Informasi apakah yang bisa dikonfirmasi dengan agen transfer (transfer agent) ?

Informasi apakah yang bisa dikonfirmasi dengan agen transfer (transfer agent) ?

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.




























AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI

Ada empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun-akun adalah sebagai berikut:


1.      Secara relatif hanya ada segelintir transaksi yang mempegaruhi  saldo akun, tetapi  setiap transaksi itu sering kali sangat material. Sebagai contoh, obligasi jarang diterbitkan oleh perusahaan, tetapi jumlah penerbitan obligasi itu biasanya besar. Karena ukuran itu, sudaj umum auditor, sebagai bagian dari verifikasi  aku neraca, untuk menverifikasi setiap transaksi yang dilakukan dalam siklus tersebut selama setahun penuh.


2.      Pengecualian atau salah saji transaksi dapat bersikap material. Akhibatnya sering kali auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ketika mengaudit akun – akun tersebut.


3.      Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa. Ketika melakukan audit atas transaksi dan jumlah dalam siklus, auditor harus ekstra hati–hati memastikan bahwa persayaratan hukum yang signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan telah dipenuhi dan disajikan serta diungkapkan secara memadai dalam laporan keuangan.


4.      Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang bunga terkait.



Akun-akun dalam siklus modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana operasi tersebut dibiayai. Semua perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri. Kas merupakan akun penting dalam siklus ini karena baik akuisisi maupun pembayaran kembali modal mempengaruhi akun kas. Siklus ini sering kali melibatkan akun –akun berikut ini, wesel bayar, uang kontrak, utang hipotek, utang obligasi, beban bunga, bunga accrual, appropriasi laba ditahan, kas di bank, modal saham biasa, modal saham preferen, saham treasuri, deviden yang diumumkan, agio saham, modal sumbangan, laba ditahan, utang deviden, perusahaan perseorangan, persekutuan-akun modal.



Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditur, yang mugkin dijamin atau tidak diljamin oleh aktiva, dan mengenakan bunga. Pada umumnya wesel diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga yang lebih lama. Wesel diterbitkan dengan tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan mencakup barbagai aktiva, seperti sekuritas, piutang usaha, persedian, dan aktiva tetap.


Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan;


  1. Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai.
  2. Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
  3. Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah dinyatakan secara layak seperti yang didefinisikan oleh tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.


Dalam wesel bayar terdapat empat pengendalian antara lain;



Dalam pengendalian internal dibagi empat antara lain;


Ø  Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel bayar. Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.  Pada umumnya, diperlukan dua tanda tangan dari pejabat yang berwenang untuk semua perjanjian pinjaman, yang biasanya menetapkan jumlah pinjaman, suku bunga, syarat pembayaran kembali dan aktiva yang dijaminkan.


Ø  Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga. Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitkan, depertemen akuntansi harus menerima salinan wesel itu, seperti saat menerima faktur vendol dan laporan penerimaan.


Ø  Dokumen dan catatan yang memadai. Hal tersebut mencakup catatan pembantu dan pengendalian terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang. Wesel yang telah dibayar harus dibatalkan dan ditahan dibawah pengawasan pejabat yang berwenang.


Ø  Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus rekonsiliasi dengan buku besar umum dibandingkan dengan catatan pemegang wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab  menyimpan catatan yang terinci.


An audit committee is a committee of directors of an organiza-tion  with specialresponsibilities  to  review  annual  reports,  ob-serve financial statements, and reveal findings before submitted to the board of directors. The  committee  assists  the  commissioner  board to  monitor  the processes  of  financial  statement  reporting  by  the  management  to enhance  the  credibility  of  the  financial  report . AC  func-tions  as  evaluators  and  advocates  for  the  stipulated accountingpolicies,  and  they  are  dependable  in  influencing  the  approach  of the company towards financial reporting, the level of transparency, and  the  compliance  towards  standards  of  practices. An  analysis provided proof of  positive  relationships  between  the  presence of AC  and  the  quality  of  the  financial  statement:  deviation  and  ad-justments  in  revenue  found  in  reports were  correctedin  the  next period, andthe  potentia for  manipulation  was  minimal . (Islahuzzaman:2018)




·      Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi


Pengujian atas transaksi wesel bayar melibatkan penerbitan wesel dan pembayaran kembali pokok serta bunganya . Pengujian audit tersebut merupakan bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas . Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait harus menekankan pada pengujian empat pengendalian internal . Selain itu , auditor juga harus memverifikasi pencatatan yang akurat atas penerimaan dari hasil wesel dan pembayaran pokok beserta bunganya .



Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieliminasi apabila hasilnya menguntungkan . Tabel 22-1 mengilustrasikan prosedur analitis khusus untuk wesel bayar dan akun bunga terkait . Prediksi independen auditor mengenai beban bunga , dengan menggunakan rata-rata wesel bayar yang beredar dan rata-rata suku bunga , akan membantu auditor mengevaluasi kelayakan beban bunga dan juga menguji wesel bayar yang dihilangkan . Jika beban bunga aktual secara material jauh lebih besar dari estimasi auditor , salah satu kemungkinan penyebabnya adalah pembayaran bunga yang dicatat atas wesel bayar yang belum dicatat .



·      Pengujian atas Rincian Saldo


Titik awal yang normal bagi audit atas wesel bayar adalah skedul wesel bayar dan bunga akrual , yang diperoleh auditor dari klien . Gambar 22-2 mengilustrasikan skedul khusus , termasuk informasi yang terinci tentang semua transaksi yang terjadi sepanjang tahun menyangkut pokok dan bunga , saldo awal dan akhir wesel bayar dan utang bunga , serta informasi deskriftif mengenai wesel , seperti tanggal jatuh tempo , suku bunga dan aset yang dijadikan sebagai jaminan .



TABEL 22-1 Prosedur Analitis untuk Wesel Bayar

Menghitung ulang beban bunga atas dasar suku bunga rata-rata dan wesel bayar bulanan secara keseluruhan .

Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau penghapusan wesel bayar yang beredar .

Membandingkan setiap wesel yang beredar dengan tahun sebelumnya .

Penghapusan atau salah saji wesel bayar

Membandingkan total saldo wesel bayar , beban bunga dan bunga akrual dengan saldo tahun sebelumnya

Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau wesel bayar



Jika ada sejumlah besar transaksi yang melibatkan wesel selama tahun tersebut , mungkin tidak praktis bagi auditor untuk memperoleh skedul semacam itu . Dalam situasi tersebut , auditor lebih baik meminta klien untuk hanya menyiapkan skedul wesel dengan saldo yang belum dibayar pada akhir tahun , yang menunjukkan deskripsi setiap wesel , saldo akhirnya dan utang bunga pada akhir tahun , termasuk jaminan dan suku bunga .


Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar adalah:


a.       Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan )


b.      Wesel bayar dalam skedul talah dicatat secara akurat ( keakuratannya )


Tujuan tersebut sangat vital karena salah saji dapat menjadi material meskipun salah satu wesel dihilangkan atau tidak benar. Jika pengendalian internal terhadap wesel bayar lemah, auditor mungkin perlu melaksanakan prosedur selanjutnya untuk menguji wesel bayar yang hilang. Selain tujuan yang berkaitan dengan saldo, empat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan juga merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena standar akuntansi mengharuskan agar catatan kaki menggambarkan secara memadai syarat wesel bayar yang beredar dan aser yang dijaminkan atas pinjaman tersebut. Ketika auditor melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, bukti yang diperoleh akan membantu memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan wesel bayar.  



Terdapat perbedaan yan penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup. Dalam sebagian besar perusahaan tertutup, yang umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jiak ada, berkenaan dengan modal saham selama tahun berjalan. Satu-satunya transaksi yang dimasukan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahaan ekuitas pemilik akhibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman deviden.


Akan tetapi, perusahaan terbuka verifikasi atas ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan individu yang memiiliki saham sering berubah .


Verifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam satu perusahaan terbuka mencakup;




·         Laba ditahan dan deviden yang terkait


Financial performance is authent icated measurement which can measure the achievement ofa company in producing profit [6]. These financial measurements later on will be able to be indicators for evaluating the achievement of the companies in prospering the owners, employees, and customers. (Islahuzzaman: 2012)


EKUITAS PEMILIK (Lanjutan)

Informasi apakah yang bisa dikonfirmasi dengan agen transfer (transfer agent) ?


Gambar diatas menyajikan suatu tinjauan mengenai akun ekuitas khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap akun itu merupakan untuk menentukan apakah:


·           Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai


·           Transaksi ekuitas pemilik sudah dicatat dengan benar, seperti yang di definisikan oleh enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi


·           Saldo ekuitas pemilik sudah dicatat secara layak, seperti yang didefinisikan oleh delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara layak, seperti yang didefinisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik



Otorisasi Transaksi yang Tepat Karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersifat material, banyak dari transaksi tersebut yang harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi ekuitas pemilik berikutna memerlukan otorisasi khusus:


·           Penerbitan Modall Saham. Otorisasi ini termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan, jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitan


·           Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atas saham semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.


·           Pengumuman Dividen. Dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen persaham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.


Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat. Jika perusahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai trnsaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan jika:


·           Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan


·           Jumlah dividen yang benar dibayar ke pemegang saham yang memiliki saham pada tanggal pencatatan dividen


·           Potensi misapropriasi atau penyalahgunaan asset telah diminimalisir.


Penugasan personil yang tepat, prosedur penyimpanan catatan yang memadai, dan verifikasi internal yang independen atas informasi dalam catatan merupakan pengendalian yang bermanfaat untuk semua tujuan tersebut. Klien juga harus memiliki kebijakan yang baik untuk menyiapkan sertifikat saham dan mencatat transaksi modal saham.


Sebagai pengendalian terhadap modal saham, biasanya perusahaan menyimpan pembukuan sertifikat saham dan file induk modal saham pemegang saham. Catatan sertifikat modal saham mencatat penerbitan dan pembelian kembali modal saham selama umur perusahaan. Catatan transaksi modal saham meliputi nomor sertifikat, jumlah saham yang diterbitkan, nama orang yang akan menerima saham yang diterbitkan, dan tanggal penerbitan. Saat saham itu dibeli kembali, pembukuan sertifikat modal saham harus mencantumkan sertifikat yang dibatalkan dan tanggal pembatalannya.


File induk modal saham pemegang saham merupakan catatan saham yang beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham dalam buku besar umum. File ini juga digunakan untuk dasar pembayaran dividen.



Pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik.


Panitera Independen dan Agen Transfer Saham Setiap perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen (independent registrar) sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi. Jika kepemilikan saham berubah, panitera bertanggung jawab menandatangani semua sertifikat saham yang baru diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat lama diterima serta dibatalkan sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.


Kebanyakan perusahaan berukuran besar juga menggunakan jasa agen transfer saham (stock transfer agent) untuk menyimpan catatan pemegang saham, termasuk mendokumentasikan transfer kepemilikan saham. Penggunaan agen transfer ini akan membantu memperkuat pengendalian terhadap catatan saham dengan mempercayakan catatan itu ke tangan organisasi independen dan membantu mengurangi biaya penyimpanan catatan karena menggunakan tenaga spesialis. Banyak perusahaan juga memiliki agen transfer untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, sehingga pengendalian internal menjadi lebih baik.


Audit Modal Saham Dan Modal Disetor


Auditor sangat memperhatikan empat hal ketika mengaudit modal saham dan agio saham, yaitu:


(1) Transaksi modal saham yang ada telah di catat, (2) transaksi modal saham yang di catat memang terjadi dan dicatat secara akurat, (3) modal saham telah di catat secara akurat, dan (4) modal saham telah di sajikan dan di ungkap secara layak.


Dua perhatian utama melibatkan pengujian pengedalian dan pengujian substantif atas transaksi, sementara dua yang terakhhir melibatkan pengujian atas rincian saldo.


Transaksi Modal Saham yang Ada Telah Dicatat Tujuan ini dapat dengan mudah dipenuhi apabila panitera atau agen transfer digunakan. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada, dan kemudian menentukan apakah semua transaksi tersebut telah dicatat. Untuk mengungkapkan penerbitan dan pembelian kembali modal saham, auditor juga mereview notulen rapat dewan direksi, terutama yang mendekati tanggal neraca, dan memeriksa buku catatan saham yang dipegang klien.


Transaksi Modal Saham yang Dicatat Memang Terjadi dan Dicatat Secara Akurat Akan diperlukan audit yang ekstensif atas transaksi yang melibatkan penerbitan modal saham seperti penerbitan modal saham baru secara tunai, merger dengan perusahaan lain melalui pertukaran saham, saham sumbangan, dan pembelian saham treasuri. Tanpa mempedulikan pengendalian, sudah merupakan praktik yang umum bagi auditor untuk memverifikasi semua transaksi modal saham karena materialitas dan kedudukannya yang permanen dalam catatan. Tujuan yang berkaitan dengan transaksi-keterjadian umumnya dapat diuji dengan memeriksa notulen rapat dewan direksi menyangkut otorisasi yang tepat.


Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas. (Dalam kasus saham treasuri, jumlahnya ditelusuri ke jurnal pengeluaran kas). Selain itu, auditor juga harus memverifikasi apakah jumlah yang benar telah dikredit ke modal saham dan agio saham dengan mengacu ke akta perusahaan untuk menentukan nilai pari atau ditetapkan modal saham.


Mengaudit transaksi modal saham seperti dividen saham, akuisisi properti dengan saham, merger, atau transfer non kas yang serupa sangatlah menantang karena diperlukan keahlian teknis yang tinggi sehingga untuk menentukan penilaian yang tepat sering kali diperlukan banyak pertimbangan. Sebagai contoh, dalam audit atas transaksi merger yang utama, sering kali auditor harus melakukan penelitian yang ekstensif untuk menentukan perlakuan akuntansi yang tepat dan penilaian transaksi yang layak, setelah mempertimbangkan semua fakta dalam merger.


Modal Saham Dicatat Secara Akurat Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini. Jika agen transfer tidak ada, auditor harus mengandalkan pemeriksaan atas catatan saham dan akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham, pemeriksaan semua sertifikat yang dibatalkan, serta akuntansi untuk sertifikat kosong.


Setelah auditor yakin bahwa jumlah saham yang beredar sudah benar, nilai pari yang tercatat dalam akun modal dapat diverifikasi dengan mengalikan jumlah saham dengan nilai pari saham. Saldo akhir akun agio saham merupakan jumlah residu. Saldo ini diaudit dengan memverifikasi jumlah transaksi yang tercatat selama tahun tersebut dan menambahkannya dengan atau menguranginya dari saldo awal akun.


Pertimbangan utama ketika mengaudit tujuan yang berkaitan dengan saldo- keakuratan bagi modal saham adalah memverifikasi apakah jumlah saham yang digunakan dalam perhitungan laba per saham (EPS) sudah akurat. Jadi tidaklah sulit menentukan jumlah saham yang benar yang akan digunakan dalam perhitungan apabila hanya ada satu kelas saham dan sejumlah kecil transaksi modal saham. Masalahnya akan menjadi jauh lebih kompleks apabila ada sekuritas konvertibel, opsi saham, atau waran saham yang beredar. Auditor harus memahami persyaratan standar akuntansi yang relevan sebelum memverifikasi jumlah saham untuk menentukan laba per saham dasar dan yang didilusi.


Pertimbangan utama ketika mengaudit tujuan yang berkaitan dengan saldo-keakuratan bagi modal saham adalah memverifikasi apakah jumlah saham yang digunakan dalam perhitungan laba per saham (EPS) sudah akurat. Jadi tidaklah sulit menentukan jumlah saham yang benar yang akan digunakan dalam perhitungan apabila hanya ada satu kelas saham dan sejumlah kecil transaksi modal saham. Masalahnya akan menjadi jauh lebih kompleks apabila ada sekuritas konvertibel, opsi saham, atau waran saham yang beredar.


Jasa auditing digunakan secara meluas yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas informasi bagi pihak pemakai laporan keuangan. Alasan mengapa diperlukannya audit oleh auditor independen (akuntan publik), yaitu untuk meyakinkan para pengguna laporan keuangan tersebut bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen adalah bebas dari salah saji material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan untuk meminimalisir risiko informasi, sehingga laporan yang dibuat manajemen dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan oleh pihak internal dan eksternal dengan tepat (Islahuzzaman:2007).


Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan Secara Layak


            Sumber informasi yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham. Auditor harus menentukan bahwa setiap kelas saham memiliki deskripsi yang tepat, termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan beredar serta setiap hak khusus atas masing-masing kelas.



            Penekanan dalam audit dividen diberikan pada transaksi dividend an bukan pada saldo akhir. Namun, jika ada utang dividden, terjadilah pengecualian. Tujuan paling penting termasuk yang berkenaan dengan utang dividen, adalah:


1.      Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)


2.      Dividen yang telah ada dicatat (Kelengkapan)


3.      Dividen telah dicatat secara akurat (Keakuratan)


4.      Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (Keterjadian)


5.      Utang dividen telah dicatat (Kelengkapan)


6.      Utang dividen telah dicatat secara akurat (Keakuratan)


Pengujian atas utang dividen harus dilakukan bersamaan dengan dividen yang diumumkan. Setiap dividen yang belum dibayar harus dicatat sebagai kewajiban.



            Bagi sebagian besar perusahaan, satu-satunya transaksi yang melibatkan laba ditahan adalah laba bersih tahun tersebut dan pengumuman dividen. Perubahan lain dalam laba ditahan dapat mencakup koreksi laba periode sebelumnya, penyesuaian periode sebelumnya yan dibebankan atau dikredit secara langsung ke laba ditahan, dan penetapan atau eliminasi apropriasi laba ditahan.


            Untuk memulai audit atas laba ditahan, pertama auditor menganalisis laba ditahan selama tahun berjalan. Skedul audit yang menunjukkan analisis, yang biasanya merupakan bagian dari file permanen, berisi deskripsi setiap transaksi yang mempengaruhi akun tersebut.


            Untuk menyelesaikan audit atas pengkreditan ke laba ditahan bagi laba bersih selama tahun tersebut (atau pendebetan bagi rugi bersih), auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal laba ditahan ke angka laba bersih pada laporan laba rugi.


Dalam mengaudit pendebetan dan pengkresitan ke laba ditahan, selain laba bersih dan dividen, auditor juga harus menentukan apakah transaksi itu telah dicantumkan. Sebagai contoh, penyesuaian periode sebelunya dapat dimasukkan dalam laba ditahan hanya jika penyesuaian itu memenuhi persyaratan standar akuntansi.


            Setelah auditor yakin bahwa transaksi yang tercatat telah diklasifikasikan dengan benar sebagai transaksi laba ditahan, langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah hal itu telah dicatat secara akurat. Bukti audit yang diperlukan untuk menentukan keakuratan itu tergantung pada sifat transaksinya.


Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada transaksi yang seharusnya harus dimasukkan tetap belum dilakukan. Standar akuntansi mewajibkan penyajian dan pengungkapan informasi yang berkaitan dengan laba ditahan. Auditor sangat sibuk menentukan apakah tujuan penyajian dan pengungkapan laba ditahan telah dipenuhi, terutama yang berkaitan dengan pengungkapan setiap restriksi terhadap pembayaran dividen.





Arens, A. A,. Randal, J. E., & Mark, S. B. (2008). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach 12th Edition. Upper Sadel River, New Jearsey: Pearson Education International.



Islahuzzaman dkk. (2018). The Impact of Audit Committee and Internal Audit towards Financial Statement Quality: External Audit and Corporate Governance as Intervening Variables. International Journal of Engineering & Technology, 1. Diakses pada tanggal 19 Maret 2019


Islahuzzaman (2012). The Influence of Corporate Strategy Disclosure in Annual Report towards Corporate Financial Performance (A Financial Accounting Research). International Journal of Research in Management 2. Diakses pada tanggal 3 Mei 2019


Islahuzzaman. (2007). Pengaruh Persepsi Senior Auditor Atas Tingkat Kompetensi Pihak Pemberi Informasi Terhadap Pelaksanaan Prosedur Analitis. 4. Diakses pada tanggal 6 Mei 2019