Jarak yang tepat antara tempat berdiri dengan tumpuan pada tahap awal dalam lompat tinggi adalah

Jakarta -

Salah satu materi yang didalami dalam pelajaran olahraga adalah lompat jauh. Dalam pelajaran ini, tak hanya teknik lompat jauh yang pelajari tetapi juga peraturannya.

Lompat jauh sendiri merupakan salah satu cabang olahraga atletik, yang praktiknya melakukan tolakan dengan satu kaki. Caranya dilakukan dengan mengangkat kaki ke atas-depan dalam upaya membawa titik berat selama mungkin di udara dengan cara cepat dan mencapai jarak sejauh-jauhnya.

Berikut teknik dasar dan peraturan lompat dikutip dari buku 'Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan':

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada empat teknik lompat jauh yang harus dipraktikan, yakni awalan/ancang, tolakan/tumpuan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat. Jika semua teknik dilakukan sesuai, maka hasil lompatan akan optimal.

a. Teknik awalan
Awalan pada lompat jauh adalah dengan berlari secepat mungkin untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi sebelum melakukan gerakan menolak. Posisi kaki pada awalan juga tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet lompat jauh. Ada yang awalan dengan kaki sejajar, kaki kanan yang ada di depan atau sebaliknya.

Awalan dilakukan dengan berlari pelan saja. Setelah itu kecepatan lari dapat ditambah. Harus diingat kecepatan tersebut harus dipertahankan sampai menjelang tolakan. Saat mendekati 4 langkah akhir sebelum tolakan maka kecepatan lari dijaga tetap konstan tidak malah dikurangi.

b. Teknik tolakan
Tolakan berarti berpindahnya kecepatan vertikal yang didapat dari berlari ke kecepatan horizontal. Paling baik menggunakan kaki yang paling kuat untuk tolakan. Dimulai dari kaki bagian tumit lalu berakhir di ujung jari. Badan sebaiknya dicondongkan sedikit ke depan ketika akan menumpu. Sementara kaki yang berayun diangkat hingga setinggi pinggul dengan posisi lutut menekuk.

c. Teknik badan di udara
Saat badan melayang di udara ada beberapa cara. Contohnya berjalan di atas udara. Caranya ketika badan sedang melayang, ayunkan kaki belakang dengan kuat ke arah atas. Lalu lakukan gerakan seperti melangkah atau berjalan di udara.

d. Teknik pendaratan
Pendaratan merupakan gerakan yang terakhir dari rangkaian gerakan lompat jauh dan merupakan teknik terakhir dari 4 teknik lompat jauh. Perlu diketahui sebaiknya pendaratan dilakukan dengan kedua kaki dengan posisi sejajar dan tumit yang lebih dulu mendarat di tempat dengan posisi tumit berhimpitan. Ini untuk mencegah cedera.

Pada waktu tumit belum menyentuh pasir tempat pendaratan, kedua kaki harus lurus atau dijulurkan ke arah depan. Pertahankan agar kedua kaki tidak saling menjauhi. Pasalnya jika jarak antara kedua kaki semakin lebar, maka jarak lompatan juga semakin berkurang.

Lalu harus diperhatikan juga supaya saat pendaratan tidak jatuh duduk pada pantat. Maka sebaiknya setelah tumit menyentuh pasir, segera condongkan badan ke depan dengan posisi lutut ditekuk. Dan paling penting setelah mendarat jangan kembali ke tempat melakukan gerakan tumpuan dengan menginjak daerah pendaratan.

Selain memperhatikan teknik, pelompat juga harus memiliki kekuatan, daya lompat, kecepatan, ketepatan, kelenturan, dan mampu koordinasi seluruh gerakan. Teknik dasar lompat jauh yang tidak boleh dilupakan juga adalah cepat, tepat, luwes, dan lancar.

2. Cara Lompat Jauh

Untuk melakukan teknik lompat jauh ini, pertama-tama pelompat harus lari ancang-ancang antara 10 sampai 20 langkah. Kemudian, kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit bertolak atau bertumpu.

Kedua, kecepatan ancang-ancang dipertahankan tetap maksimal sampai mencapai papan bertolak. Turunkan pinggang sedikit pada satu langkah terakhir dari ancang-ancang.

Ketiga, ayunkan paha kaki-bebas cepat ke posisi horizontal dan dipertahankan. Luruskan sendiri mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan. Bertolak lah ke depan dan ke atas (sudut tolakan 45 derajat)

Keempat, tolak kaki pada pangkal titik berat badan ke atas. Kemudian, diikuti kaki tolak menyusul kaki ayun. Saat melayang, tekuk kedua kaki sedikit sehingga badan berada dalam sikap jongkok.

Kelima, saat akan mendarat acungkan kedua kaki ke depan, yaitu bersamaan dengan kedua lengan diluruskan ke depan. Bila kedua kaki telah mendapat di bak pasir, duduklah atas kedua kaki.

3. Peraturan Lompat Jauh


Dalam olahraga lompat jauh ada beberapa peraturan yang harus diikuti, yakni pertama lintasan awalan lebar minimal 1,22 meter dengan panjang 45 meter. Kemudian, panjang papan tolakan 1,22 meter, dengan lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.

Lalu, pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak. Selanjutnya, papan tolakan harus dicat putih dan berada di tahan datar dengan ditanam sekurang-kurangnya 1 meter dari tepi depan ba pasir pendaratan.

Untuk tempat pendaratan pelompat, lebar pendaratan minimal 2,75 meter dan jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter. Perhatikan permukaan pasir di tempat pendaratan harus datar dengan sisi atas papan tolakan.

Peraturan terakhir dari teknik lompat jauh adalah peserta diperbolehkan melompat 3 kali giliran bila jumlah pelompat lebih dari 8 orang. Delapan pelompat terbaik juga dapat melompat tiga kali lagi untuk menentukan pemenang.

Bila peserta kurang dari 8 orang, maka setiap peserta mendapatkan giliran sebanyak 6 kali. Adapun, waktu yang disediakan pada pelompat hanya 1,5 menit.

Selamat mencoba teknik lompat jauh ya!

Simak Video "Tes Mobil Listrik Lexus UX 300e: Mobil Listrik Rasa Mobil Konvensional"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/pal)

LOMPAT tinggi merupakan nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik. Di Indonesia, lompat tinggi merupakan olahraga yang berada di bawah naungan organisasi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Olahraga lompat tinggi diperlombakan untuk memperoleh lompatan yang setinggi-tingginya saat melewati mistar dengan ketinggian tertentu. Tak dipungkiri, pada ajang olahraga muticabang seperti Olimpiade, lompat tinggi menjadi salah satu kategori yang diikutsertakan di cabang atletik.

Sejarah Lompat Tinggi

Dikutip World Athletics bahwa olahraga lompat tinggi mulai meraih popularitasnya pada abad ke-19 sejak diadakan kompetisi lompat tinggi di Skotlandia. Tepat pada saat itu tercatat lompatan tetinggi dihasilkan oleh seorang atlet dengan tinggi 1,68 meter menggunakan gaya gunting.

Seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya di abad 20. Gaya lompat tinggi telah dikembangkan dan diadaptasi oleh seorang warga Irlandia-Amerika bernama Michael Sweency. Pada 1895, Sweency berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter dengan gaya eastern cut-off seperti gaya gunting.

Selanjutnya, seorang atlet George Horine mengembangkan teknik lompat dengan lebih efisien. Teknik itu dikenal dengan teknik Western Roll. Melalui teknik, Horine mencapai lompatan 2,1 meter pada 1912.

Sementara untuk nomor perlombaan lompat tinggi sudah menjadi bagian dari olahraga atletik sejak dimasukkan dalam gelaran Olimpiade 1896. Dilansir situs Greatest Sporting Nation, para atlet lompat tinggi sering menggunakan scissors technique atau teknik gunting dalam melakukan lompatan di abad ke-19 tersebut.

Teknik ini dilakukan dengan mengangkat serta melempar salah satu kaki untuk melewati tiang mistar, kemudian diikuti kaki satunya.

Sementara itu, gaya yang diperbolehkan dalam lompat tinggi ini diantaranya gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop. Sedangkan diperbolehkan menggunakan gaya baru asalkan tidak bertentangan dengan aturan internasional.

Biasanya untuk memperoleh lompatan yang lebih tinggi, mereka harus memiliki kekuatan, kecepatan tungkai dalam melakukan tolakan, posisi yang benar melewati mistar beserta gerakan awalan.

Semua keterampilan itu juga harus disesuaikan jenis gaya lompat tinggi yang akan digunakan.

Berikut bermacam teknik dasar lompat tinggi:

1. Teknik Awalan

Teknik awalah ialah suatu teknik dasar lompat tinggi untuk atlet dalam melakukan lompatan. Biasanya mereka melakukan awalan ini dengan cara berlari. Dimulai dari lari dengan kecepatan yang masih rendah hingga kencang, tidak sekencang lari dalam lompat jauh.

2. Teknik Tolakan

Teknik tolakan biasa dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat agar seluruh tubuh terangkat hingga menuju dan melewati mistar. Tugas kaki ini tidak semata melakukan tolakan dengan kaki terkuat, tetapi juga melakukan ayunan menggunakan kaki yang lainnya. Tujuannya tentu untuk menghasilkan hasil lompatan yang tinggi

3. Teknik Melayang di Udara

Gerakan melayang pada gaya ini adalah memposisikan tubuh dengan sedemikian rupa. Caranya, saat melompat atau melakukan tolakan gunakanlah kaki terkuat. Ketika tubuh melayang di udara melewati mistar, usahakan memposisikan tubuh sesuai gaya lompat tinggi yang digunakan.

4. Teknik Mendarat

Tahap terakhir lompat tinggi adalah melakukan pendaratan. Upaya ini bertujuan agar kalian dapat mendarat diatas matras dengan sempurna. Meskipun pendaratan ini sifatnya bukan yang utama dalam penilaian. Namun, mendarat dengan baik akan terhindar dari resiko cedera. Sederhananya, penilaian dari lompat tinggi terletak dari hasil lompatan yang setingi-tingginya.

Kemudian gaya lompat tinggi memiliki beberapa jenis gaya, secara umum gaya lompat tinggi terbagi menjadi 4 jenis gaya, yaitu gaya gunting, gaya guling sisi, gaya straddle dan gaya flop. Masing-masing gaya memiliki tekniknya sendiri-sendiri, berikut penjelasannya.

Beberapa jenis gaya dalam lompat tinggi:

1. Gaya Gunting

Gaya ini jenis ini adalah gaya yang paling klasik pada lompat tinggi. Gaya ini mulai hadir ketika olahraga atletik mulai dipertandingkan di olimpiade Skotlandia di abad 19.

2. Gaya Guling Sisi

Gaya guling sisi merupakan gaya yang melakukan awalan dengan memposisikan tubuh berada di samping mistar, gaya yang sering disebut western roll ini dilakukan dengan cara mengangkat tubuh sehingga memposisikan tubuh sedemikan rupa hingga ketika diudara melayang dan terlentang disusul dengan putaran tubuh hingga akhirnya melewati mistar.

3. Lompat Tinggi Gaya Straddle

Gaya ini diciptakan dan diperkenalkan oleh Charles Dumas dan hampir mirip dengan gaya guling sisi, bahkan bisa dikatakan bahwa gaya ini adalah gaya penyempurna dari gaya guling sisi. Karena gaya ini tidak lagi menepatkan kepala lebih rendah dari pinggul.

4. Lompat Tinggi Gaya Flop

Gaya flop pertama kali dikenalkan pada tahun 1968 oleh Dick Ricardo Fosbury, yaitu seroang atlet asal amerika yang pernah memenangkan kejuaraan lompat tinggi di olimpiade Mexico. Sehingga gaya lompat ini sering disebut sebagai Fosbury Flop. (OL-14)