Hal hal yang harus dipersiapkan dalam berpidato agar berhasil yaitu

Tujuh Langkah dalam Mempersiapkan Pidato - Pidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbicara yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ada acara, baik acara formal maupun informal selalu ada kegiatan berpidato, dari pidato sambutan sampai pada pidato penyampaian informasi ataupun pidato ilmiah. Keterampilan berpidato tidak begitu saja dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi memerlukan latihan yang cukup serius dan dalam waktu yang cukup, kecuali bagi mereka yang memang memiliki bakat dan keahlian khusus.

Menurut Hadinegoro (2003:1) pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiap­kan untuk  diucapkan  di depan khalayak, dengan maksud agar para pendengar dapat mengetahui, memahami, menerima serta diharapkan bersedia melaksana­kan segala sesuatu yang disampai­kan kepada mereka ( Hadinegoro, 2003:1).

                                                                                                                                                 Dalam kehidupan sehari-hari pidato memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah:

  1. Memberikan informasi (to inform),
  2. Menghibur (to intertain),
  3. Membujuk (to persuade),
  4. Menarik perhatian (to interest),
  5. Meyakinkan (to convince),
  6. Memperingatkan (to warn),
  7. Membentuk kesan (to impress),
  8. Memberikan instruksi (to instruct),
  9. Membangun semangat (to arouse),
  10. Menggerakkan massa (to more), dan lain-lain.

Pidato merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan persiapan yang cukup. Persiapan pidato ini memiliki peran yang penting karena dengan persiapan yang dilakukan dengan baik, pidato yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Terkait dengan persiapan dan latihan dalam berpidato ini, Gorys Keraf (1997:317) mengemukakan tujuh langkah dalam mempersiapkan pidato, yaitu:

  1. menentukan topik dan tujuan
  2. menganalisis pendengar dan situasi
  3. memilih dan menyempitkan topik
  4. mengumpulkan bahan
  5. membuat kerangka uraian
  6. menguraikan secara mendetail, dan
  7. melatih dengan suara nyaring. 
Ketujuh langkah tersebut dapat diringkas menjadi tiga langkah yang tetap, yaitu: meneliti masalah (1, 2, dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7). Dalam kaitannya dengan persiapan pidato dan pemilihan topik ini banyak hal yang ada di sekitar kita yang dapat digunakan sebagai sumber  topik dalam menyusun pidato. Thompson (dalam Rachmat, 1999: 20-23) mengemukakan susunan sumber topik yang dapat dipakai dalam persiapan pidato, yaitu: 

b.    Tempat yang pernah dikunjungi

d.    Wawancara dengan tokoh

g.    Kelakuan atau adat yang aneh

2.    Hobby dan keterampilan

a.    Cara melakukan sesuatu

c.    Peraturan dan tata-cara

3.    Pengalaman pekerjaan atau profesi

4.    Pelajaran sekolah atau kuliah:

a.    Hasil-hasil penelitian

b.    Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

a.    Kritikan pada permainan, film, buku, puisi, pidato atau siaran radio dan televisi

b.    Hasil pengamatan pribadi

6.    Peristiwa hangat dan pembicaraan publik:

a.    Berita halaman muka surat kabar

c.    Artikel pada kolom yang lain

d.    Berita radio dan televisi

e.    Topik surat kabar daerah

f.     Berita dan tajuk surat kabar kampus

g.    Percakapan di antara mahasiswa

j.      Peristiwa yang bakal terjadi

c.    Soal masyarakat yang belum selesai

a.    Perayaan atau peringatan

b.    Peristiwa yang erat kaitannya dengan peringatan

e.    Kesehatan dan penampilan


Topik-topik tersebut dapat dipilih sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan. Untuk mendapat topik yang baik dalam pidato, ada beberapa kriteria atau pedoman yang harus diperhatikan dalam memilihnya. Berikut ini dikemukakan beberapa kriteria yang dapat diacu dalam pemilihan topik tersebut.

  1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda
  2. Topik yang paling baik adalah topik yang memberikan kemung­kinan Anda lebih tahu daripada khalayak, Anda lebih ahli dibandingkan dengan kebanyakan pendengar.
  3. Topik harus menarik minat Anda
  4. Topik yang paling enak dibicarakan adalah topik yang paling Anda senangi dan menyentuh perasaan Anda. 
  5. Topik harus menarik minat pendengar
  6. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
  7. Topik harus terang ruang lingkup dan pembatasannya
  8. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
  9. Topik harus dapat ditunjang  dengan bahan yang lain. 

Sementara itu, Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. (1991: 57) mengungkap­kan bahwa dalam hal penentuan pokok atau topik pembicaraan yang akan disampaikan dalam pidato, perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Topik yang dipilih hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan memungkinkan untuk melengkapinya
  2. Persoalan yang disampaikan hendaknya menarik perhatian bagi pembicara sendiri
  3. Persoalan yang disampaikan hendaknya juga menarik perhatian pendengar
  4. Tingkat kesulitan  persoalan yang akan dibahas hendaknya disesuai­kan dengan tingkat kemampuan pendengar
  5. Persoalan yang disampaikan hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan.

Dengan memilih topik yang sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan dan sesuai dengan kriteria atau pedoman yang telah ada, diikuti dengan latihan yang baik akan didapatkan pidato yan menarik dan sukses. Dalam mempersiapkan sebuah pidato agar dapat menjadi pidato yang menarik, latihan penyampaian secara efektif merupakan hal yang harus dilakukan.

Sebab-sebab Utama Rasa Takut dan Cemas Ketika Berpidato

Hal hal yang harus dipersiapkan dalam berpidato agar berhasil yaitu
Tidak semua orang memahami cara berpidato yang baik, yang biasa menyampaikan materi pidato dengan tepat sasaran tanpa harus mengalami demam panggung. Sebelum berpidato ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan.  Persiapan ini memainkan peranan yang sangat penting dalam mendukung keberhasilkan dalam berpidato. Persiapan pidato itu antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Tujuan Pidato

Tujuan dalam berpidato harulah jelas, untuk apa kamu berpidato, apakah memberitahu, menghibur atau membujuk.

Selain itu juga harus merumuskan dengan jelas tujuan khususnya, yaitu tanggapan apa yang diharapkan setelah pidato itu selesai.


2. Memilih dan menyampaikan pokok persoalan Terkadang pokok persoalan sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya, terkadang pun sang pembicara juga diberikan kebebasan untuk memilih pokok persoalan dalam berpidato. Tapi walaupun persoalan itu sudah ditentukan atau belum, pembicara wajib menyempitkan pokok persoalan ini, untuk disesuikan dengan kesanggupannya atau kemampuannya, minatnya dan waktu yang disediakan untuk berpidato.
3. Menganalisis pendengar dan suasana Pembicara harus berusaha mengetahui siapa yang akan menjadi pendengarnya. Jumlah mereka banyak atau sedikit, mereka umumnya tergolong terpelajar atau tidak, bagaimana suasana dalam pidato nanti, apakah hadirin duduk atau berdiri, pagi atau siang, di salam ruangan atau di tanah lapang, dan sebagainya. Semua itu harus diperhitungkan agar pidatonya bisa berhasil

4. Mengumpulkan bahan

Pembicara dapat mengumpulkan bahan yang sesuai dengan pokok masalah yang akan disampaikan melalui banyak cara, diantaranya adalah : a. Membaca buku, majalah, Koran dan sumber sumber pengetahuan lain yang sesuai dengan pokok masalah yang akan di sampaikan. b. Berusaha menambah wawasan atau bertanya kepada orang yang lebih tahu c. Mengingat kembali pengamalaman pribadi yang relevan

5. membuat kerangka

Berdasarkan bahan bahan yang berhasil dikumpulkan itu lalu disusun pokok-pokok yang akan dibicarakan menurut urutan yang baik. Di bawah pokok-pokok utama tadi diadakan perincian lebih jauh, dengan itu pengertian bahwa bagian-bagian yang terperinci itu harus memperjelas pokok-pokok utama tadi.

6. Menguraikan secara mendetail

Setelah kerangka selesai disusun, maka pembicara bebas memilih, yaitu berbicara bebas dengan sekali-kali melihat kerangka (metode ekstemporan), atau menggarap pidato secara lengkap kata demi kata, kemudian dibacakan atau dihafalkan (metode naskah atau metode menghafal). Jadi, cara menguraikan kerangka pidato itu tergantung pada metode apa yang dipilih.

7. Melatih dengan suara nyaring

Setelah semua persiapan selesai, pembicara sudah bisa mulai latihan berpidato dengan suara keras seperti yang akan dilakukan dalam pidato yang sesungguhnya.

Berhasil atau tidaknya dalam berpidato banyak ditentukan oleh persiapan pidato. Jadi, jika ingin berhasil dalam berpidato, alangkah baiknya jika tujuh tahapan di atas jangan lupa untuk dipersiapkan


Page 2