Indigosol adalah pewarna tekstil yang digunakan pada teknik

Indigosol adalah pewarna tekstil yang digunakan pada teknik

Perhatikan deskripsi berikut ini ! Bahan tekstil dapat diberi warna baik dari bahan pewarna alami maupun buatan. Pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia, misalnya naptol dan indigosol. Jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis).Manakah pernyataan berikut yang benar?

Indigosol adalah pewarna tekstil yang digunakan pada teknik

  1. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Indigosol saja
  2. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol dan indigosol
  3. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol saja
  4. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Kesumba saja
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: C. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol saja.

Indigosol adalah pewarna tekstil yang digunakan pada teknik

Dilansir dari Ensiklopedia, perhatikan deskripsi berikut ini ! bahan tekstil dapat diberi warna baik dari bahan pewarna alami maupun buatan. pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia, misalnya naptol dan indigosol. jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis).manakah pernyataan berikut yang benar Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol saja.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Indigosol adalah pewarna tekstil yang digunakan pada teknik

Menurut saya jawaban A. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Indigosol saja adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol dan indigosol adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol saja adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Kesumba saja adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. Pewarnaan dengan teknik celup dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna Naptol saja.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Indigosol adalah pewarna tekstil yang digunakan pada teknik
Bubuk Pewarna Indigosol
Indigosol merupakan pewarna sintetis yang sering digunakan dalam proses pewarnaan kain batik, karena pewarna indigosol mudah digunakan dan menghasilkan warna yang bagus dan tahan lama. Dalam proses pewarnaan dengan menggunakan indigosol maka kita perlu membuat larutan pewarna batiknya dan larutan pengunci warna agar warna batik tidak luntur. Mari kita mulai cara menggunakan indigosol untuk mewarnai batik,

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pewarnanya adalah:

1. Bubuk pewarna indigosol

2. Air panas yang baru mendidih


   - Untuk membuat larutan pewarna 2 liter maka dibutuhkan air panas sebanyak 1 liter.

3. Kemudian takar bubuk pewarnanya (100gr bubuk pewarna untuk 2 liter air).

4. Kemudian masukkan bubuk pewarna yang sudah ditakar ke dalam wadah (ember). Lalu tuang air panas separuh dulu, aduk sampai semua bubuk larut dalam air panas tersebut. Jika sudah, tambahkan separuh lagi air dingin (air biasa).

5. Pewarna sudah jadi dan siap digunakan untuk mewarnai batik, baik dicolet maupun dicelup.

6. Setelah kain batik diberi warna, kemudian kain yang telah diwarnai tadi diangin-anginkan sampai kering, dan dijemur di terik matahari sebentar.

7. Agar warna batik tidak luntur, maka kita perlu mengunci warna tersebut pada kain (fiksasi). Untuk pewarna indigosol maka penguncinya adalah sodium nitrit dan air keras. 

Untuk mempermudah pencelupan pada pengunci ini, ada baiknya pengunci untuk fiksasi ini dibuat dengan volume yang cukup banyak sekitar 10-20 liter.

Cara membuat pengunci warna:

Takar nitrit seberat 50 gram,


larutkan kedalam 10 liter air.
Lalu tambahkan air keras 50 gram juga,
kemudian tambah lagi dengan air 10 liter. Jika sudah, kain batik yang sudah diwarna tadi tinggal dicelupkan dan direndam sesaat pada larutan pengunci tersebut. Saat direndam itu, harusnya sudah nampak hasil pewarnaannya. Dan ketika diangkat, warna sudah benar-benar nampak dengan jelas.

 8. Selanjutnya tinggal dicuci dengan air bersih. Sebaiknya direndam beberapa saat sebelum dikeringkan atau dilorot.

Sekian.

Jenis-Jenis Pewarna Batik Sintetis

Mengenal Pewarna Batik Alami dan Sintetis [Reaktif, Indigosol, Napthol, dan Rapid]

Yang dimaksud pewarna atau zat pewarna batik adalah zat warna tekstil yang dapat digunakan dalam proses pewarnaan batik baik dengan cara pencelupan maupun coletan pada suhu kamar sehingga tidak merusak lilin sebagai perintang warnanya. Berdasarkan sumbernya/asalnya zat pewarna batik dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: a. Pewarna alami Didapat langsung dari alam seperti kulit kayu tingi, kayu tegeran, dan daun tom/nila. b. Pewarna buatan/pewarna sintetis Zat warna yang dibuat menurut reaksi-reaksi kimia tertentu. Jenis zat warna sintetis untuk tekstil cukup banyak, namun hanya beberapa diantaranya yang dapat digunakan sebagai pewarna batik. Hal ini dikarenakan dalam proses pewarnaan batik suhu pencelupan harus pada suhu kamar. Adapun zat warna yang biasa dipakai untuk mewarnai batik antara lain: a] Zat warna reaktif Zat warna reaktif umumnya dapat bereaksi dan mengadakan ikatan langsung dengan serat sehingga merupakan bagian dari serat tersebut. Jenisnya cukup banyak dengan nama dan struktur kimia yang berbeda tergantung pabrik yang membuatnya. Salah satu yang saat ini sering digunakan untuk pewarnaan batik adalah Remazol. Ditinjau dari segi teknis praktis pewarnaan batik dengan remazol dapat digunakan secara pencelupan, coletan maupun kuwasan. Zat warna ini mempunyai sifat antara lain : larut dalam air, mempunyai warna yang briliant dengan ketahanan luntur yang baik, daya afinitasnya rendah, untuk memperbaiki sifat tersebut pada pewarnaan batik diatasi dengan cara kuwasan dan fixasi menggunakan Natrium silikat. b] Zat warna indigosol Zat warna indigosol adalah jenis zat warna Bejana yang larut dalam air. Larutan zat warnanya merupakan suatu larutan berwarna jernih. Pada saat kain dicelupkan ke dalam larutan zat warna belum diperoleh warna yang diharapkan. Setelah dioksidasi/dimasukkan ke dalam larutan asam [HCl atau H2SO4] akan diperoleh warna yang dikehendaki. Obat pembantu yang diperlukan dalam pewarnaan dengan zat warna indigosol adalah Natrium Nitrit [NaNO2] sebagai oksidator. Warna yang dihasilkan cenderung warna-warna lembut/pastel. Dalam pembatikan zat warna indigosol dipakai secara celupan maupun coletan. c] Zat warna napthol Zat warna ini merupakan zat warna yang tidak larut dalam air. Untuk melarutkannya diperlukan zat pembantu kostik soda. Pencelupan naphtol dikerjakan dalam 2 tingkat. Pertama pencelupan dengan larutan naphtolnya sendiri [penaphtolan]. Pada pencelupan pertama ini belum diperoleh warna atau warna belum timbul, kemudian dicelup tahap kedua/dibangkitkan dengan larutan garam diazodium akan diperoleh warna yang dikehendaki. Tua muda warna tergantung pada banyaknya naphtol yang diserap oleh serat. Dalam pewarnaan batik zat warna ini digunakan untuk mendapatkan warna-warna tua/dop dan hanya dipakai secara pencelupan. d] Zat warna rapid

Zat warna ini adalah naphtol yang telah dicampur dengan garam diazodium dalam bentuk yang tidak dapat bergabung [koppelen]. Untuk membangkitkan warna difixasi dengan asam sulfat atau asam cuka. Dalam pewarnaan batik, zat warna rapid hanya dipakai untuk pewarnaan secara coletan.

Mengenal Pewarna Batik Alami dan Sintetis [Reaktif, Indigosol, Napthol, dan Rapid]

Naptol dan indigosol termasuk kedalam warna?

  1. Pewarna alam
  2. Pewarna buatan
  3. Pewarna campuran
  4. Pewarna tumbuhan
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. Pewarna buatan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, naptol dan indigosol termasuk kedalam warna pewarna buatan.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Kain wol terbuat dari bahan? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.


» Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Pengertian Menggambar Objek Menggambar

» Komposisi Teknik Menggambar Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Alat dan Media Gambar

» Releksi Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Pengertian Ragam Hias Motif Ragam Hias

» Menggambar Ragam Hias Flora vegetal

» Menggambar Ragam Hias Fauna Menggambar Ragam Hias Geometris

» Menggambar ragam hias manusia figuratif

» Pola Ragam Hias Uji Kompetensi

» Rangkuman Releksi Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Bernyanyi Secara Unisono Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia

» Berlatih Vokal Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Uji Kompetensi Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Teknik Memainkan Alat Musik

» Memainkan Alat Musik Melodis

» Tenaga Pengertian Elemen Gerak Tari

» Tujuan melakukan eksplorasi pada Kegiatan 1 ini agar kamu memiliki Tujuan melakukan eksplorasi pada Kegiatan 2 ini, agar kamu memiliki

» Uji Kompetensi Rangkuman Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Olah Tubuh Teknik Dasar Akting Teater

» Olah Suara Teknik Dasar Akting Teater

» Olah Rasa Teknik Dasar Akting Teater

» Pengertian Fragmen Uji Kompetensi Rangkuman

» Teknik Menulis Naskah Fragmen

» Cuplikan Naskah yang Bisa Kalian Mainkan Cuplikan adegan naskah Panji Semirang

» Uji Sikap Uji Pengetahuan

» Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

» Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

» Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

» Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil

» Releksi Rangkuman E. Uji Kompetensi

» Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu Contoh Penerapan Ragam Hias

» Menggambar Ragam Hias Ukiran

» Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

» Latihan Lagu Tiga Suara

» Rangkuman Rangkuman Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Alat Musik Melodis Menampilkan Musik Ansambel

» Alat Musik Harmonis Menampilkan Musik Ansambel

» Releksi Rangkuman Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Uji Kompetensi Releksi Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Pengertian Level Level Gerak

» Pola Lantai Garis Lengkung

» Meragakan Gerak Tari Berdasarkan Level dan Pola Lantai dengan hitungan

» Meragakan Gerak Tari dengan Iringan

» Tata Rias dan Busana

» Merancang Pementasan Teater Kelas 07 SMP Seni Budaya Siswa 2016

» Tata Rias Melaksanakan Pementasan

» Tata Suara Tata Panggung

» Evaluasi Pelaksanaan Pementasan Mementaskan Teater

Show more

tirto.id - Jenis pewarna tekstil terdiri dari dua macam, yaitu jenis pewarna alami dan buatan [sintetis]. Pewarnaan bahan tekstil bertujuan untuk menghias produk kerajinan tekstil agar tampak menarik.

Jika produk itu akan dijual, pewarnaan tekstil berguna agar kerajinan itu diminati pembeli dan laku di pasaran.

Kerajinan tekstil sendiri adalah bahan yang berasal dari serat, diolah menjadi benang, kemudian dirajut atau ditenun menjadi kain. Biasanya, ia digunakan untuk pembuatan busana atau berbagai produk kerajinan tekstil lainnya

Salah satu kerajinan tekstil populer dan menjadi kebanggan bangsa Indonesia adalah produk kain batik yang sudah punya pasar internasional di mancanegara.

Selanjutnya, pembuatan kerajinan tekstil harus menyesuaikan dengan bahan-bahannya. Ragam jenis bahan tekstil dapat diketahui melalui perbedaan benang dan permukaan teksturnya. Benang yang berasal dari alam dan bahan buatan tentunya memiliki karakteristik yang berbeda pula.

Baca juga:

  • Rangkuman Kerajinan Tekstil: Fungsi, Jenis, Prinsip, Karakteristik
  • Mengenal Teknik Membuat Kerajinan dari Limbah Tekstil dan Contohnya

Jenis-Jenis Bahan Tekstil

Berikut merupakan jenis-jenis bahan tekstil dengan sifat yang berbeda-beda, dilansir laman Kemdikbud:

  1. Katun terbuat dari kapas, memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas tinggi.
  2. Wol terbuat dari bulu domba, memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, dan apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.
  3. Sutra terbuat dari kepompong ulat sutra, memiliki sifat lembut, licin, mengkilap, lentur, dan kuat. Bahan sutra banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan.
  4. Bahan sintetis atau buatan berasal dari polyester dan nilon yang memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering.

Jenis-Jenis Pewarna Tekstil Alami dan Buatan

Salah satu unsur yang menjadikan keindahan tekstil adalah unsur warna. Teknik pewarnaan pada ragam tekstil yang tidak monoton dapat membuat produk kerajinan tekstil lebih menarik dan variatif.

Bahan tekstil dapat diberi warna, baik dari bahan pewarna alami maupun buatan. Masing-masing bahan pewarna ini memiliki sifat dan jenis yang berbeda-beda.

1. Jenis Pewarna Tekstil Alami

Pewarna alami tekstil berasal dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu, dan kayu, sedangkan pewarna buatan terbuat dari bahan kimia.

Dalam buku Seni Rupa [2020] yang ditulis Kirno Widarso, dijelaskan macam-macam bahan pewarna pada tekstil, baik yang alami maupun buatan. Adapun bahan pewarna alami adalah sebagai berikut:

a. Kunyit [Curcuma Domestica]

Kunyit merupakan pewarna alami yang menghasilkan warna kuning. Proses pembuatannya dengan cara diparut, kemudian diperas untuk menghasilkan cairan berwarna kuning.

b. Kayu Tinggi [Saga]

Kayu tinggi menghasilkan warna merah dan hitam. Caranya adalah dengan mengolah kulit kayu dan getahnya.

c. Kesumba

Kesumba menghasilkan warna merah atau kuning dengan cara mengolah bijinya.

d. Tarum atau Tom [Indigofera Tinctoria]

Tarum menghasilkan warna biru dengan cara merendam daunnya. Air rendaman itu dapat digunakan sebagai bahan pewarna tekstil.

e. Pinang [Areca Catechu]

Pinang yang sudah tua mampu menghasilkan warna alami dengan mengolah bijinya

f. Suji [Dracaena Angustifolia]

Suji dapat menghasilkan warna hijau melalui proses pengolahan dengan cara ditumbuk.

g. Kulit Manggis [Garcinia Mangostana]

Warna yang dihasilkan dari kulit manggis adalah merah, biru, dan ungu. Cara adalah dengan menumbuk halus kulit manggis hingga menjadi bubuk, lalu direndam dengan etanol dan dikeringkan.

h. Akar Mengkudu [Morinda Citrifolia]

Warna yang dihasilkan akar Mengkudu adalah merah kecoklatan. Cara pembuatannya adalah dengan merendam dan menumbuk akarnya.

i. Getah Gambir

Warna yang dihasilkan getah gambir adalah warna kecoklatan dan merah tua. Cara memperolehnya adalah dengan mengeringkan getah gambir dari ekstrak perasan daun dan tumbuhannya.

j. Daun Jati [Tectona Grandis]

Warna yang dihasilkan daun jati adalah merah kecoklatan. Cara memprosesnya adalah dengan menumbuk daun jati muda untuk diambil getahnya.

k. Angsana

Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana adalah warna merah. Selain itu, daunnya juga dapat menghasilkan warna coklat.

l. Tanaman Jarak

Warna yang dihasilkan dari tanaman jarak adalah warna hijau yang diambil dari daunnya.

Baca juga:

  • Pengusaha Tekstil Khawatir 2021 Indonesia Jadi Net Importir Garmen
  • Babak Belur Industri Tekstil: Ekspor & Penjualan Terganjal Corona
  • Corona dan Produk Impor, Kombinasi Suntik Mati Industri Tekstil RI

2. Jenis Pewarna Tekstil Buatan

Selain pewarna alami yang telah dijelaskan di atas, berikut ini adalah berbagai jenis pewarna sintetis atau buatan.

a. Napthol

Zat warna napthol berasal dari napthol sebagai komponen dasar dan garam diazonium atau garam napthol sebagai komponen tambahan. Pewarna ini digunakan dengan teknik celup.

b. Indigosol

Zat warna indigosol memiliki ciri tidak mudah luntur. Warnanya merata dan cerah.

Proses pewarnaannya bisa dengan dicelup atau dicolet. Warna akan muncul setelah ditambahkan natrium nitrit atau asam sulfat.

c. Warna Rapit

Zat warna rapit yang digunakan untuk coletan biasanya adalah jenis rapit fast. Zat warna rapit merupakan komponen campuran dari warna napthol dan garam diazonium yang distabilkan. Rapit yang banyak dipakai adalah warna merah.

d. Zat Warna Pigmen

Zat warna pigmen merupakan unsur pengikat yang membantu menguatkan zat warna dengan serat. Zat warna pigmen biasanya digunakan untuk cetak saring dan kurang cocok digunakan pada teknik celup.

e. Cat Tekstil

Cat tekstil berbahan dasar air. Cat ini khusus digunakan untuk melukis di atas kain. Misalnya, melukis tas kain, t-shirt, hingga sepatu kain.

Setelah cat kering, kain yang diwarnai harus disetrika. Dalam proses penyetrikaan, harus ada lapisan di atas kain. Jadi, setrika tidak langsung mengenai cat.

f. Cat Akrilik

Cat akrilik biasa dipakai untuk melukis. Bahan dasarnya adalah plastik polietilen sehingga cepat mengeras dan cepat kering. Penggunaannya biasanya dicampur dengan air.

Baca juga:

  • Kemenperin Minta Seluruh Industri Tekstil Ikut Produksi APD
  • Kasus Corona: Masker Gratis Pengusaha Tekstil Terganjal Sertifikasi

Baca juga artikel terkait KERAJINAN TEKSTIL atau tulisan menarik lainnya Nirmala Eka Maharani
[tirto.id - nem/hdi]

Penulis: Nirmala Eka Maharani Editor: Abdul Hadi Kontributor: Nirmala Eka Maharani

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan