seluruh daun atau ada sisi pot.

Itulah keenam kesalahan dalam merawat tanaman indoor yang selama ini kamu sadari bisa membuat tanamanmu mati atau layu.

Setelah mengetahuinya, jangan lakukan keenam hal di atas pada tanamanmu lagi ya.

Baca juga:

  • Berkebun di Rumah, Cara Mudah Menanam Tanaman Menggunakan Polybag
  • 10 Tanaman untuk Hias Interior Rumah agar Tidak Membosankan
  • 5 Tanaman Ini Sangat Cocok Diletakkan di Dapur Rumah, Lho!

Sudah dua tahun berjalan pandemi Covid-19……koleksi tanaman hias tentunya pula bertambah dan yang pasti tumbuh dan berkembang menjadi sosok tanaman hias yang besar. Agar tampil tetap indah dan sesuai tujuan penempatannya, maka tanaman hias kita perlu rawat……..
Berikut penjelasan atas pertanyaan beberapa penghobi tanaman hias baru terkait apakah tanaman hias dalam pot masih perlu dipupuk, ……. jenis pupuk apa yang baik …… dan bagaimana cara memupuknya……

Pemberian berbagai unsur pupuk (unsur hara) yang dibutuhkan oleh tanaman hias ke dalam tanah atau ke bagian tubuh tanaman hias secara langsung disebut sebagai pemupukan. Pemupukan dimaksudkan untuk memenuhi unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman hias dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Tanah selain sebagai media tanam juga berfungsi sebagai Tempat menyimpan, menukarkan dan menyediakan unsur hara. Tempat menyimpan dan menyediakan air, dan sebagai tempat perkembangan akar

Persediaan unsur hara di dalam tanah akan berkurang karena diambil secara terus menerus oleh tanaman. Terlebih-lebih bagi tanaman hias dalam pot, karena persediaan unsur hara terbatas yang disebabkan terbatasnya jumlah tanah. Oleh karena itu penambahan unsur hara (pemupukan) bagi tanaman hias tersebut mutlak diperlukan demi tercapainya hasil yang diinginkan.

Pupuk yang dapat memberikan atau menyediakan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman hias dapat digolongkan menjadi dua (2), yaitu:

Pupuk organikPupuk organik atau pupuk alam, yaitu pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik, misalnya sisa kotoran hewan, sisa dedaunan, sampah dan lain sebaginya. Pupuk organik biasanya digunakan sebagai pupuk dasar, yaitu dicampurkan ke dalam tanah pada saat penanaman atau menjelang tanam. Namun akhir-akhir ini sudah banyak dibuat dan beredar jenis pupuk organik yang diberikan lewat daun dengan cara penyemprotan atau dengan cara penyiraman langsung. Pupuk ini dapat diberikan berkjali-kali selama masa pertumbuhan tanaman hias.

Meskipun hanya menyediakan unsur-unsur dalam jumlah sedikit, tetapi pupuk organik alam ini sangat baik untuk memperbaiki sifat tanah sehingga tanah menjadi gembur, mudah ditembusi akar dan dapat menyimpan udara atau air dengan cukup baik. Lebih lanjut diketahui bahwa pupuk organik mengandung bahan organik alami komplek yang dapat menyediakan unsur hara mikro seperti Zn dan Fe menjadi tersedia bagi tanaman hias.