Faktor yang mempengaruhi pergerakan pada periode radikal adalah

Berikut ini yang tidak termasuk faktor faktor pendorong munculnya sikap radikal dari para tokoh pergerakan nasional adalah… .

A. dampak revolusi rusia 1917

B. adanyak doktrin Wilson tentang hak menentukan nasib sendiri

C. kekecewaan terhadap janji November yang tidak pernah terwujud

D. pemerintahan Gubernur Jenderal Dirck Fock yang dianggap reaksioner terhadap kaum pergerakan.

E. adanya kebebasan berkumpul dan berserikat yang dijamin dalam regering reglement pasal 11.

Pembahasan:

Faktor yang menyebabkan munculnya organisasi radikal di Indonesia antara lain:

  • dampak revolusi rusia 1917
  • adanyak doktrin Wilson tentang hak menentukan nasib sendiri
  • kekecewaan terhadap janji November yang tidak pernah terwujud
  • E.adanya kebebasan berkumpul dan berserikat yang dijamin dalam regering reglement pasal 11.
  • Penggunaan nama Indonesia menjadi identitas kebangsaan.

Kunci jawaban:

Berikut ini yang tidak termasuk faktor faktor pendorong munculnya sikap radikal dari para tokoh pergerakan nasional adalah… . D. pemerintahan Gubernur Jenderal Dirck Fock yang dianggap reaksioner terhadap kaum pergerakan.

Faktor yang mempengaruhi pergerakan pada periode radikal adalah

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Faktor yang mempengaruhi pergerakan pada periode radikal adalah

Faktor yang mempengaruhi pergerakan pada periode radikal adalah
Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam melawan penjajah melawan kolonial.

Strategi yang dipakai pada zaman tidak lagi berupa senjata dan perang. Perjuangan digerakkan lewat organisasi-organisasi modern.

Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa Pergerakan Nasional.

Organisasi-organisasi di masa ini bersifat modern, serta lebih terarah atau terorganisir. Organisasi juga bersifat nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Faktor pendorong

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), munculnya pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, yakni:

  1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.
  2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
  3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.
  4. Adanya diskriminasi rasial.

Faktor ekternal, yakni:

  1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme
  2. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
  3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.

Sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia masih dilakukan bersifat lokal atau kedaerahan. Perlawanan dilakukan secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik.

Baca juga: Dunia Kuliner Era Pergerakan Nasional

Namun, perlawanan seperti itu selalu gagal dan dapat dipatahkan penjajah dengan senjatanya yang lebih kuat. Banyak pejuang-pejuang yang tewas dalam perperangan tersebut.

Masa perjuangan fisik pun berakhir di awal abad 20.

Perjuangan beralih ke masa perjuangan melalui organisasi modern. Organisasi ini dibangun dengan tujuan memperbaiki hajat hidup bangsa ke arah yang lebih baik.

Perjuangan dilakukan lewat kampanye-kampanye yang bertujuan menyadarkan rakyat.

Organisasi ini tidak muncul begitu saja. Kemunculan organisasi berkat politik etis yang dijalankan Belanda.

Dengan politik etis, masyarakat pribumi merasakan hidup yang layak, terutama di bidang pendidikan formal. Pendidikan ini secara tidak langsung melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang kemudian menggagas pergerakan nasional.

Pergerakan Nasional atau masa Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pergerakan nasional mempunyai asas tujuan dan ideologi yaitu menciptakan masyarakat yang maju. Kesadaran nasional mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan suatu gerakan, baik berdasarkan politik maupun sosial budaya.

Bangkitnya nasionalisme di Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia yang ditandai dengan kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905.

Baca juga: Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya

Pembagian Masa Pergerakan Nasional

Pada masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan.

Masa pergerakan nasional dibagi dalam tiga tahap, yakni:

Masa pembentukan (1908-1920)

Pada masa tersebut berdiri Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij.

Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri. Budi Utomo didirikan oleh Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908.

Pada 1908, sejarah Indonesia memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional.

Pada masa ini, tiap organisasi masih memiliki tujuan yang berbeda. Budi Utomo misalnya, berfokus pada pendidikan. Sedangkan Sarekat Islam bertujuan memajukan para pedagang muslim.

Baca juga: Masa Penjajahan Inggris di Indonesia

Masa Radikal atau non kooperasi (1920-1930)

Pada masa tersebut berdiri beberapa organisasi, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada masa ini, organisasi lebih terstruktur bahkan berbentuk partai. Organisasi mulai berpolitik untuk tujuan yang lebih besar, yakni kemerdekaan dari pemerintah Hindia Belanda.

Perjuangan di masa ini disebut radikal karena banyak pergerakan di bawah tanah. Para tokoh juga banyak yang enggan bekerja sama dengan Belanda.

Masa moderat atau kooperasi (1930-1942)

Menyadari gagasan kemerdekaan yang semakin berkembang luas, pemerintah Hindia Belanda pun berusaha meredamnya dengan menangkap berbagai tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Ki Hadjar Dewantara.

Sehingga perjuangan di masa ini lebih lunak. Para tokoh akhirnya mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda.

Ada beberapa organisasi yang berdiri pada masa tersebut. Seperti, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gerakan Politik Indonesia (GAPI).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Faktor yang mempengaruhi pergerakan pada periode radikal adalah

Faktor yang mempengaruhi pergerakan pada periode radikal adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Faktor penyebab munculnya radikalisme.

KOMPAS.com - Radikalisme merupakan bentuk paham atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Salah satu ciri utama dari paham ini ialah sering menggunakan kekerasan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan atau keinginan kelompoknya.

Menurut Leebarty Taskarina dalam buku Perempuan dan Terorisme: Kisah Perempuan dalam Kejahatan Terorisme (2018), radikalisme terdiri atas dua kata, yakni ‘radikal’ dan ‘isme’. Kata ‘radikal’ bisa dimaknai sebagai ekstrem dan fanatik. Sedangkan kata ‘isme’ merujuk pada suatu paham atau ideologi.

Maka bisa disimpulkan jika radikalisme merupakan doktrin atau praktik yang diterapkan oleh penganut paham radikal atau paham ekstrem. Radikalisme juga bisa diartikan sebagai gerakan yang berusaha mengubah total tatanan sosial yang ada di masyarakat.

Mengutip dari buku Radikalisme dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis (2019), radikalisme memiliki beberapa ciri, yaitu penolakan secara terus menerus atau menuntut perubahan secara ekstrem, biasanya menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai keinginannya, dan penganutnya memiliki keyakinan kuat jika paham atau anggapan yang berbeda dengannya adalah hal yang salah.

Baca juga: Paham yang Memengaruhi Pergerakan Nasional

Faktor radikalisme

Faktor apa saja yang melatar belakangi munculnya paham radikalisme? Berikut penjelasannya:

Radikalisme dapat muncul dan berkembang karena yakin jika segala sesuatunya harus diubah ke arah yang kelompoknya inginkan, sekalipun harus menggunakan cara kekerasan untuk meraih tujuannya tersebut.

Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi. Karena manusia akan berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk menyebarkan suatu paham atau ideologi dengan cara kekerasan.

Radikalisme bisa muncul dan berkembang ketika sekelompok orang merasa pemerintah negara tidak adil kepada rakyatnya atau hanya mempehatikan segelintir kelompok saja.

Radikalisme dapat disebarkan dengan memengaruhi pemikiran orang lain. Terlebih lagi jika orang tersebut berpikiran sempit dan mudah percaya kepada pihak yang dianggap membawa perubahan ke dalam hidupnya. Padahal pihak tersebut menyebarkan suatu paham yang bertentangan dengan ideologi negaranya.

Baca juga: Manfaat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang yang memiliki berbagai permasalahan, rasa benci, serta dendam. Sehingga berpotensi menjadi radikalis dan mudah dipengaruhi orang lain.

Radikalisme dapat muncul di berbagai tempat, termasuk sarana pendidikan. Ideologi radikalisme bisa dengan mudah disisipkan dalam pengajaran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya