Gurindam Jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil bekal

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 41731 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 31129 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in B. Indonesia viewed by 12404 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 11863 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in B. Indonesia viewed by 9869 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 9243 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Indonesia viewed by 9222 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in B. Indonesia viewed by 5831 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 4476 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 4077 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3979 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3829 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3788 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3663 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in B. Indonesia viewed by 3655 persons

Menemukan simpulan nilai  sopan santun dan pesan hikmah yang terdapat pada puisi rakyat jenis gurindam

Gurindam yakni salah satu jenis Puisi Rakyat. Yaitu puisi usang yang telah berkembang dalam khazanah sastra nusantra, bahkan sebelum dikenal budaya tulis. Jenis sastra ini sangat identik dengan kebudayaan Melayu.

Gurindam sebagai karya sastra tentu mempunyai isi yang sarat dengan muatan aktual atau fatwa moral. Akan tetapi, isi Puisi Rakyat jenis Gurindam acapkali sulit dipahami alasannya masih memakai kata-kata yang absurd (jarang didengar) atau memakai kata-kata klasik.

Gurindam Jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil bekal
Gurindam yakni salah satu jenis Puisi Rakyat

Maka dari itu, perlu dicari kata-kata sulit dari sebuah gurindam yang hendak dipahami.

Berikut ini yakni salah satu rujukan Gurindam dalam pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama kelas VII.

 Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,

bertanya dan mencar ilmu tiadalah jemu.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,

di dalam dunia mengambil bekal

Apabila dengki sudah bertanah,

datanglah darinya beberapa anak panah.

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,

di situlah banyak orang yang tergelincir.

Pekerjaan murka jangan dibela

nanti hilang nalar di kepala.

Langkah pertama untuk menemukan isi puisi rakyat gurindam yakni memahami setiap kata yang digunakan. Kata yang perlu dicari yakni kata-kata sulit. Berikut ini yakni daftar kata sulit dari gurindam di atas.

arti kata jemu yakni sudah tidak suka lagi untuk makan, melihat dan sejenisnya alasannya terlalu sering dan sebagainya; arti kata jemu juga bersinonim dengan bosan.

Arti kata bekal yakni sesuatu yang disediakan untuk dipakai dalam perjalanan; Arti yang kedua yakni sesuatuyang sanggup dipakai nanti kalau diperlukan.

Arti kata bertanah pada mulanya yakni menyampai tanah. Maksimal, hingga pada tanah. Kata bertanah juga bermakna berurat berakar. Istilah mudahnya yakni mentok. Bisa juga disebut dengan parah.

Mengumpat kata dasarnya yakni umpat atau cacian atau hinaan. Jadi, mengumpat yakni mencaci atau mencela orang atau keadaan dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan. Kata-kata umpatan sanggup berupa kata-kata nama hewan atau ucapan umpatan yang identik dengan kedaerahan.

Baca Juga: Contoh Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji

Hilang akal  arti awalnya yakni kehilangan akal. Maksud dari ungkapan ini yakni keadaan nalar yang sudah tidak terkendali, alias tidak sadar dan tidak sanggup memakai nalar sehat. Arti sederhananya yakni emosi.

Emosi yang tidak terkendali yakni keadaan suka marah-marah.

Setelah menemukan kata sulit dalam gurindam di atas, langkah untuk menemukan simpulan nilai-nilai sopan santun atau hikmah yang terdapat dalam gurindam di atas sanggup dipilah untuk masing-masing baitnya.

Baca Juga: Contoh Gurindam dengan Tema Persahabatan

Berikut ini yakni nilai sopan santun dan hikmah gurindam:

Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.

Orang yang mulia (baik) sanggup diketahui dari kelakuan yang baik.

Jadi, kalau ingin menjadi dan dianggap baik, maka harus menjaga kelakuan orang tersebut.

Bukan dari ucapan atau anggapan orang lain.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,

bertanya dan mencar ilmu tiadalah jemu.

Orang yang cerdas, mempunyai ilmu yakni orang yang selalu mencar ilmu dan menanyakan hal yang belum dimengerti.

Maka, kalau ingin menjadi orang yang berilmu harus selalu belajar, dihentikan bosan.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,

di dalam dunia mengambil bekal

Orang yang mempunyai akal, hidup dunia hanya untuk mengambil bekal.

Maksudnya, hidup di dunia harus menebar kebaikan sebagai bekal di kehidupan di akhirat.

Apabila dengki sudah bertanah,

datanglah darinya beberapa anak panah.

Orang yang hidup penuh dengan dengki atau iri hati, maka akan menyerang orang lain.

Orang yang  memeiliki sifat dengki perkataan dan tingkahnya akan menyakiti orang lain.

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,

di situlah banyak orang yang tergelincir.

Mencela dan memuji sesuatu harus dipikir dengan panjang alasannya sering orang terlalu benci dan terlalu suka terhadap sesuatu sanggup menciptakan orang  tersebut justru terjerumus (tergelincir) dalam kesalahan.

Pekerjaan murka jangan dibela

nanti hilang nalar di kepala.

Kalau sedang marah, jangan dituruti rasa murka tersebut. Jika terlanjur mengikuti amarah, maka nalar sehat juga akan hilang. Akibatnya sanggup menjerumuskan ke kesalahan.


Semoga kita sanggup memahami isi Gurindam dan Puisi Rakyat lainnya. Dengan demikian, nilai luhur bangsa Indonesia tetap terjaga. Silahkan baca dan download bahan lainnya perihal sastra di label Sastra

Gurindam Jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil bekal

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Halaman 176 Nilai Moral pada Gurindam. /Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kemendikbud

PORTAL PEKALONGAN - Adik-adik kelas 7 SMP/MTs, setelah kalian pelajari materi tentang Puisi Rakyat pada Tema Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat pada Bab 5 Buku Bahasa Indonesia Kemendikbud Revisi 2017, kali ini Adik-adik akan belajar materi Nilai Moral pada Gurindam halaman 176.

Artikel kali ini akan membahas kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Halaman 176 Nilai Moral pada Gurindam.

Artikel ini bisa kalian jadikan sebagai rujukan dalam mengerjakan latihan soal berkaitan dengan materi Nilai Moral pada Gurindam. Namun sebaiknya kalian harusmemahami materi tentang Isi Puisi Rakyat sebelum menggunakan kunci jawaban dalam artikel ini sebagai acuan dalam mengerjakan tugas dari guru di sekolah.

Baca Juga: Kunci Jawaban Makna Kata Sulit pada Gurindam Mapel Bahasa Indonesia Halaman 176 Kelas 7 SMP/MTs

Dilansir Portal Pekalongan dari narasumber alumnus FPBS Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Timur, Sunarti S.Pd, guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Banjarnegara, berdasarkan sumber Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kemendikbud Revisi 2017 berikut pembahasan kunci jawaban Nilai Moral pada Gurindam.

Menyimpulkan Isi Gurindam Halaman 176

Gurindam 1

Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.

Gurindam 2

Sumber: Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kemendikbud