Jelaskan apa yang dimaksud dengan elemen garis?

Advertisements

Elemen dasar dalam visual desain

merupakan sebuah bagian dan komposisi yang mendasar dalam suatu hal. Suatu hal tidak mungkin terbentuk jika tidak ada elemen penyusunnya. Bayangkan jika bakso terdiri dari tepung tapioka dan daging sapi giling, sama halnya dengan desain. Desain juga terbentuk dari berbagai macam elemen dasar visual. Namun apa saja elemen dasar tersebut ? Berikut penjelasan tentang 6 elemen-elemen dasar dalam visual desain.

Daftar Isi

+
  • Elemen dasar dalam visual desain
  • Garis (Line)
  • Bangun (Shape)
  • Warna (Color)
  • Nilai (Value)
  • Tekstur (Texture)
  • Ukuran (Size)
  • Ruang Kosong / White Space
Advertisements

Garis (Line)

Garis adalah suatu bentuk yang dilukiskan oleh sebuah titik yang bergerak sehingga menghasilkan sebuah elemen yang memanjang dan memiliki arah. Garis hanya mempunyai satu dimensi yaitu panjang. Garis berdasarkan sifatnya terdiri dari 2 jenis yakni garis nyata dan semu. Garis sendiri memiliki bentuk lurus, lengkung, dan majemuk dengan arah horizontal, vertikal maupun diagonal.

Bangun (Shape)

Bangun adalah bentuk yang terbangun dari garis-garis yang menyatu, serta memiliki dimensi panjang dan lebar. Berbagai bentuk tentunya berasal dari bangun-bangun dasar. Pada dasarnya bangun dasar berasal dari segitiga, lingkaran, dan persegi. Bentuk yang lebih komplex pastinya terdiri dari bentuk-bentuk dasar tersebut. Seperti contoh bentuk Hexagonal dapat terdiri dari bentuk dasar segitiga.

Advertisements

Warna (Color)

Warna memiliki peran utama dalam penerapan desain terutama dalam logo atau visual branding. Warna berasal dari 2 sumber yang berbeda, yaitu cahaya dan pigmen. Warna yang berasa dari cahaya bersifat additive sedangkan dari pigmen bersifat substractive. Pengelompokan warna pun dibagi menjadi 3, yaitu warna primer (warna utama), sekunder (Pencampuran menggunakan 2 warna utama), dan tersier (pencampuran 3 warna utama).

baca juga : Perbedaan warna RGB dan CMYK

Nilai (Value)

Nilai atau value adalah sesuatu yang menentukan gelap terang dalam suatu warna dalam desain. Value dapat menentukan tonal warna dalam karya. Perbedaan value warna juga dapat mempengaruhi dimensi yang biasa kita sebut shading.

Tekstur (Texture)

Tekstur dalam desain bisa dikatakan sebagai corak atau pola. Seperti contoh pada kain, tentunya kain memiliki tekstur yang berbeda dengan batu. Kain memiliki tekstur yang halus, sedangkan pastinya batu memiliki texture yang tidak rata.

Ukuran (Size)

Dalam dunia desain tentunya tidak asing dengan ukuran. Ukuran sangat berfungsi untuk penerapan dalam media, tentunya di setiap media yang akan digunakan pasti memiliki ukuran yang berbeda-beda. Hindari mendesain sebelum tahu ukuran pasti yang akan diterapkan pada media nya. Pastikan juga apakah desain tersebut akan digunakan dalam posisi portrait atau landscape. Jangan sampai kita salah merancang, sekalinya salah merancang maka bisa dipastikan kita perlu merubah keseluruhan layoutnya.

Ruang Kosong / White Space

Ruang kosong / white space sangat berguna dalam penerapan layout desain. Selain memiliki fungsi untuk memudahkan mata untuk membaca dan tidak membuat lelah. White space juga memiliki fungsi untuk membuat desain yang kita buat lebih terlihat elegan. Semakin banyak objek atau tulisan dalam desain sehingga membuat desain terlihat rame, semakin lelah juga mata pembaca untuk membacanya, dan akan semakin malas untuk melihatnya.

White space disini bukan diartikan sebagai warna putih loh yaa, white space bisa diartikan sebagai ruang kosong / pemberian jarak pada elemen elemen desain. Mau apapun warnanya selain putih, bisa diartikan sebagai white space.

Itulah elemen dasar dalam visual desain, yang pada dasarnya harus kita ketahui. Elemen dasar dalam visual desain tersebut bisa dipastikan hadir didalam karyamu, baik kamu sadari atau tidak kamu sadari. Desain adalah hal yang mudah, namun ide dibalik desain itulah yang bisa dibilang sulit untuk didapatkan.

Baiknya semua elemen tersebut dapat diaplikasikan dalam penerapan desain mu, supaya desain yang kamu hasilkan bisa diterima baik oleh mata yang melihatnya. Semua elemen haruslah seimbang, tidak lebih dan tidak kurang. Perlu diingat bahwa desain yang menurut kita bagus belum tentu menurut klien bagus, berlaku sebaliknya, desain yang menurut klien bagus belum tentu menurut kita baik. Desain yang bagus dan baik adalah desain yang dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan tidak bertele-tele. Tentunya harus baik dalam segi visual nya juga, untuk mendapatkan perhatian mata yang melihatnya.

Yuk langsung share aja artikel ini!

WhatsAppTelegramFacebookPin ItLinkedInTwitter
Advertisements

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA