INDONESIA Ini 2 Penyebab Utama Timnas Indonesia U-23 Batal Tampil di Piala AFF U-23 2022. Klik di sini! 4 Macam Start Jongkok Beserta Tekniknya yang Perlu Dipahami dan Diperhatikanpada 27 Sep 2020, 11:20 WIBDiperbarui 13 Okt 2020, 22:39 WIB Pengin ikutan acara lomba lari sekeluarga? Bisa lho, sekarang kamu bisa ikut kategori Family Run di MILO Jakarta International 10K (MILOJI10K) 2018. (Ilustrasi: Pexels.com) Bola.com, Jakarta - Start jongkok merupakan satu di antara teknik yang harus dikuasai dalam perlombaan atletik. Satu di antara lomba atletik yang membutuhkan posisi start ialah lari. Show Lari merupakan jenis olahraga yang sering dilombakan dalam berbagai event, baik nasional maupun internasional. Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam olahraga lari, mulai dari start, cara berlari hingga finis. Baca Juga
Posisi start didefinisikan sebagai posisi awal perlombaan akan dimulai. Adapun start yang biasanya dilakukan ialah start jongkok. Start jongkok di atletik memiliki peran penting untuk menentukan hasil akhir. Start jongkok biasanya dilakukan dalam lari jarak pendek. Lari jarak pendek atau sering disebut sprint merupakan satu di antara nomor lari cepat dalam cabang olahraga atletik. Jenis lari tersebut sudah dilombakan sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa Yunani. Ada bermacam-macam lari jarak pendek. Macam-macam lari jarak pendek dibedakan sesuai jarak tempuh, yaitu 100 meter, 200 meter hingga 400 meter. Meski jarak yang ditempuh terbilang pendek, teknik berlari tetap harus diperhatikan. Selain kecepatan, cara atau teknik dalam berlari juga menjadi satu di antara pertimbangan. Maka dari itu penting memahami dan memperhatikan teknik start dalam lari, terutama start jongkok. Ada beberapa macam start jongkok yang perlu diketahui, baik dalam lari jarak pendek, menengah maupun jauh. Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam start jongkokberserta tekniknya, seperti dilansir dari laman gudangpelajaran dan gurupenjaskes.com, Minggu (27/9/2020). 2 dari 5 halaman Start Jongkok pada Lari Jarak Pendek (Short Start)Pelari Kenya, Beatrice Chepkoech, saat beraksi pada nomor 3000m halang rintang Kejuaraan Atletik Intenasional di Stadion Olympic, Jerman, Minggu (13/9/2020). (AFP/Odd Andersen) Saat akan melakukan suatu gerakan pada start jongkok dengan posisi pendek, sebaiknya bisa memposisikan lutut kaki belakang berada disamping ujung telapak kaki depan. Biasanya, gerakan start jongkok pada posisi pendek dilakukan pada pertandingan atletik yang memiliki ukuran jarak pertandingan berlari sekitar 0-150 meter. Jarak yang tidak terlalu jauh, membuat pemain harus betul-betul berhasil dalam gerakan start jongkok pada posisi pendek. Jika ada yang salah, bukan tidak mungkin akan tertinggal oleh pemain lainnya. Berikut beberapa langkah yang harus diketahui para atlet pada posisi start jongkok pendek dalam olahraga atletik.
Jika teknik ini berhasil dilakukan, tolakan yang dihasilkan dari posisi ini akan menghasilkan lari dengan kecepatan tinggi. 3 dari 5 halaman 2. Start Jongkok dalam Jarak Menengah (Medium Start)Delapan sprinter saat start pada final atletik Asian Games 2018 nomor 100 meter putra di Stadion Utama GBK, Jakarta (26/8). Sprinter Lalu Muhammad Zohri lari di lintasan no 7. (Liputan6.com/Fery Pradolo) Pada saat seorang atlet akan melakukan lari dengan posisi start jongkok menengah biasanya dilakukan dalam jarak sekitar 500 meter. Dengan jarak yang lumayan jauh, maka posisi start lagi-lagi memegang peranan penting. Seorang atlet perlu mahir dalam posisi start jongkok tersebut. Jika salah saat posisi start, maka risiko cedera lebih tinggi dan akan cukup sulit mengejar langkah lawan lainnya. Berbeda dengan start pendek, pada start medium ini letak lutut kaki belakang berada sejajar dengan tungkai kaki depan atau sedikit lebih kebelakang dari kaki depan. Beberapa langkah atau cara untuk melakukan sebuah start jongkok menengah ini di antaranya sebagai berikut:
4 dari 5 halaman Start Jongkok dalam Lari Jarak Jauh (Long Start)Atlet asal Bali, Dewi Ayu Agung Kurnia (tengah) saat berlaga di kelas lari 400 meter putri senior Kejurnas Atletik U18, U20 dan Senior 2019 di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Jumat (2/8/2019). Dewi Ayu Agung Kurnia meraih posisi pertama dengan catatan waktu 55,56 detik. (Liputan6.com/Helmi Fithriansya Pada saat ingin melakukan suatu perlombaan lari dengan baik, maka bisa melakukan gerakan start jongkok merupakan kunci. Dalam perlomban lari jarak jauh, biasanya berjarak tempuh kurang lebih 1.000 meter. Dengan jarak lari sejauh itu, tentu membutuhkan stamina yang baik dan start yang sukses. Itulah sebabnya mengapa penting memahami bagaimana memposisikan start jongkok secara baik, agar tidak didiskualifikasi dari perlombaan. Berikut ini beberapa langkah teknik start jongkok pada lari jarak jauh yang benar.
5 dari 5 halaman Aba-aba Start JongkokPara pelari beradu cepat saat tampil pada Kejurnas Atletik 2019 nomor 4x100 meter estafet senior putra di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (8/8). Kejurnas Atletik berlangsung dari 3-7 Agustus. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna) Ada tiga jenis aba-aba dalam lari yang menggunakan start jongkok seperti yang akan dijelaskan berikut ini: 1. Bersedia Pada aba-aba ini, pelari telah menempati posisi startnya masing-masing. Kedua kaki berada pada balok tumpuan, lutut menyentuh tanah, telapak tangan dan jari-jari terbuka menapak tanah, pandangan atau kepala melihat ke depan dengan posisi rileks untuk memetakan jalur yang akan dilalui, bernafas rileks dan konsentrasi pada tubuh. 2. Siap Pada aba-aba ini, lutut dan pantat diangkat naik hingga setinggi bahu, kepala menunduk agar tidak hilang keseimbangan, atur pernafasan serileks mungkin, konsentrasi terfokus pada aba-aba berikutnya. 3. Yak/Letusan pistol Pada aba-aba ini, pelari mulai menolakkan kakinya dengan kekuatan penuh dan berlari dengan kecepatan penuh hingga menuju garis akhir/finis. Posisi tubuh pada aba-aba ini adalah condong ke depan, tangan menekuk membentuk sudt 90 derajad dan berayun seirama dengan gerakan tubuh. Ayunan lengan ke belakang tak terlalu jauh melebihi pinggul belakang dan ayunan ke depan tak terlalu tinggi dan kepalan tangan hanya sebatas tinggi bahu. Sumber: gurupenjaskes, gudangpelajaran Lanjutkan Membaca
|