Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung

Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas – Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas


Langkah-langkah yang harus diambil adalah sebagai berikut ini.Alat dan Bahan :Pensil tajam (saya sarankan menggunakan pensil mekanik) 1 buah,Kertas HVS 1 lembar,Penggaris atau Mistar (saya sarankan 30 cm) 1 buah,Penghapus.Langkah-langkahnya:1. Gambar dengan menggunakan pensil satu bidang persegi panjang berukuran 24 x 18 cm di kertas HVS yang telah tersedia. Bagian dalam Persegi panjang ini selanjutnya akan digambar motif batik.2. Buat di keempat sisi persegi panjang titik-titik berjarak 3 cm. Hubungkan garis-garis yang ada dengan menggunakan pensil secara menyilang sehingga tergambar bentuk-bentuk belah ketupat sebagai garis bantu.3. Beri motif-motif yang Anda inginkan dengan menggunakan garis-garis bantu tersebut. Anda bahkan boleh menggambar garis bantu tambahan untuk menemukan pola hasil imajinasi Anda sendiri.Tips 1: Disarankan demi hasil yang lebih baik, jangan gambar satu pola yang melibatkan bidang luas kertas yang besar atau jangan gambar satu pola dengan melibatkan lebih dari satu garis bantu belah ketupat. Alangkah lebih baik jika Anda menemukan pola kecil-kecil dengan detail yang tinggi. Sehingga setiap kotak memiliki satu pola (pada gambar saya saya menggunakan 1 pola untuk setiapTips 2: Sebaiknya Anda menciptakan pola yang sebagian besar pola tersebut bisa dibuat dengan bantuan penggaris. Walaupun menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga, namun dengan begitu Anda bisa mendapatkan pola dengan tingkat presisi yang tinggi di tiap pola pada bidang gambar Anda. Sehingga terlihat lebih rapi dan bersih serta teratur dan proporsional.Tips 3 : Anda bisa saja menggambar satu pola yang melibatkan bidang yang luas. Namun disarankan bentuk pola tersebut benar-benar orisinil dan fully furnished yang dalam artian ramai dengan garis dan penuh dengan hiasan.4. Lakukan penebalan pada pola yang telah Anda gambar dengan drawing pen. Anda bisa memilih ukuran mulai dari 0.1, 0.6, atau 0.8.

Tips 1: Sebaiknya Anda menggunakan 0.1. Karena menurut pengalaman saya, drawing pen ukuran 0.6 dan 0.8 tidak terlalu jauh berbeda. Karena Anda saya sarankan menggunakan pola yang kecil, maka penggunaan ukuran drawing pen lebih dari 0.1 membuat gambar batik Anda terkesan belepotan atau tidak rapi. Penggunaan 0.1 juga dimaksdukan agar bidang putih terlihat cukup banyak sehingga pola yang Anda buat terlihat lebih jelas dan detil.


Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung

Cara Membuat Batik Kawung Di Kertas

#Batik, #Cara, #Di, #Kawung, #Kertas, #Membuat


Page 2

Berbicara mengenai keunikan dari negara Indonesia mungkin tidak ada habisnya. Berbagai macam adat dan budaya melekat erat pada jiwa Indonesia yang tersebar luas di masing-masing daerah dan sukunya. Budaya dan adat Indonesia bisa Pins dapatkan mulai dari rumah adat, upacara adat, sampai pada pakaian adat. Menelisik lebih jauh tentang keunikan dan ciri khas dari Indonesia sangat tidak absah jika kita tidak mencantumkan kain batik sebagai salah satunya. Motif batik di Indonesia mempunyai keragaman yang unik dan filosofi yang unik.

Pinhome – Batik secara umum merupakan sebuah kain bergambar yang pada proses pembuatannya dituliskan dengan cairan lilin dengan alat yang bernama canting. Kain batik adalah kain yang bernilai seni tinggi dan sangat berharga hingga menjadi salah satu ikon identitas penting bagi Indonesia. Kali ini kita akan membahas secara khusus tentang kain motif batik kawung. Mari simak ulasan berikut ini yang akan membawa Anda untuk mengenal lebih jauh mengenai batik kawung. Di bawah ini sudah tersedia gambar batik Indonesia yang erat dengan ciri khas khazanah budaya lokal.

Baca Juga: 8 Contoh Gambar Batik Untuk Tugas Sekolah Anak

Mengenal Batik Kawung

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Tiga Karunia)

Batik Kawung adalah sebuah kain motif batik Kawung yang berasal dari kota Jogja. Kain motif ini merupakan motif batik di Indonesia yang paling terkenal dari Jogja. Dari motifnya, batik Kawung memiliki arti yang melambangkan harapan agar manusia selalu ingat dari mana asal-usulnya. Dalam arti lain, motif Kawung ini juga dapat diartikan dengan makna kesempurnaan, kemurnian dan kesucian. 

Dalam mitologi Jawa, tokoh yang kerap mengenakan kain batik ini adalah Semar yang merupakan manusia titisan dewa yang berakhlak baik dan bijaksana. Motif dari batik Kawung ini berbentuk seperti bulatan yang menyerupai buah Kawung yang digambar rapih dengan canting secara geometris. Kawung sendiri merupakan buah yang jenisnya hampir mirip dengan kelapa atau kolang-kaling. 

Baca Juga: Cara Menggunakan Batik Untuk Memperindah Rumah

Motif batik Kawung diyakini diciptakan oleh salah satu Sultan kerajaan Mataram. Motif batik ini pertama kali dikenal pada abad ke 13 tepatnya di pulau Jawa. Pada awalnya motif ini muncul pada ukiran dinding di beberapa candi di Jawa seperti Prambanan. 

Dahulu kala, batik ini dijaga hanya untuk keluarga Keraton. Namun, sejak Mataram terbagi menjadi dua yaitu Surakarta dan Yogyakarta, batik Kawung mulai dikenakan oleh golongan orang yang berbeda-beda. 

Arti kata Kawung yang juga bermakna sebagai kolang-kaling atau sejenisnya memiliki arti tersendiri juga lho. Sebagaimana kita ketahui buah aren atau kolang-kaling yang berwarna putih bersembunyi di balik kulit kerasnya. Dalam hal ini mengandung filosofi yang dianut oleh masyarakat Jawa yang memiliki arti bahwasannya kebaikan hati kita tidak perlu diketahui orang lain. 

Baca Juga: Motif Batik Indonesia Yang Populer Dari Berbagai Daerah

Selain itu, pohon Aren juga memiliki manfaat baik dari ujung hingga akarnya bagi manusia. Filosofi dari hal tersebut adalah kita sebagai manusia harus berguna bagi siapa saja, baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara. Lebih dari itu, motif Kawung ini juga bermakna supaya manusia yang mengenakan motif Kawung ini bisa menjadi sosok manusia ideal dan unggul. 

Macam-macam Motif Batik Kawung

Batik Kawung, selain memiliki arti yang sarat akan makna ternyata juga memiliki beberapa jenisnya lho. Dari masing-masing jenisnya pun, batik Kawung ini juga memiliki arti dan filosofi yang mengisyaratkan bentuk atau desain pada motif batik ini. Berikut beberapa jenis motif dan gambar batik Indonesia yaitu Batik Kawung yang dapat Anda ketahui macam-macamnya. 

Motif Kawung Semar

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Kain Nonya Puspa)

Motif Kawung Semar merupakan salah satu jenis motif Kawung yang berciri dengan dua bagian yang berbeda, bagian besar dan bagian kecil. Bagian besar adalah bagian yang terdapat empat bulatan besar dan bagian yang kecil terdapat bulatan berbentuk lonjong. Kawung Semar terkenal dengan warna putih, hitam, dan kuning. 

Motif Kawung Picis

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Motif Batik Khas Jogjakarta)

Motif batik di Indonesia yang berasal dari keluarga Kawung adalah Picis. Kawung yang satu ini memiliki motif batik yang digambar pada kain yang berbentuk bulat membentuk empat sisi. Kawung Picis biasa juga dikenal sebagai Kawung Beton karena mempunyai warna dan bentuk yang kokoh layaknya beton. Nama Picis pada motif Kawung ini karena mengisyaratkan bentuk uang sepuluh sen zaman dulu. 

Motif Kawung Sen 

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Kainusa)

Jenis motif batik di Indonesia yang masih jadi keluarga Kawung adalah Kawung Sen. Seperti pada namanya, motif Kawung ini berbentuk menyerupai mata uang sen yang detail besarnya hampir sama. Motif Kawung yang satu ini merupakan salah satu motif yang paling populer digunakan. 

Betapa tidak, Pins pasti sering menemukan kain motif Kawung yang satu ini kerap digunakan untuk menutupi jenazah yang hendak dimakamkan. Tilas balik ke zaman dahulu, ternyata pada asalnya uang sen dahulu kala kerap digunakan untuk ditebak ketika pengiringan jenazah. Oleh karena itu, Kawung yang satu ini banyak digunakan untuk menutup jenazah saat sebelum dimakamkan. Uni sekali bukan Pins bentuk gambar batik Indonesia yang satu ini?

Motif Kawung Bribil

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Adobe)

Motif Kawung selanjutnya adalah Kawung Bribil yang hampir sama berbentuk seperti mata uang setengah sen. Bedanya dengan jenis motif Kawung yang lain, Kawung Bribil mempunyai bentuk bulat atau oval yang rapi dan simetris yang disebut juga dengan istilah Bribil atau mata uang setengah sen.

Motif Kawung Sekar Ageng 

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Shopee)

Motif Kawung yang satu ini memiliki desain dengan motif yang terhitung cukup besar jika dibandingkan dari Kawung yang lain. Diambil dari kata Ageng yang berarti besar dan Sekar yang bermakna bunga, motif Sekar Ageng memiliki arti kembang atau bunga besar. 

Pola pada motif Kawung ini berbentuk ketupat yang biasa masyarakat Jawa disebut juga dengan cecek sawut yang bersusun diagonal. Dari cecek sawut sendiri memiliki arti tiga buah titik dengan tiga buah garis. 

Motif Kawung Sari

Garis apa saja yang digunakan dalam membuat motif kawung
(Graha Batik)

Berikutnya dari motif Kawung asal Jawa ini adalah Kawung Sari yang mempunyai struktur motif yang terbentuk dari empat sudut membentuk bujur sangkar. Dari tiap sudut yang berbentuk bujur sangkar itu menyerupai biji kopi yang retak. Motif Kawung yang biasa ditemukan berwarna coklat ini juga biasa disebut oleh masyarakat sebagai Kawung Kopi karena bentuknya yang mirip dengan biji kopi. 

Nah, itulah pembahasan mengenai motif batik Kawung yang sangat populer di dunia perbatikan. Semoga dengan artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda terlebih mengenai budaya dan adat Indonesia. Tidak lupa juga dengan harapan kita tetap bisa melestarikannya. Sangat indah sekali ya Pins motif batik di Indonesia.

Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti & iklankan properti Kamu di Jual Properti. Bergabunglah bersama Kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk Anda Agen properti independen atau Agen kantor properti. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan Anda kemudahan membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Kontributor: Aileen

Editor: Achlisia