Hadis bersifat tafsili jelaskan maksudnya dengan contoh

JABAR | 9 Agustus 2021 16:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Hadis merupakan landasan hukum Islam yang kedua setelah Alquran. Hadis sebagai sumber kedua ditunjukkan oleh tiga hal yaituAlquran, kesepakatan (ijma) ulama, dan logika akal sehat (maqul). Alquran menekankan bahwa Rasulullah SAW berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah. Oleh karena itu apa yang disampaikan Nabi harus diikuti, bahkan perilaku Nabi sebagai rasul harus diteladani oleh kaum muslimin.

Sejak masa sahabat sampai dengan hari ini para ulama telah sepakat dalam penetapan hukum didasarkan juga pada sunnah Nabi, terutama yang berkaitan dengan petunjuk operasional. Keberlakuan hadis sebagai sumber hukum diperkuat pula dengan kenyataan bahwaAlquran hanya memberikan garis-garis besar dan petunjuk umum yang memerlukan penjelasan dan rincian lebih lanjut untuk dapat dilaksanakan dalam kehidupan manusia.

Lebih jauh berikut ini informasi mengenai 4 fungsi hadis terhadap Alquran, penting diketahui telah dirangkum merdeka.com melalui Liputan6.com dan media.neliti.com:

2 dari 5 halaman

4 Fungsi hadis terhadap Alquran yang pertama adalah sebagai Bayan At-Taqrir yang berarti memperkuat isi dari Alquran. Dalam hal ini sebagai contoh hadits yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudhu, yakni:

“Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima salat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu” (HR.Bukhori dan Abu Hurairah)

Hadits di atas mentaqrir dari surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” - (QS.Al-Maidah:6)

3 dari 5 halaman

4 Fungsi hadis terhadap Alquran yang kedua adalah sebagai Bayan At-Tafsir yang berarti memberikan tafsiran (perincian) terhadap isi Alquran yang masih bersifat umum (mujmal) serta memberikan batasan-batasan (persyaratan) pada ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid).

Contoh hadits sebagai bayan At-tafsir adalah penjelasan nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian.

“Rasulullah SAW didatangi seseorang yang membawa pencuri, maka beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan”

Hadist diatas menafsirkan surat Al-maidah ayat 38:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah” - (QS.Al-Maidah: 38)

Dalam Alquran, Allah memerintahkan hukuman bagi seorang pencuri dengan memotong tangannya. Ayat ini masih bersifat umum, kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong dari pergelangan tangan.

4 dari 5 halaman

Sedangkan 4 fungsi hadis terhadap Alquran yang ketiga adalah sebagai Bayan At-tasyri’ atau sebagai pemberi kepastian hukum atau ajaran-ajaran Islam yang tidak dijelaskan dalam Alquran. Biasanya Alquran hanya menerangkan pokok-pokoknya saja.
Contohnya hadits mengenai zakat fitrah, dibawah ini:

“Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadan satu sha’ kurma atau gandum untuk setiap orang, beik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan” - (HR. Muslim).

5 dari 5 halaman

4 Fungsi hadits terhadap Alquran yang terakhir adalah Baya Nasakh. Para ulama mendefinisikan Bayan Nasakh berarti ketentuan yang datang kemudian dapat menghapuskan ketentuan yang terdahulu, sebab ketentuan yang baru dianggap lebih cocok dengan lingkungannya dan lebih luas.

Contohnya:“Tidak ada wasiat bagi ahli waris”

Hadits ini menasakh surat QS. Al-Baqarah ayat 180:

“Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabat secara ma’ruf. (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa” - (QS.Al-Baqarah:180)

Untuk fungsi hadits sebagai Bayan Nasakh ini ada perdebatan di kalangan ulama. Ada juga yang berpendapat Bayan Nasakh bukanlah fungsi hadits.

(mdk/nof)

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Iman Kepada Allah, yuk sama-sama kita bahas dibawah ini :

Hadis bersifat tafsili jelaskan maksudnya dengan contoh

Pengertian Iman Kepada Allah

Menurut bahasa, iman berasal dari bahasa Arab yang berarti percaya. Sedangkan menurut istilah, Iman berarti membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, pengertian Iman Kepada Allah adalah Meyakini dalam hati, mengakui dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan bahwa Allah ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan nya.

Fungsi Beriman Kepada Allah

ane. Menambah Keyakinan

Kita tahu bahwa Allah SWT yang menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Jadi kita harus semakin yakin dan bersyukur kepada Allah SWT, yang masih memberikan kita hidup.

2. Menambah Ketaatan

Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan motivasi untuk selalu taat kepada perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT.

iii. Mendamaikan Hati

Dalam surah Ar-Ra’ad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu mengingat Allah SWT, dan membuat hati mereka damai karenanya

iv. Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat

Dalam Quran Surat Al-Mukminin, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami menyelamatkan Rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman ke pada Allah SWT dalam kehidupan dunia.

Cara Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah SWT

1. Mempercayai dengan yakin akan ”ada-Nya Allah SWT.

2. Mempercayai dengan yakin akan ke-”Esaan-Nya Allah SWT”, baik dalam perbuatan-Nya, menjadikan alam semesta dan makhluk hidup semuanya, maupun dalam menerima ibadah (penyembahan) segenap makhluk (hamba Allah).

3. mengimani dengan yakin, bahwa Allah SWT kekal dalam segala sifat kesempurnaan.

Ciri Ciri Beriman Kepada Allah dengan Sungguh-Sungguh

Orang yang beriman tentu mempunyai rasa Takut di dalam hatinya kala mendengar nama Allah. Rasa takut terhadap Allah tersebut timbul bagaikan wujud rasa cinta serta pengagungan terhadap- Nya.

Allah Ta’ ala berfirman

إِنَّمَاٱلْمُؤْمِنُونَٱلَّذِينَإِذَاذُكِرَٱللَّهُوَجِلَتْقُلُوبُهُمْ

sebenarnya orang- orang yang beriman yakni mereka yang apabila diucap nama Allah gemetarlah hati mereka( QS. Al- Anfal: two)

Khasiat beriman kepada Allah swt dari munculnya rasa khawatir tersebut yakni bebas dari perbuatan maksiat yang menimbulkan dosa. Bagaikan contoh, seorang yang hendak melaksanakan kemaksiatan, setelah itu mendengar nama Allah disebutkan oleh seorang dengan mengatakan,“ ingatlah Allah kalau yang hendak engkau jalani ini ialah perihal yang dilarang- Nya.”. Setelah itu mencuat rasa khawatir serta ia juga mengurungkan hasrat buruknya buat bermaksiat.

Baca Juga:  Jawaban Tebak Nama Benda

Angkatan laut(AL) Qur’ an merupakan firman Allah subhanahu wa ta’ ala yang diturunkan lewat Nabi Muhammad shalallahu‘ alaihi wasallam. Kalimat- kalimat yang dirangkai dalam Angkatan laut(AL) Qur’ an ialah kalimat indah yang tidak terdapat duanya di dunia ini. Cerita terdahulu serta pesan dari Allah di dalamnya merupakan petunjuk terbaik yang Allah turunkan buat umat- Nya.

Karakteristik orang yang beriman kepada Allah yakni dia hendak merasa terenyuh dikala mendengar teks Angkatan laut(AL) Qur’ an di dekatnya. Terenyuh di mari yakni tersentuh, mencuat pemahaman serta bertambahlah keimanannya terhadap Allah. Sebagaimana firman Allah di dasar ini.

وَإِذَاتُلِيَتْعَلَيْهِمْءَايَٰتُهُۥزَادَتْهُمْإِيمَٰنًا

“ serta apabila dibacakan ayat- ayat- Nya bertambahlah iman mereka( karenanya)”( QS. Al- Anfal: 2)

Oleh karena itu, mereka yang tetap melindungi hubungannya dengan Angkatan laut(AL) Qur’ an serta mengenali metode melindungi hafalan Angkatan laut(AL) Quran, insya Allah dijauhkan dari hasrat bermaksiat ataupun para pelakon maksiat.

Takwa merupakan keyakinan penuh kepada Allah, membenarkan- Nya serta khawatir cuma kepada- Nya. Hukum bertakwa kepada Allah swt yakni harus. Orang yang beriman pasti bertakwa cuma kepada Allah subhanahu wa ta’ ala.

وَعَلَىٰرَبِّهِمْيَتَوَكَّلُونَ

“ serta cuma kepada Rabbnya mereka bertawakkal”( QS. Al- Anfal: two)

Shalat ialah ibadah istimewa yang diharuskan kepada tiap umat muslim di segala penjuru dunia. Orang yang beriman kepada Allah tentu hendak tetap melindungi shalat serta tidak meninggalkannya walaupun bagaimanapun keadaannya.

Allah Ta’ ala berfirman,

اِنَّالصَّلٰوةَكَانَتْعَلَىالْمُؤْمِنِيْنَكِتٰبًامَّوْقُوْتًا

“ Sangat, shalat itu merupakan kewajiban yang didetetapkan waktunya atas orang- orang yang beriman.”( QS. An- Nisa: 103)

Lebih baik lagi bila sehabis sholat mengamalkan teks doa serta dzikir sehabis sholat bagaikan wujud rasa syukur serta keimanan kepada Allah.

Baca Juga:  Motif Batik Pekalongan Yang Mudah Digambar

Seperti itu sebagian karakteristik karakteristik orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ ala. Mudah- mudahan sanggup membagikan khasiat yang baik kepada para pembaca sekaligus. Aamiin.

Contoh Iman Kepada Allah

1.Melaksanakan Sholat 2.Menyumbangkan sebagian rezeki 3.Beriman Kepada Kita Allah SWT four.Membaca dan memahami ayat suci AL-Quran 5.Selalu melakukan kebaikan 6.Mampu menjaga nafsu amarah 7.Mampu memberikan maaf kepada yang berbuat salah dengan ikhlas viii.Menjalankan perintah Allah SWT 9.Selalu bertaubat di jalan Allah

10.,eyakini dengan sesungguhnya iman, islam dan ihsan