Pada masa pubertas makanan yang berprotein tinggi seperti telur dan ikan berguna untuk

Fungsi fosfor yaitu untuk menetralisir makanan asam yang bisa berbahaya bagi tulang.

Sementara vitamin A dan B12 dapat memengaruhi sel pembentuk tulang (osteoblas) untuk bertumbuh.

6. Buah-buahan

Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi dan vitamin D memang penting untuk pertumbuhan tulang.

Namun, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi makanan dengan ragam nutrisi untuk anak lainnya yang juga berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang.

Salah satunya bisa Anda dapatkan dengan konsumsi buah-buahan, seperti pepaya, jeruk, nanas, dan stroberi.

Sebab, buah-buahan tersebut mengandung vitamin C yang berperan dalam sintesis kolagen, yaitu protein utama dalam tulang.

7. Daging merah

Daging, terutama daging merah, mengandung fosfor yang juga berperan dalam pertumbuhan tulang.

Pasalnya, fosfor merupakan mineral utama dalam tulang di tubuh Anda sehingga kekurangan zat gizi ini dapat mengganggu mineralisasi tulang.

Meski demikian, mengonsumsi daging merah juga tidak boleh berlebihan.

Pasalnya, mengonsumsi makanan berprotein tinggi, seperti daging merah, terlalu banyak bisa menyebabkan tubuh kehilangan kalsium.

8. Wortel

Wortel merupakan salah satu makanan mengandung vitamin A, yang juga baik untuk pertumbuhan tulang normal.

Meski demikian, mengonsumsi vitamin A juga tidak boleh berlebihan.

Pasalnya, terlalu banyak mendapat asupan vitamin A dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang pinggul.

Oleh karena itu, konsumsilah vitamin A dalam jumlah yang cukup. Sebaiknya, hindari konsumsi suplemen vitamin A jika memang tidak dibutuhkan.

Pada masa pubertas makanan yang berprotein tinggi seperti telur dan ikan berguna untuk

Karena masa pubertas adalah masa perkembangan tubuh untuk menjadi lebih baik

Pada masa pubertas makanan yang berprotein tinggi seperti telur dan ikan berguna untuk

karena pada masa pubertas inilah pertumbuhan semakin cepat.yang mana akan berdampak pada masa dewasa dan tua nanti. jika kita mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi seperti telur dan ikan, itu berguna untuk kekuatan otot kita di dewasa nanti. dan makanan yang mengandung fosfor dan kalsium untuk pertumbuhan tulang nanti seperti susu. sehingga tulang tetap kuat dan terjaga ketika tua nanti. ini dampak baiknyadampak buruknya jika kita mengonsumsi makanan berlemak sehingga kita cepat gemuk. ini akan berdampak pada kesehatan jantung kita. apabila pembuluh darah terisi lemak yang menumpuk maka jalan darah akan terhambat, sehingga membuat darah tidak lancar dan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke.

Liputan6.com, Jakarta - Pubertas ditandai dengan pertumbuhan yang signifikan dan kematangan seorang anak. Namun semua perkembangan tersebut pasti membutuhkan nutrisi tertentu untuk mendukung proses pubertasnya menjadi maksimal.

Jika anak Anda mendekati masa pubertas atau sedang mengalami masa ini, sehatkan tumbuh kembangnya dengan makanan yang seimbang dan mencakup berbagai makanan dengan nutrisi penting. Seperti yang dilansir dari Ehow, Jumat (12/8/2016):

1. Makanan olahan susu

Remaja harus mengonsumsi banyak makanan ini, karena ada dua kunci nutrisi penting untuk masa perkembangannya. Pertama adalah kalsium yang akan membangun massa tulang selama proses kritis ini. Selain itu remaja, baik laki-laki dan perempuan usia 13 dan 19 tahun, harus mengonsumsi 1.300 miligram kalsium per hari.

Secangkir susu mengandung sekitar 300 miligram dan mengandung vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Remaja membutuhkan 600 vitamin D sehari, sehingga produk susu yang diperkaya dengan nutrisi ini adalah salah satu sumber terbaik. Selain itu, makanan seperti keju, yogurt, dan makanan yang diperkaya kalsium seperti jus, bisa merupakan sumber tambahan bagi mereka.

2. Konsumsi makanan mengandung banyak protein

Protein sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel, jaringan, dan otot. Kebanyakan remaja mendapatkan protein yang banyak terutama jika mereka memakan daging. Karena remaja perempuan memerlukan 46 gram protein sehari dan remaja laki-laki membutuhkan 52 gram sehari.

Untuk memberikan protein yang cukup untuk anak Anda, berikan mereka daging sapi tanpa lemak, daging unggas, ikan, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, dan produk olahan susu. 

3. Makanan yang mengandung zat besi dan zinc

Zat besi dan zinc adalah dua mineral yang mempromosikan perkembangan yang sehat selama masa remaja. Gadis remaja membutuhkan lebih banyak zat besi sebanyak 15 miligram daripada remaja laki-laki, yaitu 11 miligram. Hal ini dikarenakan gadis remaja kehilangan beberapa mineral saat menstruasi.

Makanan dengan zat besi ialah daging tanpa lemak, makanan laut, telur, kacang-kacangan, buah kering, dan biji-bijian. Zinc juga penting untuk pertumbuhannya. Remaja laki-laki membutuhkan 11 miligram zinc sehari, sedangkan gadis remaja membutuhkan 9 miligram zinc sehari. Sumber makanan dengan zinc adalah makanan laut, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan keju.

4. Esensial diet lainnya

Remaja perlu lemak sehat untuk pertumbuhan otaknya. Berikanlah mereka makanan dengan lemak tak jenuh, buah-buahan dan sayuran yang memberikan banyak vitamin dan mineral, seperti kalium, magnesium, serta folat. Produk segar juga menawarkan karbohidrat yang memberikan tubuh remaja Anda energi yang dibutuhkan untuk tumbuh, seperti misalnya gandum.

Tahukah Anda bahwa makanan berprotein tinggi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan? Jenis makanan ini juga terbilang mudah diperoleh atau bahkan Anda mungkin sudah memilikinya di rumah. Yuk, ketahui makanan apa saja yang memiliki kadar protein tinggi.

Kandungan protein di dalam makanan sangat bermanfaat untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak serta membangun sel dan jaringan tubuh yang baru. Tak hanya itu, mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi juga dapat memperkuat tulang, mempercepat proses penyembuhan luka, dan menurunkan tekanan darah.

Pada masa pubertas makanan yang berprotein tinggi seperti telur dan ikan berguna untuk

Konsumsi makanan berprotein tinggi juga membantu Anda menjaga berat badan ideal. Hal ini dikarenakan meningkatnya metabolisme tubuh dapat memicu pembakaran lemak lebih banyak dan pembentukan massa otot. Selain itu, makanan berprotein tinggi juga dapat dijadikan sebagai menu diet untuk menurunkan berat badan yang mengenyangkan.

Pada orang yang bertubuh terlalu kurus, asupan protein penting untuk tercukupi agar berat badannya bisa bertambah dan menjadi lebih ideal.

Namun, perlu diingat bahwa makanan berprotein tinggi tidak baik dikonsumsi oleh semua orang. Orang yang memiliki penyakit ginjal umumnya disarankan untuk mengurangi asupan protein, karena asupan protein yang berlebihan bisa membuat kerja ginjal semakin berat.

Jenis Makanan Berprotein Hewani Tinggi

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan hewani yang kaya akan kandungan protein:

1. Telur

Telur merupakan salah satu makanan sumber protein tinggi, dengan protein murni di bagian putih telurnya. Satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein dan 75 kalori. Selain itu, telur juga kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh.

2. Daging

Daging ayam dan sapi juga kaya akan protein. Dada ayam tanpa kulit merupakan makanan berprotein tinggi dengan kandungan 280 kalori dan 50 gram protein.

Sementara itu, setiap 85 gram daging sapi tanpa lemak mengandung 25 gram protein dan 185 kalori. Selain protein, daging sapi dan ayam juga kaya akan zat besi dan vitamin B12.

3. Makanan laut

Makanan laut atau seafood seperti ikan laut, udang, cumi, teripang dan kerang juga termasuk dalam kategori makanan berprotein tinggi. Pasalnya, dalam seporsi ikan laut seperti salmon dan tongkol, terkandung 19 gram protein.

Selain itu, jenis ikan laut lainnya seperti ikan tuna mengandung 27 gram protein dalam setiap porsinya, sedangkan seporsi udang mengandung sekitar 20 gram protein. Makanan laut juga bermanfaat bagi kesehatan jantung karena banyak mengandung omega-3 dan mineral, seperti kalium.Beragam nutrisi tersebut juga bisa ditemukan pada ikan air tawar, misalnya ikan bandeng.

4. Susu dan produk olahannya

Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt, tak hanya mengandung protein tinggi, namun juga kaya akan kalsium dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang. Satu gelas susu mengandung 8 gram protein, sedangkan di dalam 100 gram keju terdapat sekitar 20 gram protein. Sementara itu, 100 gram yoghurt mengandung sekitar 10 gram protein.

Namun, saat hendak mengonsumsi susu dan produk olahannya, Anda sebaiknya memilih susu skim atau susu rendah lemak. Jenis susu atau produk olahan susu tersebut umumnya rendah kolesterol dan lebih banyak mengandung kalsium yang baik untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis.

5. Jeroan

Jeroan seperti hati sapi mengandung 27 gram protein di tiap 100 gramnya. Kendati tergolong berprotein tinggi, Anda dianjurkan untuk lebih berhati-hati saat mengonsumsi jeroan.

Pasalnya, jeroan juga mengandung kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko gangguan pada pembuluh darah dan jantung. Jeroan juga tidak baik dikonsumsi secara berlebihan karena bisa meningkatkan risiko asam urat.

Jenis Makanan Berprotein Nabati Tinggi

Bukan hanya dari hewan, protein juga bisa diperoleh dari tumbuhan. Protein ini disebut protein nabati. Makanan yang merupakan sumber protein nabati antara lain:

  • Brokoli
  • Gandum
  • Biji-bijian, seperti biji chia dan jelai (barley)
  • Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang almond, kacang tanah, buncis, dan kacang kedelai
  • Tahu dan tempe

Tidak hanya sebagai sumber protein tinggi, brokoli juga mengandung serat, kalium, vitamin C, dan vitamin K, serta banyak mengandung antioksidan yang dapat mengurangi risiko terjadinya kanker. Begitu juga dengan kacang-kacangan yang banyak mengandung protein, serat, dan magnesium.

Walau termasuk makanan berprotein tinggi yang sehat untuk dimakan, sayangnya kandungan protein di dalam makanan nabati umumnya lebih sedikit dibandingkan kandungan protein pada makanan yang bersumber dari hewan.

Jumlah Kebutuhan Protein Harian yang Harus Dipenuhi

Meski makanan berprotein tinggi memiliki manfaat bagi kesehatan, jumlah atau porsi konsumsinya tetap harus dijaga agar tidak kelebihan protein. Berikut ini adalah jumlah asupan protein harian yang dianjurkan berdasarkan usia:

  • Anak usia 1–3 tahun: 15–20 gram/hari
  • Anak usia 4–12 tahun: 25–50 gram/hari
  • Remaja usia 13–18 tahun: 65–75 gram/hari
  • Orang dewasa dan lansia: 60–75 gram/hari

Dalam mengonsumsi makanan berprotein tinggi, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan kandungan lemak yang ada di dalamnya. Saat memilih makanan berprotein tinggi, pilihlah makanan rendah lemak, misalnya ayam tanpa kulit atau daging tanpa lemak.

Hal ini dikarenakan makanan tinggi lemak banyak mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Jika dikonsumsi berlebihan, kedua jenis lemak tersebut dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke.

Jika Anda masih ragu dalam menentukan jenis makanan berprotein atau porsi makanan berprotein tinggi yang tepat untuk dikonsumsi, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter gizi. Dokter akan membantu Anda memenuhi kebutuhan protein harian sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.