Format baku yang telah ditetapkan dalam penulisan laporan penelitian

Format baku yang telah ditetapkan dalam penulisan laporan penelitian

Laporan penelitian adalah bagian daripada sumber yang dapat diandalkan untuk menceritakan detail tentang penelitian yang dilakukan dan paling sering dianggap sebagai kesaksian sejati dari semua pekerjaan yang dilakukan untuk mengumpulkan kekhasan penelitian.

Penulisan laporan penelitian merupakan bagian penting dari rangkaian penelitian itu sendiri. Postingan ini akan mengulas singkat apa itu pengertian cara penulisan laporan penelitian dan formatnya.

Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan penelitian. Laporan biasanya tersebar di cakrawala topik yang luas tetapi berfokus pada mengomunikasikan informasi tentang topik tertentu dan target pasar yang sangat khusus.

Motif utama dari tujuan metodologi penelitian untuk laporan aialah agar menyampaikan rincian integral tentang studi untuk pemasar untuk dipertimbangkan saat merancang strategi baru.

Peristiwa, fakta, dan informasi lain berdasarkan insiden perlu disampaikan kepada orang yang bertanggung jawab dan membuat laporan penelitian adalah alat komunikasi yang paling efektif. Laporan penelitian ideal sangat akurat dalam informasi yang ditawarkan dengan tujuan dan kesimpulan yang jelas. Seharusnya ada format yang bersih dan terstruktur agar laporan ini efektif dalam menyampaikan informasi.

Penulisan dalam laporan penelitian tanpa mengetahui tahapannya dapat menyebabkan semua upaya sia-sia. Berikut tips untuk menulis laporan penelitian secara steep by steep. Antara lain;

Langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan konseks secara abtrak sebelum mulai menulis dan mulai dari dasar.

Ide ini bisa di dapatkan dengan memulai untuk menemukan topik penelitian yang lebih luas dan bekerja menuju yang lebih spesifik dan fokus pada kesimpulan atau dukungan, yang harus didukung oleh penelitian dengan fakta. Mulai dengan judul, pendahuluan, lalu dokumentasikan penemuan pertama dan lanjutkan dari itu.

Mengingat dalam target audiens bisa dilakukan sambil memilih format yang jelas, logis dan tepat bagi mereka yang ingin melakukan penelitian.

Seorang peneliti akan memerlukan sejumlah besar informasi untuk mulai menulis laporan penelitian. Dia juga harus konsisten dengan kata-kata, penomoran lampiran dan sebagainya. Ikuti format penulisan yang disetujui untuk publikasi laporan penelitian.

Tahapan selanjutnya seorang peneliti harus membaca seluruh proposal lagi, dan memastikan bahwa data yang mereka berikan berkontribusi pada tujuan yang diajukan sejak awal. Langkah inilah menjadi sangat tepat sehingga dapat menjadi acuan dikemudian hari.

Setiap studi kasus yang dilakukan harus memiliki logika yang harus ditetapkan dalam laporan dan bukti. Mimpi terburuk para peneliti adalah diminta untuk menulis laporan penelitian dan menyadari bahwa pertanyaan kunci tidak dimasukkan.

Bicaralah dengan peneliti lain yang telah mempelajari subjek dalam sebuah laporan penelitian, atau dengan mempelajari berbaai referensi. Penyalahgunaan istilah dapat membuat pembaca laporan penelitian tidak membaca lebih lanjut.

Tanpa ragu, praktik yang baik membantu memahami laporan. Diskusikan hanya penemuan yang signifikan. Jika beberapa data tidak terlalu signifikan, jangan menyebutkannya. Ingatlah bahwa tidak semuanya benar-benar penting atau esensial dalam laporan penelitian.

Jangan biarkan bagian data dalam grafik membuat pembaca membuat kesalahan. Oleh karena itulah setidaknya berilah mereka judul, sertakan indikasi, ukuran sampel, dan kata-kata yang benar dari pertanyaan. Sehingga pembaca dalam hal ini dapat memahami.

Seorang peneliti yang ingin melakukan riset setidaknya harus selalu menulis setiap bagian laporan dengan keakuratan detail dan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh setiap orang yang memerlukan dan membacanya.

Membuat judul yang keratif menjadi sangat penting dilakukan bagi setiap orang. Judul ini bisa diarangkai dengan bahasa-bahasa yang jarang ditemukan, meskipun itu adalah dalam kaedah bahasa Indonesia. Misalnya saja mempergunakan bahasa “deskontruksi” bagi penelitian sosiologi, “personialisasi” bagi penelitian hukum. Dan lain sebaginya.

Kesimpulan dalam laporan penelitian adalah yang paling sulit untuk ditulis, tetapi ini adalah peluang yang luar biasa untuk unggul. Buat ringkasan yang tepat. Terkadang membantu memulai kesimpulan dengan sesuatu yang spesifik, kemudian menjelaskan bagian terpenting dari penelitian dan akhirnya memberikan implikasi kesimpulan.

Penulis kesulitan dalam prihal mendeteksi kesalahan mereka sendiri. Tetapi mereka bertanggung jawab atas apa yang disajikan. Sehingga dalam hal ini pastikan bahwa laporan penelitian sudah disetujui oleh pembimbing atau promotor.

Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Pada hakikatnya suatu laporan harus berisikan tiga hai, yaitu ada yang dilaporkan, siapa yang melaporkan dan kepada apa Iaporan diberikan.

Ketiga hal tersebut lazim ditulis ada halaman sampul atau halaman judul. Perlu diketahui bahwa suatu penelitian baru dianggap selesai apabila telah diakhiri dengan suatu laporan penelitian, yang siap untuk didokumentasikan atau diolah lebih lanjut menjadi naskah ilmiah untuk diinfortasikan ke masyarakat luas, misal melaiui majalah ilmiah.

Bentuk penyajian Iaporan penelitian dibagi menjadi:

Halaman sampul memuat keterangan tidak selengkap seperti pada halaman judul. Halaman sampul hanya mencantumkan judul penelitian dan nama pengarang. Kenapa tidak perlu lengkap? Karena dimaksudkan supaya pembaca mudah mengingat, dan tidak terlalu rumit. Biasanya dilengkapi dengan sedikit illustrasi.

Halaman ini memuat judul penelitian, nama penyusun Iaporan, nama lembaga yang menerbitkan, tahun diterbitkannya Iaporan penelitian dan nomor seri (bila Iaporan ini merupakan karya atau terbitan berseri).

Halaman ini belum banyak dikenal umum dan belum umum digunakan, hanya oleh beberapa lembaga penelitian pemerintah saja.

Ini memuat keterangan lengkap sebagai sumber data bagi petugas perpustakaan yang akan menyimpan laporan penelitian tersebut untuk keperluan katalogisasi. Melalui halaman ini akan dihasilkan katalog-katalog standar dan seragam, sehingga membantu mempermudah proses pengolahannya dan mempermudah proses penemuan kembali. Selain itujuga untuk mencatat kekayaan terbitan.

Halaman pengantar ini merupakan halaman-halaman sebelum bab isi, terdiri dari prakata atau pengantar daftar isi serta abstrak.

Prakata yang memuat hal yang tidak tertampung dalam pendahuluan, misalnya penjelasan adanya perubahan-perubahan dari rencana semula dan ucapan terima kasih pada pihak yang membantu penyusunan laporan penelitian.

Daftar isi memuat semua Bab, Sub Bab dan keseluruh halaman suatu laporan. adalah merupakan sari dari laporan penelitian yang dibuat tidak lebih dari satu halaman. Dengan membaca abstrak, kita dapat memperoleh gambaran keseluruhan isi dari laporan penelitian yang lengkap.

Isi laporan penelitian terdiri dari bab-bab dan sub-sub bab.

Berisi tentang informasi latar belakang penelitian ruang lingkup masalah tujuan penelitian, hipotesis, sumber data dan cara pengumpulan data (metodologi).

  • Bab II Metodologi Penelitian

Disini perlu diuraikan cara-cara penelitian yang akan dilakukan serta materi atau bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian untuk mencapai tujuan. Bahan dan alat yang dipakai harus disebut spesifikasinya.

Bab ini memuat data yang telah diperoleh yang disajikan dengan jelas.Umumnya dalam bentuk tabel, grafik atau gambar.

Penlisan dalam Bab ini memuat uraian analisis data yang telah diperoleh. Analisis ini umumnya merupakan pengujian hipotesis, tes statistik, membandingkan data dengan data standar serta hasil-hasil peneiitian sebelumnya.

  • Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat pernyataan-pernyataan kesimpulan dari keseluruhan analisa pembahasan dan saran-saran mengenai tindak lanjut dari hasii peneiitian.

Bab ini hendaknya memuat seluruh bahan pustaka yang dijadikan rujukan atau pegangan untuk melakukan penelitian dan penyusunan laporan. Daftar pustaka ini antara lain dapat berupa buku, makalah dalam prosiding pertemuan ilmiah atau makalah dalam majalah.

Jenis Laporan Penelitian

Laporan penelitian sangat bervariasi panjang dan jenisnya. Dalam setiap kasus individu, baik panjang dan bentuk sebagian besar ditentukan oleh masalah yang dihadapi.

Misalnya,

Matematikawan lebih suka menulis hasil investigasi mereka dalam bentuk notasi aljabar. Kimiawan melaporkan hasilnya dalam simbol dan formula.

Siswa sastra biasanya menulis laporan panjang yang menyajikan analisis kritis dari beberapa penulis atau periode atau sejenisnya dengan penggunaan kutipan secara langsung dari karya-karya penulis yang sedang dibahas. Di bidang pendidikan dan psikologi adalah laporan hasil eksperimen disertai dengan tabulasi statistik terperinci. Psikolog klinis dan ahli patologi sosial sering merasa perlu untuk menggunakan bentuk kasus-sejarah.

Namun, secara umum jenis laporan penelitian adalah sebagai berikut:

Laporan lengkap disebut juga dengan monograf, adalah laporan yang berisi proses penelitian secara menyeluruh, dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Tujuan laporan ini adalah untuk menyampaikan penemuan penelitian dengan komunikasi yang cukup terperinci.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat ilmiah yang membaca laporan ini dapat memberikan makna kepada data, menentukan validitas, serta menghayati pentingnya kesimpulan yang ditarik dari penelitian tersebut.

Teknik penulisan yang digunakan dalam laporan lengkap harus disesuaikan dengan terget yang akan dituju. Sebaiknya, dalam laporan lengkap dijelaskan pula semua hal yang sebenarnya terjadi dalam setiap tingkatan analisis selama proses penelitian. Penemuan yang tidak berhubungan dengan tujuan penelitian pun sebaiknya dilaporkan pula.

Dalam laporan lengkap juga disertakan kegagalan-kegagalan yang dialami, disamping keberhasilan yang diperoleh.  Oleh sebab itu, laporan lengkap harus ditulis dalam bab-bab dan sub-sub bagian dengan judul yang padat.

Artikel ilmiah adalah laporan yang berisi intisari dari laporan lengkap. Penulisannya harus dilakukan lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Laporan jenis ini hanya membuat salah satu aspek dari laporan lengkap.

Artikel ilmiah harus difokuskan pada masalah penelitian tunggal yang objektif sehingga lampiran, kata pengantar, dan daftar isi tidak dimasukkan dalam laporan yang padat.

Laporan ringkas (summary report) adalah laporan yang ditulis ulang dari artikel yang sudah diterbitkan dengan menggunakan bentuk dan gaya penulisan yang sederhana, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat luas.

Tulisan ini hanya menampilkan penemuan-penemuan utama saja dan tidak menampilkan desain, jenis metode penelitian, serta analisis statistik yang digunakan dalam proses penelitian.

Keterangan, kesimpulan, dan implikasi dari suatu hasil penelitian, disampaikan dalam bahasa masyarakat sehari-hari yang sangat sederhana.

Laporan penelitian ini deberikan kepada pemerintah, terutama berhubungan dengan penelitian tindakan. Penelitian ini ingin memecahkan masalah-masalah yang sangat menarik perhatian pembuat kebijakan atau administrator, berdasarkan tujuan penelitian yang telah mereka gariskan.

Penelitian ini juga memberikan penjelasan dan evaluasi terhadap program-program yang sedang berjalan. Oleh sebab itu, laporan tidak perlu disertai dengan tabel-tabel statistik yang rumit, tetapi lebih bantak menggunakan penggambaran yang sederhana.

Ciri Laporan Penelitian

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menulis laporan penelitian adalah:

  1. Laporan penelitian menggunakan bahasa baku dan sederhana
  2. Menghindari penggunaan kalimat dan kata yang mempunyai makna sama
  3. Menghindari penggunaan bahasa yang kurang punya makna
  4. Menghindari penggunaan kalimat dan kata yang ambigu
  5. Arah dan tujuan penelitian sesuai dengan maksud penelitian

Ciri-ciri laporan penelitian yang ilmiah adalah sebagai berikut

  1. Objektif, sesuai dengan data yang diperoleh tanpa mengubah dan menambah unsur-unsur dari subyektifitas peneliti
  2. Sistematis, sesuai dengan prosedur ilmiah dan langkah-langkah dalam pembuatan laporan penelitian
  3. Jelas, laporan penelitian harus jelas dalam mengungkapkan fakta dan tidak ada penafsiran yang rancu terhadap laporan hasil penelitian
  4. Terbuka, laporan penelitian terbuka dan tidak ada sesuatu hasil yang ditutupi oleh peneliti
  5. Logis, laporan hasil penelitian dapat diterima oleh akal sehat

Nah, itulah tadi serangkaian artikel yang memberikan penjelasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan cara menulis laporan penelitian, format, jenis, ciri, dan contohnya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta pengathuan bagi segenap pembaca sekalian.