Fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi-bunyian dan dipergunakan untuk

Gendang besar terbuat dari perunggu dengan bidang pukul yang lebar dan berpinggang mengecil (a). Nekara umumnya dibuat pada masa prasejarah, khususnya kebudayaan Dong Son yang berkembang di Cina Selatan dan Asia Tenggara 1000 s.d. 500 tahun SM. Pada nekara sering ditemukan hiasan-hiasan berupa geometris, zoomorfik, manusia, perahu, topeng, hewan motologis, dan sebagainya. Sebagai alat tabuh, nekara digunakan pada upacara-upacara keagamaan yang dihubungkan dengan bunyi-bunyian. Nekara berukuran kecil dan bertubuh ramping yang banyak ditemukan pada wilayah Indonesia Bagian Timur disebut moko (b). Moko dibuat hingga jauh ke masa sejarah, beberapa di antaranya dibuat di Jawa namun diperdagangkan ke wilayah itu. (Lihat: Tambur)

Fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi-bunyian dan dipergunakan untuk
Bahan : Perunggu (campuran tembaga, timah hitam dan timah putih) Periodisasi : Perundagian Asal : Desa Ngabenrejo, Kec. Grobogan, Kab. Grobogan Ukuran : Diameter 63 cm, tinggi 40 cm No. inv. : 1914/BP3/PRG/08

Nekara dikategorikan dalam hasil budaya dari periode Prasejarah masa perundagian. Pada masa ini terjadi berbagai kemajuan teknologi, misalnya dalam teknik peleburan, percampuran dan penuangan logam. Di Asia Tenggara terdapat empat tipe nekara yaitu tipe Heger I, II, III, IV (F. Heger), sedangkan di Indonesia terdapat tiga tipe yaitu Heger I, II, dan Pejeng. Fungsi nekara secara umum adalah sebagai alat musik, sarana untuk memanggil hujan, keagamaan, dan sosial.

Motif hias yang dominan dan menjadi ciri nekara adalah motif bintang bersudut 8, 10, 12, 14 dan 16 ditengah tympanum (bidang pukul). Nekara yang ditemukan di Desa Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan tepatnya di kelokan Kali Alang memiliki hiasan bintang bersudut sepuluh, geometris (meander, lingkaran, garis-garis berjajar), burung berparuh panjang dalam posisi terbang berlawanan dengan arah jarum jam.

Berdasarkan dimensi dan motif hias nekara tersebut termasuk di dalam tipe Heger I yang masih langka populasi temuannya. Spesifikasi lain yang menunjukkan kelangkaan adalah temuan tulang dan gigi dari manusia berjenis kelamin perempuan berusia 20-25 tahun dan berasal dari masa prasejarah dengan ras mongoloid di dalam nekara tersebut terdapat. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa fungsi nekara tersebut adalah sebagai wadah mayat. (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng)

Museum Nekara

Museum yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar terletak Matalalang, Kelurahan Bontobangun. Pendirian Museum Nekara sendiri berdasarkan hasil rapat pengadaan Museum lokal Kabupaten Selayar, Tanggal 15 Maret 1980 di ruang Pola Kantor Bupati Kepulauan Selayar. Kemudian Museum Nekara Tersebut resmi didirikan/dimanfaatkan pada 2 Juni 1980 dengan nomor : Kep.73/VI/1980.

Penamaan Museum Nekara diambil dari nama benda cagar budaya yaitu Nekara perunggu yang merupakan ikon Benda Cagar Budaya Kabupaten Kepulauan Selayar, yang tersimpan di Matalalang, Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu Kabupaten Selayar.

Bangunan Museum Nekara yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman tersebut mempunyai ukuran 336 m³ (42 x 8 m) berdiri di atas lahan seluas 1000 m² (40 x 25 m) yang dibagi dalam beberapa ruang, seperti ruang pameran tetap 54 m², ruang administrasi 32,85 m², ruang perpustakaan 12, 80 m² dan ruang yang digunakan sebagai gudang/konservasi koleksi seluas 491, 40 m².

Pada waktu itu Museum Nekara memiliki 796 koleksi yang terdiri atas berbagai jenis peninggalan sejarah dan hasil kebudayaan masa lampau seperti: 18 koleksi prasejarah, 185 keramik asing (porselin) dari berbagai negara, 6 keramik lokal (Earthenware), 51 koleksi sejarah, 27 koleksi antropologi, 297 kepustakaan, 9 peta, 114 koleksi etnographi, 4 replika, 7 miniatur, 56 foto, 13 koleksi nusantara, 1 perunggu dan 2 peta Kabupaten Selayar. Museum ini dikelolah oleh seorang kepala museum (Opu Aroeppala) mantan walikota makassar dan tiga orang staf serta 2 orang tenaga keamanan.

Pada  1995/1996 koleksi Museum Nekara di pindahkan Ke Rumah adat yang ada di Matalalang dengan alasan agar dekat dengan nekara perunggu yang ada di kompleks bekas Kerajaan Bontobangun.

Koleksi Museum nekara sebagian masih koleksi lama kemudian ada penambahan koleksi antara yaitu temuan bawah air yang diangkat pada  2009 dan dikonservasi pada 2010 dan 2011. Selain itu ada juga pengadaan koleksi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Salah satu hasil kebudayaan zaman perunggu adalah nekara fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi – bunyian dan dipergunakan untuk?

  1. mengusir setan
  2. mengusir binatang buas
  3. mengarak pengantin atau jenazah
  4. memanggil para prajurit
  5. isyarat perang

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: E. isyarat perang.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban E benar, dan 0 orang setuju jawaban E salah.

Salah satu hasil kebudayaan zaman perunggu adalah nekara fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi – bunyian dan dipergunakan untuk isyarat perang.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. mengusir setan menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. mengusir binatang buas menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. mengarak pengantin atau jenazah menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. memanggil para prajurit menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. isyarat perang menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah E. isyarat perang

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Salah satu hasil kebudayaan zaman perunggu adalah nekara, fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi-bunyian dan dipergunakan untuk?

  1. mengusir binatang buas
  2. hiasan rumah di dinding gua
  3. mengiringi kegiatan upacara keagamaan
  4. mengarak raja yang baru dinobatkan
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. mengiringi kegiatan upacara keagamaan.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah.

Salah satu hasil kebudayaan zaman perunggu adalah nekara, fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi-bunyian dan dipergunakan untuk mengiringi kegiatan upacara keagamaan.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. mengusir binatang buas menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. hiasan rumah di dinding gua menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. mengiringi kegiatan upacara keagamaan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban D. mengarak raja yang baru dinobatkan menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. mengiringi kegiatan upacara keagamaan

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Salah satu hasil kebudayaan zaman perunggu adalah nekara, fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi-bunyian dan dipergunakan untuk:

  1. mengarak raja yang baru dinobatkan.
  2. mengiringi kegiatan upacara keagamaan.
  3. hiasan rumah di dinding gua.
  4. mengusir binatang buas.

Jawabannya adalah b. mengiringi kegiatan upacara keagamaan.

Salah satu hasil kebudayaan zaman perunggu adalah nekara, fungsi utama nekara adalah sebagai alat bunyi-bunyian dan dipergunakan untuk mengiringi kegiatan upacara keagamaan.

Penjelasan dan Pembahasan

Jawaban a. mengarak raja yang baru dinobatkan menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban b. mengiringi kegiatan upacara keagamaan menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban c. hiasan rumah di dinding gua menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. mengusir binatang buas menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah b. mengiringi kegiatan upacara keagamaan..

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut: