Jelaskan bagaimana cara hidup orang yang sudah bertobat dan diselamatkan oleh Allah

Jelaskan bagaimana cara hidup orang yang sudah bertobat dan diselamatkan oleh Allah

Kata Alkitab

  • Share:
    Jelaskan bagaimana cara hidup orang yang sudah bertobat dan diselamatkan oleh Allah
    Jelaskan bagaimana cara hidup orang yang sudah bertobat dan diselamatkan oleh Allah
    Jelaskan bagaimana cara hidup orang yang sudah bertobat dan diselamatkan oleh Allah

Jelaskan bagaimana cara hidup orang yang sudah bertobat dan diselamatkan oleh Allah

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. - Yohanes 3:16

Alam semesta, para nabi, Kristus sendiri dan para Rasul serta Alkitab memberitakan satu hal : bahwa Tuhan mengasihi manusia, dan Dia ingin memulihkan hubungan yang rusak karena dosa dengan mengirimkan Mesias, Sang Juru Selamat, yaitu Putra-Nya yang tunggal untuk menebus seluruh dosa manusia, sehingga barang siapa yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." ~ Yohanes 3:3

Satu-satunya jalan menuju keselamatan adalah Yesus Kristus (Yohanes 14:6), dan langkah pertama untuk mengalaminya adalah dengan kelahiran kembali. Lalu apakah tanda bahwa seseorang sudah lahir baru dan diselamatkan?

Ini 5 tanda-tandanya:

Tanda Pertama : Percaya dan Mengakui Yesus Tuhan

Seseorang dikatakan mengalami "lahir baru" saat dia percaya dalam hatinya dan mengakui dengan mulutnya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, bahwa Yesus telah mati bagi dosa manusia dan bangkit dari kematian untuk memberikan hidup kekal bagi yang percaya kepada-Nya (Roma 10:9-10).

Banyak orang menyatakan dirinya Kristen karena lahir dari keluarga Kristen, mereka pergi ke gereja setiap minggu dan telah dibabtis. Namun pertanyaannya adalah, "Apakah mereka pernah menyatakan secara pribadi bahwa ia percaya dan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamatnya?"

Kita semua adalah orang berdosa, hal itulah yang membuat kita terpisah dari Allah. Kita tidak bisa memperoleh keselamatan dengan perbuatan baik, atau membelinya atau menukarnya dengan sesuatu yang kita miliki. Keselamatan diberikan oleh Tuhan melalui engorbanan Yesus Kristus bagi yang percaya secara gratis, cuma-cuma, itu sebabnya disebut anugerah.

Baca Juga: Lahir Baru Sekali, Bertobat Tiap-Tiap Hari

Tanda Kedua : Perubahan Hidup

Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. 1 Yohanes 2:29

Setelah melewati tahap pertama yaitu percaya dan mengaku, maka langkah selanjutnya adalah perubahan hidup. Pertanyaannya adalah, "Perubahan hidup yang seperti apa?" Dalam ayat di atas, seorang yang lahir dari Allah, salah satu tandanya adalah orang itu berbuat kebenaran. Dalam hal ini, bentuk hidup dalam kebenaran adalah sederhana, yaitu hidup sama seperti Kristus (1 Yohanes 2:6).

Jadi setelah kita menjadi orang percaya, gaya hidup kita haruslah berubah mengikuti gaya hidup Kristus. Kita hidup benar dan berbuat baik, namun hal itu bukan agar kita selamat, tetapi karena kita sudah diselamatkan.

Tanda Ketiga : Kasih

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. - 1 Yohanes 4:7

Allah adalah kasih, jadi jika kita dilahirkan kembali maka kita mewarisi DNA-Nya, yaitu sifat kasih-Nya itu. Untuk itu salah satu ciri orang yang telah lahir baru adalah ia menjadi pribadi yang penuh kasih, ia mengasihi sesamanya sama seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Kasih itu terpancar dalam setiap segi hidupnya, bukan hanya dalam perkataan, namun juga dalam tindakan nyata.

Tanda Keempat : Mengalahkan dunia

Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. 1 Yohanes 5:4

Pada ayat di atas dituliskan bahwa kita orang yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Mengalahkan disini menunjukan bahwa ada perjuangan, terjadi sebuah peperangan sehingga kita mengalami kemenangan. Rasul Yohanes menunjukkan apa yang harus kita perangi dalam 1 Yohanes 2: 14b -17

"Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."

Musuh kita adalah dunia, dan hal itu adalah keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup. Jika kita mengasihi ketiga hal itu, maka kita tidak memiliki kasih Allah dan kita tidak berasal dari Bapa. Cara mengalahkannya adalah hidup di dalam Tuhan dan Firman Tuhan diam di dalam kita. Itulah sebabnya dikatakan iman kita yang mengalahkan dunia ini, kerena iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan.

Tanda Kelima : Tidak Lagi Hidup Dalam Dosa

Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. - 1 Yohanes 3:9

Tidak berbuat dosa lagi, dalam hal ini adalah kita sebagai orang percaya memiliki benih Ilahi, sehingga ketika kita jatuh dalam dosa maka kita memiliki keinginan untuk mengakuinya kepada Tuhan dan bertobat. Kita tidak terus menerus hidup dalam dosa, karena kita telah meninggalkan tabiat dosa itu. Kita kini hidup dalam tabiat kebenaran, hidup dalam terang Firman Tuhan. Sehingga ketika seseorang yang telah lahir baru jatuh dalam dosa, ia merasa tidak nyaman, ia merasa sedih dan mencari wajah Tuhan untuk mengakui dosanya dan bertobat dari jalan-jalannya yang jahat.

Kasih Tuhan begitu besar bagi kita, ia ingin agar setiap orang diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal. Keselamatan itu telah dibayar dengan harga yang sangat mahal, bukan dengan emas perak atau permata, namun dengan darah Yesus Kristus yang tercurah di kayu salib. Hari ini jika Anda belum mengalami kelahiran baru ini, ikutilah doa dibawah ini:

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin! 

Baca Juga: Apa Sih Artinya Lahir Kembali?

Apakah kamu sudah percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat yang sudah menderita, disalibkan, mati, dan bangkit untuk menebus kamu? Jika saat ini kamu terdorong untuk didoakan dan percaya kepada Yesus, segera hubungi Sahabat 24 kami di Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini https://bit.ly/yjInginDidoakan.

Sumber : Crosswalk.com | Jawaban.com | Puji Astuti 1

lahir baru kelahiran baru keselamatan hidup kekal dosa maut kasih tuhan

Bab 5: Iman dan Pertobatan

Bab 5

“Apa yang kita butuhkan dari orang di Gereja, maupun mereka di luar Gereja, adalah pertobatan. Kita membutuhkan lebih banyak iman dan lebih banyak tekad untuk melayani Tuhan.”

Presiden Joseph Fielding Smith mengajarkan, “Pengampunan dari dosa datang melalui iman dan pertobatan yang tulus.”1 Dia mengatakan bahwa “bukan hanya percaya saja, melainkan kita perlu bertobat,” dan dia juga mengajarkan bahwa ketika kita melaksanakan pekerjaan yang baik dengan iman sampai akhir, kita akan “menerima pahala bagi orang yang setia dan sebuah tempat dalam kerajaan Selestial Allah.”2 Dengan hasrat agar semua orang menerima pahala ini, dia bersaksi mengenai Yesus Kristus dan mengkhotbahkan pertobatan di sepanjang pelayanannya.

Di awal pelayanannya sebagai Rasul, dia berkata, “Saya telah mempertimbangkan bahwa ini adalah misi saya, setelah sedemikian terkesan, saya rasa, oleh Roh Tuhan sewaktu dalam perjalanan ke pasak-pasak Sion, untuk mengatakan kepada umat bahwa sekarang adalah hari pertobatan dan mengimbau para Orang Suci untuk mengingat perjanjian mereka, janji-janji yang telah mereka buat dengan Tuhan, untuk mematuhi perintah-perintah-Nya, dan untuk mengikuti ajaran-ajaran dan petunjuk dari para penatua Israel—para nabi Allah—sebagaimana hal itu telah dicatat dalam tulisan suci yang kudus ini. Dalam segala hal kita hendaknya bertindak dengan rendah hati dan hati-hati di hadapan Tuhan agar kita dapat diberkati dan dibimbing oleh Roh Kudus-Nya. Saya pikir ini adalah hari peringatan. Ini telah menjadi waktu peringatan sejak saat nabi pertama kali menerima pernyataan dari surga bahwa Injil akan dipulihkan.”3

Dalam sebuah pertemuan sakramen di suatu Minggu, Presiden Smith memberitahukan kepada jemaat mengapa dia berbicara dengan suara peringatan. Putranya Joseph, yang menghadiri pertemuan tersebut, kemudian menulis: “Saya teringat dengan jelas beberapa pernyataan oleh [ayah saya] dalam kesempatan tersebut. ‘Siapakah teman Anda, atau siapakah yang paling mengasihi Anda?’ dia bertanya kepada jemaat. ‘Apakah orang yang memberi tahu Anda semua baik-baik saja di Sion, bahwa kemakmuran akan segera datang atau apakah orang yang memperingatkan Anda bahwa bencana dan kesulitan-kesulitan yang dijanjikan akan datang kecuali asas-asas Injil dijalankan? Saya ingin Anda mengetahui bahwa saya mengasihi anggota Gereja, dan saya tidak ingin satu pun di antara mereka menuduh saya ketika kita melewati tabir keberadaan fana dan mengatakan, “Seandainya saja Anda telah memperingatkan saya maka saya tidak akan berada dalam situasi ini.” Dan oleh karena itu saya mengangkat suara peringatan dengan harapan agar saudara lelaki dan perempuan saya bisa dipersiapkan untuk masuk ke dalam kerajaan kemuliaan.’”4

Presiden Joseph Fielding Smith memberikan alasan mengapa dia menyerukan pertobatan kepada Orang Suci Zaman Akhir: “Saya mengasihi anggota Gereja.”

Mereka yang bekerja erat dengan Presiden Smith melihat bahwa di balik peringatannya yang keras dia adalah pria yang memiliki kepedulian yang lembut terhadap orang yang bergumul dalam dosa. Penatua Francis M. Gibbons, yang melayani sebagai sekretaris untuk Presidensi Utama, sering hadir ketika Presiden Smith mempertimbangkan mengenai masalah-masalah pendisiplinan Gereja. Penatua Gibbons mengingat, “Keputusan-keputusannya selalu dibuat dengan kebaikan hati dan kasih dan dengan banyak pertimbangan belas kasih yang dapat dibenarkan dalam situasi tersebut. Adalah lazim baginya untuk mengatakan ketika mempelajari situasi-situasi dalam kasus yang sulit, ‘Mengapa orang tidak berperilaku dengan baik?’ Ini tidak diucapkan dengan cara yang menuduh atau menghakimi melainkan dengan perasaan sedih dan menyesal.”5 Presiden Spencer W. Kimball, yang melayani bersama Presiden Smith sebagai anggota Kuorum Dua Belas Rasul, berkata, “Kami sering mengatakan bahwa karena Dua Belas akan menjadi hakim bagi Israel, siapa pun di antara kami mungkin akan merasa senang jika dihakimi olehnya, karena penghakimannya akan baik hati, berbelas kasih, adil, dan kudus.”6 Ketika Presiden Smith menahbiskan uskup, dia sering menasihati, “Ingatlah, setiap orang memiliki kelemahan, dan paling tidak ada dua versi dalam setiap cerita. Jika Anda berbuat salah dalam melakukan penghakiman, pastikan Anda berbuat salah dalam versi yang penuh kasih dan belas kasih.”7

1

Asas utama Injil adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus

Iman kita terpusat kepada Tuhan Yesus Kristus, dan melalui Dia kepada Bapa. Kita percaya kepada Kristus, menerima Dia sebagai Putra Allah, dan telah mengambil nama-Nya ke atas kita dalam air baptisan.8

Jadikanlah yang utama dalam pikiran Anda, sekarang dan setiap saat, bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup, yang datang ke dunia untuk mengurbankan nyawa-Nya agar kita dapat hidup. Itu adalah kebenaran, dan mendasar. Berdasarkan itulah iman kita dibangun. Itu tidak dapat dihancurkan. Kita harus mematuhi ajaran ini tanpa dihalangi oleh ajaran-ajaran dunia, dan gagasan-gagasan manusia; karena ini adalah yang utama, ini adalah penting bagi keselamatan kita. Tuhan menebus kita dengan darah-Nya, Dia memberi kita keselamatan, tersedia—dan ada syarat yang tidak boleh kita lupakan—bahwa kita akan mematuhi perintah-perintah-Nya, dan selalu mengingat Dia. Jika kita bersedia melakukan itu maka kita akan diselamatkan, sementara gagasan-gagasan dan kebodohan manusia, akan binasa dari bumi.9

Melalui iman kita datang kepada Allah. Jika kita tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, jika kita tidak beriman kepada-Nya atau kepada pendamaian-Nya, kita cenderung tidak akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Justru karena kita memiliki iman itu maka kita dibawa kepada keselarasan dengan kebenaran-Nya dan memiliki keinginan di dalam hati kita untuk melayani-Nya ….

… Asas utama Injil adalah beriman kepada Tuhan Yesus Kristus; dan tentu saja kita tidak akan memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus tanpa beriman kepada Bapa-Nya. Maka jika kita beriman kepada Allah Bapa dan Putra serta dibimbing, sebagaimana kita akan dibimbing, oleh Roh Kudus, kita akan memiliki iman kepada para hamba Tuhan yang melalui mereka Tuhan telah berbicara.10

2

Iman berarti tindakan.

“Iman adalah pendorong yang menggerakkan semua tindakan” [Lectures on Faith, lecture 1]. Jika Anda berhenti untuk memikirkan mengenai hal itu sejenak, saya pikir Anda akan setuju bahwa hal ini sepenuhnya benar dalam hal-hal duniawi maupun dalam hal-hal rohani. Ini benar dalam hal yang berhubungan dengan tindakan kita sendiri, maupun yang berhubungan dengan tindakan-tindakan Allah ….

“Iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” [Yakobus 2:26]—dengan kata lain, iman tidak ada. Saya pikir jelas bahwa yang dimaksud Yakobus adalah, “Anda menunjukkan iman Anda kepada saya tanpa perbuatan, maka tidak akan ada hasilnya; tetapi saya akan tunjukkan kepada Anda iman saya dengan pekerjaan saya, dan akan ada hasil yang dicapai” [lihat Yakobus 2:18]. Iman berarti tindakan .… Oleh karena itu, iman lebih kuat daripada kepercayaan ….

Iman adalah karunia dari Allah. Setiap hal yang baik adalah karunia dari Allah. Itu adalah ajaran dari tulisan suci sebagaimana tertera dalam Ibrani pasal 11—yang merupakan pasal yang memberikan penjelasan tertulis sangat baik mengenai iman—[dan] dalam wahyu-wahyu yang Tuhan berikan kepada kita dalam Ajaran dan Perjanjian, dan dalam tulisan suci lainnya. Iman tidak dapat diperoleh tanpa tindakan atau melalui ketidakpedulian atau kepercayaan pasif. Hanya sekadar ingin memperoleh iman tidak akan mendatangkan iman seperti halnya keinginan seseorang menjadi terampil dalam musik atau melukis tidak akan mendatangkan kemahiran dalam hal-hal ini tanpa melakukan tindakan yang cerdas. Di situlah masalah kita datang. Kita mendapatkan kesaksian tentang Injil, kita percaya kepada Joseph Smith, kita percaya kepada Yesus Kristus, kita percaya kepada asas-asas Injil, tetapi seberapa kuat kita mengupayakannya?

… Jika kita ingin memiliki iman yang hidup dan bertahan, kita harus aktif dalam melaksanakan setiap tugas sebagai anggota Gereja ini ….

Ah, jika saja kita memiliki iman seperti yang ditunjukkan oleh Nefi! Kita bisa membaca dalam pasal 17 dari 1 Nefi di mana kakak-kakaknya menentang dia dan mengolok-olok dia karena dia akan membangun sebuah kapal, dengan mengatakan:

“Adik kita adalah orang yang bodoh, karena dia berpikir bahwa dia dapat membangun kapal; ya, dan dia juga berpikir bahwa dia dapat menyeberangi perairan luas ini” [1 Nefi 17:17].

Nefi menjawab mereka:

“Jika Allah telah memerintahkanku untuk melakukan segala sesuatu aku dapat melakukannya. Jika Dia akan memerintahkanku bahwa aku hendaknya berkata pada air ini, jadilah engkah tanah, itu akan menjadi tanah; dan jika aku akan mengatakannya, itu akan terjadi” [1 Nefi 17:50].

Itulah iman yang dia miliki.11

Sekarang kita tidak berjalan dengan penglihatan, seperti yang kita lakukan sebelum kita datang ke dunia ini, tetapi Tuhan mengharapkan agar kita hendaknya berjalan dengan iman [lihat 2 Korintus 5:7]; dan jika kita berjalan dengan iman maka kita akan menerima pahala orang saleh, jika kita mematuhi perintah-perintah itu yang diberikan untuk keselamatan kita.12

Kecuali manusia mau mematuhi ajaran dan berjalan dalam iman, menerima kebenaran dan mematuhi perintah-perintah sebagaimana yang telah diberikan, akan mustahil baginya untuk menerima kehidupan kekal, tidak peduli berapa banyak dia mungkin mengakui dengan perkataannya bahwa Yesus adalah Kristus, atau percaya bahwa Bapa-Nya mengutus-Nya ke dunia untuk menebus manusia. Maka Yakobus benar ketika dia mengatakan bahwa setan-setan “percaya akan hal itu dan mereka gemetar,” tetapi mereka tidak bertobat [lihat Yakobus 2:19].13

3

Pertobatan adalah asas kedua Injil dan penting bagi keselamatan dan permuliaan kita.

Pertobatan adalah asas penting kedua Injil dan hasil dari iman.14

Apa yang kita butuhkan dari orang di Gereja, maupun mereka di luar Gereja, adalah pertobatan. Kita membutuhkan lebih banyak iman dan lebih banyak tekad untuk melayani Tuhan.15

Apakah benar ada di antara kita yang berpendapat bahwa tidaklah menjadi soal bahwa kita berdosa sepanjang itu bukan dosa berat, dosa yang mematikan, bahwa kita akan tetap diselamatkan dalam kerajaan Allah? Nefi melihat zaman kita. Dia berkata bahwa orang akan mengatakan itu [lihat 2 Nefi 28:7–9]. Tetapi saya berkata kepada Anda, kita tidak dapat berpaling dari jalan kebenaran dan kesalehan dan tetap memperoleh bimbingan dari Roh Tuhan.16

Tidak ada tempat di dalam Sion bagi orang yang sengaja berbuat dosa. Tempat tersedia bagi pendosa yang bertobat, bagi orang yang berpaling dari kedurhakaan dan mencari kehidupan yang kekal dan terang Injil. Kita hendaknya tidak memandang dosa dengan tingkat perkenanan yang terkecil sekalipun dari yang diperkenankan Tuhan, melainkan berjalanlah dengan benar dan sempurna di hadapan Tuhan.17

Manusia hanya dapat diselamatkan dan dipermuliakan dalam kerajaan Allah dalam kesalehan; oleh karena itu, kita harus bertobat dari dosa-soda kita dan berjalan dalam terang sebagaimana Kristus ada dalam terang [lihat 1 Yohanes 1:7], agar darah-Nya dapat membersihkan kita dari semua dosa dan agar kita dapat memiliki penemanan bersama Tuhan dan menerima kemuliaan dan permuliaan-Nya.18

Kita membutuhkan pertobatan, dan kita perlu diberi tahu untuk bertobat.19

4

Dalam asas pertobatan, belas kasih dari Bapa Surgawi dan Yesus Kristus diwujudkan.

Pertobatan adalah salah satu asas yang paling memberikan penghiburan dan mulia yang diajarkan dalam Injil. Dalam asas ini belas kasih dari Bapa Surgawi kita dan Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, mungkin dinyatakan dengan lebih kuat daripada asas lain mana pun. Sungguh mengerikan jika tidak ada pengampunan terhadap dosa dan tidak ada cara untuk memperoleh pengampunan dosa bagi mereka yang dengan rendah hati bertobat! Kita hanya dapat membayangkan kengerian yang akan melanda kita, seandainya kita harus menanggung hukuman dari pelanggaran kita untuk selama-lamanya tanpa harapan untuk dibebaskan. Bagaimanakah pembebasan itu diperoleh? Melalui siapakah pembebasan itu dapat diperoleh?

Tuhan telah berfirman:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” [Yohanes 3:16–17; lihat juga ayat 18–21].

Jika Bapa tidak mengutus Yesus Kristus ke dunia, maka tidak memungkinkan adanya pengampunan akan dosa-dosa dan tidak memungkinkan adanya pembebasan dari dosa melalui pertobatan.20

“Pertobatan adalah salah satu asas yang paling memberikan penghiburan dan mulia yang diajarkan dalam Injil.”

Jika kita benar-benar memahami dan dapat merasakan bahkan sedikit saja, kasih dan kesediaan yang penuh keikhlasan dari Yesus Kritus untuk menderita akibat dosa-dosa kita maka kita akan bersedia untuk bertobat dari semua pelanggaran kita dan melayani Dia.21

5

Pertobatan mencakup perasaan sedih yang tulus atas dosa dan benar-benar meninggalkan dosa.

Tulisan suci mengatakan:

“Engkau hendaknya mempersembahkan pengurbanan kepada Tuhan Allahmu dalam kesalehan, bahkan yang berupa hati yang hancur dan roh yang menyesal” [A&P 59:8].

Itu artinya pertobatan.

… Pertobatan, menurut definisi yang diberikan dalam kamus, adalah perasaan sedih yang tulus atas dosa disertai dengan pengakuan kesalahan, dan benar-benar meninggalkan dosa .… Tidak pernah ada pertobatan sejati tanpa perasaan sedih dan keinginan untuk dibebaskan dari dosa.

Pernyesalan adalah pernyataan dari roh yang hancur, atau menjadi rendah hati, karena dosa dan arti sesungguhnya dari kejahatan dosa dan perwujudan dari belas kasih dan kasih karunia Allah yang diberikan kepada orang yang bertobat .… Untuk alasan itulah Tuhan berfirman, seperti yang telah saya kutip, kita hendaknya mempersembahkan kurban “dalam kesalehan, bahkan yang berupa hati yang hancur dan roh yang menyesal.” .…

Pertobatan adalah karunia Allah .… Tidak mudah bagi sejumlah orang untuk bertobat, tetapi karunia pertobatan dan iman akan diberikan kepada setiap orang yang akan mencarinya.22

Saya telah belajar dari pengalaman saya sendiri bahwa ketika Anda ingin berubah, benar-benar ingin berubah, Anda dapat melakukannya. Hati nurani kita dan tulisan suci memberi tahu kita berdasarkan asas-asas apa kita hendaknya hidup—dan memberi tahu kita kebiasaan-kebiasaan apa yang hendaknya kita ubah untuk kesejahteraan dan kemajuan kekal kita.23

6

Waktu untuk bertobat adalah sekarang.

Allah tidak akan menyelamatkan setiap pria dan wanita dalam kerajaan selestial. Jika Anda ingin berada di sana, dan Anda memiliki kesalahan-kesalahan, jika Anda melakukan dosa, jika Anda melanggar perintah-perintah Tuhan dan Anda menyadarinya, sekaranglah waktu yang baik untuk bertobat dan berubah, dan tidak berpandangan bahwa itu hanya hal kecil sehingga Tuhan akan mengampuni Anda, hanya beberapa pukulan, hanya sedikit hukuman dan kita akan diampuni; maka Anda akan mendapati diri Anda disingkirkan, jika Anda bersikeras dan tetap pada pandangan tersebut.24

Penundaan, sebagaimana yang mungkin berlaku dalam asas-asas Injil, akan menjauhkan kehidupan kekal dari Anda, yaitu kehidupan di hadirat Bapa dan Putra. Ada banyak di antara kita, bahkan para anggota Gereja, yang merasa bahwa tidak perlu terburu-buru untuk mematuhi asas-asas Injil dan perintah-perintah ….

Janganlah kita melupakan perkataan dari [Amulek], “Karena lihatlah, kehidupan ini adalah waktu bagi manusia untuk bersiap menemui Allah; ya, lihatlah masa kehidupan ini adalah masa bagi manusia untuk melaksanakan kerja mereka.

Dan sekarang, seperti yang aku katakan kepadamu sebelumnya, karena kamu telah memiliki sedemikian banyaknya kesaksian, oleh karena itu, aku memohon darimu agar kamu tidak menangguhkan hari pertobatanmu sampai akhir; karena setelah masa kehidupan ini, yang diberikan kepada kita untuk bersiap bagi kekekalan, lihatlah, jika kita tidak memanfaatkan waktu kita saat dalam kehidupan ini, kemudian datanglah malam kegelapan di mana tidak ada kerja yang dapat dilaksanakan” (Alma 34:32–33).

“Kamu tidak dapat berkata, ketika kamu dibawa pada kegawatan yang menyeramkan itu, bahwa aku akan bertobat, bahwa aku akan kembali kepada Allahku. Tidak, kamu tidak dapat mengatakan ini; karena roh yang sama itu yang menguasai tubuhmu pada waktu ketika kamu pergi dari kehidupan ini, roh yang sama itu akan memiliki kuasa untuk menguasai tubuhmu di dunia kekal itu” [Alma 34:32–34]25  

7

Kita memiliki tugas kepada dunia untuk mengangkat suara peringatan.

Tuhan menginginkan agar manusia bahagia—itu adalah tujuan-Nya—tetapi manusia menolak menjadi bahagia dan membuat diri mereka menjadi sengsara, karena mereka merasa jalan mereka lebih baik daripada jalan Allah, dan karena keegoisan mereka, keserakahan, dan kejahatan yang ada di dalam hati mereka; dan itulah masalah yang ada di antara kita di zaman sekarang.26

Dari pengamatan yang kami lakukan sewaktu kami mengadakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya dan dari apa yang kami baca dalam media publik, kami perlu mengambil kesimpulan bahwa pertobatan dari dosa sangat penting di seluruh dunia sekarang.27

Jangan mengira bahwa kita telah sampai pada kondisi di mana segala sesuatu tidak bisa menjadi lebih buruk. Kecuali terdapat pertobatan hal-hal ini akan menjadi lebih buruk. Dan oleh karena itu saya menyerukan pertobatan kepada umat ini, kepada para Orang Suci Zaman Akhir, … dan kepada bangsa-bangsa di bumi di mana pun mereka berada.28

Kita memiliki tugas kepada dunia, untuk mengangkat suara peringatan, dan khususnya kepada para anggota Gereja [lihat A&P 88:81].29

Adalah tugas kita untuk saling menjaga, untuk saling melindungi, untuk saling memperingatkan tentang bahaya, untuk saling mengajar asas-asas Injil kerajaan, dan untuk bersatu dalam upaya bersama melawan dosa-dosa dunia.30

Tidak ada hal lain yang saya ketahui lebih penting atau lebih perlu saat ini daripada menyerukan pertobatan, bahkan di antara para Orang Suci Zaman Akhir, dan saya berseru kepada mereka maupun kepada orang-orang yang bukan anggota Gereja, untuk mengindahkan perkataan Penebus kita. Sekarang Dia telah menyatakan dengan pasti bahwa tidak ada hal yang tidak bersih yang dapat masuk ke hadirat-Nya. Hanya mereka yang membuktikan diri mereka setia dan telah membasuh pakaian mereka dalam darah-Nya melalui iman dan pertobatan mereka—tidak dengan cara lain mereka akan menemukan kerajaan Allah.31

Tetapi, lihatlah, segala bangsa, kaum, bahasa, dan khalayak akan berdiam dengan aman dalam Yang Kudus dari Israel jika demikian halnya bahwa mereka akan bertobat” [1 Nefi 22:28]. Dan saya berdoa agar mereka mau bertobat. Saya ingin mereka berdiam dengan aman. Saya ingin mereka percaya kepada Yang Kudus dari Israel, yang telah datang ke dunia dan menebus dosa-dosa kita, untuk dosa-dosa seluruh umat manusia, yang telah memberi kita penebusan dari kematian, yang telah menjanjikan kepada kita keselamatan dan pengampunan akan dosa-dosa kita dengan syarat pertobatan kita.

Ah, saya ingin seluruh umat manusia mau percaya kepada-Nya, mau menyembah Dia dan Bapa-Nya, dan mau melayani Tuhan Allah kita dalam nama Putra, maka kedamaian akan datang, maka kesalehan akan menang, maka Tuhan dapat menegakkan kerajaan-Nya di bumi.32

Saya berseru kepada dunia untuk bertobat dan memercayai kebenaran, untuk membiarkan terang Kristus bersinar dalam kehidupan mereka, untuk mematuhi setiap asas yang baik dan benar yang mereka miliki, dan untuk menambahkan kepada hal-hal ini terang dan pengetahuan lebih lanjut yang telah telah datang melalui wahyu di zaman ini. Saya berseru kepada mereka untuk menjadi anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dan menuai berkat-berkat Injil.

Saya berseru kepada para anggota Gereja untuk melakukan pekerjaan kesalehan, untuk mematuhi perintah-perintah, untuk mencari Roh, untuk mengasihi Tuhan, untuk mengutamakan hal-hal dari kerajaan Allah dalam kehidupan mereka, dan dengan demikian mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar di hadapan Tuhan [lihat Filipi 2:12].33

  • Dalam “Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith,” tinjaulah komentar Presiden Smith mengenai mengapa dia ingin “mengangkat suara peringatan.” Bagaimanakah seruan untuk bertobat merupakan ungkapan kasih?

  • Apa artinya bagi Anda memusatkan iman Anda kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus? (lihat bagian 1).

  • Mengapa iman sejati selalu menuntun pada tindakan? (Untuk beberapa contoh, lihat bagian 2). Apa beberapa cara kita dapat menunjukkan iman kita melalui tindakan kita?

  • Bagaimanakah pertobatan merupakan “hasil dari iman”? (lihat bagian 3).

  • Pikirkanlah di dalam hati pada saat Anda bertobat dan merasakan belas kasihan dan kasih dari Bapa Surgawi dan Yesus Kristus (lihat bagian 4). Apa yang dapat Anda bagikan mengenai rasa syukur Anda terhadap Pendamaian Juruselamat?

  • Mengapa pertobatan mustahil “tanpa perasaan sedih dan keinginan untuk dibebaskan dari dosa”? (lihat bagian 5). Bagaimanakah kedua paragraf terakhir dalam bagian 5 dapat memberikan harapan bagi seseorang yang merasa sedih karena dosa?

  • Dalam hal-hal apa penundaan “akan menjauhkan kehidupan kekal dari Anda”? (lihat bagian 6). Apa bahaya dari menunda pertobatan kita?

  • Sewaktu Anda meninjau bagian 7, pikirkanlah apa yang dimaksud dengan “mengangkat suara peringatan.” Bagaimana kita dapat menjadi orang yang baik hati dan penuh kasih dalam upaya-upaya kita memperingatkan orang lain?

Ibrani 11:1–6; Mosia 4:1–3; Alma 34:17; Eter 12:4; Moroni 7:33–34; A&P 18:10–16; Pasal-Pasal Kepercayaan 1:4

“Adalah murid yang seharusnya aktif. Ketika seorang guru menjadi sorotan, menjadi bintang pertunjukan, menjadi orang yang selalu berbicara, dan dengan kata lain mengambil alih semua kegiatan, hampir dipastikan bahwa dia telah mengganggu proses pembelajaran para anggota kelas” (Asahel D. Woodruff, Teaching the Gospel [1962], 37; dalam Virginia H. Pearce, “The Ordinary Classroom—A Powerful Place for Steady and Continued Growth,” Ensign, November 1996, 12).

Catatan

  1. Answers to Gospel Questions, dihimpun oleh Joseph Fielding Smith Jr., 5 jilid (1957–1966), 1:84.

  2. “Faith and Works: The Clearing of a Seeming Conflict,” Improvement Era, Oktober 1924, 1151; lihat juga Doctrines of Salvation, dihimpun oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid (1954–1956), 2:311.

  3. Dalam Conference Report, Oktober 1919, 88; cetak miring dalam format asli.

  4. Joseph Fielding Smith Jr., dalam Take Heed to Yourselves! (1966), v–vi.

  5. Francis M. Gibbons, Joseph Fielding Smith: Gospel Scholar, Prophet of God (1992), viii.

  6. Spencer W. Kimball, dikutip oleh Bruce R. McConkie dalam “Joseph Fielding Smith: Apostle, Prophet, Father in Israel,” Ensign, Agustus 1972, 28.

  7. Dalam Joseph Fielding Smith Jr. and John J. Stewart, The Life of Joseph Fielding Smith (1972), 10.

  8. Dalam Conference Report, April 1970, 113.

  9. Dalam Conference Report, Oktober 1921, 186; lihat juga Doctrines of Salvation, 2:302

  10. “Redemption of Little Children,” Deseret News, April 29, 1939, Bagian Gereja, 3; lihat juga Doctrines of Salvation, 2:302–303.

  11. “Faith,” Deseret News, Maret 16, 1935, bagian Gereja, 3, 7.

  12. Dalam Conference Report, April 1923, 139.

  13. “Faith and Works: The Clearing of a Seeming Conflict,” 1151; lihat juga Doctrines of Salvation, 2:311.

  14. The Restoration of All Things (1945), 196

  15. “The Pearl of Great Price,” Utah Genealogical and Historical Magazine, Juli 1930, 104; lihat juga Doctrines of Salvation, 2:48.

  16. Dalam Conference Report, Oktober 1950, 13.

  17. Dalam Conference Report, April 1915, 120.

  18. Dalam Conference Report, Oktober 1969, 109.

  19. “A Warning Cry for Repentance,” Deseret News, Mei 4, 1935, bagian Gereja, 6; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:44.

  20. The Restoration of All Things, 196–197.

  21. The Restoration of All Things, 199.

  22. “Repentance and Baptism,” Deseret News, Maret 30, 1935, bagian Gereja, 6.

  23. “My Dear Young Fellow Workers,” New Era, Januari 1971, 5.

  24. “Relief Society Conference Minutes,” Relief Society Magazine, Agustus 1919, 473, lihat juga Doctrines of Salvation, 2:17.

  25. Dalam Conference Report, April 1969, 121, 123.

  26. “A Warning Cry for Repentance,” 6; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:35

  27. Dalam Conference Report, Oktober 1966, 58.

  28. Dalam Conference Report, Oktober 1932, 91–92; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:31–32

  29. Dalam Conference Report, April 1937, 59; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:49.

  30. Dalam Conference Report, April 1915, 120.

  31. Dalam Conference Report, Oktober 1960, 51.

  32. Dalam Conference Report, Oktober 1919, 92.

  33. Dalam Conference Report, Oktober 1970, 7–8.