Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dan jelaskan hubungan antara kepemimpinan dan manajemen?

MAKALAH

HUBUNGAN DAN PERBEDAAN MANAJEMEN DENGAN KEPEMIMPINAN

Dosen Pengampu : Dr. Misdah, M. Pd

Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pendidikan Islam

DI

S

U

S

U

N

OLEH

Emila Mufidha (2154100380)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA IAIN PONTIANAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema “Hubungan dan Perbedaan Manajemen Dengan Kepemimpinan” Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah landasan pendidikan Islam. Walaupun demikian, dalam menyelesaikan makalah ini, kami menghadapi kendala tetapi ataas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini Insya Allah dapat diselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bak pepatah tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam diskusi dikelas nanti dan tentunya masukan dan bimbingan dari pengampu mata kuliah Manajemen Mutu Pendidikan Islam  yaitu Dr. Misdah, M.Pd agar sekiranya tugas ini bias menjadi lebih baik meskipun jauh dari kata kesempurnaan, karena hanya Allah Swt maha pemilik kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Pontianak, 20 September 2016

penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Istilah kepemimpinan dan manajemen dimaknai sangat berbeda oleh berbagai orang. Sebagian orang melihat kedua istilah ini sebagai sesuatu yang sama dan sering menggunakannya saling tertukar dalam suatu tulisan. Sebagian yang lain memandang kedua istilah tersebut sangat berbeda, bahkan karena sangat berbeda, secara nyata mereka menganggap bahwa seseorang tidak bisa menjadi pemimpin yang baik dan manajer yang baik pada waktu yang sama. Masih ada kelompok lain yang berada “ditengah” dan menyadari bahwa meskipun ada suatu perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen, dengan dukungan pengetahuan dan keterampilan yang releven, seseorang dapat sukses melaksanakan kedua fungsi tersebut dalam satu jabatan (Darwin Kadarisman, 2012: 1).

Dewasa ini, organisasi, kelompok atau tim kerja membutuhkan kepemipinan dan manajemen yang efektif untuk menjalankan operasi yang berhasil. Disamping  adanya beberapa kemiripan yang nyata (seperti bahwa keduanya berkaitan dengan mempengaruhi konstituen atau karyawan; adanya wewenang dan kekuatan yang diberikan kepada kedua kedudukan) dari kedua istilah tersebut, ada juga beberapa perbedaan yang jelas misalnya, manajemen sering lebih berorientasi kepada tugas (task-oriented) sedangkan kepemimpinan sering berorientasi kepada hal yang bersifat inspirasi dan visioner. Dalam tulisan ini, kepemimpinan dan manajemen akan didefinisikan berbeda meskipun dapat dipahami bahwa seseorang dapat bekerja dengan efisien dalam menyelenggarakan kedua bidang tersebut (Darwin Kadarisman, 2012: 1).

            Dari Istilah tersebut manajemen bertanggung jawab dengan pelaksanaan pemanfaatan sumber daya organisasi secara efesien untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan kepemimpinan berkenaan dengan perumusan kebijakan, perubahan organisasi, dan berurusan dengan orang (Husaini Usman, 2012: 12).

B.     Masalah

1.      Apa pengertian Manajemen

2.      Apa pengertian Kepemimpinan

3.      Apa Hubungan Manajemen dengan kepemimpinan

4.      Apa Perbedaan Manajemen dengan Kepemimpinan

C.    Tujuan

1.      Pengertian Manajemen

2.      Pengertian Kepemimpinan

3.      Hubungan Manajemen dengan kepemimpinan

4.      Perbedaan Manajemen dengan Kepemimpinan

BAB II

PEMBAHASAN

HUBUNGAN DAN PERBEDAAN MANAJEMEN DENGAN KEPEMIMPINAN

A.    Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal kata manus yang berarti tangan dan agere (melakukan). Kata-kata itu digabung menjadi managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke bahasa inggris to manage (kata kerja), management (kata benda), dan manager untuk yang melakukannya. Manajemen di terjemahkan ke bahasa indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) Sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pengawas evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah (Husaini Usman, 2012: 6).

Selain manajemen dalam arti luas dan sempit diatas, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari. Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan kegiatan sebagai berikut.

1.      Mengetahui adanya persoalan.

2.      Mendefinisikan persoalan.

3.      Mengumpulkan fakta, data dan informasi.

4.      Menyusun alternatif penyelesaian.

5.      Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian.

6.      Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut (Septian Raha, 2013: 7).

Dari paparan datas dapat dikatakan manajemen berkaitan dengan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengadilan yang didalamnya terdapat upaya dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Secara keseluruhan, proses pengelolaan merupkan fungsi-fungsi manajemen. Proses manajerial dapat diartikan juga dengan proses kepemimpinan dalam organisasi. Didalamnya terdapat fungsi-fungsi manajemen, terutama adanya pemimpin dan yng dipimpin.

B.     Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Dalam lembaga pendidikan misalnya sekolah dipimpin oleh kepala sekolah, yang mendelegasikan kepemimpinannya kepada wakil kepala sekolah atau pejabat lainnya yang berda dibawahnya. Demikian pula dengan rektor sebagai pemimpin diperguruan tinggi dapat mendelegasikan kepemimpinannya kepada pemimpin dibawahnya menurut tugas dan fungsi masing-masing, misalnya kepada pembantu rektor I untuk menjalankan tugas akademik, demikian juga dengan dekan di tingkat fakultas adalah pemimpin yang memiliki bawahan yang tugas kepemimpinannya dibantu oleh para pembantu dekan. Kepemimpinan merupakan pelaksanaan dari keterampilan mengelola orang lain sebagai bawahannya. Mengelola sumber daya manusia dan sumber daya organisasi secara umum. Oleh karena itu setiap pemimpin harus memiliki managerial skill yang sangat berpengaruh pada kekuasaan yang dimilikinya (Hikmat, 2009: 249-250).

Tugas pemimpin akan berhasil baik apabila setiap pemimpin memahami tugas yang telah dilaksanakannya. Oleh sebab itu, kepemimpinan akan tampak dalam proses ketika seseorang mengarahkan, membimbing, serta memngaruhi dan menguasai pikiran-pikiran dan persasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain, serta harus menjalin kerja sama yang baik dengan bawahan agar tercipta suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram dan memiliki kebebasan dalam mengembangkan gagasannya (Abd Wahab dan Umiarso, 2010: 113).

Menurut panji Anogara dalam artikelnya Septian Raha (2013:1) Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.

Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya. Dalam proses tersebut pimpinan membimbing, memberi pengarahan, mempengaruhi perasaan dan perilaku orang lain, memfasilitasi serta menggerakkan orang lain untuk bekerja menuju sasaran yang diingini bersama. Semua yang dilakukan pimpinan harus bisa dipersepsikan oleh orang lain dalam organisasinya sebagai bantuan kepada orang-orang itu untuk dapat meningkatkan mutu kinerjanya (Septian Raha, 2013: 2).

Pemimpin mencakup hal mengarahkan (directing), hal mempengaruhi (influencing), dan memotivasi (motivating) komponen pendidikan untuk melaksanakan tugas-tugas pokok, dengan demikian aspek yang perlu diperhatikan dalam kemampuan kepemimpinan pendidikan adalah kepribadian, tujuan organisasi, pengetahuan yang dimiliki pemimpin, dan keterampilan profesional. Salah satu contoh pemimpin yang ada di madrasah yaitu kepala madrasah, kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan islam peranannya sangat penting untuk membantu guru, pegawai dan peserta didiknya. Di dalam kepemimpinannya, kepala madrasah harus dapat serta mampu memahami, mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkungan madrasah sebagai fungsi manifes dari kepemimpinannya. Kepala sekolah (baca:kepemimpinan pendidikan Islam) sebagai pemimpin pendidikan Islam yang mempuyai pengaruh harus berusha agar nasihat, saran, dan perintahnya diikuti oleh guru-guru (Kusmintardjo dan Burhanuddin, 1996: 9-10).

Jadi, kepemimpinan harus selalu dapat memotivasi anggota untuk melakukan perbaikan-perbaikan mutu. Tetapi kalau setiap kali dan dalam setiap hal harus memberi perintah atau pengarahan, itu akan menimbulkan kesulitan. Kalau setiap melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan perintah pimpinan, dan kalau tidak ada perintah pimpinan tidak dilakukan pekerjaan dengan baik, maka perbaikan mutu kinerja yang terus menerus akan sulit diwujudkan.

C.    Hubungan Manajemen dengan Kepemimpinan

Gambar 1

Hubungan Manajemen dengan Kepemimpinan

(Sadler, 1997)

            (1)

                (2)                                               (3)                                                (4)

Ket :    (1) Kepemimpinan terpisah dengan manajemen

                                    (2) Kepemimpinan bagian dari manajemen

                                    (3) Kepemimpinan tumpang tindih manajemen

                                    (4) Manajemen bagian dari kepemimpinan

Berdasarkan gambar diatas terdapat empat pendapat tentang manajemen dan kepemimpinan (1) Kepemimpinan terpisah dengan manajemen atau tidak ada hubungan dengan manajemen (2) Kepemimpinan bagian dari manajemen karena fungsi manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (3) Kepemimpinan dan manajemen bersifat tumpang tindih karena dalam manajemen ada kepemimpinan dan dalam kepemimpinan ada manajemen (4) Manajemen bagian dari kepemimpinan karena setiap pemimpin harus memiliki empat atribut dan keterampilan (Husaini Usman, 2012: 10).

Menurut Bennis (Sharma,2009) “Management is getting people to do what needs to be done. Leadership is getting people to want to do what needs to be done” (Manajemen adalah mengjasilkan karyawan melaksanakan sesuatu yang dibutuhkan untuk dilakukan. Kepemimpinan adalah menghasilkan karyawan menginginkan sesuatu yag dibutuhkan untu dilakukan. Drucker ahli manajemen mengatakan “Management is doing thing right, Leadership is doing the right thing” (manajemen adalah melakukan pekerjaan dengan benar, kepemimpinan adalah melakukan pekerjaan yang benar). (Husaini Usman, 2012: 11).

Manajemen dan Kepemimpinan sama pentingnya karena saling melengkapi sebagai administrator pendidikan, menurut sharma (2009), “Balancing responsibilities between leadership and management is key” (Keseimbangan tanggungjawab antara kepemimpinan dan manajemen adalah penting). Selanjutnya menurut sharma (2009), “An effective school administrator need to be a leader and manager” (Seorang administrator sekolah yang efektif membutuhkan pemimpin dan manager). (Husaini Usman, 2012: 13).

Konz dan O’Donnel (1989:157) mengatakan Seorang pemimpin harus memiliki keahian manajerial dan memahami hal-hal yang sifatnya teknis agar memudahkan ia mengarahkan dan membina anak buahnya . ia harus memiliki keterampilan berkomunikasi dengan orang lain, memiliki kepiawaian berinteraksi, membangun relasi, dan bersosialisasi, sehingga kepemimpinannya berjalan efektif. Ia juga harus memiliki human relation skill, keahian berhubungan dengan orang lain, yaitu pandai membuat relaso baru dan berinteraksi dengan seluruh anak buahnya dan dengan lingungan sekitarnya (Hikmat, 2009: 254).

Dalam pendidikan Islam Kepemimpinan dan manajemen merupakan satu kesatuan dalam anatomi pendidikan Islam. Selain itu, kepemimpinan pendidikan Islam menjadi arus utama dalam menjalankan roda pengelolaan dan pengorganisasian pendidikan islam. Bahkan pemimpin dapat mengadakan perubahan-perubahan cara berfikir, sikap dan tingkah laku yang dipimpinnya. Artinya, dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya, kepala lembaga pendidikan Islam melakukan pengelolaan dan pembinaan lembaga pendidikan Islam melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang semuanya mengerucut pada satu arah (Baharuddin dan Umiarso, 2012: 133-134)

Hubungan relasional antara kepemimpinan dan manajemen di lembaga pendidikan Islam misalnya seorang pemimpin pendidikan Islam harus mampu untuk mempunyai kemampuan pemimpin dalam pola pengembangan dan cara memanajemen atau mengatur, serta menata sumber daya materil maupun non materil yang akan di pimpin di lembaga pendidikan Islam menjadi hal yang sangat subtansif, Oleh karena itu, kepemimpinan tersebut tidak hanya sebagai simbol normatif yang berada di pucuk struktuaal paling atas, namun juga sebagai seorang manajer yang andal (Baharuddin dan Umiarso, 2012: 135).

Dengan demikian untuk mengelola suatu lembaga diperlukan manajemen (manager) dan pemimpin yang organisatoris. Oleh sebab itu, hubungan antara kepimpinan, manajemen dan organisasi dalam suatu lembaga (pendidikan islam) tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan lainnya.

D.    Perbedaan Manajemen dengan Kepemimpinan

Kepemimpinan dan manajemen memiliki banyak kemiripan. Keduanya berkaitan dengan mempengaruhi orang, bekerja dengan orang dan pencapaian tujuan organisasi. Meskipun demikian, bidang kepemimpinan dan manajemen dapat juga dilihat sangat bebeda. Kotter (1990)  memandang kepemimpinan sebagai suatu konsep yang umurnya sudah tua yang berkembang selama berabad-abad sedangkan manajemen baru berkembang pada 100 tahun terakhir, sebagai bagian dari munculnya revolusi industri.  Dua orang pakar manajemen yang terkenal,Warren Bennis and Peter Drucker menyatakan bahwa: “Management is doing things right, leadership is doing the right things”. Bertitik tolak dari pernyataan itu, muncullah perbedaan antara manajer dan pemimpin seperti pada Tabel.

Tabel 1

Perbedaan antara manajer dan pemimpin

MANAJER

PEMIMPIN

Mengerjakan sesuatu dengan benar

Mengerjakan sesuatu yang benar

Mengelola

Menginovasi

Meniru (imitates)

Menjadi pemula (orizinates)

Merencanakan

Memberi ilham (inspirasi)

Mengendalikan

Membangun (menciptakan)

Mengarahkan

Memotivasi

Mengikuti peraturan

Membentuk peraturan baru

                                                                                                                        (Kotter,1990)

Northouse (2007) membuat suatu perbandingan antara manajemen dan kepemimpinan dalam tiga kelompok kompetensi seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Perbandingan kompetensi antara manajemen dan kepemimpinan

Manajemen menghasilkan ketertiban dan konsistensi

Kepemimpinan menghasilkan perubahan dan perkembangan

Perencanaan dan penganggaran

Penentuan agenda kegiatan

Pengaturan jadwal

Pengalokasian sumberdya

Penenentuan arah

Penciptaan visi

Penentuan gambaran besar

Penyusunan strategi

Pengorganisasian dan staffing

Penyusunan struktur

Perancangan penempatan kerja

Penyusunan aturan dan prosedur

Pengarahan orang

Pengkomunikasikan tujuan

Pengupayakan komitmen

Pembangunan tim dan koalisi

Pengendalian dan pemecahan masalah

Pengembangan insentif

Pengembangan solusi kreatif

Pelaksanaan tindakan koreksi

Pemotivasian dan penginspirasian

Pemberian semangat dan dorongan

Pemberdayaan bawahan

Pemenuhan persyaratan yang tak terpenuhi

(Northouse, 2007)

Di atas terlihat bahwa seseorang bisa saja menjadi pemimpin yang baik atau manajer yang  baik atau keduanya pada saat yang bersamaan tetapi masing-masing bidang membutuhkan penguasaan keterampilan dan kopetensi yang agak berbeda. Dalam suatu organisasi, baik bisnis atau pemerintahan, umumnya seorang pemimpin yang menguasai keterampilan kepemimpinan  dibantu oleh para bawahannya yang menguasai keterampilan manajemen. Meskipun demikian, pada tingkat tertentu, para bawahan (manajer) tersebut juga menguasai keterampilan kepemimpinan. Makin tinggi posisi seseorang pada suatu organisasi maka porsi kepemimpinan  seyogianya lebih besar dan porsi manajerial sebaliknya semakin kecil (Darwin Kadarisman, 2012: 4).

Menurut Mantja (2000), orang yang menjabat dalam tingkatan pertama struktur organisasi disebut manager, pejabat yang lebih tinggi diatasnya disebut administrator, dan pejabat yang paling tinggi disebut eksekutif atau leader, perbedaan manager dan leader seperti tabel berikut

Tabel 3

Perbedaan manager dengan leader

No

Fokus Manager

Fokus Leader

1

Manager yang baik : do things right (efesiensi)

Leader yang baik: do the right things (keefektifan)

2

Pada bukan Manusia

Pada Manusia

3

Banyak mengatakan bagaimana dan kapan

Banyak menawarkan apa dan mengapa

4

Berfikir dan bertindak jangka pendek

Berfikir dan bertindak jangka panjang

5

Tujuan

Visi

6

Otoriter

Demokrasi

7

Perintah

Membolehkan

8

Pemeliharaan

Pengembangan

9

Kompromi

Penantang

10

Peniruan

Keaslian

11

Pengadministrasian

Inovasi

12

Pengawasan

Pengarahan

13

Prosedur

Kebijakan

14

Konsistensi

Keluwesan

15

Risiko dihindari

Risiko sebagai peluang

16

Bawahan

Atasan

17

Komunikasi Transaksional

Komunikasi Transformasional

18

Keputusan Analitis

Keputusan Intutif

19

Kestabilan

Kedinamisan

20

Memotivasi untuk mencapai standart

Menginspirasi untuk berubah

21

Pengaruh dari atas ke bawah

Pengaruh dari orang ke orang

22

Meminta staff untuk patuh

Memberi inspirasi kepada staff

23

Taktis, struktur dan sistem

Strategis,lompatan dan filosofis

24

Prosedur Operasional Standart (POS)

Kebijakan

25

Posisi ditugaskan atasannya

Posisi diambil sendiri untuk memimpin

26

Dapat menjadi Leader

Tidak dapat menjadi manager

27

Perbaikan

Inovasi

28

Kekuasaan pada jabatan dan kewenangan

Kekuasaan pada pribadi

29

Membangun sukses melalui pemeliharaan

Membangun sukses melalui komitmen

30

Mencapai standart kinerja

Mencapai standart keunggulan

31

Bekerja untuk ketaatan kepada atasan

Bekerja untuk komitmen

32

Mengutamakan perbaikan

Mengutamakan Visi

33

Fokus pada masalah teknis

Fokus pada masalah strategis

34

Mengawasi

Menginspirasi

35

Think incremetally

Think radically

36

Receive service from those who work for them

Give service to those who work with him/her

37

Melaksanakan yang perlu dilaksanakan

Mengiginkan melakukan yang perlu dilakukan

                        (Verma, 1996: Boyyet & Boyyet, 188; Hart & Waisman, 2005, Sharma, 2009)

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kepemimpinan dan manajemen memiliki banyak kemiripan. Keduanya berkaitan dengan mempengaruhi orang, bekerja dengan orang dan pencapaian tujuan organisasi, misalnya dalam pendidikan Islam kepemimpinan dan manajemen merupakan satu kesatuan dalam anatomi pendidikan Islam. Selain itu, kepemimpinan pendidikan Islam menjadi arus utama dalam menjalankan roda pengelolaan dan pengorganisasian pendidikan islam. Bahkan pemimpin dapat mengadakan perubahan-perubahan cara berfikir, sikap dan tingkah laku yang dipimpinnya. Artinya, dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya, kepala lembaga pendidikan Islam melakukan pengelolaan dan pembinaan lembaga pendidikan Islam melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang semuanya mengerucut pada satu arah. Meskipun demikian, bidang kepemimpinan dan manajemen dapat juga dilihat sangat bebeda. Kotter (1990) memandang kepemimpinan sebagai suatu konsep yang umurnya sudah tua yang berkembang selama berabad-abad sedangkan manajemen baru berkembang pada 100 tahun terakhir, sebagai bagian dari munculnya revolusi industri.

B.     Saran

Kepemimpinan dikatakan sukses jika orang-orang itu kemudian bergerak, maju dan menganggap tujuan tadi milik mereka yang harus mereka perjuangkan dan capai. Pengaruh kepada lingkungannya, Manajemen kepemimpinan sangat berpengaruh keberadaannya, mendorong perubahan dalam organisasi, kunci dari kepemimpinan adalah pengaruh. Ia berbuat, bertindak, bekerja untuk mempengaruhi orang agar mau bergerak menuju arah yang sudah dicanangkan. 

DAFTAR PUSTAKA

Abd Wahab dan Umiarso, M.Pd.I. 2010. Kepemimpinan pendidikan dan Kecerdasan Spritual. Jogyakarta : Ar-Ruzz

Baharuddin dan Umiarso.2012. Kepemimpinan Pendidikan Islam (Antara Teori dan Praktik). Jogyakarta: Ar-Ruzz

Husaini Usman. 2012. Manajemen (teori, praktik, dan riset pendidikan) edisi 4.  Jakarta: Bumi Aksara

Hikmat. 2009. Manajemen Penddikan (Pengantar Prof. Dr Akdon, M.Pd) Bandung : Pustaka Setia

Kusmintardjo dan Burhanuddin. 1996. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Departemen Agama



Page 2