Ikatan kovalen antara dua atom dapat sebagai akibat dari…

Ilustrasi belajar mengenai senyawa kimia. Foto: iStock

Dalam pelajaran kimia, ikatan kovalen adalah ikatan antara dua atau lebih atom berdasarkan penggunaan elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom-atom non-logam.

Dikutip dari Biologi Molekular oleh Triwibowo Yuwono, ikatan kovalen adalah ikatan yang paling kuat dan paling stabil antara atom-atom. Ikatan kovalen yang terjadi di antara atom-atom akan menyusun suatu molekul.

Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai pengertian, jenis-jenis, dan contoh ikatan kovalen.

Pengertian Ikatan Kovalen

Menurut Omang Komarudin dalam New Edition Pocket Book Kimia SMA Kelas X, XI and XII, ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat pemakaian bersama pasangan elektron antara dua atom atau lebih.

Atom-atom yang terlibat dalam ikatan kovalen adalah atom-atom non-logam. Ikatan kovalen memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

  1. Sebagian besar mudah menguap.

  2. Memiliki titik didih dan leleh yang rendah.

  3. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan organik.

  4. Pada umumnya tidak menghantarkan listrik.

  5. Berupa gas, cairan atau padatan lunak pada suhu ruang.

  6. Keadaan murni bersifat isolator.

Jenis-Jenis Ikatan Kovalen dan Contohnya

Ilustrasi belajar mengenai senyawa kimia. Foto: iStock

Dikutip dari Bank Soal CMS (Cepat Menguasai Soal) Kimia SMA dan MA oleh Enik Suyahni, jenis-jenis ikatan kovalen dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan jumlah pasangan elektron dan perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan.

Berdasarkan Jumlah Pasangan Elektron

Ada beberapa jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama untuk berikatan, yaitu sebagai berikut.

Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang menggunakan satu pasang elektron. Ikatan ini umumnya juga disebut sebagai ikatan kovalen biasa.

Simbol yang digunakan pada ikatan jenis ini adalah garis satu (-). Contoh senyawa kovalen tunggal adalah hidrogen fluorida (HF).

Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang menggunakan dua pasang elektron. Simbol yang digunakan untuk jenis kovalen ini adalah garis dua (=). Contoh senyawa kovalen rangkap dua adalah karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2).

Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan yang menggunakan tiga pasang elektron. Simbol yang digunakan untuk jenis ikatan ini adalah garis tiga (≡). Contoh senyawa kovalen rangkap tiga adalah nitrogen (N2).

Berdasarkan Keelektronegatifan Atom-Atom yang Berikatan

Jenis ikatan kovalen berdasarkan keelektronegatifan yang berikatan dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama memihak atau mengutub ke salah satu atom atau gugus atom.

Saat elektron mengutub maka terbentuklah momen dipol (mengukur tingkat polaritas). Terdapat satu sisi yang positif, sedangkan bagian lain merupakan sisi negatif.

Pada ikatan kovalen polar, pasangan elektron akan cenderung mendekati atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi.

Ilustrasi senyawa kimia HCl. Foto: iStock

Perlu diingat bahwa sifat keelektronegatifan suatu unsur akan semakin besar dalam satu periode dari kiri ke kanan, dan semakin kecil dalam satu golongan dari atas ke bawah. Contoh ikatan kovalen polar adalah asam klorida (HCl).

Atom hidrogen memiliki kelektronegatifan H = 2,1, sedangkan klorin memiliki keelektronegatifan Cl = 3,0. Ini akan menyebabkan pasangan elektron lebih dekat ke arah atom Cl. Hal ini membuat Cl cenderung negatif dan H cenderung positif (terbentuklah momen dipol yang tidak saling meniadakan).

2. Ikatan Kovalen Non-Polar

Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama dari atom yang sama sehingga memiliki keelektronegatifan yang sama.

Ikatan kovalen non-polar tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan, molekulnya beberbentuk simetris, dan tidak memiliki pasangan elektron bebas.

Contoh ikatan kovalen non-polar adalah hidrogen (H2). Dalam hal ini, atom H berikatan dengan atom H lagi, keduanya memiliki nilai keelektronegatifan yang sama, yaitu masing-masing 2,1.