Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sistem pengapian?

Sistem Pengapian Konvensional : Pengertian, Fungsi, Komponen dan Cara Kerja – Motor bakar merupakan motor yang menghasilkan tenaga melalui proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam cylinder (ruang bakar). Berdasarkan jenis bahan bakarnya, motor bakar khususnya mobil dibedakan menjadi dua yaitu mesin bensin dan mesin diesel.

Pada mesin bensin, pada akhir langkah kompresi dibutuhkan percikan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi tadi. Sehingga akan terjadi langkah usaha yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mobil.

Lihat selengkapnya tentang siklus kerja motor dalam artikel : Cara Kerja Motor 4 Langkah (Tak).

Sebuah sistem yang menyediakan percikan bunga api dalam ruang bakar ini disebut sebagai sistem pengapian. Percikan atau loncatan bunga api akan terjadi pada ujung elektroda pada busi, bunga api ini dapat terjadi apabila tegangan yang melawatinya cukup tinggi. Untuk itu diperlukan ignition coil (koil pengapian) untuk menaikkan tegangan baterai (12 volt) menjadi 10k volt.

Tegangan yang telah dinaikkan akan disalurkan/dibagi ke masing-masing silinder oleh distributor melalui kabel busi (kabel tegangan tinggi). Seiring perkembangan teknologi, sistem pengapian ini terus berkembang dengan kecanggihan dan kefektifannya.

Ada sistem pengapian elektronik yang menggunakan transistor, CDI dan lain-lain, komponennya pun juga mengalami perkembangan. Misal saja pada sistem pengapian konvensional menggunakan satu ignition coil untuk 4 silinder, namun pada mobil-mobil sekarang terdapat satu ignition coil untuk satu silinder, atau satu inginiton coil untuk 2 silinder.

Sebelum memahami sistem pengapian elektronik, kita akan mempelajari terlebih dahulu mengenai sistem pengapian konvensional. Kita akan mempelajari mulai dari pengertian sistem pengapian, fungsi sistem pengapian, komponen-komponennya dan cara kerja sistem pengapian konvensional.

Tapi sebelum itu semua, bantu website ini dengan like fanspage dan subcribe channel YouTube bisaotomotif.com yaa.. Terimakasih !!  

Pengertian Sistem Pengapian Konvensional 

Pengertian ke 1 :

Sistem pengapian konvensional adalah sebuah sistem pada kendaraan bermotor yang berfungsi untuk membangkitkan tegangan baterai (12 volt) menjadi tegangan tinggi (10k volt) yang kemudian disalurkan ke masing-masing silinder sehingga menghasilkan loncatan bunga api pada busi yang dibutuhkan untuk proses pembakaran.

Pengertian ke 2 :

Sistem pengapian konvensional adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menyediakan loncatan bunga api pada busi dengan cara menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi (pada coil) dengan bantuan platina (breaker point) untuk memutuskan arus primer (arus dari baterai).

Fungsi Sistem Pengapian

Sistem pengapian konvensionel memiliki beberapa fungsi utama yaitu :

1. Menyediakan loncatan bunga api pada busi dalam waktu yang tepat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.

2. Agar terjadi loncatan bunga api, maka tegangan harus tinggi. Sehingga sistem pengapian juga berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi pada coil melalui hubung singkat arus primer oleh breaker point (platina).

Komponen-komponen Sistem Pengapian Konvensional + Fungsinya

Sistem pengapian konvensional memiliki beberapa komponen utama, yang membedakan komponen sistem pangapian konvensional dan elektronik adalah pada pemutusan arus primernya. Pemutusan arus primer ini bertujuan agar pada ignition coil terjadi induksi tegangan tinggi.

Pada pengapian konvensional pemutusan arus primer dilakukan oleh breaker point (platina), sementara pada pengapian elektronik dilakukan oleh transistor maupun CDI (Capasitor Dicharge Igntiton).

Okee, berikut adalah komponen-komponen sistem pengapian beserta fungsinya :

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sistem pengapian?
Komponen sistem pengapian konvensional

1. Baterai

Dalam sistem pengapian baterai ini berfungsi untuk menyediakan arus listrik voltase rendah (12 volt) untuk ignition coil.  Selain menjadi komponen sistem pengapian, baterai juga berfungsi untuk mensuplay kebutuhan kelistrikan pada saat mesin belum hidup, komponen yang disuplay antara lain sistem pengisian, klakson, sistem starter dan komponen kelistrikan bodi yang lain.

2. Ignition coil

Berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai (12) menjadi tegangan tinggi (10KV atau lebih) yang dibutuhkan untuk pengapian (meloncatkan bunga api pada busi).

Koil pengapian terdiri dari dua kumparan yang masing-masing dililitkan pada inti besi. Kumparan pertama disebut dengan kumparan primer, dan yang kedua disebut kumparan sekunder.

Kumparan primer akan menerima arus dari baterai, yang kemudian akan diputus oleh breaker point (platina) sehingga pada kumparan sekunder terjadi induksi elektromagnetik dan membangkitkan tegangan hingga 10K volt atau lebih.

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sistem pengapian?
Gambar kontruksi ignition coil (koil pengapian)

Kumparan primer coil memiliki kawat tembaga yang lebih besar (0,5 – 1,0 mm) namun memiliki jumlah gulungan yang lebih sedikit dibandingkan kumparan sekunder yaitu 150 – 300 kali.

Sebaliknya, kumparan sekunder memiliki kawat tembaga dengan diameter yang lebih kecil, namun memiliki jumlah gulungan yang lebih banyak yaitu antara 15.000 – 30.000 gulungan.

3. Distributor

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sistem pengapian?
Gambar ilustrasi distributor pada sistem pengapian

Berfungsi untuk membagi/mendistribusikan tegangan tinggi yang telah dibangkitkan oleh ignition coil ke masing-masing silinder. Distributor terdiri dari beberapa komponen yaitu :  

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sistem pengapian?
Komponen-komponen Distributor

a. Cam (nok)

Berfungsi untuk membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk setiap silinder. Nok ini terhubung dengan poros distributor, dan biasanya digerakkan oleh poros nok (cam shaft)

b. Breaker point (platina)

Berfungsi untuk memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.

c. Kondensor

Berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi pada platina saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.

Baca lebih lanjut : Fungsi Kondensor pada Sistem Pengapian

d. Centrifugal Governor Advancer

Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.

e. Vakum Advancer

Berfungsi untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban mesin. Bentuknya mirip seperti piringan dengan dua buah selang yang dihubungkan ke karburator dan intake manifold.

Komponen yang satu ini dipasang pada distributor, dan dihubunkan dengan backing plate atau dudukan dari platina. Sehingga ketika komponen ini aktif, dia akan menggeser backing plate yang akan mempengaruhi buka tutup platina.

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sistem pengapian?
Bagian vakum advancer

Keterangan gambar :1. Plat dudukan kontak pemutus yang bergerak radial2. Batang penarik3. Diafragma4. Pegas5. Langkah maksimum

6. Sambungan slang vakum