Jelaskan apa yang dimaksud dengan standarisasi 7 sebutkan beberapa fungsi gambar teknik

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Dalam pekerjaan di lapangan yang digunakan dalam berkomunikasi di dunia teknik adalah gambar teknik. Dengan gambar teknik para pekerja akan menjalankan tugasnya berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan melalui jobsheet yang berupa gambar kerja yang dibuat menggunakan program CAD. 

Jelaskan apa yang dimaksud dengan standarisasi 7 sebutkan beberapa fungsi gambar teknik


Apa Itu Gambar Teknik?

Gambar teknik adalah bentuk gagasan atau ide mengenai suatu sistem, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk teknis yang dinyatakan dalam bentuk gambar teknis dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dan instruksi acuan kerja.

Gambar teknik tentunya disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, bidang pekerjaan bangunan gambar tekniknya tentang bangunan, sedangkan bidang pekerjaan permesinan berkaitan dengan mesin.

Gambar teknik tersebut memiliki beberapa manfaat. Contohnya pada dunia permesinan, jika seorang engineer atau teknisi akan merencanakan rancangan pembuatan mobil. Dengan gambar kita bisa merencanakan atau menghitung biaya yang akan dibutuhkan. 

Gambar teknik digunakan oleh perencana dan pelaksana sebagai alat komunikasi dalam bentuk bahasa gambar sehingga lebih praktis, jelas, dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak tersebut. Untuk itu perencana harus membuat gambar teknik yang lengkap sesuai dengan standar yang berlaku dan mudah dipelajari oleh pelaksana.

Fungsi Gambar Teknik


Fungsi utama dari gambar teknik adalah sebagai bahasa gambar yang dterapkan dalam dunia teknik. Untuk lebih detailnya terkait dengan sebuah perencanaan dan perancangan, fungsi gambar teknik adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Konsep suatu Gagasan

Konsep dari suatu gagasan atau ide diwujudkan dalm suatu bentuk gambar kemudian dianalisis lalu diwujudkan ke dalam rancangan gambar untuk kemudian dievaluasi secara terus menerus  sampai mendapatkan suatu gambar yang sempurna. Oleh sebab itulah seorang perencana harus mampu mengolah sebuah ide yang ada dibenak mereka ke dalam bentuk gambar teknik untuk kemudian direalisasikan oleh pelaksana.

2. Sebagai penyampaian informasi

Gambar teknik yang dibuat harus mampu memberikan informasi yang jelas sesuai dengan yang dimaksud oleh perencana. Dengan demikian, orang-orang yang terkait di dalam proyek tersebut seperti operator, pemeriksa, kontraktor dan lainnya akan mengerjakan dan mengawasi proyek pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.

3. Sebagai arsip dokumen

Gambar teknik sangat penting dan harus disimpan dan dijaga dengan baik sebagai informasi untuk rencana-rencana yang akan datang. Arsip dokumentasi ini sebaiknya diatur dengan teliti untuk memudahkan pencarian data kedepannya.

Standarisasi Gambar Teknik

Untuk memudahkan konsultan perencana dalam penyampaian informasi di dalam gambar teknik yang dibuat, dibutuhkan suatu standarisasinya agar para pekerja proyek dan orang yang terlibat di dalamnya dapat membaca dan memiliki persepsi yang sama terhadap gambar yang dibuat.

Standar yang digunakan dalam standar gambar teknik adalah ISO/TC 10.

Alat-Alat Gambar Teknik

Keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang perencana berkaitan dengan kemampuan menggambar tekniknya adalah kemampuan untuk memilih, menggunakan dan merawat peralatan gambar teknik secara baik dan benar. Untuk memperoleh gambar teknik yang baik tentunya diperlukan peralatan yang baik pula. Berikut ini adalah beberapa alat-alat yang digunakan untuk membuat suatu gambar teknik secara manual antara lain:


1. Kertas Gambar

  • Kertas Padalarang
  • Kertas Roti
  • Kertas kalkir
  • Kertas Manila

2. Pensil Gambar

  • Pensil batang
  • Pensil mekanik
  • Rapido

3. Penggaris

  • Penggaris T
  • Penggaris segitiga

3. Jangka

  • Jangka Biasa
  • Jangka Bagi
  • Jangka Pompa
  • Jangka Pegas
  • Batang Pemegang Pena Tarik
  • Pena Tarik (TREK PEN)

4. Penghapus dan Alat Pelindung Penghapus

5. Alat- Alat Penunjang Lainnya

  • Busur Derajat
  • Sablon Huruf dan Angka
  • Mal Lengkung
  • Mal Bentuk

6. Meja Gambar

7. Mesin Gambar

Aplikasi Gambar Teknik

Konsultan perencana saat ini dalam membuat gambar teknik tidak harus dilakukan secara manual, tapi sudah banyak dilakukan melalui komputer dalam sebuah aplikasi/software. Salah satunya adalah aplikasi CAD (Computer Aided Design).

Perkembangan dunia rancang bangun pada khususnya memungkinkan peningkatan efisiensi dan ketepatan, pergeseran dari mesin gambar manual telah tergantikan dengan sistem komputerisasi yang memungkinkan proses menjadi lebih cepat, tepat, akurat dan murah, salah satunya adalah program AutoCAD.

AutoCAD merupakan akronim dari kata Automatic Computer Aided Design, yaitu program yang mampu digunakan sebagai alat bantu dalam gambar rancang bangun.

Program yang dikembangkan Autodesk Inc ini dapat digunakan untuk menggambar 2 (dua) dimensi dan 3 (tiga) dimensi. 

AutoCAD banyak dimanfaatkan hampir di seluruh bidang rekayasa (engineering) karena memiliki banyak keunggulan. Berikut ini adalah keunggulan dari AutoCAD antara lain:

  1. Kecepatan, yaitu AutoCAD mampu menyajikan gambar yang sama dalam waktu yang lebih cepat karena tidak perlu menggambar ulang melainkan hanya mengkopi dari gambar yang telah ada. Sehingga dengan kelebihan ini, kamu dapat mengerjakan proyek gambar secara bersama-sama atau dalam satu kelompok.
  2. Kerapian, yaitu program AutoCAD mampu memberikan hasil yang rapi karena kamu dapat mencetak gambar tersebut setelah gambar selesai. Berbeda dengan gambar teknik yang dikerjakan secara manual, di mana gambar tersebut akan tersentuh oleh tangan secara terus-menerus sehingga sangat rentan mengalami kerusakan.
  3. Efisien, disebut efisien karena gambar yang telah kamu kerjakan dapat disimpan dalam harddisk ataupun alat penyimpanan lain sehingga jika sewaktu-waktu data gambar tersebut dibutuhkan, dapat dilanjutkan atau dicetak ulang.
  4. Ketepatan, yaitu dengan menggunakan AutoCAD gambar yang dihasilkan dapat dibuat setepat-tepatnya karena CAD dapat membuat gambar lebih terlihat realistis.

Inti dari pembuatan gambar teknik adalah hasil penuangan ide perencana harus dapat dibaca oleh pihak-pihak lain yang terkait.

  1. KEGIATAN MENGGAMBAR TEKNIK

Kegiatan menggambar teknik dilaksanakan dalam suatu tempat yang disebut studio gambar (engineering drafting departmen). Ahli teknik yang bertugas membuat gambar rancangan disebut peraancang (designer).

  1. GAMBAR TEKNIK SEBAGAI GAMBAR TEKNIK

Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik yang bisa juga disebut dengan bahasa teknik. Sebagai suatu bahasa, gambar teknik harus dapat menjelaskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.

Gambar teknik memiliki tiga fungsi  yaitu untu menyampaikan informasi, sebagai bahan dokumentasi dan menuangkan gagasan untuk pengembangan.

Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh orang yang sama.. Dalam hal ini gambar hanya berarti sebagai konsep dari suatu gagasan sehingga tidak diperlukan aturan-aturan dalam gambar tersebut.

Setelah industri mulai berkembang, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Dalam hal ini gambar berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari pihak perancang (design drafter) kepada pihak pembuat (operator).

  1. Bahan Dokumentasi, Pengawetan, dan Penyimpanan

Gambar teknik merupakan dokumen yang penting di mana data teknis mengenai suatu produk tercantum secara padat. Dengan mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan, dan menyimpan untuk dipergunakan sebagai bahan informasi.

  1. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan

Konsep abstrak dalam fikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Kemudian gambar itu dievaluasi dan dianalisa secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna.

  1. STANDARISASI GAMBAR
  2. Pengertian Standarisasi Gambar

Standarisasi gambar berarti pembakuan cara membuat dan membaca gambar. Apabila dalam suatu lingkungan kerja teknik, antara yang membuat dan yang membaca gambar menggunakan standar gambar teknik yang sama, berarti lingkungan tersebut sudah melakukan standarisasi gambar teknik.

  1. Fungsi Standarisasi Gambar

Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:

  1. Meberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar.
  2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penggunaan simbol yang dinyatakan dalam gambar.
  3. Memudahkan komunikasi antara pembuat gambar dan pengguna gambar.
  4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan dalam memproduksi benda teknik dalam jumlah banyak (produksi masal)
  5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang.

Beberapa standarisasi yang telah banyak dikenal antara lain:

  • JIS (Japanese Industrial Standard), standar industri di negara Jepang.
  • NNI (Nederland Normalisatie Instituut), standarisasi industri di negara Belanda.
  • DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi industri di negara Jerman.
  • ANSI (American National Standart Institute), standarisasi industri di negara Amerika.

Negara kita juga pun punya standar nasional. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia (SII). Namun telah berganti menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) setelah terbitnya peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia. SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN).

  1. Standar Internasional ISO

Untuk memenuhi kebutuhan internasional maka dibentuk suatu badan standar yang bersifat internasional yaitu International for Standardization (ISO). Badan non pemerintahan ini didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946, sebagai pengganti badan serupa yaitu International of National Standardizing Association (ISA) yang dibubarkan pada tahun 1942.

Tujuan dari ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antarbangsa dengan cara membuat standar.

Bidang ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 (gambar teknik).

Indonesia merupakan anggota ISO yang diwakili oleh Dewan Standarisasi Nasional.

  1. Sifat-sifat Gambar dan Perkembangan Standar Gambar
  2. Kepastian Gambar

Fungsi gambar sebagai sumber informasi, yang menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya, harus berisi keterangan-keterangan yang pasti dan tidak boleh menimbulkan keragu-raguan. Jenis produk yang beraneka ragam mengakibatkan pekerja kawakan kesulitan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap. Lambang-lambang harus dipergunakan daripada catatan-catatan dalam suatu bahasa dan pengertiannya harus seragam secara internasional. Dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh mana kepastian tersebut dapat dipromosikan, dengan ketentuan kondisi optimal dari standar harus ditetapkan.

  1. Hubungan Antara Fungsi dan Sifat Gambar

Diantara fungsi-fungsi gambar, penyampaian informasi merupakan yang terpenting, dan dipengaruhi oleh banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian informasi harus diutamakan daripada yang lain. Penyederhanaan gambar dan pengurangan tenaga penggambar mungkin akan menyebabkan ketidak sempurnaan gambar. Dengan kata lain, gambar yang dipakai oleh orang lain harus dipersiapkan dan informasi yang sejenis harus disampaikan.

  1. Sifat dan Pengembangan Standar Gambar

Standar gambar menghubungkan persiapan informasi dan penyampaian informasi, dan kepastian memegang peranan seperti disebut di atas. Dalam membentuk standar gambar, yang terpenting adalah menemukan kondisi optimal dari keadaan teknologi modern dan antara kondisi tersebut, yang bertentangan satu sama lain.

  1. Kerangka dan Bidang-bidang Kerja ISO/TC10 (Gambar Teknik)
  2. Kerangka ISO/TC 10

ISO/TC 10 telah memegang peranan penting untuk menstandarkan gambar teknik, agara dapat memberi ciri internasional kepada gambar teknik, sebagai bahasa teknik internasional. Dibawah SC1, yang menentukan standar peraturan umum untuk gambar teknik, terdapat dua golongan besar, yaitu bagian gambar lambang dan bagian gambar kerja. Bagian gambar lambang dibagi lagi kedalam SC2, SC3 dan SC4 sesuai bidangnya masing-masing. Pembagian gambar kerja adalah SC5, yang menyangkut cara memberi ukuran dan toleransi, yang membawahi tiga SC yang menangani beberapa bidang khusus, seperti mesin, kerangka baja, dan bangunan.

  • Kegiatan SC 1 (Prinsip Dasar)

SC 1 telah menentukan standar gambar mengenai dasar umum, dan telah mempunyai pokok-pokok tugas dalam progran kerja TC 10.

Kegiatan yang paling penting dari SC 1 adalah dasar-dasar penyajian. Hal ini setelah ditetapkan sebagai rekomendasi ISO/R 128 pada tahun 1958, dan saat ini menjalani peninjauan dan perbaikan, hasilnya telah ditetapkan dalam ISO/DIS 128 yang mencakup penyajian gambar kerangka baja dan bangunan.

Penyajian gambar hidup adalah cara menyajikan benda oleh gambar pandangan tunggal. Untuk bhuruf-huruf ISO 3098/Z telah mempersiapkan angka-angka dan huruf-huruf , terutama ditulis dengan bantuan sablon huruf. Harga-harga yang diutamakan telah diperinci dalam skala.

Cara-cara untuk menunjukkan konfigurasi permukaan dalam gambar telah memeperinci penunjukan kekasaran permukaan dan arah bekas pemesinan dari suatu bagian dengan lambang.

Penyajian dengan lambangdalam gambar telah menentukan lambang-lambang untuk lasan dalam gambar.

  • Kegiatan SC 5 (Memberi Ukuran dan Toleransi)

SC 5 telah menangani hal ukurandan toleransi, dan mempunyai tugas kerja sebagai berikut:

  1. Meberi ukuran dan toleransi.
  2. Toleransi dan posisi (toleransi geometrik)
  3. Memberi ukuran dan toleransi elemen khusus.
  4. Memberi ukuran dan toleransi

Cara penunjukan ukuran pada gambar telah diperinci dalam ISO/R 129 dan standarnya saat ini sedang ditinjau dan diperbaiki. Alasan utama untuk perbaikan tersebut adalah:

  1. Penyamarataan ukuran untuk bangunan harus dimasukkan.
  2. Untuk internasionalisasi harus dipergunakan lambang sebanyak mungkin, daripada catatan-catatan dalam suatu bahasa.

ISO/R 406 menentukan cara penyajian toleransi linear dan sudut.

  1. Penyajian toleransi bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar (run out) pada gambar.

Penyajian toleransi bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar disebut dengan toleransi geometrik. Toleransi geometrik dari suatu elemen (titik, garis sumbu, permukaan dsb), menentukan daerah di dalam mana elemen tersebut harus berada.

  1. Memberi Ukuran dan Toleransi Elemen Khusus.

Dalam hal elemen khusus misalnya kerucut, cara penyajian ukuran dan toleransinya harus diperinci secara jelas, dan harus berguna secara internasional.

  • Kegiatan SC 6 (Penyajian Khusus Gambar Teknik)

Penyajian khusus ditangani dalam SC 6, dan digolongkan dalam

  1. Penyajian konvensional atau disedehanakan dari bagian msin, atau elemen-elemen mesin.
  2. Penyajian dalam bidang khusus seperti barang pecah belah, elemen opti, saluran pipa dan sebagainya.
  3. Penunjukan cara-cara proses dalam gambar.
  • Kegiatan SC 2, SC3, dan SC 4

Lambang untuk teknologi vakum, adalah masalah pokok dari SC 2. Lambang untuk istrumen telah diperssiapkan dalam SC 3. Lambang untuk kinematika ditetapkan oleh SC 4, yang dipakai dalam diagram rangka (skeleton diagram) mesin, untuk memperlihatkan kontruksi fungsi kinematik dari elemen mesin.

  1. TUGAS PERANCANG, JURU GAMBAR, DAN PENGGUNA GAMBAR

Kerja seorang perancang diawali dengan pembuatan sketsa. Gambar kasar tersebut kemudian dianalisa, sehingga dapat ditentukan dari bahan apa komponen tersebut harus dibuat dan bagaimana metode pembuatannya. Desainer juga harus memberikan rincian banyaknya elemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki skestsa menjadi gambar rancangan, yang memuat keterangan-keterangan detail. Sebagai hasil akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja.

Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh juru gambar (drafter) yang bertugas menyajikan keterangan-keterangan pada gambar secara ringkas namun mencakup seluruh gagasan perancang. Seorang juru gambar harus selalu berkonsultasi dengan perancang atau perencana proses saat menyajikan keterangan-keterangan pada gambar.

Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Seorang operator ditunut memiliki kemampuan mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa mebaca gambar atau mengetahui aturan-aturan gambar menurut standarisasi gambar.

sumber : menggambar mesin menurut standar iso. G.Takeshi-N. Sugiarto Hartanto