TRIBUNKALTARA.COM - Simak kumpulan pantun lengkap tentang pantun kiasan beserta makna sebenarnya, bisa menjadi sindiran, nasihat maupun penyemangat. Anda bisa menggunakan pantun kiasan dalam kehidupan sehari-hari bersama orang terdekat maupun untuk dijadikan status di media sosial. Biasanya pantun kiasan mengandung ungkapan sindiran, peribahasa atau pengibaratan. Selain itu, pantun kiasan juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu secara tersirat lantaran erat dengan kata-kata bijak. Berikut beberapa pantun kiasan yang bisa anda gunakan: Baca juga: 33 Pantun Koruptor Bisa Dipakai untuk Sindir Maling Negara, Ada Pantun Sindiran dari WS Rendra Kumpulan pantun kiasan Apa guna sambal tumisKalau tak dicampur asam belimbingApa guna lama menangis Tidaklah penuh telaga kering Makna: menangis bukan sikap yang tepat untuk menghadapi sebuah masalah. Ramai orang di hari raya,Petik jambu petik kweni.Jika ingin punya sahabat setia, Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni. Makna: suka duka ditanggung bersama-sama, jangan hanya satu pihak saja. Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun Kaltara
Berdentum guruh di papan, Kilat sampai atas batu; loading... Berjalan berhati-hati, Jangan berlari-lari; Kalau senang hati, Wajah berseri-seri. loading... Ayam bulu balik, Telur atas para; loading... Ikan kering ikan siakap, Mari dijemur di atas atap; loading... Ilustrasi pantun kiasan. Foto: PixabayPantun adalah bentuk puisi lama yang terikat oleh aturan. Dikatakan demikian karena ada aturan-aturan dalam pantun, seperti baitnya yang terdiri dari empat baris dan bersajak a-b-a-b, serta disusun berdasarkan sampiran dan isi. Dalam dunia sastra, pantun ada banyak macamnya. Namun, secara garis besar, pantun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pantun berdasarkan usia dan pantun berdasarkan isi. Pantun berdasarkan usia dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu pantun kanak-kanak, pantun orang muda, dan pantun orang tua. Ada pula empat jenis pantun yang digolongkan berdasarkan isinya, yaitu pantun jenaka, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan pantun kiasan. Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Tim Arif, sesuai namanya, pantun kiasan adalah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat. Dengan demikian, isi dari pantun kiasan tidak memiliki makna sesungguhnya, melainkan makna yang bersifat konotasi. Pantun ini biasanya juga berisi peribahasa. Pantun kiasan biasa digunakan untuk menyampaikan nasihat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari secara tersirat atau untuk mengkritik secara halus. Secara umum, pantun kiasan memiliki ciri-ciri yang sama dengan jenis pantun lainnya. Hanya saja, pada bagian isinya terdapat kiasan yang menjadi tujuan pantun ini. Nah, agar lebih memahaminya, simak beberapa contoh pantun kiasan berikut beserta makna yang terkandung di dalamnya. Ilustrasi pantun kiasan. Foto: UnsplashDiam lisan banyak merenung Hendak hati memeluk gunung Apa daya tangan tak sampai Makna pantun itu adalah memiliki keinginan yang sangat besar, tetapi sangat mustahil tercapai. Kalau tak dicampur asam belimbing Tidaklah penuh telaga kering Maknanya adalah menangis bukan sikap yang tepat untuk menghadapi sebuah masalah. Sebab, masalah itu tidak akan selesai meskipun sudah menangis tersedu-sedu. Jatuh ke tanah berderai-derai Jika takut dilambung ombak Jangan berumah di tepi pantai Makna pantun itu adalah setiap perbuatan pasti ada risikonya. Jadi, jika tidak ingin menanggung risiko yang besar, janganlah coba-coba melakukan perbuatan yang tidak-tidak. Dapatkan rusa belang kaki Bagaikan bunga kembang tak jadi Maknanya adalah kalau mau menuntut ilmu dan menjadi orang yang benar-benar berilmu, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan tanpa tanggung, jangan setengah-tengah. Ayam sabung jangan dipaut Jika ditambal kalah laganya Asam di gunung ikan di laut Dalam belanga bertemu juga Maknanya adalah jika sudah berjodoh, meskipun berjauhan tempatnya pada akhirnya akan bertemu juga. |