Jelaskan dua gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia

Beberapa contoh jenis gangguan sistem pencernaan adalah diare, GERD, maag, sembelit, ambeien, dan batu empedu. Gangguan pada sistem pencernaan biasanya ditandai dengan sakit perut.

24 Jun 2021|Annisa Trimirasti

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Salah satu gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi adalah diare

Gangguan sistem pencernaan dapat menimbulkan rasa tak nyaman. Namun masalah kesehatan ini biasanya memiliki gejala serupa, sehingga sulit dikenali.Mengetahui ragam penyakit pencernaan yang umum terjadi bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi kondisi yang dialami dengan lebih mudah.Gangguan pencernaan dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari infeksi, konsumsi obat-obatan, hingga faktor genetik. Lalu, apa saja gangguan sistem pencernaan yang umumnya terjadi di Indonesia?

Berbagai jenis gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi

Sejumlah penyakit sistem pencernaan yang tergolong umum di Indonesia meliputi:Diare adalah kondisi meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) yang disertai dengan tesktur feses yang encer. Gejala lainnya meliputi kram perut, kembung, mual, hingga adanya darah di tinja.Penyebab gangguan sistem pencernaan ini sangat beragam. Mulai dari konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi para area perut).Sakit maag adalah kondisi tidak nyaman pada perut, seperti nyeri atau perih. Gejala maag umumnya ringan dan muncul ketika Anda mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, atau saat kekenyangan maupun telat makan.Sebagian besar kasus maag bisa sembuh tanpa bantuan dokter. Misalnya, dengan memperbaiki pola makan dan menghindari pemicunya.Namun bila gejala maag tidak kunjung hilang, mengganggu rutinitas, atau sering kambuh, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang cocok.Sembelit adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses yang keras.Penyakit pencernaan yang juga disebut konstipasi ini bisa terjadi karena banyak hal. Mulai dari gaya hidup (seperti kurang minum air dan makan makanan berserat) hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida ataupun obat antiinflamasi nonsteroid).GERD adalah naiknya asam dari lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Gangguan pada sistem pencernaan ini terjadi akibat katup antara esofagus dan lambung tidak bisa menutup dengan baik (longgar).Kondisi GERD bisa menyebabkan asam dari lambung memicu iritasi pada esofagus. Saat GERD kambuh, penderita dapat mengalami sensasi panas di dada (heartburn), nyeri dada, mual, muntah, kesulitan menelan, suara menjadi parau, dan batuk.Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana sistem pencernaan tidak dapat mencerna sejenis gula dalam susu (laktosa). Kondisi ini lebih umum terjadi pada bayi yang lahir prematur, orang dengan gangguan pada usus kecil.Bila Anda mengidap intoleransi laktosa dan minum susu, Anda dapat mengalami sejumlah gejala yang berupa diare, mual, kram perut, dan kembung. Keluhan ini umumnya terjadi pada 30 menit setelah konsumsi susu.Batu empedu adalah tumpukan material keras yang terbentuk di kantong empedu. Kantong berukuran kecil dan berbentuk mirip buah pir ini berfungsi melepaskan empedu untuk fungsi pencernaan.Batu empedu bisa terbentuk karena cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan pencernaan ini juga bisa terjadi bila pelepasan empedu terhambat.Adanya batu dalam kantung empedu dapat menyebabkan nyeri hebat pada perut bagian kanan atas. Namun kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan hingga langkah operasi.Ambeien adalah peradangan pada pembuluh darah di akhir saluran cerna (area anus). Kondisi ini juga disebut wasir atau hemoroid.Penyebab gangguan sistem pencernaan meliputi sembelit kronis, diare, kebiasaan mengejan terlalu keras saat BAB, dan kurangnya serat dalam menu makan harian.Ambeien bisa ditandai dengan adanya darah saat BAB, proses BAB terasa nyeri, dan gatal pada area dubur atau anus. Penyakit pencernaan ini dapat diatasi dengan menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan kaya serat.Tukak lambung adalah luka lepuh (seperti luka sariawan) yang berkembang pada dinding lambung. Penyebab umumnya mirip dengan gastritis, yaitu infeks bakteri Helicobacter pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.Gejala umum tukak lambung adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Sementara keluhan lainnya meliputi mual, muntal, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam juga bisa terjadi.IBD atau inflammatory bowel disease adalah kondisi di mana ada luka melepuh kronis di saluran cerna, umumnya pada usus besar. Terdapat dua jenis penyakit yang digolongkan sebagai IBD, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.IBD bisa menyebabkan penderita mengalami sakit perut, diare, feses yang disertai darah, demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi).Meski demikian, penyebab gangguan sistem pencernaan ini belum diketahui secara pasti. Faktor genetik hingga respons autoimun diduga sebagai pemicunya.IBS atau irritable bowel syndrome adalah penyakit pencernaan kronis pada usus besar. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun sejumlah faktor bisa memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus.IBS sering ditandai dengan nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit, dan adanya lendir pada feses. Gejala-gejala ini umumnya dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, stres, maupun perubahan hormon.

Catatan dari SehatQ

Dengan mengetahui macam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi, Anda diharapkan menjadi lebih waspada dalam mengenali gejala yang terjadi. Keluhan masalah saluran cerna mungkin nampak sepele, tapi bukan berarti Anda boleh mermehkannya.Periksakan diri ke dokter apabila ada keluhan penyakit pencernaan yang tidak kunjung sembuh atau semakin parah. Dengan ini, penanganan dapat dilakukan secepatnya dan komplikasi bisa dicegah.

maagsembelitdiaremasalah pencernaan

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/digestive-health/common-digestive-conditions-from-top-bottom
Diakses pada 18 Juli 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241
Diakses pada 18 Juli 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/irritable-bowel-syndrome/symptoms-causes/syc-20360016
Diakses pada 18 Juli 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lactose-intolerance/symptoms-causes/syc-20374232
Diakses pada 18 Juli 2020
Mount Elizabeth. https://www.mountelizabeth.com.sg/healthplus/article/common-digestive-problems
Diakses pada 18 Juli 2020

Sindrom iritasi usus besar terjadi ketika ada gangguan kronis pada usus besar. Ciri-cirinya adalah akan mengalami sering buang air besar dalam durasi yang lama.

27 Agu 2019|Azelia Trifiana

Risiko bahaya maag kronis harus diwaspadai. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan kondisi-kondisi berbahaya bagi tubuh, seperti tukak lambung, perdarahan, anemia, hingga kanker.

Tumor usus besar atau kanker kolorektal adalah suatu penyakit yang terjadi pada usus besar dan berawal dari tumbuhnya polip yang tidak wajar di mukosa. Gejala tumor usus adalah ada darah saat buang air, nyeri dan kembung pada perut.

11 Jul 2019|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama