Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi tsunami

KOMPAS.com – Tsunami merupakan gelombang air besar yang terjadi karena adanya gangguan di dasar laut seperti gempa bumi.

Saat terjadi tsunami, permukaan naik bisa naik belasan hingga puluhan meter yang menyebabkan banjir dengan kecepatan arus yang tinggi.

Banjir tersebut mampu menjangkau beberapa kilometer dari pantai sehingga dapat mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa.

Risiko terjadinya tsunami dapat dideteksi dengan sistem peringatan dini tsunami yang mengamati data perubahan air laut setelah terjadi gempa berkekuatan besar.

Institusi yang berwenang untuk memberikan peringatan tsunami adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Bukti Bencana Nuklir Paling Dahsyat, Chernobyl Diajukan Jadi Situs Warisan Dunia

Sebagaimana gempa bumi, belum ada ahli atau institusi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi.

Untuk meminimalisi korban jiwa, berikut adalah 10 langkah penyelamatan diri saat teradi tsunami, sebagaimana dilansir dari Buku Saku Tangkap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

1. Setelah terjadi gempa bumi hingga berdampak pada rumah, jangan berupaya merapikan kondisi rumah karena gempa susulan bisa saja terjadi

2. Ketika berada di rumah, tetap tenang dan segera mengarahkan keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman

3. Tidak semua gempa bumi memicu tsunami, namun jika ada peringatan bahaya dari pihak berwenang mengenai potensi terjadinya tsunami, segera menjauh dari daerah pantai

Baca juga: 4 Alasan Jangan Donasi Produk Susu untuk Korban Bencana di Pengungsian

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi gempa bumi, aktivitas gempa bumi, gempa bumi di Indonesia, gempa BMKG.

KOMPAS.com - Wilayah Indonesia terletak di pertemuan lempeng Bumi sehingga rawan mengalami bencana gempa bumi. Bencana gempa bumi adalah bencana yang bisa datang kapan saja dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah mitigasi gempa bumi agar tahu cara mengantisipasinya.

Mitigasi gempa bumi

Mitigasi adalah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban dan meminimalisir kerugian. Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mitigasi gempa bumi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sebelum, saat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum gempa bumi

Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum terjadi gempa bumi adalah sebagai berikut:

  • Mengenali struktur dan letak rumah Anda untuk mengetahui risiko penyebab gempa bumi, seperti likuifaksi, longsor, gunung berapi.
  • Merenovasi ulang struktur bangunan yang sudah rapuh.
  • Mengetahui jalur evakuasi di tempat Anda sering berada, seperti rumah dan kantor. Pastikan Anda tahu jalur keluar, seperti tangga darurat, menuju tempat yang aman untuk berlindung.
  • Berlatih untuk melakukan evakuasi serta menggunakan alat P3K.
  • Mencatat nomor telepon penting yang bisa dihubungi jika terjadi gempa bumi.
  • Selalu mematikan air, gas, dan listrik jika tidak digunakan.
  • Posisikan perabotan menempel pada dinding dengan dipaku atau diikat untuk menghindari jatuh.

Baca juga: Edukasi Publik Evakuasi Gempa Bumi Secara Rutin, Bisakah Kita?

Saat terjadi gempa bumi

Hal-hal yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi berbeda berdasarkan lokasi ketika kejadian.

1. Jika berada di dalam bangunan

Guncangan akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri dengan cara berlindung di bawah meja untuk melindungi diri dari benda-benda yang mungkin jatuh. Hindari berlindung di dekat jendela kaca, karena ada risiko pecah.

Jika Anda sedang memasak, segera matikan kompor dan mencabut semua peralatan elektronik. Setelah sudah terasa aman, segera keluar dari bangunan. Lindungi kepala Anda ketika keluar rumah untuk menghindari kemungkinan atap roboh.

2. Jika di dalam mobil

Segera menepi dan berhentilah. Ikuti instruksi petugas setempat atau cari informasi dari pihak berwenang apakah kondisi sudah aman atau belum. Jika gempa terasa besar dan lama, waspada peringatan dini tsunami.

Setelah terjadi gempa bumi

Waspada terhadap terjadinya gempa bumi susulan. Selain itu, segera pergi ke tempat terbuka. Tunggu informasi dari pihak berwenang jika keadaan sudah aman, sebelum kembali beraktivitas ke dalam ruangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus

Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana alam. Yuk, simak cara penaggulangan dan mengatasi bencana gempa dan tsunami berikut ini.

--

Masih ingatkah kamu musibah yang melanda Aceh dan menelan ratusan ribu korban jiwa? Baru-baru ini juga masih banyak bencana gempa bumi yang melanda berbagai wilayah di tanah air. Memang secara geografis, banyak wilayah Indonesia yang rawan akan bencana alam, salah satunya adalah gempa dan tsunami. 

Peristiwa tsunami Aceh, gempa Lombok, tsunami di Palu, dan gempa di Padang beberapa hari lalu seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya tindakan penanggulangan dan mitigasi bencana alam gempa dan tsunami di Indonesia. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat terjadi gempa besar yang memicu tsunami warga hanya mempunyai waktu 10 hingga 30 menit untuk menyelamatkan diri. Hal inilah yang disebut dengan waktu emas (golden time). Keputusan dan tindakan yang diambil dalam rentang waktu yang sempit ini akan menjadi penentu hidup dan mati seseorang. So, idealnya setiap dari kita harus memiliki pengetahuan yang lengkap saat terjadi bencana. Apa saja yang harus dilakukan? Yuk, kita lihat!

1. Membuat tempat berlindung tahan gempa

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Bangunan tahan gempa (Sumber: wands.gr)

Jepang adalah salah satu negara yang sering dilanda bencana gempa dan tsunami. Namun, hal ini tidak menghalangi Jepang untuk tetap bangkit dan menjadi negara yang maju seperti sekarang. Nah, banyak hal yang dapat kita tiru dari Jepang untuk menghadapi bencana, salah satunya membuat bangunan tahan gempa.

Gedung tinggi di kota-kota besar di Jepang dirancang agar dapat bergoyang, bukan terguncang saat gempa melanda. Konstruksi ini menjadikan bangunan lebih aman. Selain itu, sebagian wilayah pesisir Jepang juga memiliki tsunami shelter atau tempat berlindung dari tsunami yang juga dirancang tahan gempa. Kawasan lain juga dilindungi dengan pintu banjir yang dirancang bisa menahan arus air dari tsunami. Keren banget ‘kan?

Baca juga: Apa Saja Faktor yang dapat Menjadi Penyebab Tsunami?

2. Ketahui cara melakukan evakuasi mandiri

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Evakuasi mandiri (Sumber: share.america.gov)

Memanfaatkan waktu emas atau golden time sebaik mungkin adalah hal terpenting yang harus kamu lakukan jika kamu tinggal di wilayah pesisir. Nah, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai evakuasi mandiri akan sangat membantu, lho.

Evakuasi mandiri adalah tindakan evakuasi yang dilakukan tanpa menunggu arahan dari petugas. Saat kamu merasakan gempa yang kuat dan lama, maka kamu harus curiga dan segera lari menjauhi pantai atau bergerak ke daratan yang lebih tinggi. Pelatihan evakuasi mandiri ini harus termasuk penyediaan jalur dan tempat evakuasi yang telah disiapkan pemerintah kepada warga di daerah rawan.

3. Pahami status peringatan dini

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Kenali peringatan dini tsunami (Sumber: noaa.gov)

BMKG biasanya akan mengeluarkan peringatan dini lima menit setelah gempa terjadi ke wilayah dengan potensi tsunami. Penting untuk kamu memahami status peringatan ini agar dapat segera melakukan evakuasi. Peringatan ini diberikan dalam tiga kategori berbeda, yaitu:

  • AWAS: Tinggi tsunami diperkirakan lebih dari tiga meter dan warga diminta evakuasi segera. Pemerintah daerah setempat harus menyediakan informasi jelas mengenai jalur dan tempat evakuasi terdekat.
  • SIAGA: Tinggi tsunami diperkirakan ada dikisaran 0,5 meter hingga tiga meter. Pemerintah diharapkan dapat mengerahkan warga untuk evakuasi.
  • WASPADA: Tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter. Walau kecil, warga tetap diminta untuk menjauhi pantai atau sungai.

4. Tetap tertib dan tidak melebih-lebihkan keadaan


Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Jangan melebih-lebihkan keadaan dan saling membantu (Sumber: act.id)

Saat terjadi bencana, jangan melebih-lebihkan kondisi bencana seperti membuat video berisikan tangisan atau komentar yang menyalahkan pemerintah, apalagi menyebarkan foto kondisi korban di media sosial. Sebarkanlah tips seputar mengatasi bencana, peringatan pemerintah, nomor telepon penting call center, atau update terkini kondisi bencana.

Untuk kamu yang berada di daerah bencana, dianjurkan untuk tetap tertib. Janganlah bertindak semena-mena karena hal ini hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan membuat kericuhan saat proses pembagian bantuan dan tingkatkan solidaritas serta gotong royong.

5. Mengembangkan sistem pemantau agar selalu siap menghadapi bencana

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus
Sistem pemantau agar siap hadapi bencana (Sumber: news.sky.com)

Kembali mencontoh dari Jepang yang memiliki sejarah gempa yang panjang, mereka telah mempersiapkan sistem respon, prasarana, dan warganya untuk siap menghadapi potensi bencana. Pemerintah Jepang melakukan investasi besar-besaran untuk mengembangkan sistem pemantau.

Melalui Badan Meteorologi Jepang (JMA), Jepang mempunyai sistem yang dapat mengirimkan peringatan tsunami dalam waktu tiga menit dari gempa bumi terjadi. Mereka juga mempunyai sistem pengeras suara untuk menyiarkan informasi darurat kepada warga. Untuk di daerah pedesaan, warga juga diberikan radio oleh pemerintah agar dapat menerima perintah mengungsi. Kesiapan dalam menghadapi gempa juga telah menjadi bahan latihan untuk anak usia sekolah, lho.

--

Guys, hal terpenting yang harus kita lakukan saat terjadi bencana adalah tetap bersatu dan saling membantu. Jangan sebarkan ketakutan, tetapi sebarkanlah pengetahuan agar kita semua dapat melakukan langkah antisipasi serta penanggulangan bencana dengan cepat. Siapa tahu kamu akan menjadi seorang ahli yang dapat membantu pemerintah membuat teknologi pemantau yang berhasil meminimalisir korban saat terjadi bencana gempa dan tsunami. So, belajarlah lebih giat untuk kemajuan bangsa melalui ruangbelajar! #BelajarJadiMudah dengan video beranimasi yang akan membantu kamu memahami materi dengan lebih cepat.

Jelaskan langkah langkah peringatan dini saat terjadi gempa bumi tsunami dan gunung meletus