Gerak penari di tempat tidak berpindah termasuk pada ruang gerak

Gerak penari di tempat tidak berpindah termasuk pada ruang gerak
Gerak penari di tempat tidak berpindah termasuk pada ruang gerak

BUGURUKU.COM – Ruang, Waktu dan Tenaga Pada Gerak Tari, Makhluk hidup setiap hari melakukan gerak. Gerak merupakan ciri utama dari kehidupan. Gerak yang dilakukan oleh makhluk hidup mengisi ruang dan waktu. Ketika makhluk hidup bergerak memerlukan tenaga. Jadi ruang, waktu, dan tenaga tidak dapat dipisahkan dari gerak.

Pengertian Elemen Gerak Tari

Elemen dasar tari adalah Ruang, Waktu dan Tenaga Pada Gerak Tari.

Ruang Jika kamu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat, maka kamu melakukan gerak di ruang umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan, dan berkelompok.

Waktu Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estetis mau – pun gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke sekolah tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan jarak jauh. Jika jarak jauh ingin sama cepatnya dengan jarak dekat tiba di tempat, maka gerak yang dilakukan haruslah memiliki kecepatan dua atau tiga kali dari jarak dekat.

Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Gerak tari juga memiliki tempo. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.

Tenaga Setiap kamu melakukan gerak, tentu memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi; (a) intensitas, yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak; (b) aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras; (c) kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga. Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat. Sebaliknya, gerak dengan intensitas rendah memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit.

Rangkuman

Berdasarkan materi yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa gerak tari terdiri dari ruang, waktu, dan tenaga. Yang dapat didiskripsikan secara singkat sebagai berikut; (1) ruang dalam gerak merupakan efek yang ditimbulkan akibat gerak yang dilakukan; (2) waktu dalam gerak merupakan satuan irama dari gerak yang dilakukan; (3) tenaga dalam gerak merupakan satuan kekuatan yang dikeluarkan dalam melakukan gerak.

Refleksi

Kamu telah belajar tentang unsur gerak tari. Materi pembelajaran ini tidak hanya memberikan keterampilan dan pengetahuan tetapi juga dapat belajar tentang sikap.

Kamu telah belajar tentang ruang di dalam gerak. Ruang terbentuk akibat gerak yang dilakukan. Di dalam kehidupan, kamu juga senantiasa bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Gerak di dalam ruang tentu akan berhubungan dengan orang lain yang juga melakukan gerak. Untuk tidak saling bertabrakan dalam melakukan gerak maka perlu sikap toleransi dan saling menghormati. Jika kamu bergerak di dalam ruang yang disediakan dan menghormati orang lain maka akan menimbulkan rasa aman dan nyaman. Bayangkan jika kita membawa motor di tengah kemacetan dan bergerak tanpa toleransi dengan orang lain, tentu akan semakin menambah kemacetan semakin parah dan panjang.

Baca juga Penyajian dan Kemasan Olahan Pangan

Seni Budaya Kelas 7

Kamu telah mempelajari waktu dalam melakukan gerak. Ada nilai-nilai yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan berkaitan dengan waktu. Waktu terus mengalir baik dalam gerak tari dan juga kehidupan nyata. Dalam kehidupan tentu kamu berhubungan dengan orang lain baik di sekolah maupun di sekitar tempat tinggal. Kamu memiliki waktu yang sama dalam kehidupan yaitu selama 24 jam. Di antara kamu tentu ada yang memanfaatkan waktu dengan baik tetapi mungkin juga membuang waktu dengan bermain yang tidak memiliki makna. Waktu sebaiknya digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Waktu tidak akan pernah kembali karena waktu kemarin tidak sama dengan sekarang dan yang akan datang.

Gerakan  tubuh  manusia  dalam  wujud  gerak  sehari-hari, gerak olah raga, gerak bermain, gerak bekerja, gerakan pencak-silat, serta  gerak  untuk  berkesenian.  Jenis  gerakan  seperti  tersebut diatas, apabila harus diwujudkan ke dalam bentuk gerak tari pada puncaknya harus distilisasi atau didistorsi.

Tari merupakan relaksasi dan penegangan otot yang secara penghayatan  menghasilkan  ekspresi  gerak  untuk  berkesenian.

Gerakan  tari  berwujud  jenis  gerak  yang  telah  distilisasi  atau didistorsi. Wujud gerakan yang secara impulsif bersifat lembut dan mengalir, tegas terputus-putus, dan tegang-kendur dan gabungan lemas-kencang, lambat-cepat, patah-patah-mengalir dan sebagainya adalah bentuk distorsi dan stilisasi gerak yang menjadi ciri pembeda gerakan sehari-hari dengan gerakan tari.

Ruang adalah sesuatu yang harus diisi. Ruang dalam tari mencakup aspek gerak yang diungkapkan oleh seorang penari yang membentuk perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang tari bersentuhan langsung dengan penari. Ruang gerak penari merupakan batas paling jauh yang dapat dijangkau penari.  Di  sisi  lain,  ruang  menjadi  salah  satu  bentuk  dari imajinasi penari dalam mengolah ruang gerak menjadi bagian yang digunakan untuk berpindah tempat, posisi dan kedudukan.

Ruang gerak penari tercipta melalui desain. Desain adalah gambaran yang jelas dan masuk akal tentang bentuk/wujud ruang secara utuh. Bentuk ruang gerak penari digambarkan secara bermakna ke dalam atas desain atas dan desain lantai (La Mery:1979:  12).  Ruang  gerak  tari  diberi  makna  melalui  garis  lintasan penari dalam ruang yang dilewati penari.

Dalam tarian, dinamika tari terwujud melalui cepat-lambat gerakan  dilakukan  oleh  penari.    Unsur  dinamika  ini  apabila dijabarkan   membutuhkan   waktu    gerak.    Penari    bergerak

menggunakan bagian anggota tubuh dengan cara berpindah tempat, berubah posisi, dan merubah kedudukan tubuh membutuhkan waktu.

Kebutuhan waktu yang diperlukan untuk perpindahan, perubahan posisi, dan perubahan kedudukan tubuh membutuhkan  waktu.  Perubahan  gerak,  perpindahan  tempat, dan penempatan kedudukan sikap tubuh ekuivalen dengan kebutuhan waktu yang dapat dijelaskan melalui   cepat-lambat, panjang-pendek, dan banyak-sedikit gerakan dilakukan butuh di dalam proses yang terjadi. Dengan demikian waktu menjadi bagian integral dari gerakan yang dilakukan.

Dalam gerak tari yang diperagakan indikasi yang menunjukkan intensitas gerak menjadi salah satu faktor gerakan tersebut  dapat  dilakukan  dan  dihayati.  Tenaga  terwujud  melalui

kualitas gerak yang dilakukan. Pencerminan penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam gerakan yang dilakukan penari merupakan bagian dari kualitas tari sesuai penghayatan tenaga. Penghasil gerak dalam hubungannya dengan penggunaan tenaga dalam mengisi gerak tari sehingga menjadi dinamis, berkekuatan, berisi, dan antiklimak merupakan cara membangun tenaga dalam menari.

Ekstensi (penegangan) dan relaksasi (pengendoran) gerak secara keseluruhan berhubungan dengan kualitas, intensitas, dan penghayatan gerak tari. Teknik mengakumulasi kualitas dan intensitas  gerak  tari  seyogyanya  dikordinasikan  melalui  perintah kerja otak secara kordinatif.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengekspresikan diri bergantung pada situasi psikologis yang bersangkutan dalam menghadapi berbagai masalah. Ekspresi diri manusia secara umum berbeda cara dan ungkapnannya. Ungkapan ekspresi di dalam tari lebih cenderung dimanipulasi atau sering disebut distilisasi. Perbedaan ekspresi diri secara langsung dan ekspresi tari berhubungan terletak pada perubahan psikologis pembawaan suatu karakter. Ungkapan penghayatan ekspresi diri terletak pada perbedaan ekspresi sehari-hari lebih vulgar.

Sebagai   ilustrasi,   marah,   sedih,   dan   senyum   dalam kehidupan sehari-hari dapat  diekspresikan dengan berbagai cara sesuai kepekaan diri di dalam melakukan luapan kemarahan dan rasa senyum. Dalam tari semua ungkapan yang diperagakan harus distilisasi/didistorsi, sehingga wujud ungkapannya menjadi berbeda dengan keadaan sehari-hari. Di sinilah letak pembeda cara menghayati  sebuah   ungkapan  ekspresi   diri   dan   penghayatan karakter dalam seni maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ekspresi dalam tari lebih merupakan daya ungkap melalui tubuh ke dalam aktivitas pengalaman seseorang yang selanjutnya dikomunikasikan kepada penonton/pengamat menjadi bentuk gerakan jiwa, kehendak, emosi atas penghayatan peran yang dilakukan. Dengan demikian daya penggerak diri penari ikut menentukan penghayatan jiwa ke dalam greget (dorongan perasaan, desakan jiwa, ekspresi jiwa dalam bentuk tari yang terkendali).